Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Usaha Gadai


Menurut kitab Undang- Undang Hukum perdata pasal 1150 disebutkan bahwa gadai adalah suatu
hak yang diperoleh seorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak, dan yang menberikan
kekuasaan kepada orang berpiutang itu utuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara
didahulukan daripadaorang yang berpiutang lainya; dengan pengecualian biaya untuk melelang
barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang itu setelah digadaikan,
biaya- biaya mana yang harus didahulukan.
Secara umum usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang- barang berharga kepada kepada
pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus kembali
sesuai perjanjian antara nasabah dengan lembaga gadai. Pegadaian terdiri dari dua macam, yaitu
pegadaian konvensional dan pegadaian syariah. Pegadaian adalah lembaga yang melakukan
pembiayaan dengan bentuk penyaluran kredit atas dasar hukum kredit. Dengan demikian, dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa usaha gadai memiliki cirri- cirri diantaranya:
1. Terdapat barang- barang berharga yang digadaikan;
2.
Nilai jumlah pinjaman tergantung nilai barang yang digadaikan;
3.
Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali.[1]
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

8.
9.
10.

C.
1.

a.
b.

2.
a.
b.

Tujuan Usaha Pegadaian


Membantu orang- orang yang membutuhkan pinjaman dengan syarat mudah
Untuk masyarakat yang ingin mengetahui barang yang dimilikinya, pegadaian memberikan jasa
taksiran untuk mengetahui nilai barang
Menyediakan jasa pada masyarakat yang ingin menyimpan barangnya
Memberikan kredit kepada masyarakat yang mempunyai penghasilan tetap seperti karyawan
Menunjang pelaksana kebijakan dan program pemerintah dibinang ekonomi dan pembangunan
nasional pada umumnya melalui penyaluran uang pinjaman atas dasar hokum gadai
Mencega praktik ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tidak wajar lainya
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah kebawa melalui penyediaan
dana atas dasar hokum gadai, dan jasa dibidang keuangan lainya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang- undangan yang berlaku
Membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar hukum gadai kepada
masyarakat
Di samping penyaluran kredit, maupun usaha- usaha lainya yang bermanfaat terutama bagi
pemerintah dan masyarakat
Membina pola pengkreditan supaya benar- benar terarah dan bermanfaat, terutama mengenai kredit
yang bersifat produktif dan bila perlu memperluas daerah operasionalnya.
Manfaat Pegadaian
Bagi Nasabah
Manfaat utama yang diperoleh nasabah yang meminjam dari perum pegadaian adalah
ketersediaan dana dengan prosedur yang relatif lebih sederhana dan dalam waktu yang lebih cepat
terutama apabila dibandingkan dengan kredit perbankan. Disamping itu mengingat itu jasa yang
ditawarkan oleh Perum Pegadaian tidak hanya jasa pegadaian, nasabah juga memperolah manfaat
sebagai berikut:
Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari dari pihak atau institusi yang telah berpengalaman dan
dapat dipercaya.
Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya Nasabah yang akan
berpergian, merasa kurang aman menempatkan barang bergeraknya ditempat sendiri, atau tidak
mempunyai sarana penyimpanan suatu barang bergerak dapat menitipkan suatu barang bergerak dapat
menitipkn barangnya di Perum Pegadaian.
Bagi Perusahaan Pegadaian
Manfaat yang diharapkan Perum Pegadaian sesuai jasa yang diberikan kepada nasabahnya adalah:
Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh peminjam dana;
Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah memperoleh jasa tertentu
dari Perum Pegadaian;

c.

d.
1)
2)
3)
4)

Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak
dalam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan kepada masyarakat yang memerlukan dana
dengan prosedur dan cara yang relatif sederhana;
Berdasarkan Beraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang diperoleh oleh Perum Pegadaian
digunakan untuk:
Dana pembangunan semesta (55%);
Cadangan umum (5%);
Cadangan tujuan (5%);
Dana sosial (20%).[2]

