Anda di halaman 1dari 17

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH

KARTIKA DOCTA
Jl Gajah Mada No.14 – Padang Telp.(0751) 4481278
www.kartikadocta.comemail :info@kartikadocta.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH


KARTIKA DOCTA
NOMOR : /

TENTANG

KEBIJAKAN TENTANG PELAYANAN TRANFUSI DARAH DAN PRODUK DARAH DI


RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH KARTIKA DOCTA

DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH KARTIKA DOCTA

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Khusus
Bedah Kartika Docta, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan
tranfusi darah dan produk darah yang berkualitas dan bermutu;

b. Bahwa agar pelayanan tranfusi darah dan produk darah di Rumah Sakit
Khusus Bedah Kartika Docta dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
kebijakan Direktur Rumah Sakit Khusus Kartika Docta sebagai landasan
bagi penyelenggaraan pelayanan Rumah Sakit Khusus Bedah Kartika
Docta.

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b ,


perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Bedah
Kartika Docta.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang


Rumah Sakit.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH


KARTIKA DOCTA TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN
TRANFUSI DARAH DAN PRODUK DARAH DI RUMAH SAKIT
KHUSUS BEDAH KARTIKA DOCTA.

Kedua : Kebijakan pelayanan tranfusi darah dan produk darah di Rumah Sakit
Khusus bedah Kartika Docta sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.

Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan tranfusi dan produk


darah di Rumah Sakit Khusus Bedah Kartika Docta dilaksanakan oleh
Kepala Bidang Pelayanan Medik Rumah Sakit Khusus Kartika Docta

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Padang
Pada tanggal : …..………..

Direktur : : dr. Raisya chynthia ilna


RSKB Kartika Docta Padang
Lampiran
Peraturan direktur RSKB Kartika Docta Padang
Nomor : ......................................................
Tanggal :.....................................................

KEBIJAKAN PELAYANAN TRANFUSI DARAH DAN PRODUK


DARAH RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH KARTIKA DOCTA.

Kebijakan Umum
1. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Pelayanan di unit harus seialu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
3. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional
yang berlaku, etika profesi dan menghormati hak pasien.
6. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan
minimal satu bulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.

Kebijakan Khusus
1. Setiap permintaan darah harus berdasarkan atas permintaan dokter.
2. Pelayanan Unit Bank Darah harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
3. Unit Bank Darah dipimpin oleh dokter spesialis Patologi Klinik.
4. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi, setiap petugas wajib mengikuti
pelatihan di bidang tranfusi darah yang diselenggarakan oleh Palang merah Indonesia (PMI).
5. Darah untuk pasien kelompok "cito" akan diprioritaskan dari pada pasien yang tidak
tergolong "cito".
6. Dokter bertugas memutuskan pemberian, pengawasan dan pemeriksaan lebih lanjut.
7. ke PMI.
8. Sebelum melakukan transfusi darah, pasien harus melalui serangkaian pemeriksaan
kelayakan.
9. Pada pelaksanaan tranfusi darah hendaknya dilaksanakan secara aman dan meminimalkan
resiko tranfusi.

Direktur : dr. Raisya chynthia ilna


RSKB Kartika Docta Padang
PEMBERIAN TRANFUSI DARAH

No. Dokumen No Revisi Halaman

0 1/4

Ditetapkan Oleh :
Direktur RSKB Kartika Docta Padang

STANDAR Tanggal terbit


PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Raisya chynthia ilna
(SPO)

PENGERTIAN Tranfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis
darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lain. Tranfusi darah
dapat hidup-tabungan dalam beberapa situasi, seperti darah besar
kerugian akibat trauma atau dapat digunakan untuk menggantikan darah
yang hilang selama operasi.

TUJUAN 1. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah pembedahan, trauma


atau heragi)
2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan
kadar hemoglobin pada klien anemia.
3. Memberikan komponen seluler tertentu sebagai terapi sulih
(misalnya: faktor pembekuan untuk membantu mengontrol
perdarahan pada pasien hemofilia)"

KEBIJAKAN Surat putusan Direktur RSKB Kartika Docta Padang


Nomor : tentang pelayanan transfusi darah di RSKB Kartika Docta
Padang
PEMBERIAN TRANFUSI DARAH

No. Dokumen No Revisi Halaman


2/4
0

PROSEDUR Prosedur Kerja:


