8.
9.
10.
C.
1.
a.
b.
2.
a.
b.
c.
d.
1)
2)
3)
4)
Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak
dalam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan kepada masyarakat yang memerlukan dana
dengan prosedur dan cara yang relatif sederhana;
Berdasarkan Beraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang diperoleh oleh Perum Pegadaian
digunakan untuk:
Dana pembangunan semesta (55%);
Cadangan umum (5%);
Cadangan tujuan (5%);
Dana sosial (20%).[2]
Barang Jaminan
Jenis barang yang dapat diterima sebagai barang jaminan pada prinsipnya adalah barang
bergerak, antara lain:
a.
Barang dan perhiasan : yaitu semua perhiasan yang dibuat dari emas, perhiasan perak, platina, baik
yang berhiaskan intan, mutiara.
b.
Barang-barang elektronik: laptop, TV, kulkas, radio, tape recorder,vcd/dvd, radio kaset.
c.
Kendaran : sepeda, sepeda motor, mobil.
d.
Barang-barang rumah tangga
e.
Mesin,mesin jahit, mesin motor kapal.
f.
Tekstil
g.
Barang-barang lain yang dianggap bernilai seperti surat-surat berharga baik dalam bentuk saham,
obligasi, maupun surat-surat berharga lainnya.[4]
1.
3.
4.
5.
G.
F. Sumber Pendanaan
Pegadaian sebagai lembaga keuangan tidak diperkenankan menghimpun dana secara langsung
dari masyarakat dalam bentuk simpanan, misalnya giro, deposito, dan tabungan. Untuk memenuhi
kebutuhan dananya, perum pegadaian memiliki sumber-sumber dana sbb:
Modal sendiri
2. Penyertaan modal pemerintah
Pinjaman jangka pendek dari perbankan
Pinjaman jangka panjang yang berasal dari kredit lunak bank indonesia
Dari masyarakat melalui penerbitan obligasi
Aspek syariah tidak hanya menyentuh bagian operasionalnya saja, pembiayaan kegiatan pendanaan
bagi nasabah, harus diperoleh dari sumber yang benar-benar terbebas dari unsur riba. Dalam hal ini,
seluruh kegiatan pegadaian syariah termasuk dana yang kemudian disalurkan kepada nasabah, murni
berasal dari modal sendiri ditambah dana pihak ketiga dari sumber yang dapat dipertanggung
jawaban. Pegadaian telah melakukan kerja sama dengan bank muamalat sebagai pundernya, ke depan
pegadaian jaga akan melakukan kerja sama dengan lembaga keuangan syariah lain untuk mem-back
up modal kerja.
Produk dan Jasa Sistem Konvensional
1.
Jasa Taksiran
Layanan Pegadaian untuk memberikan penilaian berbagai jenis dan kualitas emas dan berlian, para
penaksir akan bergerak atau bertindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Jasa Titipan
Bagi nasabah yang ingin manyimpan barangnya yang berharga, dapat menyimpan dipegadaian
dengan layanan tititpan, dengan prosedur mudah, layanan murah, dan barang akan dijamin oleh
pegadaian. Selain itu, jika nasabah akan meninggalkan rumah dalam jangka waktu yang lama,
nasabah dapat manitipkan barang- barang dipegadaian.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Dari hadist di atas dapat dipahami bahwa agama islam tidak membeda-bedakan antara orang
muslim dan non-muslim dalam bidang muamalah, maka seorang muslim tetap wajib membayar
utangnya sekalipun kepada non-muslim.[6]
3. Mekanisme Operasional Pegadaian Islam
Dari landasan islam tersebut ,maka mekanisme operasional pegadaian islam dapat digambarkan
sebagai berikut;Melalui akad rahn,nasabah menyerahkan barang bergerak dan kemudian dan
kemudian penggadaian menyimpan dan merawatnya di tempat yang telah disediahkan oleh
penggadaian.Akibat yang timbul dari proses penyimpanan adalah timbulnya biaya-biaya yang
meliputi nilai investasi tempat penyimpanan,biaya perawatan,dan keseluruhan proses kegiatannya.