D. Keuntungan Usaha Gadai


Tujuan utama usaha pegadaian adalah untuk mengatasi agar masyarakat yang sedang membutuhkan
uang tidak jatuh ke tangan para pelepas uang atau tukang ijon atau tukang rentenir yang bunganya
relatif tinggi. Perusahaan pegadaian menyediakan pinjaman uang dengan jaminan barang-barang
berharga. Meminjam uang ke perum pegadaian bukan saja karena prosedurnya yang mudah dan cepat,
tetapi karena biaya yang dibebankan lebih ringan jika dibandingkan dengan para pelepas uang atau
tukang ijon. Hal ini dilakukan sesuai dengan salah satu tujuan dari perum pegadaian dalam pemberian
pinjaman kepada masyarakat dengan moto meyelesaikan masalah tanpa masalah.
Jika seseorang membutuhkan dana sebenarnya dapat diajukan ke berbagai sumber dana, seperti
meminjam uang ke bank atau lembaga keuangan lainnya. Akan tetapi, kendala utamanya adalah
prosedurnya yang rumit dan memakan waktu yang relatif lebih lama. Kemudian disamping itu,
persyaratan yang lebih sulit untuk dipenuhi seperti dokumen yang harus lengkap, membuat
masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhinya. Begitu pula dengan jaminan yang diberikan
harus barang-barang tertentu, karena tidak semua barang dapat dijadikan jaminan di bank.
Namun, di perusahaan pegadaian begitu mudah dilakukan, masyarakat cukup datang ke kantor
pegadaian terdekat dengan membawa jaminan barang tertentu, maka uang pinjaman pun dalam waktu
singkat dapat terpenuhi. Jaminannya pun cukup sederhana sebagai contoh adalah jaminan dengan jam
tangan saja sudah cukup untuk memperoleh sejumlah uang dan hal ini hampir mustahil dapat
diperoleh di lembaga keuangan lainnya.
Keuntungan lain di pegadaian adalah pihak pegadaian tidak mempermasalahkan untuk apa uang
tersebut digunakan dan hal ini tentu bertolak belakang dengan pihak perbankan yang harus dibuat
serinci mungkin tentang penggunaan uangnya. Begitu pula dengan sangsi yang diberikan relatif
ringan, apabila tidak dapat melunasi dalam waktu tertentu. Sangsi yang paling berat adalah jaminan
yang disimpan akan dilelang untuk menutupi kekurangan pinjaman yang telah diberikan.
Jadi keuntungan perusahaan pegadaian jika dibandingkan dengan lembaga keuangan bank atau
lembaga keuangan lainnya adalah:
1.
Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu paada hari itu juga, hal ini disebabkan
prosedurnyayang tidak berbelit-belit;
2.
Persyaratan yang sangat sederhana sehingga memudahkan konsumen untuk memenuhinya;
3.
Pihak pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebut digunakan untuk apa, jadi sesuai dengan
kehendak nasabahnya.[3]
E.

Barang Jaminan
Jenis barang yang dapat diterima sebagai barang jaminan pada prinsipnya adalah barang
bergerak, antara lain:
a.
Barang dan perhiasan : yaitu semua perhiasan yang dibuat dari emas, perhiasan perak, platina, baik
yang berhiaskan intan, mutiara.
b.
Barang-barang elektronik: laptop, TV, kulkas, radio, tape recorder,vcd/dvd, radio kaset.
c.
Kendaran : sepeda, sepeda motor, mobil.
d.
Barang-barang rumah tangga
e.
Mesin,mesin jahit, mesin motor kapal.
f.
Tekstil
g.
Barang-barang lain yang dianggap bernilai seperti surat-surat berharga baik dalam bentuk saham,
obligasi, maupun surat-surat berharga lainnya.[4]

1.
3.
4.
5.

G.

