Puji dan syukur kami panjatkan kepada Kehadirat AllAh SWT yang telah
memberikan bimbingan dan petunjukNya, sehingga tersusunnya Pedoman Pelayanan
Instalasi Bank Darah , Pedoman ini disusun bertujuan untuk menyamakan presepsi dalam
pelaksanakan tugas pokok, fungsi dan menjadi dasar untuk menentukan atau melaksanakan
kegiatan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan kinerja yang lebih baik dan
produktif.
Pedoman ini disusun berdasarkan Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi rumah
Sakit yang dikeluarkan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit tahun 2012.
Dengan tersusunnya Pedoman Pelayanan Unit Kerja Instalasi Bank Darah ini
diharapkan dapat menjadi acuan pelaksanaan tugas bagi petugas dan pegawai unit kerja
lingkup Instalasi Bank Darah .
Kami menyadari dalam penyusunan Pedoman ini masih banyak kekurangan dan
diharapkan adanya masukan dari pembaca sebagai bahan perbaikan. Akhirnya pada
kesempatan ini pula kami sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tim
Penyusun yang segala upayanya telah menyelesaikan buku Pedoman ini.
Semoga Alloh SWT melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua.
Soreang, .........................................
Tim Penyusun
RSUD SOREANG i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB V LOGISTIK...................................................................................... 25
RSUD SOREANG ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan Instalasi Bank Darah RSUD Soreang adalah pelayanan rumah sakit
bagi pasien rawat jalan dan rawat inap untuk membantu pemulihan penyakit.
Dalam mendukung peningkatan pelayanan kesehatan di RSUD Soreang, maka perlu
disusun suatu Pedoman Pelayanan Bank Darah RSUD Soreang yang dapat dipakai
sebagai acuan dalam merencanakan peningkatan dan pengembangan pelayanan
kesehatan di bidang pelayanan transfusi darah.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi Bank Darah RSUD Soreang
2. Tujuan Khusus
a. Tersusunnya Standar Pelayanan Instalasi Bank Darah
b. Tersususnnya Prosedur Tetap Instalasi Bank Darah
RSUD SOREANG 1
D. Batasan Operasional
1. Instalasi Bank Darah adalah salah satu instalasi di RSUD Soreang yang berada di
bawah Seksi Pelayanan Medik dan dipimpin oleh seorang Dokter yang sudah
mengikuti pelatihan Dokter Bank Darah Rumah Sakit.
2. Pelayanan Instalasi Bank Darah adalah pelayanan yang meliputi penerimaan
sample darah pasien, pemeriksaan golongan darah pasien , pemeriksaan uji silang
serasi dengan darah donor yang cocok golongan darahnya, pembacaan hasil
pemeriksaan uji silang serasi, pencatatan hasil pemeriksaan uji silang serasi,
pelabelan darah donor, penyerahan darah donor, melakukan pengendalian mutu
harian dan melakukan pencatatan administrasi pelayanan darah, melakukan
penginputan pelayanan darah, melakukan pelaporan darah yang didistribusikan
secara harian bulanan dan tahunan.
E. Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072)
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 159 b/ Menkes/ SK/ Per/ II/ 1998 tentang
Rumah Sakit ;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 727/ Menkes/ SK/ VI/ 2002 tentang
Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital by Laws) ;
RSUD SOREANG 2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
4. Tenaga Kebersihan +
RSUD SOREANG 3
Kualifikasi sumber daya manusia ini perlu dipenuhi oleh setiap petugas yang bertugas
di Instalasi Bank Darah agar pelaksanaan pelayanan dapat berjalan dengan baik dan
sesuai ketentuan.
Bila sumber daya manusia yang telah diterima sebelum kualifikasi ini ditetapkan
maka diharuskan bagi petugas tersebut untuk melakukan pelatihan atau pendidikan
guna penyesuaian.
C. PENGATURAN JAGA
Pengaturan jaga yang berlaku di Bank DarahRSUD Soreang adalah sebagai berikut :
Petugas mendapatkan hak cuti, izin ataupun sakit yang dilaksanakan sesuai dengan
aturan dan ketentuan yang berlaku.Bila petugas jaga berhalangan dikarenakan hal
tersebut diatas maka Kepala Instalasi harus mengkoordinir petugasnya agar kegiatan
pelayanan pasien tetap berjalan dengan baik.Hal ini dapat dilakukan dengan
menghubungi petugas lainnya untuk mengisi kekosongan dan atau mengulang atur
jadwal kerja.
