Anda di halaman 1dari 17

JASA KEUNGANAN NON BANK

Disusun Oleh :
1.Fauziah
2. Febriana Putri Candrautami
3. Imam Hidayatullah
4.Mirna Aulia Fadilah

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BANYUWANGI


Jl. Ikan Tenggiri No. 02, Sobo, Banyuwangi
Februari 2024
*Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
Lembaga keuangan bukan bank atau LKBB adalah sebuah badan yang bergerak di bidang
keuangan dengan tugas menghimpun dan menyalurkan dana kembali kepada masyarakat.
Uang yang dihimpun tidak dalam bentuk deposito, tabungan, atau giro. Tetapi LKBB
menerbitkan surat-surat berharga. Sedangkan dana disalurkan kepada masyarakat melalui
layanan investasi dan kredit. Lembaga ini diresmikan oleh Surat Keputusan Menteri
Keuangan RI No. KEP-38/MK/IV/1972. Sehingga Anda tidak perlu khawatir terhadap
jaminan keamanannya karena aktivitasnya diakui dan dilindungi secara hukum.

1.PEGADAIAN
a. Pengertian
Menurut OJK-Pedia, Pegadaian adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang meminjamkan uang atau menerima uang dengan menerima barang sebagai barang
jaminan dari peminjam. Barang tersebut dapat berupa perhiasan, alat-alat elektronik, maupun
sertifikat rumah. Pegadaian hadir untuk memudahkan pemberian pinjaman ke seluruh lapisan
masyarakat di Indonesia. Orang yang menggadaikan barang ke Pegadaian disebut pegadai.
Barang yang sudah digadaikan dapat ditebus saat peminjam melunasi pinjamannya, sesuai
jumlah pokok dan bunga gadai yang ditetapkan. Jika pegadai gagal melunasi pinjaman
tersebut sampai jangka waktu yang disepakati, Pegadaian akan menjual barang tersebut
kepada orang lain. Bisnis utama Pegadaian adalah produk pinjaman konvensional maupun
syariah. Sedangkan bisnis pendukung dapat meliputi pembiayaan usaha mikro, cicilan
kendaraan bermotor, cicilan tabungan emas, biaya haji, dan wisata syariah. Adapun jasa lain
yang ditawarkan oleh Pegadaian, seperti mengirim uang, pembayaran multi payment, jasa
titipan, dan safe deposit box.

b. Sejarah
Cikal bakal berdirinya PT Pegadaian terjadi pada tahun 1746, tepat saat masa penjajahan
Belanda di Indonesia. Dimulai dengan didirikannya bank yang menggunakan sistem gadai,
bernama Bank Van Leening yang didirikan oleh VOC. Bank ini kemudian dibubarkan pada
tahun 1811 ketika pemerintah Inggris mengambil alih Indonesia. Pada saat inilah masyarakat
dibebaskan untuk mendirikan badan usaha pegadaian miliknya sendiri. Pada tahun 1901,
berdirilah Pegadaian, dan pada tahun 1905 berubah menjadi lembaga resmi bernama Jawatan.
Sekitar tahun 1961-1990, terjadi sejumlah perubahan. Dan pada akhirnya tahun 2012,
Pegadaian berubah dari Perum menjadi Persero. Perubahan ini dicatat dalam Peraturan
Pemerintah (PP) No. 51 tahun 2011.
c. Jenis
•Pegadaian Konvensional
Merupakan produk pinjaman yang memberikan keuntungan tersendiri bagi Pegadaian.
Keuntungan tersebut diperoleh dari biaya administrasi dan bunga. Meski demikian, produk
yang satu ini menggunakan prinsip tolong-menolong sesuai dengan yang tercatat dalam
hukum perdata. Adapun produk yang tersedia di Pegadaian Konvesional, antara lain:
-KCA (Kredit Cepat Aman): Kredit dengan jaminan produk berupa, emas, kendaraan
bermotor, gadget, seperti laptop dan handphone, serta barang elektronik lainnya. Pinjaman
yang ditawarkan produk jenis ini ialah dimulai dari Rp50.000 hingga Rp500.000.000, dengan
tenor pinjaman 4 bulan. Pelunasan kredit ini dapat dilakukan kapan saja.
-Krasida: Produk Pegadaian ini merupakan produk kredit dengan cicilan bulanan. Barang
yang digadaikan adalah emas dengan jumlah pinjaman yang diberikan sampai dengan 95%
nilai emas. Pinjaman dimulai dari Ro1.000.000 hingga Rp25.000.000 dengan tenor
6,12,24,dan 36 bulan.
-Kreasi: Produk ini merupakan kredit yang diperuntukkan pada pelaku usaha kecil dan
menengah (UKM) dengan tujuan untuk mengembangkan usaha.