F. Sumber Pendanaan
Pegadaian sebagai lembaga keuangan tidak diperkenankan menghimpun dana secara langsung
dari masyarakat dalam bentuk simpanan, misalnya giro, deposito, dan tabungan. Untuk memenuhi
kebutuhan dananya, perum pegadaian memiliki sumber-sumber dana sbb:
Modal sendiri
2. Penyertaan modal pemerintah
Pinjaman jangka pendek dari perbankan
Pinjaman jangka panjang yang berasal dari kredit lunak bank indonesia
Dari masyarakat melalui penerbitan obligasi
Aspek syariah tidak hanya menyentuh bagian operasionalnya saja, pembiayaan kegiatan pendanaan
bagi nasabah, harus diperoleh dari sumber yang benar-benar terbebas dari unsur riba. Dalam hal ini,
seluruh kegiatan pegadaian syariah termasuk dana yang kemudian disalurkan kepada nasabah, murni
berasal dari modal sendiri ditambah dana pihak ketiga dari sumber yang dapat dipertanggung
jawaban. Pegadaian telah melakukan kerja sama dengan bank muamalat sebagai pundernya, ke depan
pegadaian jaga akan melakukan kerja sama dengan lembaga keuangan syariah lain untuk mem-back
up modal kerja.
Produk dan Jasa Sistem Konvensional

1.

Jasa Taksiran
Layanan Pegadaian untuk memberikan penilaian berbagai jenis dan kualitas emas dan berlian, para
penaksir akan bergerak atau bertindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Jasa Titipan
Bagi nasabah yang ingin manyimpan barangnya yang berharga, dapat menyimpan dipegadaian
dengan layanan tititpan, dengan prosedur mudah, layanan murah, dan barang akan dijamin oleh
pegadaian. Selain itu, jika nasabah akan meninggalkan rumah dalam jangka waktu yang lama,
nasabah dapat manitipkan barang- barang dipegadaian.
3.

4.
5.

6.

7.

8.

Penjualan Koin Emas ONH


Koin emas ONH adalah emas yang berbentuk koin yang dapat digunakan untuk tujuan persiapan dana
pergi menunaikan ibadah haji bagi pembelinya. Nasabah hanya cukup membeli sejumlah koin emas
ONH (yang tersedia dalam pilihan berat), baik sekali saja maupun secara rutin. Setelah koin emas
ONH milik nasabah telah mencapai sekitar 250-300 gram, secara otomatis nasabah akan didaftarkan
sebagai calon jamaah haji melalui Sistem Haji Terpadu (Siskoat). Selain untuk haji, dapat pula dibeli
untuk tujuan investasi.
Unit Toko Emas Galeri 24
Krasida
Kredit angsuran system gadai merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro kecil
(dalam rangka mengembangkan usaha) atas dasar gadai yang pengembalian pinjamannya dilakukan
melalui angsuran. Dengan janka waktu maksimal tiga tahun dan jaminan bergerak,seperti: perhiasan,
kendaraan bermotor, dan barang bergerak lainya.
Kreasi
Kreasi adalah pemberian pinjaman uang yang ditujukan kepada pengusaha kecil dengan
menggunakan konstruksi penjaminan kredit atas dasar fidusia. Kredit atas dasar fidusia merupakan
pengikatan jaminan dengan lembaga pengikatan jaminan yang sempurna dan memberikan hak yang
preferent kepada kreditor, dalam hal ini adalah lembaga jamin atau fidusia. Kredit pada fitur fidusia,
bagi kreditor dan debitur merupakan jaminan yang ideal.
Kresna
Kresna merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai atau karyawan dalam rangka kegiatan
produktif /konsumtif dengan pengembalian secara angsuran. Sampai saat ini kresna baru bisa diambil
oleh pegawai pegadaian. Kresna dimasa mendatang akan dikembangkan menjadi produk yang bisa
dimanfaatkan untuk cicilan kendaraan bermotor.
Jasa gadai (Kredit Cepat Aman/KCA)
Proses pemberian system gadai hanya memakan waktu 15 menit, selain itu, aman dan prosedurnya
mudah, yaitu dengan jaminan barang bergerak.