RSUD SOREANG 4
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANGAN
12 13
10/
11
17 16 15 14
8
6
5
2
1
RSUD SOREANG 5
KETERANGAN DENAH RUANGAN:
RSUD SOREANG 6
A. Fasilitas
Tabel Fasilitas Di Instalasi Bank Darah
No. Jenis Fasilitas Kondisi
1. Gedung Permanen
2. Tata Ruang:
a. Ruang Sterilisasi media/reagensia 1 m2
b. Ruang administrasi dan pengambilan hasil 5 m2
c. Ruang cuci alat 2 m2
d. Ruang Pelayanan Darah 12 m2
3. Penerangan/lampu watt/m2
4. Daya Listrik KVA
5. Ventilasi 1/3 x luas lantai atau AC 1
PK/20 m2
6. Air mengalir/bersih 50 L/karyawan/hari
7. Tempat penampungan dan pengolahan limbah Ada
cair
8. Tempat penampungan danpengolahan sederhana Ada
limbah padat
9. Generator Sesuai daya listrik
RSUD SOREANG 7
BAB IV
A. PELAYANAN DARAH
Pelayanan darah adalah suatu unit pelayanan di RS yang bertanggung jawab atas
tersedianya darah untuk transfusi yang aman, berkualitas, dan dalam jumlah yang
cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di RS.
Proses pelayanan darah dimulai dengan membuat perencanaan sebagai upaya dalam
1. Menyediakan darah dalam jumlah cukup, berkualitas tinggi dengan jumlah
terbuang percuma yang minimal
2. Menggunakan darah dan komponennya dengan cara yang tepat
Dalam membuat perencanaan ada dua macam perkiraan persediaan darah. Yaitu
persediaan minimal dan persediaan ideal. Persediaan darah minimal adalah jumlah
persediaan darah yang dapat memenuhi kebutuhan rutin dengan jumlah terbuang
sangat minimal sedangkan persediaan darah ideal adalah persediaan darah yang dapat
memenuhi kebutuhan rutin dan darurat dengan jumlah terbuang sangat minimal.
B. WAKTU PELAYANAN
Waktu pelayanan di Instalasi Bank Darah RSUD Soreang dilakukan 14 jam sehari, 7
hari dalam seminggu. Pengambilan sampel dilakukan langsung pada pasien oleh
petugas ruangan yang bersangkutan kemudian oleh keluarga pasien dibawa ke bank
darah dengan menyertakan form permintaan darah dari Dokter.
RSUD SOREANG 8
C. PENATALAKSANAAN PELAYANAN
Penatalaksanaan Pelayanan Instalasi Bank Darah meliputi penerimaan sample darah
pasien, pemeriksaan golongan darah pasien, pemeriksaan uji silang serasi dengan
darah donor yang cocok golongan darahnya, pembacaan hasil pemeriksaan uji silang
serasi, pencatatan hasil pemeriksaan uji silang serasi, pelabelan darah donor,
penyerahan darah donor, melakukan pengendalian mutu harian dan melakukan
pencatatan administrasi pelayanan darah, melakukan penginputan pelayanan darah,
melakukan pelaporan darah yang didistribusikan secara harian.
1. Penerimaan sample darah pasien adalah proses penerimaan sample darah pasien
yang dibawa oleh keluarga pasien yang disertai dengan formulir permintaan darah
dari Dokter.
Tujuan Proses ini juga memeriksa kecocokan identitas pasien di sample darah dan
di formulir permintaan darah.
Langkah-langkah proses penerimaan sample darah pasien adalah:
1) Petugas bank darah menerima contoh darah dan formulir permintaan darah
yang dibawa oleh keluarga pasien/ petugas unit terkait.
2) Periksa apakah identitas pasien pada contoh darah dengan formulir
permintaan darah cocok.
3) Periksa apakah formulir sudah terisi lengkap dan jelas.
4) Jika terdapat ketidakcocokkan identitas pada contoh darah dengan formulir
atau formulir belum terisi lengkap dan jelas maka kembalikan kepada unit
terkait untuk diperbaiki.
5) Jika identitas cocok dan formulir sudah terisi lengkap dan jelas.catat pada
buku registrasi pasien
6) Lanjutkan pelayanan darah ke proses pemeriksaan golongan darah dan
seterusnya.
2. Pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus adalah suatu pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengidentifikasi adanya antigen dan antibodi khususnya pada system
golongan darah ABO dan Rhesus.