Atas dasar ini di benarkan bagi pegadaian mengenakan biaya sewa kepada nasabah sesuai jumlah
yang di sepakati oleh kedua belah pihak.
Penggadaian islam akan memperoleh keuntungan hanya dari beasewa tempat yang di pungut bukan
tambahan berupa bunga atau sewa modal yang di perhitungkan dari uang pinjaman. Sehingga di sini
dapat dikatakan proses pinjam meminjam uang hanya sebagai lipstick yang akan menarik minat
konsumen untuk menyimpan barangnya di pegadaian
Adapun ketentuan atas persyaratan yang menyertai akad tersebut meliputi :
a.
Akad. Akad tidak mengandung syarat fasik /batil seperti murtahin mensyaratkan barang jaminan
dapat di manfaatkan tanpa batas.
b.
Marhun Bih ( pinjaman ). Pinjaman merupakan hak yang wajib di kembalikan kepada murtahin dan
bisa di lunasi dengan barang yang di rahn-kan tersebut. Serta, pinjaman itu jelas dan tertentu.
c.
Marhun ( barang yang di rahn kan ). Marhun bisa di jual dan nilainya seimbang dengan pinjaman,
memiliki nilai, jelas ukurannya, milik sah penuh dari rahin, tidak terkait dengan hak orang lain, dan
bisa di serahkan baik materi maupun manfaatnya
d.
Jumlah maksimum dana rahn dan nilai likuidasi barang yang di rahn kan serta jangka waktu rahn di
tetapkan dalam prosedur.
e.
Rahin dibebani jasa manajemen atas barang berupa : biaya asuransi, penyimpanan,keamanan,dan
pengolahan serta administrasi.
Untuk dapat memperoleh layanan dari pegadaian, masyarakat hanya cukup menyerahkan harta
geraknya (emas,berlian,kendaraan,dll ) untuk di titipkan disertai dengan copy tanda pengenal.
Kemudian staf penaksir akan menentukan nilai taksiran barang bergerak tersebut yang akan di jadikan
sebagai patokan perhitungan pengenaan sewa simpanan ( jasa simpanan ) dan pelapon uang pinjaman
yang dapat di berikan. Taksiran barang yang ditentukan berdasarkan nilai instrinsik dan harga pasar
yang telah di tetapkan oleh forum pagadaian. Maksimum uang pinjaman yang dapat di berikan adalah
sebesar 90% dari nilai taksiran barang.
Setelah melalui tahapan ini, pegadaian islam dan nasabah melakukan akad dengan kesepakatan:
1. Jangka waktu penyimpanan barang dan pinjaman ditetapkan selama maksimum 4 bulan
2.
Nasabah bersedia membayar jasa simpanan sebesar Rp 90,-( Sembilan puluh rupiah) dari kelipatan
taksiran Rp 10.000,-per sepuluh hari yang di bayar bersamaan pada saat melunasi pinjaman.
3.
Membayar biaya administrasi yang besarnya ditetapka oleh pegadaian pada saat pencaiaran uang
pinjaman.[7]
I.
1.
2.
3.
a.
b.
c.
2.
Nasabah menyerahkan formulir permintaan rahn yang dilampiri dengan fotokopi; idenditas serta
barang jaminan ke loket.
3.
Petugas pegadaian menaksir ( marhun ) agunan yang diserahkan
4.
Besarnya pinjaman / marhun bih adalah sebesar 90% dari taksiran marhun.
5.
Apabila disepakati besarnya pinjaman, nasabah menandatangani akad dan menerima uang
pinjaman.
J.
Gadai
Rahn
Pegadaian
Murtahin
Nasabah
Rahin
Barang Pinjaman
Marhun
Pinjaman
Marhun Bih
Bank
Prosedur sulit dan lama
Hanya peminjam besar dan terpercaya