i
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT KRISTEN MOJOWARNO
ii
DAFTAR ISI
iii
Lampiran
Peraturan Direktur Rumah Sakit Kristen Mojowarno
Nomor : 306/RSKM/PD/VI/2016
Tanggal : 1 Juni 2016
BAB I
DEFINISI
1
4. Penyediaan darah untuk transfusi adalah serangkaian kegiatan mulai dari
penyumbangan darah , pengamanan darah, pengolahan komponen darah,
penyimpanan darah dan pendistribusian darah kepada rumah sakit.
5. Pemberian darah adalah tindakan medis pemberian darah kepada pasien yang
membutuhkan (resipien) dengan tata cara dan peralatan yang memenuhi
persyaratan tertentu.
6. Dalam pelayanan transfusi darah, pengerahan dan pelestarian donor
dilaksanakan oleh UTD, penyediaan darah dilaksanakan oleh UTD dan
pelayanan pemberian darah kepada resipien dilaksanakan oleh rumah sakit
melalui Bank Darah Rumah Sakit yang mendapat pasokan darah dari UTD.
7. Bank Darah Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat BDRS adalah unit
pelayanan di rumah sakit yang bertanggung jawab atas tersedianya darah untuk
transfusi yang aman, berkualitas dan dalam jumlah yang cukup untuk
mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit.
(Dikutip dari “Pedoman Pengelolaan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)” Bab III
Hal. 19).
2
BAB II
RUANG LINGKUP
3
18. Bekerjasama dengan UTD secara berjenjang untuk penyediaan komponen darah
yang tidak bisa dilayani oleh Bank Darah Rumah Sakit.
4
BAB III
TATA LAKSANA
B. PENERIMAAN DARAH
Mekanisme penerimaan darah sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam
MOU.
1. BDRS menerima darah aman dari UTD sesuai permintaan, bila tidak sesuai
dengan permintaan dicatat atau disesuaikan dengan kesepakatan yang
tertuang dalam MOU.
2. Petugas UTD dan kurir rumah sakit bersama – sama melakukan serah terima
darah dengan menilai kondisi darah, dan mampu mengenali tanda – tanda
fisik darah aman dan standar labelling.
3. Kurir rumah sakit menerima darah beserta bukti penyerahan darah dan
kwitansi dari UTD.
D. PERMINTAAN DARAH
Permintaan darah untuk transfusi pasien dilakukan dengan cara :
5
1. Perawat mengambil contoh darah pasien yang ditempeli stiker identitas
pasien dan dikirim Unit Laboratorium dan Bank Darah.
2. DPJP mengisi formulir permintaan darah berkop Rumah Sakit Kristen
Mojowarno dengan data lengkap sebagai berikut :
a. Dokter yang meminta
b. Bagian/Ruang
c. Kelas
d. Nama pasien
e. Umur
f. Jenis (L/P) : lingkari salah satu
g. No. Reg : diisi dengan No. RM pasien
h. Alamat pasien
i. Diagnosa
j. Darah yang diminta :
Macamnya : lingkari salah satu
1) Darah Biasa (Whole Blood)
2) Sel Darah Merah yang Dipadatkan (Packet Red Cell)
3) Plasma
4) Plasma Segar (Fresh Plasma)
5) Plasma Segar yang Dibekukan (Fresh Frozen Plasma)
6) Plasma Kaya Trombosit (Platelete Rich Plasma)
7) Thrombocyte Concentrate
8) Sel Darah Merah yang Dicuci (Washed Erythocyte)
9) Anti Haemophylic Factor Concentrate
k. Golongan Darah : diisi golongan darah pasien
l. Banyaknya : diisi kebutuhan darah pasien (berapa kantong darah ?)
m. Sifat Permintaan : lingkari salah satu
Biasa/ Cito/ Persiapan Operasi tanggal, .................Jam :...................
n. Transfusi Sekarang yang Ke : ...
o. Riwayat Transfusi Sebelumnya :
- Macam Transfusi : .....................
- Tanggal Transfusi : .....................
- Reaksi : .....................
p. Tanda tangan dokter DPJP yang meminta dan stempel rumah sakit
6
3. Perawat dan petugas BDRS melakukan serah terima pengiriman spesimen
contoh darah
4. Petugas BDRS melakukan persiapan darah dan peralatan yang diperlukan
untuk pemeriksaan uji silang serasi.