Langkah yang dilakukan dalam pemeriksaan golongan darah yaitu:
1) Lakukan persiapan reagensia
Reagensia yang digunakan; antisera; A, B, D; test sel A, B, O; bovine
albumin 6%, saline.
RSUD SOREANG 9
Biarkan reagensia pada suhu kamar minimal 10 menit sebelum
digunakan.
Siapkan lembar kerja pemeriksaan.
Catat no lot dan tanggal kadaluarsa reagensia pada lembar kerja
pemeriksaan.
2) Lakukan persiapan alat
Dengan Metode tabung;
- Siapkan 8 tabung reaksi, beri identitas pasien/ donor dan setiap
tabung masing-masing; -A; -B; -D; EA; EB; EO; AC; BA
- Siapkan rak tabung
Dengan Metode slide/ bioplate;
- Siapkan slide/ bioplate, beri identitas pasien/ donor dan
masing-masing kolom: -A; -B; -D; EA; EB; EO; AC; BA
3) Siapkan labu semprot
4) Siapkan gelas pembilas
5) Siapkan wadah limbah
6) Hidupkan centrifuge
7) Lakukan persiapan sample pemeriksaan sesuai prosedur.
8) Lakukan pemeriksaan golongan darah
Metode Tabung:
- Pada tabung 1 teteskan 1 tetes anti-A
- Pada tabung 2 teteskan 1 tetes anti-B
- Pada tabung 3 teteskan 1 tetes test sel A 5%
- Pada tabung 4 teteskan 1 tetes test sel B 5%
- Pada tabung 5 teteskan 1 tetes test sel O 5%
- Pada tabung 6 teteskan 1 tetes serum/plasma OS/donor
- Pada tabung 7 teteskan 1 tetes anti-D
- Pada tabung 8 teteskan 2 tetes Bov. Albumin 6%
- Teteskan masing-masing 1 tetes sel darah merah pasien/donor
suspensi 5% pada tabung 1, tabung 2, tabung 6, tabung 7, dan
tabung 8.
- Teteskan masing-masing 2 tetes serum/plasma OS/donor pada
tabung 3, tabung 4, tabung 5.
RSUD SOREANG 10
- Kocok-kocok isi tabung hingga tercampur.
- Putar 3000rpm selama 15”-20” atau inkubasi pada suhu kamar
selama 60’.
- Baca hasil.
- Catat pada lembar kerja.
9) Pembacaan hasil
Bila pada sel darah merah Os/donor terjadi:
- Aglutinasi: Ada antigen pada sel darah merah
- Tidak aglutinasi: Tidak ada antigen pada sel darah merah.
RSUD SOREANG 11
1. 3+ - - 2+ - - A
2. - 3+ 2+ - - - B
3. - - 2+ 2+ - - O
4. 3+ 3+ - - - - AB
5. 2+ - + 2+ - - Subgroup A
6. m.f.+ - - 2+ - - Subgroup A3
7. +Lemah - + 2+ - - Subgroup Ax
8. - - + 2+ 2+ - Bukan O
9. - - 2+ 3+ 3+ - Oh
11. + + 2+ 2+ 2+ +s ?
12. 2+ - - - - - A?
13. - - - - - - O bayi
Keterangan
- No.1 s/d 4, hasil pemeriksaan lazim dijumpai sesuai dengan
hukum Lanstainer
- No 5 s/d 12, tampak adanya penyimpangan.
- No 5,6,7, perlu dilengkapi cell grouping dengan anti A1
- No 8, perlu dilengkapi pemeriksaan substance dalam saliva
- No 9, perlu dilengkapi cell grouping dengan anti-H
- No 10, darah penderita post transfuse lain golongan.
- No 11, darah penderita yang mengandung Cold auto agglutinin,
golongan belum dapat ditetapkan.
RSUD SOREANG 12
- No 12, 13, tidak ada regular antibody. Bisa darah bayi, darah
orang hypogammaglobulinaanemia, orang yang sudah sa\ngat
lanjut usia.
Kesimpulan hasil;
- Bila terjadi aglutinasi pada Anti-A dan Test sel B maka
golongan darah yang diperiksa adalah A
- Bila terjadi aglutinasi pada Anti-B dan Test sel A maka
golongan darah yang diperiksa adalah B.
- Bila terjadi aglutinasi pada Anti-A dan Anti-B, dan tidak terjadi
aglutinasi pada Test sel A dan test sel B maka golongan darah
yang diperiksa adalah AB
- Bila terjadi tidak terjadi aglutinasi pada Anti-A dan Anti-B, dan
terjadi aglutinasi pada Test selA dan test sel B maka golongan
darah yang diperiksa adalah O Test sel O dan Auto control
harus negative.