1. Tentukan indikasi tranfusi dengan jelas dan tepat
2. Pilih darah / komponen darah yang akan diberikan
3. Hitung jumlah volume darah yang akan ditranfusikan
4. Informed Concent kepada pasien atau orang tua / wali pasien
5. Ambil contoh darah untuk uji laboratorium (golongan darah, tes
cocok serasi)
6. 1st formulir permintaan darah (PMI) dengan lengkap
7. Cocokkan darah yang datang dari Bank Darah / PMI (nama pasien,
nomor rekam medis, jenis darah)
8. Prosedur di bangsal:
a. Perawat dan dokter bangsal sudah mengetahui rencana tranfusi
b. Darah yang datang dicek ulang dan lakukan uji kebocoran
kantong darah
c. catat waktu mulai dan selesai tranfusi di kerjakan
9. Persiapan tranfusi darah:
a. Siapkan peralatan infuse: tiang penyangga, set tranfusi, lokasi
jalur infus, ukuran jarum kateter (no. 18-20), filter 170-200
mikroliter. Kantong darah sebaiknya memakai kantong darah
khusus .
b. Bekerja secara aseptic
c. Cara pemasangan akses tranfusi
1) Pilih vena yang besar, lurus dan tidak pada persendian
2) Masukkan abocath, kemudian hubungkan dengan set transfusi
3) Berikan pertama kali NaCl 0,9% sebelum darah atau
komponen darah lainnya
PEMBERIAN TRANFUSI DARAH

No. Dokumen No Revisi Halaman

0 3/4

PROSEDUR
d. Persiapkan labu (flask) darah:
1) Perhatikan dengan teliti: nama penderita, golongan darah, hasil
uji cocok serasi, nomor labu darah / label, ada atau tidaknya
gumpalan darah
2) Labu darah jangan dikocok, cukup dibolak-balik 2-3 kali segera
sebelum diberikan, labu darah dihangatkan mendekati suhu
tubuh.
3) Cocokkan nomor labu dengan selang kantong darah.
e. Temperatur darah harus dijaga. Untuk tranfusi yang diberikan
secara cepat (>100 ml/menit), jaga suhu jangan sampai hipotermia
(dapat mengakibatkan aritmia hingga henti jantung). Bila setelah
datang dari bangsal darah tidak segera digunakan, simpan dulu
dilemari pendingin.
f. Tidak diperkenankan menambah obat apapun kedalam kantung
darah
g. Kecepatan infus tergantung kasus yang dihadapi: kehilangan darah
akut,kecepatan > 100 ml/menit sampai tekanan sistolik 100 mmHg
h. Anemia kronis, tiap unit darah diberikan dalam waktu 4 jam (tidak
melebihi 2 ml/menit)
i. Penderita penyakit kronik bila harus mendapatkan lebih dari 2 unit
darah, diberikan dalam 2 kali secara terpisah
j. Tranfusi darah lengkap dan PRC dimulai dalam waktu 30 menit
setelah kantung darah dikeluarkan lebih dari 4 jam
k. Tranfusi trombosit dimulai sesegera mungkin setelah produk darah
diterima, diberikan dalam waktu 20 menit.
l. Tranfusi FFP dimulai dalam 30 menit setelah kantong darah
dikeluarkan dari lemari pendingin, diberikan dalam waktu 20 menit.
m. Tranfusi kriopesipitat dan faktor VIII tidak lebih dari 10 ml/menit
PEMBERIAN TRANFUSI DARAH

No. Dokumen No Revisi Halaman

0 4/4

PROSEDUR n. Pada PRC atau darah yang sedikit kandungan plasmanya,


viskositasnya tinggi sehingga kecepatan aliran akan
berkurang, perlu dicampur dengan NaCI fisiologis (50-100
ml/unit)
o. Transfusi darah tidak diberikan pada malam hari diatas pukul
22.00, kecuali dalam keadaan darurat (cyto).
10. Pemantauan
Pemantauan pasien dilakukan sebelum, selama dan sesudah
selesai tranfusi:
a. Pantau kecepatan tetesan dan reaksi tranfusi darah pada 15-30
menit pertama tranfusi
b. Pantauan rutin adalah tanda vital, diuresis, lokasi jalur infuse
(reaksi inflamasi dan ekstravasasi), terjadinya reaksi tranfusi
c. Bila ada risiko overload dapat diberikan diuretic kuat
(furosemid) intravena, pantauan dilanjutkan sampai 12-24 jam
pasca tranfusi
11. Evaluasi akhir
a. Setelah darah dan komponen darah yang ditranfusi habis,
kantung tranfusi diganti dengan infus NaCI serta transfuse set
diganti dengan infuse set biasa.
b. Lepas jarum infus, cek sekitar lokasi, bila ada tanda radang
segera tekan dan tutup dengan kassa steril
c. Pantau kembali akan kemungkinan terjadinya reaksi tranfusi
d. Pemeriksaan darah ulang pasca tranfusi.