•Pegadaian Syariah
Pegadaian Syariah merupakan salah satu produk yang ditawarkan oleh instansi ini.
Perbedaannya dengan produk konvensional adalah dari suku bunga pinjaman. Pegadaian
Syariah bebas dari unsur bunga-berbunga atau riba, sesuai dengan nilai dalam Islam. Berikut
ini 9 produk Pegadaian Syariah yang ditawarkan.
-Amanah: Produk Pegadaian Syariah untuk kendaraan bermotor. Plafon pinjaman antara
Rp5.000.000 sampai Rp45.000.000 dengan tenor pembayaran 12-60 bulan. Peminjam
dikenakan biaya administrasi sebesar Rp70.000 untuk motor, dan Rp200.000 untuk mobil.
Dalam Amanah, terdapat biaya pemeliharaan yang besarnya 0,9 persen dari harga kendaraan.
-Rahn: Produk Pegadaian Syariah yang pembiayaannya berupa gadai emas, baik dalam
bentuk perhiasan maupun batangan. Jumlah pinjaman mulai dari Rp50.000 sampai
Rp1.000.000.000 dengan tenor pembayaran 4 bulan, dan masih bisa diperpanjang. Terdapat
biaya pemeliharaan sebesar Rp2.000 sampai Rp120.000, tergantung dari jumlah pinjaman
-Arrum BPKB: Sesuai namanya, produk ini ditujukan untuk pengembangan UMKM yang
jaminannya menggunakan Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB). Plafon
pinjaman antara Rp1.000.000 sampai Rp400.000.000 dengan tenor 1-3 tahun. Biaya
pemeliharaan akan dikenakan sebesar 1 persen dari total pinjaman untuk plafon pinjaman di
bawah Rp100.000.000. Sedangkan di atas Rp100.000.000 akan dibebaskan dari biaya
pemeliharaan.
-Arrum emas: Produk Pegadaian Syariah berupa dana tunai yang jaminannya perhiasan,
seperti emas atau berlian. Biaya administrasi sebesar Rp70.000, dan biaya pemeliharaan
sebesar 0,95 persen dari nilai taksiran barang per bulan. Besarnya plafon pinjaman, yaitu 95
persen dari nilai taksiran.
-Arrum haji: Produk yang satu ini untuk pembiayaan agar dapat nomor antrian haji yang
jaminannya adalah emas. Plafon pinjaman antara Rp1.900.000 sampai Rp25.000.000 dengan
tenor pembayaran 1-5 tahun. Biaya administrasi sebesar Rp270.000 dan terdapat biaya
pemeliharaan yang digunakan untuk memelihara barang yang dititipkan sebagai jaminan.
-Rahn hasan: Produk Pegadaian Syariah yang menjadikan emas, kendaraan, dan perhiasan
sebagai jaminannya. Plafon pinjamannya sesuai golongan A, yaitu maksimal Rp500.000
dengan jangla waktu pembayaran 60 hari. Sementara biaya pemeliharaannya adalah 0 persen.
-Rahn flexi: Produk pinjaman yang jaminannya berupa barang bergerak berbasis syariah,
seperti kendaraan, perhiasan, dan alat-alat elektronik. Biaya pemeliharaan sebesar 0,1 persen
dari nilai taksiran barang dengan tenor pelunasan dari 5-60 hari.
-Rahn bisnis: Produk pinjaman dana tunai yang ditawarkan oleh Pegadaian Syariah dengan
jaminan emas, baik perhiasan maupun batangan. Plafon pinjaman mulai dari Rp100.000.000
sampai Rp1.000.000.000 dengan tenor pelunasan hingga 4 bulan. Biaya administrasinya
sebesar Rp100.000, sedangkan biaya pemeliharaannya sebesar 0,38-0,55 persen dalam 10
hari.
-Pegadaian Syariah gadai sertifikat: Produk pinjaman yang diberikan kepada masyarakat
dengan penghasilan tetap. Barang yang dijaminkan berupa sertifikat tanah maupun Hak Guna
Bangunan (HGB). Plafon pinjaman sebesar Rp1.000.000 sampai Rp200.000.000.

d. Fungsi
Pegadaian memiliki beberapa fungsi, baik bagi nasabah maupun bagi perekonomian secara
umum. Berikut adalah beberapa fungsi pegadaian:
1.Menyediakan dana pinjaman atas dasar hukum gadai dengan cara mudah, cepat, aman, dan
hemat.
2.Mengembangkan berbagai usaha yang menguntungkan bagi pegadaian serta masyarakat.
3.Mengelola keuangan, perlengkapan, kepegawaian, dan pendidikan-pelatihan.
4.Mengelola organisasi, tata kerja, dan tata laksana pegadaian.
5.Melakukan riset dan pengembangan serta mengawasi pengelolaan pegadaian.
6.Mencegah praktik rentenir, ijon, dan pinjaman tidak wajar lainnya.
7.Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya golongan ekonomi lemah.
8.Mendukung program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional.