- Bila terjadi aglutinasi pada test sel O, diduga pasien adalah
golongan darah Bombay, atau ada antibody lain, pemeriksaan
harus dilanjutkan.
- Bila terjadi aglutinasi pada anti-D maka golongan darah yang
diperiksa adalah Rhesus positif (D+)
- Bila tidak terjadi aglutinasi pada anti-D maka golongan darah
yang diperiksa adalah Rhesus negative (Rh Negatif)
3. Pemeriksaan uji silang serasi adalah suatu pemeriksaan pencocokan darah pasien dan
donor dengan memeriksa adanya antibodi pada serum yang bereaksi dengan antigen
di dalam sel darah merah donor
a. Proses ini dilakukan dalam waktu 45 – 60 menit.
b. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pemeriksaan uji silang serasi
adalah:
1. Lakukan prosedur persiapan sample
2. Lakukan persiapan alat.
Siapkan rak coombs card
Siapkan gelas pembillas
RSUD SOREANG 13
Siapkan wadah limbah
Hidupkan centrifuge
Siapkan spidol
Hidupkan elektrik sealer
Hidupkan ID Centrifuge 12 S II
Hidupkan ID Incubator 37 S II
Siapkan Micropipet 5ul
Siapkan Micropipet 50ul
Siapkan Micropipet 25ul
Siapkan Yellow tip
3. Persiapan reagensia
Siapkan ID Diluent 2, LISS / Coombs.
Siapkan Coombs Card
Catat no lot dan tanggal kadaluarsa pada lembar kerja.
Siapkan dan buat lembar kerja crossmatch.
4. Lakukan crossmatch
Buat suspensi sel OS dan donor;
- Siapkan tabung beridentitas Os dan Donor
- Masukkan 0,5 ml Diluent 2 dengan menggunakan Dispenser ke
dalam masing-masing tabung.
- Ambil 5ul (mikroliter) PRC Os masukkan ke dalam tabung
yang sudah diberi identitas Os
- Ambil 5ul (mikroliter) PRC Donor masukkan ke dalam tabung
yang sudah diberi identitas Donor
- Campur dan homogenkan, hingga menjadi suspensi yang siap
digunakan.
Ambil Liss / Coombs Card beri identitas Os dan donor, Mayor,
Minor, Auto Control pada masing-masing sumur.
Buka penutup (alumunium foil) Coombs Card
Lakukan crossmatch dengan menggunakan micropipette,
masukkan:
o MAYOR : 50ul suspensi sel Donor + 25ul
serum Os.
RSUD SOREANG 14
o MINOR : 50ul suspensi sel Os + 25ul
serum Donor.
No My Mn AC/ Kesimpulan
DCT
1. - - - Darah keluar
2. + - - Darah tidak boleh dikeluarkan.
Ganti donor, crossmatch
diulang
3. - + - Darah tidak boleh dikeluarkan.
Ganti donor, crossmatch
RSUD SOREANG 15
diulang
4. - + + Darah keluar bila derajat Minor
lebih kecil atau sama dengan
AC / DCT
5. + + + Lihat keterangan No. 5
Keterangan
Mayor, Minor, Auto control negatif semua
Hasil crossmatch compatible.
Darah boleh dikeluarkan.
Mayor positif, Minor negatif, Auto Control negative
Buat surat pemberitahuan hasil crossmatch incompatible,
kepada Dokter yang meminta.
Periksa sekali lagi Golongan darah Os apakah sudah sama
dengan donor, apabila golongan darah sudah sama:
Artinya ada Irreguler Antibody pada se
Ganti darah donor, lakukan crossmatch lagi sampai didapat
hasil crossmatch negatif pada MAYOR dan MINOR.
Apabila tidak ditemukan hasil crossmatch yang kompatibel
maskipun darah donor telah diganti makaharus dilakukan
Srceening dan Identifikasi Antibody pada serum Os, dalam hal
ini sample dikirim ke UTDD DKI Jakarta.
Buat surat rujukan ke Laboratorium Reveral UTDD DKI
Jakarta berikan kepada keluarga pasien untuk diketahui Dokter
yang meminta.
Mayor negatif, Minor positif, Auto Control negative
Artinya ada Irreguler Antibody pada serum / plasma donor,
hasil crossmatch incompatible.