UNIT TERKAIT Komite Medik, Kabid.yanmed, Departemen/SMF/Sub SMF, Instalasi


Gawat Darurat , Instalasi Kamar Operasi, Instalasi Anestesi dan
Reaminasi, Instalasi Radiologi, Instalasi Laboratorium, Instalasi
Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Bank Darah.
TRANFUSI DARAH PADA ANAK

No. Dokumen No Revisi Halaman

1/5

Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal terbit Direktur RSKB Kartika Docta Padang

PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Raisya chynthia ilna

PENGERTIAN Tranfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis
darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lain. Tranfusi darah dapat
hidup-tabungan dalam beberapa situasi, seperti darah besar kerugian akibat
trauma atau dapat digunakan untuk menggantikan darah yang hilang
selama operasi.

TUJUAN 1. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah pembedahan, trauma


atau heragi).
2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan
kadar hemoglobin pada klien anemia.
3. Memberikan komponen seluler tertentu sebagai terapi sulih (misalnya:
faktor pembekuan untuk membantu mengontrol perdarahan pada pasien
hemofilia).

KEBIJAKAN Surat putusan Direktur RSKB Kartika Docta Padang


Nomor : tentang pelayanan transfusi darah di RSKB Kartika Docta Padang
TRANFUSI DARAH PADA ANAK

No. Dokumen No Revisi Halaman

0 2/5

PROSEDUR 1. Pasien yang mempunyai indikasi untuk dilakukan tranfusi, diambil


contoh darahnya untuk dikirim ke PMI untuk dilakukan crass-matching
dengan darah dari pendonor atau darah simpan yang ada di PMI.
Sampel darah dikirim bersama lembar khusus permintaan darah yang
ditandatangani oleh dokter yang meminta dan petugas / perawat yang
mengambil sampel darah tersebut.
2. Setelah proses di PMI selesai, darah yang akan ditranfusi diambil
dengan menggunakan termos khusus. Darah yang diambil secukupnya
sesuai kebutuhan awal, sebab darah idealnya harus disimpan dalam
temperatur dan tempat yang khusus di PMI.
3. Darah tidak perlu dihangatkan sebelum diberikan karena dapat
menyebabnya rusaknya sel-sel darahnya, tetapi cukup menggunakan
blood warmer saat pemberian darah tersebut
4. Cek nama pasien, nomor medical record, serta nomor yang tercantum di
lembaran kertas kantong darah, dicocokkan dengan data-data pasien,
oleh minimal 2 perawat
5. Kecepatan pemberian sesuai dengan instruksi dokter, biasanya 2 jam
atau lebih untuk setiap unit darah yang diberikan.
6. Dalam hal keadaan timbulnya reaksi alergi akibat tranfusi, maka yang
pertama kali dilakukan adalah menyetop pemberian tranfusi yang
sedang berlangsung. Sebagian besar reaksi ketidakcocokan terjadi
dalam 15 menit pertama, sehingga harus diawasi pada awal prosedur.
TRANFUSI DARAH PADA ANAK

No. Dokumen No Revisi Halaman

0 3/5

PROSEDUR TRANFUSI PRC


1. Bayi berumur diatas 4 bulan
a. Kehilangan darah intraoperatif
b. Hemoglobin < 8,0 g/dl
1) Pada periode perioperatif, dengan gejala
2) Pada kemoterapi / radioterapi
3) Pada anemia kongenital kronis / anemia simptomatik didapat
4) Pada prosedur bedah emergensi dengan kehilangan darah
yang dapat diperkirakan pada pasien anemia preoperatif
yang bermakna
5) Pada anemia preoperatif bila terapi koreksi lainnya tidak
tersedia
c. Hemoglobin < 13,0 g/dl dengan:
- Penyakit kardiopulmonal yang berat
d. Kehilangan darah akut dengan hipovolemia yang tidak responsif
terhadap teragi lain
e. Program tranfusi berkelanjutan (seperti pada thalasemia dan
Sindroma Diamond Blackfan yang tidak responsif terhadap
terapi lainnya)
2. Bayi berumur dibawah 4 bulan
1. Hemoglobin < 7,0 g/dl dengan retikulosit yang rendah dan
symptom anemia
2. Hemoglobin < 10,0 g/dl dengan bayi:
1) Oksigen sungkup < 35%
2) Oksigen nasal kanul
3) Continuous Positif Airway Pressure (CPAP) atau Intermitten
Mandatory Ventilation (IMV) dengan tekanan udara H20 < 6
cm
TRANFUSI DARAH PADA ANAK