7
3. Pemeriksaan Cross match metode gel, dengan cara sebagai berikut :
Persiapan :
a. Inkubator dan centrifuge Bio-Rad dinyalakan terlebih dulu 15 menit
untuk pemanasan alat.
b. Siapkan lembar kerja cross match (cheklist) dan dokumen-dokumen yang
dibutuhkan, dan mulai pencatatan
c. Buat serum / plasma pasien maupun donor yang jernih bebas dari eritrosit
dengan menggunakan centrifuge.
d. Lakukan pencucian sel darah pasien maupun donor untuk menghilangkan
unsur pengganggu dengan cara :
1) Masukkan darah yang akan dicuci ke dalam tabung
2) Tambahkan PZ 0,9% ±¾ tabung (sama banyak)
3) Centrifuge selama 2 menit
4) Ambil tabung dari centrifuge, buang bagian yang jernih
(supernatan) sampai tersisa endapan eritrosit saja
5) Ulangi langkah No. 1 – 4 sebanyak 3x
e. Siapkan Liss Coomb Card yang berisi gel, beri identitas dan label/tanda
untuk mayor cross match, minor cross match maupun auto kontrol pada
masing-masing sumur (sesuai kebutuhan).
f. Buat suspensi sel 1% dengan cara sebagai berikut:
500uL ID diluent 2 + 5 uL sel darah merah cuci → homogenkan.
g. Lakukan pemipetan, dengan cara sebagai berikut :
Mayor : teteskan 50 uL suspensi sel 1% darah donor + 25
uL serum/ plasma pasien
Minor : teteskan 50 uL suspensi sel 1% darah pasien + 25
uL serum/ plasma donor
NB : Bila ada cross match untuk kantong darah yang lain, dilakukan
prosedur yang sama di lubang yang selanjutnya sesuai label/tanda.
Auto Kontrol : teteskan 50 uL suspensi sel 1% darah pasien + 25
uL serum/plasma pasien
h. Inkubasi 37˚C selama 15 menit pada inkubator Bio-Rad.
i. Putar dengan centrifuge Bio-Rad selama 10 menit (gunakan
penyeimbang).
j. Baca reaksi yang terjadi secara manual dengan membandingkan hasilnya
dengan indikator/ gambar yang ada.
8
Interpretasi hasil :
Keterangan gambar :
A. = Positif (+4)
B. = Positif (+3)
C. = Positif (+2)
D. = Positif (+1)
E. = Negatif
F. VALIDASI REAGENSIA
1. Validasi reagensia harus dilaksanakan oleh analis yang berwenang dan sudah
dilatih dibidang serologi golongan darah.
2. Metode : Tube (tabung)
9
3. Persiapan :
a. Siapkan cheklist dan lembar kerja test validasi reagensia
b. Catat tanggal penerimaan sampel, tanggal pemeriksaan sampel, identitas
sampel, tanggal pencatatan lembar kerja, dan ditandatangani setelah
semua data terisi.
c. Cek ulang semua pencatatan yang telah diisi oleh orang kedua.
4. Langkah Pemeriksaan
a. Pemeriksaan harus dilakukan sesuai SPO validasi reagensia.
b. Harus disertakan pemeriksaan kontrol, untuk memonitor hasil
pemeriksaan.
c. Lihat hasil kontrol apakah pemeriksaan valid atau invalid, cek ulang
semua hasil oleh orang kedua, kemudian hasil disahkan oleh penanggung
jawab.
5. Prosedur
a. Anti A
1) Siapkan tabung sebanyak 3 buah tabung pada sebuah rak.
2) Beri label tabung I, II dan III
3) Isi masing-masing tabung dengan :
a) Tabung I : 1 tetes test sel A 5 %
b) Tabung II : 1 tetes test sel B 5 %
c) Tabung III : 1 tetes test sel O 5 %
4) Teteskan masing-masing 2 tetes anti A pada tabung I, II dan III
5) Kocok semua tabung hingga tercampur.
6) Putar 3000 rpm selama 1 menit.
7) Baca reaksi.
Pembacaan hasil.
Baca reaksi dengan mengocok tabung perlahan-lahan
a) Pada tabung I terjadi aglutinasi (Positip)
b) Pada tabung II tidak terjadi aglutinasi (Negatip)
c) Pada tabung III tidak terjadi aglutinasi (Negatip)
b. Anti B
1) Siapkan tabung sebanyak 3 buah tabung pada sebuah rak.
2) Beri label tabung I, II dan III
Isi masing-masing tabung dengan :
a) Tabung I : 1 tetes test sel A 5%
10
b) Tabung II : 1 tetes test sel B 5%
c) Tabung III : 1 tetes test sel O 5 %
d) Teteskan masing-masing 2 tetes anti B pada tabung I, II dan
III
3) Kocok-kocok semua tabung hingga tercampur
4) Putar 3000 rpm selama 1 menit.
5) Baca reaksi
6) Pembacaan hasil.
a) Baca reaksi dengan mengocok tabung perlahan-lahan.
b) Pada tabung I terjadi aglutinasi (Negatip)
c) Pada tabung II tidak terjadi aglutinasi (Positip)
d) Pada tabung III tidak terjadi aglutinasi (Negatip)
c. Anti D
1) Siapkan tabung sebanyak 2 buah tabung pada sebuah rak.
2) Beri label tabung I dan tabung II
Isi masing-masing tabung dengan :
a) Tabung I : 1 tetes test sel O 5 % Rhesus Positip
b) Tabung II : 1 tetes test sel O 5 % Rhesus Negatip
c) Teteskan masing-masing 2 tetes anti D pada tabung I dan II
3) Kocok-kocok semua tabung hingga tercampur
4) Putar 3000 rpm selama 1 menit,
5) Baca reaksi.