e. Manfaat
Pegadaian memberikan banyak manfaat bagi nasabah yang membutuhkan dana tunai dalam
waktu singkat dan tanpa syarat yang berbelit-belit. Berikut adalah beberapa manfaat
pegadaian:
1.Tersedianya dana pinjaman dengan prosedur relatif lebih sederhana dan cepat dibandingkan
dengan kredit perbankan.
2.Tidak perlu menjual barang kesayangan atau berharga untuk mendapatkan dana pinjaman,
cukup menitipkannya di pegadaian dan dapat ditebus kembali setelah melunasi hutang.
3.Dapat memilih jenis produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan,
baik konvensional maupun syariah.
4.Dapat memanfaatkan fasilitas perpanjangan jatuh tempo pengembalian pinjaman jika
mengalami kesulitan dalam melunasi hutang.
5.Dapat memperoleh informasi dan edukasi mengenai produk dan layanan pegadaian melalui
berbagai media, seperti website, aplikasi, call center, maupun outlet pegadaian.
6.Dapat memperoleh keuntungan dari investasi emas yang disediakan oleh pegadaian, seperti
harga emas yang kompetitif, kemudahan transaksi, keamanan penyimpanan, dan sertifikat
resmi.

f. Keunggulan dan kelemahan


Pegadaian memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya
yang menyediakan layanan pinjaman. Berikut adalah beberapa keunggulan pegadaian:
1. Memiliki jaringan outlet yang luas dan mudah diakses di seluruh Indonesia.
2. Memiliki berbagai macam produk dan layanan yang inovatif dan berkualitas.
3. Memiliki sistem informasi yang terintegrasi dan transparan.
4. Memiliki sumber daya manusia yang profesional dan kompeten.
5. Memiliki reputasi yang baik sebagai BUMN yang bergerak di bidang jasa keuangan.
6. Memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungan.
Kelemahan Pegadaian:
Pegadaian juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan oleh nasabah. Berikut
adalah beberapa kelemahan pegadaian:
1. Sewa modal pegadaian relatif lebih tinggi dari tingkat suku bunga perbankan.
2. Harus ada jaminan berupa barang bergerak yang memiliki nilai.
3. Barang bergerak yang digadaikan harus diserahkan ke pegadaian, sehingga barang tersebut
tidak dapat dimanfaatkan selama digadaikan.
4. Jumlah pinjaman gadai yang dapat diberikan masih terbatas.

2. Asuransi
a. Pengertian
Asuransi merupakan perjanjian antara penanggung dan tergantung, yang mewajibkan
tertanggung membayar sejumlah premi. Premi tersebut digunakan untuk memberikan
penggantian atas risiko kerugian, kerusakan, kematian, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, yang mungkin akan diderita karena suatu peristiwa yang tidak terduga
(insurance). Dengan demikian, asuransi dapat diartikan sebagai sebuah perjanjian antara dua
orang atau lebih di mana pihak tertanggung membayarkan iuran/konstribusi/premi untuk
mendapat penggantian atas risiko kerugian, kerusakan, atau kehilangan yang dapat terjadi
akibat peristiwa yang tidak terduga. Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang
Perasuransian, disebutkan bahwa asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu
perusahaan asuransi dan pemegang polis yang menjadi dasar bagi penerima premi oleh
perusahaan asuransi.

b. Unsur-unsur Dalam Asuransi


Unsur-unsur yang terdapat dalam asuransi, yaitu sebagai berikut.
1). Premi
Premi merupakan kewajiban yang dibayar pihak tertanggung kepada pihak penanggung
(penyedia layanan asuransi) sebagai jasa pengalihan risiko. Pembayaran premi ini wajib
dilunasi oleh pihak tertanggung Untuk dapat menggunakan manfaat asuransi saat diperlukan.
2). Polis Asuransi
Polis asuransi merupakan dokumen legal yang menjadi dasar hukum hubungan antara pihak
tertanggung (nasabah) dan pihak penanggung (penyedia layanan/perusahaan asuransi). Polis
bertindak sebagai dasar untuk membayar biaya ganti rugi atas kerusakan atau kehilangan
yang dialami pihak tertanggung. Polis dibuat berdasarkan kesepakatan dan harus dibuat
secara tertulis.
3). Klaim
Klaim asuransi merupakan permohonan resmi yang diajukan nasabah kepada perusahaan
asuransi untuk melakukan pembayaran sebagai bentuk ganti rugi atas kerusakan atau
kehilangan berdasarkan ketentuan polis asuransi. Sebelum melakukan pembayaran tersebut,
pihak perusahaan asuransi akan memeriksa validitas klaim terlebih dahulu.

c. Jenis-jenis Asuransi
Beberapa jenis asuransi, yaitu sebagai berikut.
1. Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan memberikan perlindungan dengan jaminan biaya kesehatan dan
perawatan bagi pihak tertanggung jika mengalami kecelakaan atau jatuh sakit. Jenis asuransi
ini banyak diberikan oleh perusahaan atau instansi tempat seseorang bekerja.
2. Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa memberikan tanggungan atas kematian seseorang dengan memberikan
keuntungan finansial pada tertanggung atas kematiannya. Ketika pihak tertanggung
meninggal dunia, pemegang polis akan menerima uang pertanggungan dari asuransi jiwa.
3. Asuransi Pendidikan
Asuransi pendidikan dapat dikatakan sebagai tabungan untuk masa depan demi menjamin
pendidikan anak dari pemegang polis (pihak tertanggung). Asuransi ini menjadi populer
karena semakin meninggi biaya pendidikan dari tahun ke tahun sehingga tidak jarang orang
tua memiliki asuransi pendidikan.
4. Asuransi Umum
Asuransi umum adalah perlindungan terhadap risiko kerugian dan kehilangan yang dialami
oleh pemegang polis. Salah satu asuransi umum yang terkenal adalah asuransi kendaraan
bermotor. Jaminan asuransi jenis ini biasanya bersifat jangka pendek