No. Dokumen No Revisi Halaman

0 4/5

PROSEDUR 4) Continuous Positif Airway Pressure (CPAP) atau


Intermitten Mandatory Ventilation (IMV) dengan tekanan
udara H20 < 6 cm
5) Apneu atau bradikardia yang signifikan
6) Takikardia atau takipneu yang
signifikan 7)Penambahan berat badan yang
rendah
3. Hemoglobin < 12,0 g/dl dengan bayi:
1) Oksigen Sungkup > 35%
2) CPAP / IMV dengan tekanan udara H20 > 6 - 8 cm
4. Hemoglobin < 15,0 g/dl dengan:
- Penyakit jantung sianotik bawaan

TRANFUSI TROMBOSIT
1. Menjaga kadar trombosit ≥ 100.000/ul pada perdarahan SSP atau
tindakan operasi SSP
2. Menjaga kadar trombosit ≥ 50.000/ul jika terdapat perdarahan
aktif atau akan menjalani operasi mayor
3. Sebagai tranfusi profilaksis pada pasien dengan kadar trombosit
5-10.000/ul
4. Trombosit < 20.000/ul dengan kegagalan sumsum tulang dengan
risiko perdarahan
5. Trombosit < 10.000/ul dengan kegagalan sumsum tulang tanpa
risiko perdarahan
TRANFUSI DARAH PADA ANAK

No. Dokumen No Revisi Halaman

0 5/5

PROSEDUR TRANFUSI DARAH LENGKAP (Whole Blood)


1. Pendarahan pada anak umur < 2 tahun
2. Operasi jantung yang komplek dan memerlukan kardiopulmonal
bypass
DOSIS TRANFUSI
1. Sel darah merah: dosis 10-15 ml/kg BB dapat meningkatkan 2-3
g/dl.
2. Trombosit: dosis 5-10 ml/kg BB dapat meningkatkan trombosit
50.000-10.000/ul
3. Granulosit: dosis ≥ 1x 109 netrofil/kg BB, diulang sampai tertihat
respon klinis
4. FFP: dosis 10-15 ml/kg BB dapat meningkatkan faktor 15-20%
5.AHF : dosis 1-2 unit/10kg BB dapat meningkatkan fibrinogen
60-100 mg/kg BB

UNIT TERKAIT Komite Medik, Siyanmed, Departemen/SMF/Sub SMF, Instalasi


Gawat Darurat , Instalasi Kamar Operasi, Instalasi Anestesi dan
Reaminasi, Instalasi Radiologi, Instalasi Patologi, Instalasi Rawat
Inap, Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Bank Darah.
TRANFUSI DARAH PADA PASIEN DEWASA

No. Dokumen No Revisi Halaman

0 1/2

Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal terbit Direktur RSKB Kartika Docta Padang
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Raisya chynthia ilna

PENGERTIAN Tranfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk


berbasis darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lain.
Tranfusi darah dapat hidup-tabungan dalam beberapa situasi,
seperti darah besar kerugian akibat trauma atau dapat digunakan
untuk menggantikan darah yang hilang selama operasi.

TUJUAN 1. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah pembedahan,


trauma atau heragi).
2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk
mempertahankan kadar hemoglobin pada klien anemia.
3. Memberikan komponen seluler tertentu sebagai terapi sulih
(misalnya: faktor pembekuan untuk membantu mengontrol
perdarahan pada pasien hemofilia).

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit khusus bedah kartika docta
padang Nomor : SK......... tentang pelayanan transfusi darah dan
produk darah di Rumah Sakit khusus bedah kartika docta
TRANFUSI DARAH PADA PASIEN DEWASA

No. Dokumen No Revisi Halaman

0 2/2

PROSEDUR 7. Pasien yang mempunyai indikasi untuk dilakukan tranfusi,


diambil contoh darahnya untuk dikirim ke PMI untuk dilakukan
crass-matching dengan darah dari pendonor atau darah simpan
yang ada di PMI. Sampel darah dikirim bersama lembar khusus
permintaan darah yang ditandatangani oleh dokter yang meminta
dan petugas / perawat yang mengambil sampel darah tersebut.
8. Setelah proses di PMI selesai, darah yang akan ditranfusi diambil
dengan menggunakan termos khusus. Darah yang diambil
secukupnya sesuai kebutuhan awal, sebab darah idealnya harus
disimpan dalam temperatur dan tempat yang khusus di PMI.
9. Darah tidak perlu dihangatkan sebelum diberikan karena dapat
menyebabnya rusaknya sel-sel darahnya, tetapi cukup
menggunakan blood warmer saat pemberian darah tersebut
10. Cek nama pasien, nomor medical record, serta nomor yang
tercantum di lembaran kertas kantong darah, dicocokkan dengan
data-data pasien, oleh minimal 2 perawat
11. Kecepatan pemberian sesuai dengan instruksi dokter, biasanya 2
jam atau lebih untuk setiap unit darah yang diberikan.
12. Dalam hal keadaan timbulnya reaksi alergi akibat tranfusi, maka
yang pertama kali dilakukan adalah menyetop pemberian tranfusi
yang sedang berlangsung. Sebagian besar reaksi ketidakcocokan
terjadi dalam 15 menit pertama, sehingga harus diawasi pada
awal prosedur.

