Anda di halaman 1dari 8

NAMA : EDI SUSILO

NPM : 202161201101

KELAS : D ( BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN )

MATERI :4

PENGADAIAN
PENGERTIAN USAHA GADAI

Pegadaian biasa juga di sebut rumah gadai, adalah sebuah lembaga yang menawarkan
jasa peminjaman uang kepada masyarakat dengan menjadikan benda miliknya
sebagai jaminan. Barang yang dijadikan jaminan dapat ditebus kembali padawaktu
tertentu setelah pinjaman dilunasi. Awalnya, usaha pegadaian hanya dilakukan pihak
swasta.

Namun, seiring berjalannya waktu, usaha ini di ambil alih pemerintah Hindi-Belanda,
untuk dijadikan usaha negara sesuai undang-undang yang berlaku kala itu. Gadai
merupakan salah satu kebendaan yang termasuk suatu lembaga jaminan yang di atur
dalam buku ke II KUH Perdata. Menurut pasal 1150 KUH Perdata. Gadai adalah
suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang
diserahkan kepadanya oleh seseorang yang berpiutang atau oleh seseorang lain atas
namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang lainnya, dengan
pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya telah dikeluarkan untuk
menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan.

Adapun misi utama dari perum pegadaian adalah:

1. Menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang


ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran uang
pinjam atas dasar hukum gadai.
2. Mencegah praktik ijon, pegadaian gelap, riba, dan pinjaman tidak wajar lainnya.

Perusahaan pegadaian bertugas memberi kredit secara hukum gadai di mana


masyarakat yang membutuhkan dana pinjaman diwajibkan menyerahkan harta gerak
pada kantor cabang pagadaian disertai pemberian hak untuk melakukan penjualan
lelang. Hasil lelang digunakan untuk melunasi pokok pinjaman disertai bunga
ditambah dengan biaya lelang. Sisanya dikembalikan kepada nasabah pemilik barang
semula. Ketentuan penyelenggaraan rumah gadai merupakan monopoli atau hanya
boleh dilakukan oleh negara.
Pihak swasta dilarang untuk menyelenggarakan tujuan ketentuan ini adalah untuk
memberantas lintah darat, rentenir, atau praktik riba gelap yang memberatkan kehidupan
masyarakat kecil. Selain itu berdasarkan neraca pembukaan perusahaan umum pegadaian
dan surat menteri keuangan RI. No. 1015/KMK. 013/1991 tanggal 26 September 1991,
modal awal perusahaan umum pegadaian ditetapkan sebesar Rp205.000.000.000,00
sebagaimana tertuang dalam neraca pembukaan. Modal awal yang di setor pemerintah
adalah kumulatif laba bersih yang diperoleh perjan (perusahaan jawatan) pegadaian.

Pegadaian sebagai lembaga non-bank tidak di perkenankan menghimpun dana secara


langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan seperti: giro, deposito, dan tabungan
sebagaimana halnya dengan sumber dana konvensional perbankan. Untuk memenuhi
kebutuhan dananya, perum pegadaian memiliki sumber-sumber dana antara lain:

1. Modal sendiri: modal awal pegadaian senilai Rp 205 milliar dan secara bertahap
pemerintah memberikan tambahan modal sebagai penyertaan modal pemerintah.
2. Pinjaman janka pendek yang berasal dari perbankan.
3. Pinjaman janka panjang dari kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI)
4. Penerbitan obligasi. Emisi obligasi sebesar Rp 50 milliar pada tahun pertama dan
mengambang untuk tahun kedua sampai dengan tahun kelima. Pada tahun 1994
dilakukan kembali emisi obligasi senilai Rp 25 milliar dengan bunga 13% pada
bulan pertama.

Lembaga pegadaian memiliki beberapa keunggulan dibandingkan lembaga keuangan


bank atau lembaga keuangan bukan bank lainya. Proses memperoleh pinjaman uang
relative singkat yaitu pada hari itu juga. Hal tersebut dikarenakan prosedur dalam
lembaga pegadaian tidak berbelit-belit. Persyaratan peminjaman uang sangat sederhana
sehingga nasabah mudah untuk memenuhinya. Lembaga pegadaian tidak
mempermasalahkan uang yang dipinjam digunakan untuk apa. Hal tersebut berbeda
dengan proses peminjaman di bank, yaitu harus menjelaskn secara rinci penggunaan uang
yang akan dipinjam.