3. Dana pensiun
a. Pengertian
Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun (Undang-
Undang Dana Pensiun) bahwa dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan
menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dengan demikian, jelas bahwa
yang mengelola dana pensiun adalah perusahaan yang memiliki badan hukum seperti bank
umum atau asuransi jiwa. Adapun jenis pensiun yang dapat dipilih oleh karyawan yang akan
menghadapi pensiun antara lain:
1) Pensiun normal
2) Pensiun dipercepat
3) Pensiun ditunda
4) Pensiun cacat
b. Jenis dana pensiun
Jenis-jenis dana pensiun menurut Pasal 2 Undang- Undang Dana Pensiun digolongkan
menjadi dua, yakni:
-Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK).
Ketentuan tentang DPPK selanjutnya dijelaskan Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 76
Tahun 1992. DPPK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang
memperkerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan program pensiun
dengan manfaat pasti bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawan sebagai peserta dan
yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja. Dengan demikian, dana pensiun jenis
ini disediakan langsung oleh pemberi kerja. Pendirian DPPK ini harus mendapat pengesahan
dari Menteri Keuangan.
-Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).
Ketentuan tentang DPLK selanjutnya dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 77
tahun 1992. DPLK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi
jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perseorangan, baik karyawan
maupun pekerja mandiri yang terpisah dari DPPK bagi karyawan bank atau perusahaan
asuransi jiwa yang bersangkutan. Bagi masyarakat pekerja mandiri seperti dokter, petani,
nelayan, dan sebagainya dimungkinkan untuk memanfaatkan DPLK. Tidak tertutup
kemungkinan pula bagi para karyawan di suatu perusahaan untuk dapat memanfaatkan DPLK
sesuai dengan kemampuannya. Pendirian DPLK oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa
harus mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan.
Program Dana Pensiun mengupayakan suatu manfaat pensiun, dengan cara sebagai
berikut:
1) Membayar iuran pensiun setiap bulan,
2) Selanjutnya dikembangkan (diinvestasikan),
3) Akhirnya akan membentuk saldo atau manfaat pensiun

4. Lembaga Pembiayaan
a. Pengertian
Lembaga pembiayaan adalah lembaga atau badan usaha yang digunakan untuk melakukan
kegiatan pembiayaan. Baik itu menyediakan dana maupun modal dalam bentuk barang.
-Perusahaan Modal Ventura
Perusahaan yang satu ini disebut juga dengan Venture Capital Company. Perusahaan modal
ventura memiliki fokus pada penyertaan modal suatu perusahaan dalam waktu tertentu sesuai
dengan kesepakatan tanpa agunan. Risiko kegagalan bukan ada pada debitur namun terletak
pada perusahaan modal ventura. Aktivitas perusahaan yang satu ini seperti penyertaan saham,
profit dan pembagian hasil usaha dan terakhir adalah pembelian obligasi konversi.
-Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur
Lembaga pembiayaan yang satu ini dibentuk untuk menyediakan dana bagi proyek
infrastruktur. Ada beberapa aktivitas dari perusahaan pembiayaan infrastruktur seperti
pinjaman subordinasi. Selain itu, ada juga pemberian pinjaman langsung untuk pembiayaan
infrastruktur dan refinancing infrastruktur. Perusahaan pembiayaan infrastruktur juga
melakukan credit enhancement atau mendukung kredit. Misalnya menjamin pembiayaan
infrastruktur, jasa konsultasi, dan berbagai macam aktivitas lainnya
-Perusahaan Pembiayaan
Yang terakhir ada perusahaan pembiayaan. Perusahaan yang satu ini dibentuk untuk bisa
melakukan leasing, anjak piutang, pembiayaan konsumen hingga usaha kartu kredit. Yang
dimaksud dengan leasing adalah aktivitas usaha yang digunakan dalam bentuk modal barang.
Aktivitas yang satu ini dijadikan sebagai objek transaksi yang menjadi hak milik lembaga
pembiayaan selama masa perjanjian leasing tersebut berlaku. Yang dimaksud dengan
pembiayaan konsumen merupakan aktivitas pembiayaan dan menyediakan berbagai macam
barang yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Barang yang dimaksud bisa
elektronik, kendaraan bermotor, rumah dan lain sebagainya. Untuk sistem pembayaran adalah
angsuran atau cicilan yang tenornya bisa disesuaikan dengan kemampuan dan keinginan
konsumen.

b. Tujuan
Tujuan adanya lembaga pembiayaan adalah meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
kesempatan kerja. Selain itu, lembaga pembiayaan menjadi sumber dana yang beragam selain
dari lembaga keuangan.

