KARTIKA DOCTA
Jl Gajah Mada No.14 – Padang Telp.(0751) 4481278
www.kartikadocta.comemail :info@kartikadocta.com
TENTANG
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Khusus
Bedah Kartika Docta, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan
tranfusi darah dan produk darah yang berkualitas dan bermutu;
b. Bahwa agar pelayanan tranfusi darah dan produk darah di Rumah Sakit
Khusus Bedah Kartika Docta dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
kebijakan Direktur Rumah Sakit Khusus Kartika Docta sebagai landasan
bagi penyelenggaraan pelayanan Rumah Sakit Khusus Bedah Kartika
Docta.
Menetapkan :
Kedua : Kebijakan pelayanan tranfusi darah dan produk darah di Rumah Sakit
Khusus bedah Kartika Docta sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Padang
Pada tanggal : …..………..
Kebijakan Umum
1. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Pelayanan di unit harus seialu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
3. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional
yang berlaku, etika profesi dan menghormati hak pasien.
6. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan
minimal satu bulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.
Kebijakan Khusus
1. Setiap permintaan darah harus berdasarkan atas permintaan dokter.
2. Pelayanan Unit Bank Darah harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
3. Unit Bank Darah dipimpin oleh dokter spesialis Patologi Klinik.
4. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi, setiap petugas wajib mengikuti
pelatihan di bidang tranfusi darah yang diselenggarakan oleh Palang merah Indonesia (PMI).
5. Darah untuk pasien kelompok "cito" akan diprioritaskan dari pada pasien yang tidak
tergolong "cito".
6. Dokter bertugas memutuskan pemberian, pengawasan dan pemeriksaan lebih lanjut.
7. ke PMI.
8. Sebelum melakukan transfusi darah, pasien harus melalui serangkaian pemeriksaan
kelayakan.
9. Pada pelaksanaan tranfusi darah hendaknya dilaksanakan secara aman dan meminimalkan
resiko tranfusi.
0 1/4
Ditetapkan Oleh :
Direktur RSKB Kartika Docta Padang
PENGERTIAN Tranfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis
darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lain. Tranfusi darah
dapat hidup-tabungan dalam beberapa situasi, seperti darah besar
kerugian akibat trauma atau dapat digunakan untuk menggantikan darah
yang hilang selama operasi.
0 3/4
PROSEDUR
d. Persiapkan labu (flask) darah:
1) Perhatikan dengan teliti: nama penderita, golongan darah, hasil
uji cocok serasi, nomor labu darah / label, ada atau tidaknya
gumpalan darah
2) Labu darah jangan dikocok, cukup dibolak-balik 2-3 kali segera
sebelum diberikan, labu darah dihangatkan mendekati suhu
tubuh.
3) Cocokkan nomor labu dengan selang kantong darah.
e. Temperatur darah harus dijaga. Untuk tranfusi yang diberikan
secara cepat (>100 ml/menit), jaga suhu jangan sampai hipotermia
(dapat mengakibatkan aritmia hingga henti jantung). Bila setelah
datang dari bangsal darah tidak segera digunakan, simpan dulu
dilemari pendingin.
f. Tidak diperkenankan menambah obat apapun kedalam kantung
darah
g. Kecepatan infus tergantung kasus yang dihadapi: kehilangan darah
akut,kecepatan > 100 ml/menit sampai tekanan sistolik 100 mmHg
h. Anemia kronis, tiap unit darah diberikan dalam waktu 4 jam (tidak
melebihi 2 ml/menit)
i. Penderita penyakit kronik bila harus mendapatkan lebih dari 2 unit
darah, diberikan dalam 2 kali secara terpisah
j. Tranfusi darah lengkap dan PRC dimulai dalam waktu 30 menit
setelah kantung darah dikeluarkan lebih dari 4 jam
k. Tranfusi trombosit dimulai sesegera mungkin setelah produk darah
diterima, diberikan dalam waktu 20 menit.
l. Tranfusi FFP dimulai dalam 30 menit setelah kantong darah
dikeluarkan dari lemari pendingin, diberikan dalam waktu 20 menit.
m. Tranfusi kriopesipitat dan faktor VIII tidak lebih dari 10 ml/menit
PEMBERIAN TRANFUSI DARAH
0 4/4
1/5
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal terbit Direktur RSKB Kartika Docta Padang
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Raisya chynthia ilna
PENGERTIAN Tranfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis
darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lain. Tranfusi darah dapat
hidup-tabungan dalam beberapa situasi, seperti darah besar kerugian akibat
trauma atau dapat digunakan untuk menggantikan darah yang hilang
selama operasi.