ASAL MULA PENGGADAIAN


Usaha pegadaian di Indonesia dimulai pada zaman penjajahan Belanda (VOC) di
mana pada saat itu tugas pegadaian adalah, mem bantu masyarakat untuk meminjamkan
uang dengan jaminan gadai. Pada mulanya usaha ini dijalankan oleh pihak swasta, namun
dalam perkembangan selanjutnya usaha pegadaian ini diambil alih oleh pemerintah
Hindia Belanda. Kemudian dijadikan perusahaan negara, menurut undang-undang
pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu dengan status Dinas Pegadaian.
A. TUJUAN PEGADAIAN
Pegadaian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1. Mengikuti pelaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi melalui


penyluran pinjaman uang atas dasar hukum gadai
2. Mencegah praktik pegadaian gelap atau pinjaman tidak wajar lainnya
3. Gadai syariah memiliki efek jarring pengaman sosial, yaitu peminjamannya bebas
bunga. Sehingga masyarakat yang butuh dana mendesak, tidak lagi dijerat
pinjaman berbasis bunga
4. Membantu orang-orang yang membutuhkan pinjaman dengan syarat yang mudah

B. MANFAAT PEGADAIAN
Pegadaian tidak hanya member manfaat bagi nasabah, tetapi juga bagi pihak usaha
pegadaian. Manfaatnya yaitu:

Bagi Nasabah

 Tersedianya dana dengar prosedur relative lebih sederhana dan cepat disbanding
kredit perbankan. Selain itu, nasabah juga mendapat fasilitas penitipan barang
yang aman dan dapat dipercaya

Bagi Perusahaan pegadaian

 Mendapatkan penghasilan dari sewa modal yang dibayarkan nasabah.


 Penghasilan bersumber dari ongkos yang dibayakan nasabah.
 Pelaksanaan misi PT Pegadaian sebagai BUMN yang bergerak di bidang
pembiayaan adalah memberi bantuan kepada masyarakat yang memerlukan dana
dengan prosedur raltif sederhana

E. JENIS-JENIS PEGADAIAN
Pegadaian dibedakan menjadi dua jenis yakni pegadaian syariah dan konvesional.

1. Pegadaian Syariah
Pegadaian Syariah adalah suatu wadah untuk menjaminkan barang berlandaskan
dasar syariat islam. Pada dasarnya, produk berbasis syariah memiliki
karakteristik, seperti tidak menerapkan bunga karena riba. Barang yang dijadikan
jaminan dalam gadai syariah, biasanya memiliki nilai ekonomis sesuai jumlah
uang yang akan dipinjam. Pegadaian syariah mulai beroperasi sejak 2003. Sampai
Oktober 2015, jumlah gerai pegadaian syariah mencapai 611 cabang di seluruh
Indonesia. Dalam ketentuannya, apabila pengembalian dana oleh peminjam
melewati batas waktu akad, barang jaminan akan di jual ke masyarakat
2. Pegadaian Konvesional
Pegadaian Konvensional adalah wadah untuk menjaminkan barang, agar
mendapat uang dan menebusnya kembali setelah janka waktunya terlewati.
Pegadaian Konvensional biasanya menetukan bunga atau sewa modal
berdasarkan jumlah pinjamannya. Apabila pengambilan pinjamannya melebihi
batas waktu, barang jaminan akan dilelang kepada masyarakat. Contohnya, jika
kita datang membawa emas sebagai barang yang akan digadaikan. Emas tersebut
akan di taksir harganya dan di putuskan jumlah uang pinjamannya. Pinjaman ini
dikenakan bunga, misalnya 1,15 persen per dua minggu atau 2,3 persen per bulan.
Lalu menjadi 3,45 persen per 45 hari atau 4,6 persen per bulan dan seterusnya.
Penentuan bunga didasarkan pada jumlah pinjamannya.