c. Contoh lembaga pembiayaan


1). Anjak Piutang.
Yang termasuk lembaga pembiayaan jenis anjak piutang adalah Aditama Finance, PT IFS
Capital dan terakhir adalah SG Finance.
2). Perusahaan penerbit kartu kredit
Perusahaan yang termasuk ke dalam perusahaan penerbit kartu kredit adalah Bank Mandiri,
Bank BCA atau CIMB Niaga.
3). Perusahaan modal ventura.
Yang termasuk ke dalam perusahaan modal ventura adalah Fenox Venture Capital,
CyberAgent Venture dan terakhir adalah 500 startups.
4.Perusahaan leasing
Yang termasuk ke dalam jenis perusahaan leasing Oto Summit, BCA Finance, Amanah
Finance dan terakhir ada Adira Finance.

5. Pasar Modal
a. Pengertian
Pasar modal adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran surat-surat berharga atau
pasar yang memperjualbelikan surat-surat berharga jangka panjang (seperti saham dan
obligasi) sebagai bukti kepemilikan saham dan obligasi. Dalam Undang-undang Nomer 8
tahun 1955 tentang pasar Modal (UUPM) disebutkan pengertian pasar. Modal adalah
kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan
publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek. Efek adalah surat berharga jangka panjang

b. Fungsi
1. Fungsi ekonomi
Pasar modal menjadi fasilitator yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak
investor/pemberian pinjaman (lender) dan pihak yang memerlukan dana pinjaman (barrower).
Dengan menginvestasikan dananya, investor berharap adanya imbalan atau return dari
penyerahan dana tersebut. Adapun bagi pihak barrower, adanya dana dari luar dapat
digunakan untuk usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil operasi
perusahaannya.
2. Fungsi keuangan
Pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan untuk memperoleh imbalan (return)
bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Diharapkan dengan
adanya pasar modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal
merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan
pendapatan perusahaan yang akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat.

c. Peran
1. Sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk
mendapatkan dana dari masyarakat per modal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar
modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi dan penambahan modal kerja.
2. Pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan
seperti saham, obligasi dan reksa dana. oleh karena itu masyarakat dapat menempatkan dana
yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing
instrumen

d. Lembaga Penunjang
Lembaga penunjang pasar modal adalah pihak yang berperan aktif dalam menjalankan
aktivitas pasar modal sehingga terciptanya stabilitas dan kelancaran transaksi perdagangan.
Kebanyakan orang umumnya hanya mengetahui bahwa lembaga penunjang pasar modal
hanya terdiri dari Bank Kustodian, Wali Amanat, dan Biro Administrasi Efek. Padahal, ada
beberapa pihak lain yang juga menjadi bagian dari lembaga penunjang pasar modal di
Indonesia. Merangkum dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berikut di antaranya:
1.Badan Pengawas Pasar Modal
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK) adalah badan yang bergerak untuk mengawasi
aktivitas pasar modal. Lembaga ini ditugaskan untuk melindungi kepentingan investor,
emiten, dan masyarakat. Adapun wewenang Bapepam-LK, di antaranya menyusun dan
menerapkan peraturan terkait pasar modal. Apabila terdapat permasalahan yang diajukan oleh
pihak pelaku pasar modal, maka Bapepam-LK harus turut serta membantu
menyelesaikannya. Saat ini, peran Bapepam-LK sebagai lembaga penunjang pasar modal
telah diganti menjadi OJK. Dalam menjalankan tugas dan perannya, kedua lembaga tersebut
berada di bawah pengawasan Kementerian Keuangan.
2.Bank Kustodian
Bank Kustodian merupakan badan yang menerima harta dan menyimpan seluruh efek baik
dari dividen, bunga, dan hak-hak efek pihak pasar modal. Selain itu, lembaga ini juga
berperan sebagai pemberi solusi atas masalah yang terjadi dalam transaksi efek dan menjadi
pihak perwakilan nasabah.
3. Biro Administrasi Efek.
Biro Administrasi Efek merupakan pihak yang bertugas sebagai fasilitator bagi perusahaan
emiten dan investor dalam menjalankan kegiatan di bursa efek. Terkait hal ini, Biro
Administrasi Efek akan membantu pengelolaan sistem administrasi efek di pasar perdana dan
sekunder. Lembaga ini juga bertugas melakukan tindakan pencatatan dan pemindahan
kepemilikan efek dengan kontrak yang telah disusun bersama emiten. Biro Administrasi Efek
bersifat opsional bagi investor atau emiten, sebab tidak seluruh pihak sanggup mengelolanya.
4. Wali Amanat
Wali amanat merupakan wakil dari investor atau pemegang saham dalam menangani hal
berkaitan dengan transaksi pasar modal. Lembaga ini juga dapat berperan seperti pengacara,
di mana mengajukan tuntutan hingga ranah pengadilan bila pelaku pasar modal mengalami
masalah yang harus diselesaikan melalui jalur hukum.
5. Pemeringkat Efek
Pemeringkat efek merupakan lembaga yang berfungsi melakukan pemeringkatan dan
memberi peringkat terhadap suatu efek yang meraih level tertentu. Dalam menjalankan
tugasnya, lembaga ini harus bersikap objektif, independen, tidak terpengaruh pihak lain, dan
mempertanggungjawabkan penilaian hasil peringkat suatu instrumen.
e. Instrumen Pasar Modal
1. Saham
Saham merupakan surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan
tertentu. Pemilik saham mempunyai hak dalam kepemilikan perusahaan tersebut sebesar
persentase kepemilikan sahamnya. Saham dapat diartikan juga tanda pernyataan modal
seorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
2. Obligasi
Obligasi adalah salah satu kontrak tertulis jangka panjang yang dipindahtangankan tentang
transaksi pengakuan utang disertai dengan ketetapan sejumlah bunga yang akan dibayar
secara periodik. Obligasi dapat diartikan juga sebagai sertifikat yang berisi kontrak antara
investor dan perusahaan yang menyatakan investor tersebut telah meminjamkan sejumlah
uang kepada perusahaan.
3. Rights
Rights adalah hak memesan efek terlebih dahulu dengan harga yang telah ditetapkan selama
periode tertentu. Bukti Rights diterbitkan pada penawaran umum terbatas, yaitu ketika saham
baru ditawarkan kali pertama kepada pemegang saham lama. Imbalan atau keuntungan yang
diterima pembeli rights, sama dengan pembeli saham, yaitu dividen atau capital gain.
4. Waran
Waran adalah hak kepada pemegang waran untuk mengkonversikannya menjadi saham biasa
dengan harga yang telah ditetapkan terlebih dahulu. sepertinya halnya saham, waran juga
dapat di perdagangkan.
5. Reksa Dana (Matual Fund)
Reksa dana atau Matual Fund adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat permodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
menejer investasi.
6. Indeks Berjangka (Index Future)
indeks berjangka merupakan salah satu bagian dari perdagangan Berjangka yang bertujuan
sebagai sarana melindungi nilai terhadap investasinya. Dalam future trading seorang investor
dapat melindungi nilai investasinya dengan memesan kontrak jual/ beli terlebih dahulu
terhadap suatu produk efek dengan harga saat ini, tetapi keputusan transaksinya dapat
dilakukan kemudian hari.