Solusi: Ganti dengan darah donor yang lain, lakukan
crossmatch lagi.
Mayor negatif, Minor positif, Auto Control positif
Buat surat pemberitahuan hasil crossmatch incompatible
kepada Dokter yang meminta.
Lakukan Direct Coombs Test (DCT) pada sel Os
RSUD SOREANG 16
Apabila DCT positif, hasil positif pada crossmatch Minor dan
AC berasal dari autoantibody pada Os.
Apabila derajat positif pada Minor sama atau lebih kecil
dibanding derajat positif pada AC / DCT, darah boleh
dikeluarkan dengan persetujuan Dokter yang meminta.
Apabila derajat positif pada Minor lebih besar dibanding
derajat positif pada AC / DCT, darah tidak boleh dikeluarkan.
Ganti donor, lakukan crossmatch lagi sampai ditemukan positif
pada Minor sama atau lebih kecil dibanding AC / DCT.
Mayor, Minor, Auto Control positif semua.
Buat surat pemberitahuan hasil crossmatch incompatible
kepada Dokter yang meminta.
Periksa ulang golongan darah Os maupun donor, baik dengan
cell grouping maupun back typing.Pastikan tidak ada kesalahan
golongan darah.
Lakukan DCT pada sel Os.Apabila positif, bandingkan derajat
positif DCT dengan Minor. Apabila derajat Minor sama atau
lebih rendah dari DCT, maka positif pada Minor dapat
diabaikan. Artinya positif tersebut berasal dari Autoantibody.
Sedangkan positif pada Mayor, disebabkan adanya Irregular
Antibody pada serum Os. Ganti dengan darah donor baru
sampai ditemukan hasil Mayor negatif.
Buat surat rujukan ke Laboratorium Reveral UTDD DKI
Jakarta berikan kepada keluarga pasien untuk diketahui Dokter
yang meminta.
RSUD SOREANG 17
4. Pencatatan adalah suatu proses pencatatan dan pendokumentasian setiap kegiatan
dalam pelayanan darah yang dituliskan oleh petugas yang melakukan pelayanan
darah.
Langkah-langkah proses pencatatan yang dilakukan sebagai berikut:
o Catat proses pelayanan darah sesuai masing-masing prosedur pada lembar
kerja dan buku-buku yang diperlukan.
o Tulis dengan tulisan yang mudah terbaca dan jelas.
o Gunakan alat tulis yang jelas.
o Setiap pencatatan diberi tanggal, nama dan paraf petugas yang mencatat.
o Arsipkan semua pencatatan yang berbentuk lembar kerja ataupun buku
5. Pelabelan darah donor adalah proses penyertaan label darah bersama kantong darah
yang berisi informasi tanggal pengiriman darah ke ruangan, nama pasien, golongan
darah pasien, ruang rawat tempat pasien dirawat, no kantong darah, tanggal
pengambilan darah dari donor, hasil pemeriksaan uji silang serasi, nama petugas yang
melakukan uji silang serasi.
Tujuan proses pelabelan darah donor:
o untuk memberi identitas kantong darah yang diberikan
o sebagaialat dokumentasi yang menjelaskan bahwa pasien ada riwayat
transfusi.
RSUD SOREANG 18
o Periksa kecocokkan identitas pasien dan no kantong darah pada formulir
permintaan darah dengan label dan selang kantong darah.
o Setiap kantong darah disertakan label masing-masing.
o Siapkan dan packing darah.
o Siapkan formulir permintaan darah pasien.
o Catat tanggal, jam dan inisial petugas yang mengeluarkan darah, pada formulir
permintaan darah
o Panggil nama pasien agar petugas unit terkait/ keluarga pasien mengambil
darah yang sudah diproses..
o Minta kepada petugas unit terkait/ keluarga pasien yang menerima untuk
memperlihatkan bukti pengambilan darah untuk memastikan pasien yang
dimaksud adalah sama..
o Petugas unit terkait/ keluarga pasien yang menerima darah menandatangani
formulir permintaan darah
o Sertakan formulir permintaan darah dengan packing darah.
o Catat pada buku respon time, buku service cost, buku laporan harian.
RSUD SOREANG 19
o Laporkan ke Petugas Peemeliharaan Alat Medis jika suhu alat tidak
sesuai dengan aturan yang benar.
o Lakukan penggantian formulir monitoring suhu setiap bulan.
o Arsipkan formulir monitoring suhu alat yang sudah terisi
o Tandatangani formulir monitoring suhu oleh penanggungjawab bank
darah.