0 2/5
0 3/5
0 4/5
TRANFUSI TROMBOSIT
1. Menjaga kadar trombosit ≥ 100.000/ul pada perdarahan SSP atau
tindakan operasi SSP
2. Menjaga kadar trombosit ≥ 50.000/ul jika terdapat perdarahan
aktif atau akan menjalani operasi mayor
3. Sebagai tranfusi profilaksis pada pasien dengan kadar trombosit
5-10.000/ul
4. Trombosit < 20.000/ul dengan kegagalan sumsum tulang dengan
risiko perdarahan
5. Trombosit < 10.000/ul dengan kegagalan sumsum tulang tanpa
risiko perdarahan
TRANFUSI DARAH PADA ANAK
0 5/5
0 1/2
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal terbit Direktur RSKB Kartika Docta Padang
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Raisya chynthia ilna
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit khusus bedah kartika docta
padang Nomor : SK......... tentang pelayanan transfusi darah dan
produk darah di Rumah Sakit khusus bedah kartika docta
TRANFUSI DARAH PADA PASIEN DEWASA
0 2/2
0 1/2
PENGERTIAN Uji cocok serasi adalah tes yang dilakukan dengan memeriksa
kecocokan antara darah donor dan darah penerima untuk mencegah
terjadinya reaksi tranfusi yang tidak diinginkan dan memeberikan
tranfusi yang aman pada pasien .
PROSEDUR 1. Contoh darah pasien yang akan diperiksa haruslah darah beku dan
berumur tidak lebih dari 2 X 24 jam
2. Tetapkan Golongan Darah ABO & Rhesusnya sesuai dengan
Prosedur Tetap Pemeriksaan Golongan Darah
3. Ambilkan Darah Donor sebanyak yang diperlukan.
4. Ambil dari selang kantong darah contoh darahnya + 1 ml dan
tentukan golongan darah ABO dan Rhesusnya.
5. Antara darah pasien dan darah donor harus bergolongan darah
sama baik ABO maupun Rhesus.
6. Pisahkan serum / plasma contoh darah pasien dan darah donor
Buat Suspensi sel darah merah pasien 5% dan sel darah merah
donor 5%.
UJI COCOK SERASI
0 2/2
7. Buat suspensi sel darah merah pasien 1% dan sel darah (darah
PROSEDUR donor 1 % dengan cara memasukkan ID Dilluent -2 sebanyak 500
ul kedalam tabung dan dengan mikropipet tambahkan 5 ul sel darah
merah pekat ( PRC) atau 10 ul darah lengkap (WB) Kocok isi
tabung minggu homogen
8. Cek ulang semua pencatatan yang telah diisi oleh orang kedua
Mengisi Lembar kerja pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus
a. Lembar kerja pemeriksaan uji cocok serasi untuk permintaan darah,
satu kantong darah
b. Lembar kerja pemeriksaan uji cocok serasi untuk permintaan darah
> dari satu kantong darah
Langkah Pemeriksaan Examination steps:
a. Lakukan pemeriksaan sesuai dengan instruksi kerja pemeriksaan
uji cocok serasi
- Metode Aglutinasi
- Untuk metode Agglutinasi lakukan sesuai dengan instruksi
- Metode gel
- Untuk pengerjaan menggunakan gel test lakukan sesuai dengan
instruksi kerja pemeriksaan uji cocok serasi metode gel
b. Baca dan catat hasil pemeriksaan pada lembar kerja pemeriksaan
dan lembar kerja uji cocok serasi
c. Hasil yang telah dicatat dan dicek oleh orang kedua, kemudian
dicek penanggung jawab
UNIT TERKAIT Komite Medik, Kabid.yanmed, Departemen/SMF/Sub SMF,
Instalasi Gawat Darurat , Instalasi Kamar Operasi, Instalasi
Anestesi dan Reaminasi, Instalasi Radiologi, Instalasi Patologi,
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Bank
Darah.