f. Ketentuan dan Mekanisme Transaksi di Pasar Modal


Berdasarkan Undang-Undang (UU) No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, pasar modal
adalah kegiatan yang terkait dengan perdagangan efek serta penawaran umum antara investor
dan perusahaan emiten. Mengutip laman resmi Bank OCBC NISP, para investor yang ingin
memulai investasi di pasar modal harus membuat persiapan terlebih dahulu, di antaranya
yaitu:
1. Siapkan dokumen pribadi, seperti KTP, NPWP, dan buku tabungan.
2. Tentukan pialang atau perusahaan sekuritas yang akan menjadi perantara perdagangan
efek.
3. Isi formulir yang disediakan.
4. Transfer dana awal ke rekening dana investor setelah tersedia rekening efek dan
rekening dana nasabah. Setelah itu, investor bisa langsung memulai transaksi di pasar
modal sesuai dengan jenis pasar yang dipilih.
Menurut informasi yang dituliskan dalam laman sikapiuangmu.ojk.go.id, berikut mekanisme
transaksi di pasar modal berdasarkan
1. Pasar Perdana
Secara sederhana, pasar perdana adalah pasar di mana berbagai efek diperdagangkan untuk
pertama kalinya ke investor sebelum dicatatkan ke Bursa Efek Indonesia. Melalui pasar
perdana, efek ditawarkan kepada investor (pemodal) oleh pihak Penjamin Emisi
(Underwriter) melalui perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer) sebagai Agen Penjual
Saham. Proses tersebut biasanya disebut dengan Penawaran Umum Perdana (Initial Public
Offering atau IPO). Berikut langkah-langkah transaksi di pasar perdana:
1. Investor mengisi Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) dan menyetorkan
dana ke Rekening Dana Nasabah (RDN) di perusahaan efek, kemudian menyerahkan
FPPS, bukti setor, serta identitas diri.
2. Perusahaan efek akan menyerahkan FPPS ke penjamin emisi untuk dilanjutkan ke
Biro Administrasi Efek (BAE) guna mendapatkan penjatahan saham.
3. Setelah mendapatkan konfirmasi dari BAE untuk penjatahan saham, informasi
tersebut akan langsung diberitahukan ke investor.
4. Form pemesanan saham kemudian akan dikumpulkan secara kolektif di BAE.
2. Pasar Sekunder
Pasar sekunder merupakan pasar yang memperdagangkan berbagai efek setelah tercatat di
Bursa Efek Indonesia. Untuk mekanisme transaksi di pasar modal jenis ini adalah sebagai
berikut:
1. Transaksi pada pasar sekunder dilakukan di Bursa melalui perantara Perusahaan Efek
anggota bursa.
2. Investor yang ingin membeli saham akan melakukan order beli melalui Perusahaan
Efek dengan menyebutkan nama saham, nominal pembelian dalam lot, dan harga.
3. Investor yang ingin menjual saham akan melakukan order jual melalui Perusahaan
Efek dengan sistem yang sama seperti membeli.
4. Order yang masuk akan ditampilkan di sistem perdagangan bursa dan dapat diamati
dalam sistem Perusahaan Efek.
5. Jika order beli telah bertemu dengan order jual di sistem, maka transaksi telah terjadi.
6. Perpindahan dan pembayaran aset kemudian akan difasilitasi oleh Kliring Penjaminan
Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
7. Untuk pembelian, investor harus menyetorkan dana sesuai nominal pembelian
maksimal 2 hari kerja setelah transaksi.
8. Investor akan menerima pembayaran penjualan maksimal 2 hari kerja setelah
transaksi.
Itulah mekanisme transaksi di pasar modal jenis sekunder.