9.

Usaha Sewa Gedung


Perum pegadaianjuga menyediakan sewa gedung, seperti : Gedung Langen Palikrama, Gedung
Serbaguna, dan Harco Pasar Baru, serta Kenari Baru.
10. Kredit Tunda Jual Komoditas Pertanian
Kredittunda jual komoditas pertanian ini diberikan kepada petani degan jaminan gabah kering giling.
Layanan kredit ini ditujuhkan untuk membantu para petani pasca panen terhindardari tekanan akibat
fluktuasi harga pada saat panen dan permainan para tengkulak. Sasaran utama gadai gabah adalah
membantu petani agar dapat menjual gabah yang dimilikinya sesuai dengan harga dasar yang
ditetapkan pemerintah.
11. Kredit Kelayakan Usaha
Suatu bentuk pengembangan dari kredit gadai yang diperuntukkan bagi para pengusaha kecil dan
mikro agar tidak lagi menggadaikan alat- alat produksinya. Dengan melihat kelayakan usahanya,
mereka tetap memperoleh kredit dan barang jaminanya tetap dapat digunakan untukmenjalankan
usahanya.
12. Lelang Barang Jaminan
Jika sampai batas waktu tertentu, nasabah tidak melunasi, mencicil atau memperpanjang pinjaman,
barang akan dilelang pada bulan ke-5. Pelelangan akan di dilaksanakan oleh pegadaian sendiri.
Tanggal lelang akan diumumkan pada papan pengumuman dan media radio. Dalam hal barang
jaminan akan dilelang, nasabah masih berhak menerimah uang kelebihan yaitu hasil penjualan dalam
lelang setelah setelah dikurangi uang pinjaman + sewa modal, biaya lelang. Apabila kredit belum
dapat dikembalikan dalam waktunya dapat diperpanjang dengan cara dicicil atau gadai ulang. Kedua
cara ini secara otomatis akan memperpanjang jangka waktu kredit.[5]
H. Pegadaian Sistem Syariah
1.
Pengertian
Gadai dilihat dari sisi fiqih disebut Ar- Rahn yaitu suatu akad (perjanjian) pinjam- meminjam
dengan menyerahkan barang milik sebagai tanggungan utang. Perjanjian Gadai pada prinsipnya
diterimah dan diakui dalam Islam, berdasarkan firman Allah Swt. Dalam transaksi rahn (gadai
syariah) dikenal beberapa istilah yang harus dipahami oleh setiap individu yang melaksanakan
transaksi. Rahn dalam pengertian hukum perdata adalah sama dengan gadai, tetapi dalam pengertian
Syariah (Islam) terdapat hal- hal yang spesifik yang tidak terdapat pada pengertian gadai , yaitu
sebagai berikut.
a.
Rahn artinya tetap, kekal, dan jaminan . Menurut beberapa mazhab, rahn berarti perjanjian
penyerahan harta yang oleh pemiliknya dijadikan jaminan utang yang nantinya dapat dijadikan
sebagai pembayar hak piutang tersebut, baik seluruhnya maupun sebagian.
b.
Rahn adalah produk jasa berupa pemberian pinjaman menggunakan system gadai dengan
berlandaskan prinsip- prinsip syariat islam, di mana: tidak menentukan tarif jasa dari besarnya uang
pinjaman.
c.
Rahn dalam hokum islam dilakukan secara sukarela atas dasar tolong menolong dan tidak untuk
semata- mata mencari keuntungan.
2.

Landasan hukum pegadaian syariah


Sebagai referensi atau landasan hukum pinjam-meminjam dengan jaminan (borg) adalah firman Allah
Swt. Berikut.



Apabila kamu dalam perjalanan dan tidak ada orang yang menuliskan utang, maka hendaklah
dengan rungguhan yang diterima ketika itu (Al-Baqarah:283).
Diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Nasai, dan Ibnu Majah dari Anas r.a. ia berkata:
Rasulullah Saw. Merungguhkan baju besi kepada seorang yahudi di Madinah ketika beliau
mengutangkan gandum dari seorang yahudi.