RSUD SOREANG 20
8. Penginputan data pelayanan darah adalah proses penginputan pada billing system
Rumah Sakit di Instalasi Bank Darah agar pelayanan darah kepada pasien di ruang
rawat dapat tercatat.
Langkah-langkah yang dilakukan:
o Masukan password
o Isi data pasien yang diminta system
o Review kegiatan pada system setiap selesai tugas jaga
9. Pelaporan distribusi darah secara harian adalah proses pembuatan laporan oleh
pelaksana teknis bank darah selama jam dinas yang berisi tentang informasi nama
pasien yang menerima darah, nomor kantong yang didistribusikan, jumlah kantong
darah yang diberikan kepada pasien, jumlah sisa stok per golongan darah dan tanggal
pengambilan darah donor.
Langkah-langkah yang dilakukan:
Catat kegiatan pelayanan darah harian pada buku laporan harian, meliputi:
o Jumlah darah masuk dan keluar pada saat satu kali jam kerja
o Jumlah persediaan darah berdasarkan golongan darah.
o Jumlah persediaan darah berdasarkan tanggal pengambilan darah.
10 Pemeriksaan eksternal
Untuk permintaan darah yang tidak ada di Instalasi Bank Darah Soreang maka
diberlakukan sistem rujukan untuk dilakukan pemeriksaan di Unit Donor Darah PMI
Kab. Bandung
RSUD SOREANG 21
ALUR PERMINTAAN DARAH KE UTD
Cocok
RSUD SOREANG 22
ALUR PENERIMAAN DARAH DI BANK DARAH
Cocok
RSUD SOREANG 23
ALUR PEMBERIAN DARAH DI BANK DARAH
Cocok
RSUD SOREANG 24
BAB V
LOGISTIK
Bagian logistik di Instalasi Bank Darah adalah bagian yang mengelola distribusi
barang-barang yang digunakan di instalasi bank darah, sehingga keberadaan barang-barang
dapat berkesinambungan dan selalu tersedia.
Kebutuhan barang habis pakai dihitung berdasarkan jumlah rata-rata pemeriksaan yang
dilakukan perbulan dalam waktu satu tahun. Jumlah kebutuhan ditambah jika ada hal-hal lain
yang membutuhka lebih banyak bahan habis pakai, seperti penambahan tempat tidur di ruang
rawat inap, terjadi KLB yang memerlukan transfusi dalam jangka waktu panjang.
Alur pengadaan dan pemakaian barangdi Instalasi Bank Darah, sebagai berikut:
1. Kepala Instalasi Bank Darah membuat Nota Dinas pengajuan kebutuhan barang habis
pakai (obat, alat medis), cetakan, ATK, bahan rumah tangga ke masing-masing
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan(PPTK) untuk dibuat daftar usulan pengadaan
barang dan jasa (DUPADA), kemudian PPTK menyerahkan DUPADA kepada
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pengguna Anggaran(PA/Direktur) untuk
mendapatkan persetujuan, setelah DUPADA mendapatkan persetujuan dari PPK dan
PA kemudian diserahkan ke Unit Pengadaan Barang dan Jasa (UPBJ) untuk dibuatkan
Surat Perintah Kerja (SPK), kemudian UPBJ menyerahkan SPK yang telah
ditandantangani oleh direktur keapada rekanan
2. Setelah barang yang diajukan tersedia, Instalasi Bank Darah dapat mengambil barang-
barang kebutuhan logistik dengan membawa bon permintaan barang
3. Setelah barang yang dibutuhkan diterima, copy bon permintaan barang
didokumentasikan.
4. Jumlah barang yang masuk dicatat ke dalam kartu stok barang sebagai barang masuk
5. Barang yang tersimpan di Instalasi Bank Darah didistribusikan sesuai peruntukannya.
6. Jumlah barang yang digunakan dicatat ke dalam kartu stok sebagai barang keluar.
7. Jika sisa stok barang hanya cukup untuk jangka waktu satu bulan, pelaksanan teknis
melaporkan kepada Kepala Instalasi untuk mengajukan kebutuhan barang kembali.