6.Finansial Technology
a. Pengertian
FinTech merupakan singkatan dari financial technology yang dapat diartikan sebagai sebuah
teknologi keuangan yang merupakan wujud inovasi pengembangan inovasi di bidang
finansial sehingga dapat dilakukan dengan lebih efektif, efisien, dan memudahkan.

b. Sejarah
FinTech muncul seiring perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini didominasi oleh
pengguna teknologi informasi tuntutan hidup yang serba cepat. Dengan FinTech,
permasalahan dalam transaksi jual-beli dan pembayaran seperti tidak sempat mencari barang
ke tempat perbelanjaan, ke bank/ATM untuk mentransfer dana, keengganan mengunjungi
suatu tempat karena pelayanan yang kurang menyenangkan dapat diminimalkan. Dengan kata
lain, FinTech membantu transaksi jual beli dan sistem pembayaran menjadi lebih efisien dan
ekonomis namun tetap efektif. FinTech sendiri dikembangkan karena adanya tuntutan
perubahan gaya hidup masyarakat yang didominasi penggunaan berbasis teknologi. Dengan
hadirnya FinTech, permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat seperti transaksi
jual-beli, tidak sempat pergi ke bank/ATM untuk mentransfer dana, dan lainnya dapat
diminimalisir. Terdapat beberapa manfaat adanya FinTech di lingkungan masyarakat, manfaat
pertama yaitu, FinTech dapat membantu perkembangan baru di bidang start up teknologi
yang tengah menjamur. Hal ini dapat membantu perluasan lapangan kerja dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tersebut mendatangkan manfaat kedua yaitu
peningkatan taraf hidup masyarakat. FinTech dapat menjangkau masyarakat yang tidak dapat
dijangkau oleh perbankan konvensional. Selain itu, FinTech juga dapat meningkatkan
ekonomi secara makro. Kemudahan yang ditawarkan oleh FinTech dapat meningkatkan
penjualan e-commerce. Manfaat terakhir yang paling dapat dinikmati oleh masyarakat besar
adalah penurunan bunga pinjaman. Perkembangan pengguna FinTech juga terus berkembang
dari tahun ke tahun. Bersumber pada World Bank pengguna FinTech yang awalnya 7% di
tahun 2007, berkembang menjadi 20% di tahun 2011, kemudian meningkat menjadi 36% di
tahun 2014, dan di tahun 2017 kemarin sudah menginjak angka 78% atau tercatat sebanyak
135-140 perusahaan, dengan total nilai transaksi FinTech di Indonesia pada tahun 2017
tersebut diperkirakan mencapai Rp 202,77 Triliun.

c. Dasar Hukum
Surat Edaran Bank Indonesia No. 18/22/DKSP mengenai Penyelenggaraan Layanan
Keuangan Digital. Peraturan Bank Indonesia No. 18/17/PBI/2016 mengatur segala hal terkait
Uang Elektronik. Peraturan Bank Indonesia No. 18/40/PBI/2016 menetapkan
Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran.

d. Jenis-jenis
Perkembangan FinTech di Indonesia sendiri telah melahirkan berbagai produk FinTech yang
tujuannya untuk membantu aktivitas keuangan dan menunjang kehidupan masyarakat.
Berikut adalah jenis-jenis FinTech yang sedang berkembang pesat, antara lain:
1. Peer-to-peer (P2P) Lending Service
Jenis ini menyediakan peminjaman dana untuk modal usaha atau pemenuhan
kebutuhan. FinTech ini biasanya dimanfaatkan untuk membantu para pelaku usaha untuk
memperoleh modal dengan cepat.
Namun, kamu harus tetap waspada yaa! Jangan sampai terjebak dengan FinTech ilegal seperti
pinjaman online tidak resmi yang berpotensi merugikan nasabahnya.
2. Crowdfunding
Jenis FinTech ini mempertemukan pihak yang memerlukan dana dan pihak donatur dengan
jaminan transaksi secara aman dan mudah. Crowdfunding tidak hanya dimanfaatkan untuk
pengumpulan donasi/sumbangan saja, tetapi juga bisa dalam menemukan investor dan pelaku
bisnis.
3. E-Wallet
Ini adalah jenis FinTech yang paling banyak kita jumpai saat ini, yaitu dompet digital yang
berperan menyediakan tempat penyimpanan uang secara elektronik bagi penggunanya.
Tujuannya adalah mempermudah pengguna melakukan pencairan dana untuk transaksi
di marketplace, merchant app, dan semacamnya. Contohnya seperti Dana, OVO, dll.
4. Payment Gateway
Payment gateway merupakan sistem FinTech yang melakukan otorisasi pembayaran melalui
transaksi online. Contoh nyata yang sering kamu temui adalah paypal, kawan.
5. Investasi
Selain dompet digital, jenis FinTech yang satu ini juga laris di pasaran saat ini. Banyak
instrumen investasi bermigrasi melalui aplikasi online sehingga investor dengan mudah
menanamkan modalnya, karena adanya perubahan zaman yang sangat pesat di bidang
teknologi. Contohnya adalah Bibit, Ajaib, dll.
6. Bank Digital
Jenis fintech yang terakhir dan sedang naik daun akhir-akhir ini adalah bank digital, yaitu
bank yang 100% transaksinya dilakukan secara digital, mulai dari pendaftaran rekening
sampai manajemen asetnya. Eittss, Bank digital ini berbeda dengan mobile banking ya,
karena dalam transaksinya m-banking masih berkaitan dengan bank offline sedangkan bank
digital 100% transaksinya elektronik.