UNIT TERKAIT Komite Medik, Kabid.yanmed, Departemen/SMF/Sub SMF, Instalasi


Gawat Darurat , Instalasi Kamar Operasi, Instalasi Anestesi dan
Reaminasi, Instalasi Radiologi, Instalasi Patologi, Instalasi Rawat
Inap, Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Bank Darah.
UJI COCOK SERASI

No. Dokumen No Revisi Halaman

0 1/2

STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan Oleh :


PROSEDUR Direktur RSKB Kartika Docta Padang
OPERASIONAL
(SPO)

dr. Raisya chynthia ilna

PENGERTIAN Uji cocok serasi adalah tes yang dilakukan dengan memeriksa
kecocokan antara darah donor dan darah penerima untuk mencegah
terjadinya reaksi tranfusi yang tidak diinginkan dan memeberikan
tranfusi yang aman pada pasien .

TUJUAN 1. Melakukan beberapa test untuk mengetahui keamanan produk


darah yang akan diberikan kepada pasien
2. Mencegah terjadinya reaksi akibat pemberian tranfusi
3. Memberikan tranfusi darah dan produk darah yang aman dan
berkualitas pada pasien
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit khusus bedah kartika docta
padang Nomor : SK......... tentang pelayanan transfusi darah dan produk
darah di Rumah Sakit khusus bedah kartika docta

PROSEDUR 1. Contoh darah pasien yang akan diperiksa haruslah darah beku dan
berumur tidak lebih dari 2 X 24 jam
2. Tetapkan Golongan Darah ABO & Rhesusnya sesuai dengan
Prosedur Tetap Pemeriksaan Golongan Darah
3. Ambilkan Darah Donor sebanyak yang diperlukan.
4. Ambil dari selang kantong darah contoh darahnya + 1 ml dan
tentukan golongan darah ABO dan Rhesusnya.
5. Antara darah pasien dan darah donor harus bergolongan darah
sama baik ABO maupun Rhesus.
6. Pisahkan serum / plasma contoh darah pasien dan darah donor
Buat Suspensi sel darah merah pasien 5% dan sel darah merah
donor 5%.
UJI COCOK SERASI

Tanggal terbit No Revisi Halaman

0 2/2

7. Buat suspensi sel darah merah pasien 1% dan sel darah (darah
PROSEDUR donor 1 % dengan cara memasukkan ID Dilluent -2 sebanyak 500
ul kedalam tabung dan dengan mikropipet tambahkan 5 ul sel darah
merah pekat ( PRC) atau 10 ul darah lengkap (WB) Kocok isi
tabung minggu homogen
8. Cek ulang semua pencatatan yang telah diisi oleh orang kedua
Mengisi Lembar kerja pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus
a. Lembar kerja pemeriksaan uji cocok serasi untuk permintaan darah,
satu kantong darah
b. Lembar kerja pemeriksaan uji cocok serasi untuk permintaan darah
> dari satu kantong darah
Langkah Pemeriksaan Examination steps:
a. Lakukan pemeriksaan sesuai dengan instruksi kerja pemeriksaan
uji cocok serasi
- Metode Aglutinasi
- Untuk metode Agglutinasi lakukan sesuai dengan instruksi
- Metode gel
- Untuk pengerjaan menggunakan gel test lakukan sesuai dengan
instruksi kerja pemeriksaan uji cocok serasi metode gel
b. Baca dan catat hasil pemeriksaan pada lembar kerja pemeriksaan
dan lembar kerja uji cocok serasi
c. Hasil yang telah dicatat dan dicek oleh orang kedua, kemudian
dicek penanggung jawab
UNIT TERKAIT Komite Medik, Kabid.yanmed, Departemen/SMF/Sub SMF,
Instalasi Gawat Darurat , Instalasi Kamar Operasi, Instalasi
Anestesi dan Reaminasi, Instalasi Radiologi, Instalasi Patologi,
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Bank
Darah.

Anda mungkin juga menyukai