6) Pembacaan hasil.
a) Baca reaksi dengan mengocok tabung perlahan-lahan
b) Pada tabung I terjadi aglutinasi (Positip)
c) Pada tabung II tidak terjadi aglutinasi (Negatip)
d. Coomb’s Serum ( AHG )
1) Siapkan tabung sebanyak 4 buah tabung pada sebuah rak.
2) Beri label I, II, III dan IV
3) Isi masing-masing tabung dengan :
a) Tabung I : 1 tetes test CCC
b) Tabung II : 1 tetes test sel A 5%
c) Tabung III : 1 tetes test sel B 5%
d) Tabung IV : 1 tetes test sel O 5%
4) Cuci keempat tabung dengan NaCl 0.9% sebanyak 3x
11
5) Teteskan masing-masing 2 tetes AHG pada tabung I, II, III, IV
6) Kocok-kocok semua tabung hingga tercampur
7) Putar 3000 rpm selama 1 menit.
8) Baca reaksi
9) Pembacaan hasil.
a) Baca reaksi dengan mengocok tabung perlahan-lahan
b) Pada tabung I terjadi aglutinasi (Positip)
c) Pada tabung II tidak terjadi aglutinasi (Negatip)
d) Pada tabung III tidak terjadi aglutinasi (Negatip)
e) Pada tabung IV tidak terjadi aglutinasi (Negatip)
e. Bovine Albumine 22 %
1) Siapkan tabung sebanyak 3 buah tabung pada sebuah rak.
2) Beri label I, II dan III
3) Isi masing-masing tabung dengan :
a) Tabung I : 1 tetes test sel A 5%
b) Tabung II : 1 tetes test sel B 5%
c) Tabung III : 1 tetes test sel O 5%
4) Teteskan masing-masing 2 tetes Bovine Albumine 22% pada tabung
I, II dan III
5) Kocok-kocok semua tabung hingga tercampur
6) Putar 3000 rpm selama 1 menit.
7) Baca reaksi,bila ketiga tabung negatip, lanjutkan
8) Inkubasi 37ºC selama 15 menit
9) Putar 3000 rpm selama 1 menit
10) Baca hasil
11) Pembacaan hasil
a) Pada tabung I tidak terjadi aglutinasi (Negatip)
b) Pada tabung II tidak terjadi aglutinasi (Negatip)
c) Pada tabung III tidak terjadi aglutinasi (Negatip)
f. Coomb’s Control Cells (CCC)
1) Siapkan tabung sebanyak 2 buah tabung tempatkan pada rak.
2) Beri label tabung I dan tabung II
3) Isi masing-masing tabung dengan :
a) Tabung I : 2 tetes coomb’s serum (AHG)
b) Tabung II : 2 tetes NaCl 0,9 %
12
4) Teteskan masing-masing 1 tetes CCC pada tabung I dan II
5) Kocok – kocok semua tabung hingga tercampur
6) Putar 3000 rpm selama 1 menit.
7) Baca reaksi.
8) Pembacaan Hasil.
a) Baca reaksi dengan mengocok tabung perlahan-lahan
b) Pada tabung I terjadi aglutinasi (Positip)
c) Pada tabung II tidak terjadi aglutinasi (Negatip)
I. PEMUSNAHAN DARAH
Darah BDRS yang tidak dipakai karena kerusakan fisik darah atau kadaluwarsa
didaftar pada buku pemusnahan darah dan disendirikan, setiap 1 bulan sekali
darah tersebut dimasukkan kantong kresek kuning dan dibuang pada tempat
sampah medis.
K. TROUBLE SHOOTING
1. Alat
Jika terjadi kerusakan alat di BDRS lakukan pengendalian sesuai dengan SPO
pemeliharaan alat
2. Hasil cross match
13
Jika dijumpai hasil cross match incompatible, contoh darah pasien dirujuk ke
UTD setempat yang bekerjasama dengan BDRS.
14
BAB IV
DOKUMENTASI
C. FORMULIR PELAPORAN
Laporan yang dibuat adalah penerimaan, penyimpanan, pemakaian, logistik,
reaksi transfusi dan persediaan darah.
Jenis-jenis laporan adalah :
1. Laporan Rutin :
Adalah laporan kegiatan secara rutin yang dibuat secara teratur dan tepat
waktu disampaikan kepada Direktur RS, UTD dan Dinkes setempat. Terdiri
dari laporan harian, laporan bulanan dan laporan tahunan
2. Laporan Insidentil :
Adalah laporan yang dibuat pada keadaan khusus, misalnya terjadi reaksi
transfusi, disampaikan kepada komite medik RS dan UTD setempat dengan
tembusan ke Dinkes setempat.
3. Analisa efisiensi dan ketepatan pemakaian darah atau komponen
(catatan : SPO penggunaan setelah crosmatch rata-rata per pasien)
15