e. Keuntungan
Bagi konsumen, FinTech memberi manfaat:
1. Mendapat layanan yang lebih baik
2. Pilihan yang lebih banyak
3. Harga yang lebih murah
Bagi pemain FinTech (pedagang produk atau jasa), FinTech memberi manfaat:
1. Menyederhanakan rantai transaksi
2. Menekan biaya operasional dan biaya modal
3. Membekukan alur informasi
Bagi suatu Negara, FinTech memberi manfaat;
1. Mendorong transmisi kebijakan ekonomi
2. Meningkatkan kecepatan perputaran uang sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat
3. Di Indonesia, FinTech turut mendorong Strategi Nasional Keuangan Inklusif/SKNI
Peran FinTech dalam sistem pembayaran
Dalam hal ini, FinTech mampu menggantikan peran lembaga keuangan formal seperti bank.
Dalam hal sistem pembayaran, FinTech berperan dalam;
1. Menyediakan pasar bagi pelaku usaha
2. Menjadi alat bantu untuk pembayaran, penyelesaian/settlement dan kliring
3. Membantu pelaksanaan investasi yang lebih efisien
4. Mitigasi risiko dari system pembayaran yang konvensional
5. Membantu pihak yang membutuhkan untuk menabung, meminjam dana dan
penyertaan modal.
Apa saja yang dilakukan Bank Indonesia dalam menjaga ketertiban lalu lintas pembayaran
terkait FinTech?
1. Dalam hal penyediaan pasar bagi pelaku usaha, Bank Indonesia memastikan
perlindungan terhadap konsumen, khususnya mengenai jaminan kerahasiaan data dan
informasi konsumen lewat jaringan keamanan siber.
2. Dalam hal tabungan, pinjaman dan penyertaan modal, Bank Indonesia mewajibkan
setiap pelaku usaha untuk patuh kepada peraturan makroprudensial, pendalaman
mengenai pasar keuangan, system pembayaran sebagai pendukung operasi dan
keamanan siber untuk menjaga data dan informasi konsumen.
3. Dalam hal investasi dan manajemen risiko, Bank Indonesia juga mewajibkan setiap
pelaku usaha untuk patuh kepada peraturan makroprudensial, pendalaman mengenai
pasar keuangan, system pembayaran sebagai pendukung operasi dan keamanan siber
untuk menjaga data dan informasi konsumen.
4. Dalam hal pembayaran, penyelesaian/settlement dan kliring, Bank Indonesia
memastikan perlindungan terhadap konsumen, khususnya mengenai jaminan
kerahasiaan data dan informasi konsumen lewat jaringan keamanan siber.
Apa bentuk inisiatif Bank Indonesia terkait FinTech?
Bank Indonesia menjamin keamanan dan ketertiban lalu lintas pembayaran dengan menjadi:
1. Fasilitator. Bank Indonesia menjadi fasilitator dalam hal penyediaan lahan untuk lalu
lintas pembayaran
2. Analis bisnis yang intelligent. Melalui kerjasama dengan otoritas dan agen-agen
internasional, Bank Indonesia menjadi analis bagi para pelaku usaha terkait FinTech
untuk memberikan pandangan dan arahan tentang bagaimana menciptakan system
pembayaran yang aman dan tertib.
3. Asesmen. Bank Indonesia melakukan monitoring dan penilaian (assessment) terhadap
setiap kegiatan usaha yang melibatkan FinTech dan system pembayarannya
menggunakan teknologi.
4. Koordinasi dan Komunikasi. Bank Indonesia menjaga hubungan dengan otoritas
terkait untuk tetap mendukung keberadaan FinTech system pembayaran di Indonesia.
Bank Indonesia juga berkomitmen untuk mendukung para pelaku usaha di Indonesia
dengan memberikan pengarahan secara berkala mengenai FinTech.

Anda mungkin juga menyukai