Dari hadist di atas dapat dipahami bahwa agama islam tidak membeda-bedakan antara orang
muslim dan non-muslim dalam bidang muamalah, maka seorang muslim tetap wajib membayar
utangnya sekalipun kepada non-muslim.[6]
3. Mekanisme Operasional Pegadaian Islam
Dari landasan islam tersebut ,maka mekanisme operasional pegadaian islam dapat digambarkan
sebagai berikut;Melalui akad rahn,nasabah menyerahkan barang bergerak dan kemudian dan
kemudian penggadaian menyimpan dan merawatnya di tempat yang telah disediahkan oleh
penggadaian.Akibat yang timbul dari proses penyimpanan adalah timbulnya biaya-biaya yang
meliputi nilai investasi tempat penyimpanan,biaya perawatan,dan keseluruhan proses kegiatannya.
Atas dasar ini di benarkan bagi pegadaian mengenakan biaya sewa kepada nasabah sesuai jumlah
yang di sepakati oleh kedua belah pihak.
Penggadaian islam akan memperoleh keuntungan hanya dari beasewa tempat yang di pungut bukan
tambahan berupa bunga atau sewa modal yang di perhitungkan dari uang pinjaman. Sehingga di sini
dapat dikatakan proses pinjam meminjam uang hanya sebagai lipstick yang akan menarik minat
konsumen untuk menyimpan barangnya di pegadaian
Adapun ketentuan atas persyaratan yang menyertai akad tersebut meliputi :
a.
Akad. Akad tidak mengandung syarat fasik /batil seperti murtahin mensyaratkan barang jaminan
dapat di manfaatkan tanpa batas.
b.
Marhun Bih ( pinjaman ). Pinjaman merupakan hak yang wajib di kembalikan kepada murtahin dan
bisa di lunasi dengan barang yang di rahn-kan tersebut. Serta, pinjaman itu jelas dan tertentu.
c.
Marhun ( barang yang di rahn kan ). Marhun bisa di jual dan nilainya seimbang dengan pinjaman,
memiliki nilai, jelas ukurannya, milik sah penuh dari rahin, tidak terkait dengan hak orang lain, dan
bisa di serahkan baik materi maupun manfaatnya
d.
Jumlah maksimum dana rahn dan nilai likuidasi barang yang di rahn kan serta jangka waktu rahn di
tetapkan dalam prosedur.
e.
Rahin dibebani jasa manajemen atas barang berupa : biaya asuransi, penyimpanan,keamanan,dan
pengolahan serta administrasi.
Untuk dapat memperoleh layanan dari pegadaian, masyarakat hanya cukup menyerahkan harta
geraknya (emas,berlian,kendaraan,dll ) untuk di titipkan disertai dengan copy tanda pengenal.
Kemudian staf penaksir akan menentukan nilai taksiran barang bergerak tersebut yang akan di jadikan
sebagai patokan perhitungan pengenaan sewa simpanan ( jasa simpanan ) dan pelapon uang pinjaman
yang dapat di berikan. Taksiran barang yang ditentukan berdasarkan nilai instrinsik dan harga pasar
yang telah di tetapkan oleh forum pagadaian. Maksimum uang pinjaman yang dapat di berikan adalah
sebesar 90% dari nilai taksiran barang.
Setelah melalui tahapan ini, pegadaian islam dan nasabah melakukan akad dengan kesepakatan:
1. Jangka waktu penyimpanan barang dan pinjaman ditetapkan selama maksimum 4 bulan
2.
Nasabah bersedia membayar jasa simpanan sebesar Rp 90,-( Sembilan puluh rupiah) dari kelipatan
taksiran Rp 10.000,-per sepuluh hari yang di bayar bersamaan pada saat melunasi pinjaman.
3.
Membayar biaya administrasi yang besarnya ditetapka oleh pegadaian pada saat pencaiaran uang
pinjaman.[7]
I.