KEUNTUNGAN USAHA GADAI


Tujuan utama usaha pegadaian adalah untuk mengatasi agar masyarakat yang sedang
membutuhkan uang tidak jatuh ke tangan para pelepas uang atau tukang ijon atau tukang
rentenir yang bunganya relatif tinggi. Perusahaan Pegadaian menyediakan pinjaman uang
dengan jaminan barang-barang berharga. Meminjam uang ke Perum Pegadaian bukan saja
karena prosedurnya yang mudah dan cepat, tetapi karena biaya yang dibebankan lebih
ringan jika dibandingkan dengan para pelepas uang atau tukang ijon. Hal ini dilakukan
sesuai dengan salah satu tujuan dari Perum Pegadaian dalam pemberian pinjaman ke pada
masyarakat dengan moto "menyelesaikan masalah tanpa masalah".

Keuntungan lain di pegadaian adalah pihak pegadaian tidak mempermasalahkan untuk


apa uang tersebut digunakan dan hal ini tentu bertolak belakang dengan pihak perbankan
yang harus dibuat serinci mungkin tentang penggunaan uangnya. Begitu pula dengan
sangsi yang diberikan relatif ringan, apabila tidak dapat melunasi dalam waktu tertentu.
Sangsi yang paling berat adalah jaminan yang disimpan akan dilelang untuk menutupi
kekurangan pinjaman yang telah diberikan.

Jadi keuntungan perusahaan pegadaian jika dibandingkan dengan lembaga keuangan bank
atau lembaga keuangan lainnya adalah:

1. waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu pada hari itu juga, hal ini
disebabkan prosedurnya yang tidak berbelit-belit
2. persyaratan yang sangat sederhana sehingga memudahkan konsumen untuk
memenuhinya;
3. pihak pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebut digunakan untuk apa, jadi
sesuai dengan kehendak nasabahnya.
BESARNYA JUMLAH PINJAMAN
Besarnya jumlah pinjaman tergantung dari nilai jaminan (barang barang berharga)
yang diberikan. Semakin besar nilainya, semakin besar pula pinjaman yang dapat
diperoleh oleh nasabah demikian pula sebaliknya. Namun, biasanya pegadaian hanya
melayani sampai jumlah tertentu dan biasanya yang menggunakan jasa pegadaian adalah
masyarakat menengah ke bawah. Kepada nasabah yang memperoleh pinjaman akan
dikenakan sewa modal (bunga pinjaman) per bulan REA besarnya tergantung dari
golongan nasabah. Golongan nasabah Alien kan mich pegadaian berdasarkan jumlah
pinjaman, yaitu A,B,C dan D. Sedangkan besarnya sewa modal dapat berubah sesuai
dengan bunga pasar.

BARANG JAMINAN
Jenis-jenis barang berharga yang dapat diterima dan dapat dijadikan jaminan oleh Perum
Pegadaian sebagai berikut.

1. Barang barang atau benda benda berupa perhiasan antara lain:

a. emas

b. perak

c. intas

d. berlian

e. mutiara

f. platina

g. jam

2. Barang-barang berupa kendaraan seperti:

a mobil (termasuk bajaj dan bemo)

b. sepeda motor

c. sepeda biasa (termasuk becak)

3. Barang-barang elektronik antara lain:

a.televisi
b. radio

c. radio tape

d. video

e. komputer

f. kulkas

g. tustel

h. mesin tik

4. Mesin-mesin seperti:

a. mesin jahit

b. mesin kapal motor

5. Barang-barang keperluan rumah tangga seperti:

a. barang tekstil, berupa pakaian, permadani atau kain batik;

b barang-barang pecah belah dengan catatan bahwa semua barang-barang yang


dijaminkan haruslah dalam kondisi baik dalam arti masih dapat dipergunakan atau
bernilai. Hal ini bagi pegadaian penting mengingat apabila nasabah tidak da pat
mengembalikan pinjamannya, maka barang jaminan akan dilelang sebagai
penggantinya.

PROSEDUR PEMINJAMAN
Seperti diketahui bahwa menariknya peminjaman uang di pegadaian disebabkan
prosedurnya yang mudah, cepat dan biaya yang dikenakan relatif ringan. Di samping itu,
biasanya Perum Pegadaian tidak menanyakan untuk apa uang tersebut digunakan. Yang
penting setiap proses peminjaman uang di pegadaian haruslah dengan jaminan barang-
barang tertentu. Hal ini tentu sangat berlawanan dengan prosedur peminjam uang di
lembaga keuangan lainnya seperti bank.