8. Stok opname dilakukan setiap bulan.
9. Laporan logistic dilakukan setiap bulan.
RSUD SOREANG 25
Barang-barang yang dikelola di bagian logistik Instalasi Bank Darah adalah mencakup:
1. Reagen
Yang termasuk dalam kategori reagen adalah cairan atau alat yang digunakan untuk
melakukan pemeriksaan bank darah, meliputi:
- Antisera A
- Antisera B
- Antisera D
- Coombs card
- Diluent
2. Barang Habis Pakai (BHP)
Yang termasuk dalam kategori barang habis pakai adalah cairan atau alat yang digunakan
untuk mendukung proses pemeriksaan bank darah, meliputi:
- Alkohol 70%
- Yellow tip
- Handscoon
- Masker
- Bioplate
- Tabung vakum EDTA
- Tabung vakum non EDTA
3. Cetakan
Yang termasuk dalam kategori cetakan adalah barang-barang yang digunakan untuk
melengkapi salah satu dokumen dari pelayanan darah di instalasi bank darah.
Cetakan yang dibuat untuk digunakan dalam pelayanan darah meliputi:
- Buku formulir permintaan darah
- Label golongan darah A
- Label golongan darah B
- Label golongan darah AB
- Label golongan darah O
RSUD SOREANG 26
- Kertas ukuran A4
- Pulpen
- Buku kwarto
- Buku folio
- Buku Double folio
- Spidol permanen
- Tinta stample
- Tipe-X
- Tinta printer
- Isi hekter
- Paper clips
- Amplop
- Map
5. Alat Rumah Tangga (ART)
Yang termasuk dalam kategori alat rumah tangga adalah barang-barang yang digunakan
untuk melakukan kebersihan ruangan dan peralatan bank darah, meliputi:
- Plastik putih ukuran sedang dan kecil
- Plastik sampah
- Bayclin
- Handsoap
- Lap
- Tissue
Dalam kegiatannya bagian logistik Instalasi Bank Darah bekerjasama dengan bagian lain
yang terkait yaitu bagian gudang obat dan reagen untuk pemesanan reagen dan BHP,
sedangkan untuk pemesanan ATK dan ART bagian logistik berhubungan dengan bagian
gudang umum.
Pengadaan barang inventaris memiliki alur yang berbeda, pengajuan tidak dari pelaksana
tetapi dari pengamatan pengelola ruangan bersama kepala instalasi mengenai kelayakan
RSUD SOREANG 27
peralatan pemeriksaan yang digunakan, atau dari penambahan jumlah sample yang harus
dilakukan pemeriksaan, sehingga alat yang digunakan pada saat itu tidak lagi sesuai dengan
keadaan yang berlaku.
RSUD SOREANG 28
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Setiap kegiatan yang dilakukan di Instalasi Bank Darah mulai dari persiapan pasien
sampai dengan penyerahan hasil dapat menimbulkan resiko baik bagi petugas maupun bagi
pasien.
Untuk mengurangi atau mencegah terjadinya bahaya yang terjadi maka seluruh bagian yang
terkait harus dilakukan sesuai prosedur.
Kegiatan keselamatan pasien ini ditinjau dari berbagai sisi, yaitu dari sisi :
RSUD SOREANG 29
d. Lakukan kalibrasi dan control rutin untuk setiap waktu yang telah ditentukan, agar
peralatan pemeriksaan dan peralatan penunjang pemeriksaan berfungsi dengan baik
dan mengeluarkan hasil pemeriksaan yang benar.
3. Interpretasi Hasil.
Interpretasi hasil harus dilakukan oleh petugas yang berwenang dan memiliki kompetensi
yang cukup, sehingga tidak ada kesalahan dalam penentuan hasil pemeriksaan. Catat dan
dokumentasikan hasil pemeriksaan yang dilakukan.
RSUD SOREANG 30
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Setiap kegiatan yang dilakukan di instalasi laboratorium, mulai dari persiapan pasien
sampai selesai dapat menimbulkan bahaya atau resiko terhadap petugas bank darah
Untuk mengurangi atau mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas bank darah harus
melaksanakan pekerjaan dengan hati-hati mengenai bahan potensial berbahaya dan
penanggulangannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kegiatan tersebut merupakan
upaya kesehatan dan keselamatan kerja di bank darah.
RSUD SOREANG 31
c. Yang berkaitan dengan peralatan listrik
1) Jangan menggunakan cairan atau gas yang mudah terbakar di sekitar peralatan
listrik.
2) Peralatan listrik harus dirawat dan dipelihara.
d. Yang berkaitan dengan limbah
1) Pengumpulan dan pembuangan limbah infeksius dan toksis (sisa sampel dan
sisa bahan reagen, barang atau alat bekas pakai) dan tidak infeksius (cair dan
padat) sesuai ketentuan yang berlaku.