1.
2.
3.
a.
b.
c.

Mekanisme Produk Syariah


1. produk gadai ( Ar-Rahn )
Untuk mengajukan permohonan permintaan gadai, calon nasabah harus terlebih dahulu memenuhi
kebutuhan berikut:
Membawa fotokopi KTP atau identitas lainnya ( SIM, paspor, dan lain-lain )
Mengisi permulir permintaan rahn
Menyerahkan barang jaminan ( marhun ) bergerak, seperti:
Perhiasan emas, berlian
Kendaraan bermotor
Barang-barang elektronik

Selanjutnya, presedur pemberian pinjaman ( Marhun Bih)dilakukan melalui tahapan berikut:


1.
Nasabah mengisi fermulir permintaan rahn

2.

Nasabah menyerahkan formulir permintaan rahn yang dilampiri dengan fotokopi; idenditas serta
barang jaminan ke loket.
3.
Petugas pegadaian menaksir ( marhun ) agunan yang diserahkan
4.
Besarnya pinjaman / marhun bih adalah sebesar 90% dari taksiran marhun.
5.
Apabila disepakati besarnya pinjaman, nasabah menandatangani akad dan menerima uang
pinjaman.
J.

Perbedaan Pegadaian Konvensional dengan Pegadaian Syariah serta dengan bank


Pegadaian Konvensional
Pegadaian Syariah
Didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor Didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor
103 tahun 2000
103 tahun 2000 dan Hukum Agama Islam
Biaya administrasi berdasarkan prosentase Biaya
administrasi
menurut
ketetapan
berdasarkan golongan barang
berdasarkan golongan barang
Bila lama pengembalian pinjaman lebih dari Bilamana lama pengembalian pinjaman lebih
perjanjian barang gadai dilelang kepada dari akad, barang gadai nasabah dijual kepada
masyarakat
masyarakat
Sewa modal dihitung dengan: Prosentase x Jasa simpanan dihitung dengan: konstanta x
uang pinjaman (UP)
taksiran
Maksimal jangka waktu 4 bulan
Maksimal jangka waktu 3 bulan
Uang Kelebihan (UK)= hasil lelang- (uang Uang kelebihan (UK) = hasil penjualan - (uang
pinjaman + sewa modal + biaya lelang)
pinjaman + jasa penitipan + biaya penjualan)
Bila dalam satu tahun uang kelebihan tidak Bila dalam satu tahun uang kelebihan tidak
diambil, uang kelebihan tersebut menjadi milik diambil, diserahkan kepada Lembaga ZIS
pegadaian
1 hari dihitung 15 hari
1hari dihitung 5 hari
Mengenakan bunga (sewa modal) terhadap Tidak mengenakan bunga pada nasabah yang
nasabah uang memperoleh pinjaman
mendapatkan pinjaman
Istilah- istilah yang digunakan:
Istilah- istilah yang digunakan:

Gadai

Rahn

Pegadaian

Murtahin

Nasabah

Rahin

Barang Pinjaman

Marhun

Pinjaman

Marhun Bih

K. Perbedaan Pegadaian dengan Bank


Pegadaian
Prosedur pemberian dana mudah dan cepat dan
tidak berbelit-belit
Untuk masyarakat yang meminjam dana kecil
karena pegadaian merambah ke kalangan
masyarakat atas
Dengan jaminan barang sehari- hari seperti
emas dan barang elektronik lainya
Bunga rendah dan sesuai dengan kesepakatan
Bila tidak bisa dibayar, barang yang digadaikan
akan disita untuk dilelang

Bank
Prosedur sulit dan lama
Hanya peminjam besar dan terpercaya

Barang jaminan bernilai tinggi karena


pinjaman dalam jumlah besar
Bunga pasar dan berfluktuasi
Bila tidak membayar didatangi debt collector,
sebelum diusut ke pengadilan

Anda mungkin juga menyukai