Secara garis besar proses atau prosedur peminjaman uang di Perum Pegadaian dapat
dijelaskan berikut ini.

1. Nasabah datang langsung ke bagian informasi untuk memperoleh penjelasan,


tentang pegadaian, misalnya tentang barang jaminan, jangka waktu pengembalian,
jumlah pinjaman, dan biaya modal (bunga pinjaman). sewa
2. Bagi nasabah yang sudah jelas dan mengetahui prosedurnya da pat langsung
membawa barang jaminan ke bagian penaksir untuk ditaksir nilai jaminan yang
diberikan. Pemberian barang jaminan disertai bukti diri seperti KTP atau surat
kuasa bagi pemilik barang yang tidak dapat datang.
3. Bagian penaksir akan menaksir nilai jaminan yang diberikan, baik kualitas barang
maupun nilai barang tersebut, kemudian barulah ditetapkan nilai taksir barang
tersebut.
4. Setelah nilai taksir ditetapkan langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah
pinjaman beserta sewa modal (bunga) yang dikenakan dan kemudian
diinformasikan ke calon peminjam.
5. Jika calon peminjam setuju, maka barang jaminan ditahan untuk disimpan dan
nasabah memperoleh pinjaman.

Kemudian untuk proses pembayaran kembali pinjaman baik yang sudah jatuh tempo
maupun yang belum dapat dilakukan sebagai berikut.

1. Pembayaran kembali pinjaman berikut sewa modal dapat langsung dilakukan di


kasir dengan menunjukkan surat bukti gadai dan melakukan pembayaran sejumlah
uang.
2. Pihak pegadaian menyerahkan barang jaminan apabila pembayarannya sudah
lunas dan diserahkan langsung ke nasabah untuk diperiksa kebenarannya dan jika
sudah benar dapat langsung dibawa pulang.
3. Pada prinsipnya pembayaran kembali pinjaman dan sewa modal dapat dilakukan
sebelum jangka waktu pinjaman jatuh tempo. Jadi si nasabah jika sudah punya
uang dapat langsung menebus jaminanya
4. Bagi nasabah yang tidak dapat membayar pinjamanya maka barang jaminanya
akan dilelang secara resmi ke masyarakat luas.
5. Hasil penjualan lelang dibritahukan kepada nasabah dan seandainya uang hasil
lelang dikurangi pinjaman dan biaya-biaya masih lebih akan dikembalikan ke
nasabah.

GIATAN USAHA GADAI LAINYA


Mungkin selama ini masyarakat kita hanya mengenal usaha pegadaian secara sepintas
saja yaitu sebagai tempat peminjam uang dengan cara mengadaikan barangnya. Padahal
dalam praktiknya disamping usaha peminjam uang perum pegadaian juga melakukan
usaha lain. Usaha lain yang dilakukan oleh perum pegadaian adalah sebagai berikut:

1. Melayani jasa taksiran, bagi masyarakatyang ingin menaksir berapa nilai


rill barang barang berharga miliknya seperti, emas, intan, berlian, mobil,
televisi, dan barang-barang lainya, hal ini berguna bagi masyarakat yang
ingin menjual barag tersebut atau hanya sekedar ingin mengetahui jumlah
kekayaanya.
2. Melayani jasa titipan barang, bagi masyarakat yang ingin menitipkan
barang-barang berharganya.jasa penitipan ini diberikan untuk memberikan
rasa aman kepada pemiliknya dari kehilangan, kebakaran, atau kecurian.
3. Memberikan kredit, terutama bagi karyawan yang mempunyai penghasilan
tetap. Pembayaran pinjaman dilakukan dengan memotong gaji si peminjam
secara bulanan.
4. Ikut serta dalam usaha tertentu bekerja sama dengan pihak ketiga misalnya
dalam pembangunan perkantoran atau pembangunan lainya dengan sistem
build, operate and transfer (bot).

Yang jelas usaha pokok pegadaian merupakan usaha peminjam uang dengan sistem gadai,
sedangkan usaha lainya merupakan usaha penunjang kegiatan pokok perum pegadaian.

Anda mungkin juga menyukai