2) Lakukan desinfeksi sisa sampel, tampung dalam wadah berisi kaporit
(Natrium Hipochlorit), diamkan 12 jam, buang ke saluran pembuangan.
3) Netralisasi sisa reagen dengan pengenceran yaitu penambahan air sampai
netral (tidak bersifat asam asam kuat).
e. Yang berkaitan dengan ruangan pemeriksaan (laboratorium) di bank darah
1) Ruangan tidak diperkenankan menggunakan kipas angin.
RSUD SOREANG 32
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Instalasi Bank Darah RSUD Soreang dalam memberikan pelayanan mengarah pada mutu
pelayanan yang dikelola secara profesional, bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat.Pengendalian mutu tersebut harus dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan.
Pengendalian mutu dilakukan pada seluruh jenis pekerjaan yang diselenggarakan di
Instalasi Bank Darah, termasuk pada setiap personil sesuai dengan bidang tugasnya masing-
masing.
Pengendalian mutu dilakukan bersama-sama oleh seluruh petugas yang berada di Instalasi
Bank Darah secara terpadu.
Pengendalian mutu adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan dengan cara mengamati
pelaksanaan seluruh kegiatan guna menjamin pekerjaan yang berlangsung sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan, serta melakukan tindak lanjut bila terjadi suatu penyimpangan
dari seharusnya.
Pengendalian mutu dijabarkan dengan melakukan pengawasan terus menerus pada setiap
prosesyang dilakukan serta mengadakan perbaikan bila proses tersebut kurang memenuhi
standar yang ditetapkan.
1. Bidang Administratif
Hal yang dilakukan adalah dengan :
a. Melakukan perbaikan formulir permintaan darah yang tidak sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan,
b. Melakukan pengendalian dalam tata cara pencatatan dan pengarsipan hasil
pemeriksaan bank darah,
c. Melakukan pengendalian dalam proses pembuatan laporan harian dan bulanan,
d. Melakukan pengendalian dalam hal pelaksanaan pembuatan notulen setiap
pertemuan yang dilakukan,
RSUD SOREANG 33
e. Melakukan pengendalian pada pencatatan dan pengarsipan surat-surat masuk dan
keluar,
f. Melakukan pengendalian pada pencatatan setiap hasil kerja yang dilakukan di
Instalasi Bank Darah.
2. Bidang kepegawaian
Hal yang dilakukan adalah dengan :
a. Melakukan pengendalian dalam meningkatkan kemampuan karyawan dalam
memecahkan masalah di setiap unit kerja,
b. Melakuakan pengendalian dalam tata cara pengambilan cuti, ijin dan ijin sakit
karyawan,
c. Mengadakan pertemuan bulanan bagi seluruh petugas yang ada di Instalasi Bank
Darah dan menyelenggarakan penambahan wawasan keilmuan tentang pemeriksaan
di bank darah yang diberikan oleh dokter atau pelaksana secara bergantian,
d. Mengadakan perbaikan dalam meningkatkan kemampuan kerja karyawan dengan
cara mengirim karyawan untuk mengikuti kegiata-kegiatan ilmiah atau kursus-
kursus keterampilan yang diadakan diluar RSUD Soreang,
3. Peralatan dan hasil pemeriksaan bank darah
a. Pengendalian mutu peralatan dilakukan dengan pemeliharaan alat dan kalibrasi alat.
Pelaksanaan pemeliharaan alat dicatat dalam buku petugas pemeriksan dan disimpan
disetiap unit kerja. Dokumentasi kalibasi alat mencakup waktu pelaksanaan kalibrasi,
nama petugas yang melakukan kalibrasi dan hasil kalibrasi.
b. Pengendalian mutu pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan menggunakan serum
kontrol secara internal dan eksternal. Pelaksanaan kontrol internal dilakukan setiap
hari untuk setiap jenis pemeriksaan yang diperiksa di Instalasi Bank Darah RSUD .
Soreang . Pelaksanaan kontrol eksternal dengan mengikuti program Pemantapan mutu
Eksternal (PME) dari DEPKES dan dari BLK.
RSUD SOREANG 34
BAB IX
PENUTUP
Dengan adanya Pedoman Pelayanan Instalasi Bank Darah di RSUD Soreang ini,
diharapkan dapat memacu dan memotivasi Bank Darah untuk meningkatkan mutu
pelayanannya agar dapat menyesuaikan dengan standar yang ada, sehingga dengan demikian
masyarakat akan memperoleh jaminan mutu pelayanan darah.
RSUD SOREANG 35