NPM : 202161201101
MATERI :4
PENGADAIAN
PENGERTIAN USAHA GADAI
Pegadaian biasa juga di sebut rumah gadai, adalah sebuah lembaga yang menawarkan
jasa peminjaman uang kepada masyarakat dengan menjadikan benda miliknya
sebagai jaminan. Barang yang dijadikan jaminan dapat ditebus kembali padawaktu
tertentu setelah pinjaman dilunasi. Awalnya, usaha pegadaian hanya dilakukan pihak
swasta.
Namun, seiring berjalannya waktu, usaha ini di ambil alih pemerintah Hindi-Belanda,
untuk dijadikan usaha negara sesuai undang-undang yang berlaku kala itu. Gadai
merupakan salah satu kebendaan yang termasuk suatu lembaga jaminan yang di atur
dalam buku ke II KUH Perdata. Menurut pasal 1150 KUH Perdata. Gadai adalah
suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang
diserahkan kepadanya oleh seseorang yang berpiutang atau oleh seseorang lain atas
namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang lainnya, dengan
pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya telah dikeluarkan untuk
menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan.
1. Modal sendiri: modal awal pegadaian senilai Rp 205 milliar dan secara bertahap
pemerintah memberikan tambahan modal sebagai penyertaan modal pemerintah.
2. Pinjaman janka pendek yang berasal dari perbankan.
3. Pinjaman janka panjang dari kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI)
4. Penerbitan obligasi. Emisi obligasi sebesar Rp 50 milliar pada tahun pertama dan
mengambang untuk tahun kedua sampai dengan tahun kelima. Pada tahun 1994
dilakukan kembali emisi obligasi senilai Rp 25 milliar dengan bunga 13% pada
bulan pertama.
B. MANFAAT PEGADAIAN
Pegadaian tidak hanya member manfaat bagi nasabah, tetapi juga bagi pihak usaha
pegadaian. Manfaatnya yaitu:
Bagi Nasabah
Tersedianya dana dengar prosedur relative lebih sederhana dan cepat disbanding
kredit perbankan. Selain itu, nasabah juga mendapat fasilitas penitipan barang
yang aman dan dapat dipercaya
E. JENIS-JENIS PEGADAIAN
Pegadaian dibedakan menjadi dua jenis yakni pegadaian syariah dan konvesional.
1. Pegadaian Syariah
Pegadaian Syariah adalah suatu wadah untuk menjaminkan barang berlandaskan
dasar syariat islam. Pada dasarnya, produk berbasis syariah memiliki
karakteristik, seperti tidak menerapkan bunga karena riba. Barang yang dijadikan
jaminan dalam gadai syariah, biasanya memiliki nilai ekonomis sesuai jumlah
uang yang akan dipinjam. Pegadaian syariah mulai beroperasi sejak 2003. Sampai
Oktober 2015, jumlah gerai pegadaian syariah mencapai 611 cabang di seluruh
Indonesia. Dalam ketentuannya, apabila pengembalian dana oleh peminjam
melewati batas waktu akad, barang jaminan akan di jual ke masyarakat
2. Pegadaian Konvesional
Pegadaian Konvensional adalah wadah untuk menjaminkan barang, agar
mendapat uang dan menebusnya kembali setelah janka waktunya terlewati.
Pegadaian Konvensional biasanya menetukan bunga atau sewa modal
berdasarkan jumlah pinjamannya. Apabila pengambilan pinjamannya melebihi
batas waktu, barang jaminan akan dilelang kepada masyarakat. Contohnya, jika
kita datang membawa emas sebagai barang yang akan digadaikan. Emas tersebut
akan di taksir harganya dan di putuskan jumlah uang pinjamannya. Pinjaman ini
dikenakan bunga, misalnya 1,15 persen per dua minggu atau 2,3 persen per bulan.
Lalu menjadi 3,45 persen per 45 hari atau 4,6 persen per bulan dan seterusnya.
Penentuan bunga didasarkan pada jumlah pinjamannya.
Jadi keuntungan perusahaan pegadaian jika dibandingkan dengan lembaga keuangan bank
atau lembaga keuangan lainnya adalah:
1. waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu pada hari itu juga, hal ini
disebabkan prosedurnya yang tidak berbelit-belit
2. persyaratan yang sangat sederhana sehingga memudahkan konsumen untuk
memenuhinya;
3. pihak pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebut digunakan untuk apa, jadi
sesuai dengan kehendak nasabahnya.
BESARNYA JUMLAH PINJAMAN
Besarnya jumlah pinjaman tergantung dari nilai jaminan (barang barang berharga)
yang diberikan. Semakin besar nilainya, semakin besar pula pinjaman yang dapat
diperoleh oleh nasabah demikian pula sebaliknya. Namun, biasanya pegadaian hanya
melayani sampai jumlah tertentu dan biasanya yang menggunakan jasa pegadaian adalah
masyarakat menengah ke bawah. Kepada nasabah yang memperoleh pinjaman akan
dikenakan sewa modal (bunga pinjaman) per bulan REA besarnya tergantung dari
golongan nasabah. Golongan nasabah Alien kan mich pegadaian berdasarkan jumlah
pinjaman, yaitu A,B,C dan D. Sedangkan besarnya sewa modal dapat berubah sesuai
dengan bunga pasar.
BARANG JAMINAN
Jenis-jenis barang berharga yang dapat diterima dan dapat dijadikan jaminan oleh Perum
Pegadaian sebagai berikut.
a. emas
b. perak
c. intas
d. berlian
e. mutiara
f. platina
g. jam
b. sepeda motor
a.televisi
b. radio
c. radio tape
d. video
e. komputer
f. kulkas
g. tustel
h. mesin tik
4. Mesin-mesin seperti:
a. mesin jahit
PROSEDUR PEMINJAMAN
Seperti diketahui bahwa menariknya peminjaman uang di pegadaian disebabkan
prosedurnya yang mudah, cepat dan biaya yang dikenakan relatif ringan. Di samping itu,
biasanya Perum Pegadaian tidak menanyakan untuk apa uang tersebut digunakan. Yang
penting setiap proses peminjaman uang di pegadaian haruslah dengan jaminan barang-
barang tertentu. Hal ini tentu sangat berlawanan dengan prosedur peminjam uang di
lembaga keuangan lainnya seperti bank.
Secara garis besar proses atau prosedur peminjaman uang di Perum Pegadaian dapat
dijelaskan berikut ini.
Kemudian untuk proses pembayaran kembali pinjaman baik yang sudah jatuh tempo
maupun yang belum dapat dilakukan sebagai berikut.
Yang jelas usaha pokok pegadaian merupakan usaha peminjam uang dengan sistem gadai,
sedangkan usaha lainya merupakan usaha penunjang kegiatan pokok perum pegadaian.