PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) RSU Lasmi Kartika melakukan pelayanan 24 jam dalam
sehari, Unit Pelayanan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) merupakan salah satu pelayanan yang
belum berdiri, namun sudah direncanakan 2019 di RSU Lasmi Kartika, maka dari itu BDRS RSU
Lasmi Kartika diharapkan menjadi percontohan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) instansi
kesehatan lain baik dari dalam kota Indrapura maupun luar kota Indrapura.
Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) suatu unit pelayanan yang berada di bawah wakil direktur
pelayanan medik atau pelayanan ,bagian dari laboratorium Rumah Sakit ,yang dikepalai seorang
dokter dan memiliki petugas pelaksana yang sudah memiliki sertifikat pelatihan dan pendidikan
Bank Darah atau Tranfusi Darah.
Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) dalam pelaksanan tekhnis ,unit pelayanan berkoordinasi
dengan UTD PMI dan Dinas Kesehatan setempat,dalam jejaring pelayanan darah baik dari
kabupaten atau kota ,serta merupakan bagian dari jejaring pelayanan darah propinsi.
1.1 Tujuan
DIREKTUR
ADMINISTRASI KELOMPOK
FUNGSIONAL
RUANG LINGKUP
Uraian Tugas :
Tanggung Jawab :
Wewenang :
Uraian Tugas :
Tanggung Jawab :
Wewenang :
Uraian Tugas :
Tanggung Jawab :
Wewenang :
Uraian Tugas :
Tanggung Jawab :
Uraian Jabatan :
Tanggung Jawab :
Wewenang :
Uraian Tugas :
Tanggung Jawab :
Wewenang :
Uraian Tugas :
Tanggung Jawab :
BDRS menjalin hubungan kerjasama dengan UTD PMI untuk menyediakan darah tranfusi
yang aman, berkualitas dan dalam jumlah yang cukup di Rumah Sakit. Kegiatan yang
dilakukan adalah menghitung prediksi kebutuhan, melakukan permintaan darah aman ke UTD /
PMI, menerima atau memperoleh darah dari UTD, melayani permintaan dari klinisi di ruangan,
uji cocok serasi, pemeriksaan golongan darah, penyampaian kepada petugas ruangan yang
akan melaksanakan tindakan medis transfusi, pencatatan dan pelaporan, termasuk kejadian
reaksi transfusi.
Dinas
Kesehatan
RAWAT INAP, UNIT
RS (BDRS)
DARURAT, HD
-Darah aman
UTD / PMI - Jumlah cukup
- Tepat waktu
- Akses mudah
- Rational use
Motivasi donor
PPDI
MASYARAKAT PMI
Donor sukarela UMUM
PEMDA
Ketiga unsur (UTD PMI,Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan ) membangun suatu wadah
dan sIstem komunikasi yang intens dengan tujuan yang sama yaitu memwujudkan pelayanan
tranfusi darah yang berkualitas dengan indikator, tersedianya darah aman, jumlah cukup tepat
waktu, mudah diakses dan pemakaian rasional
Dalam melakukan upayanya ketiga unsur ini di dukung oleh pemerintah kota ,PMI,
PDDI/ orang donor darah serta masyarakat umum setempat . Dalam wadah ini perlu juga
ditegaskan komitmen seluruh unsur bahwa ,donor sukarela diarahkan ke UTD PMI sementara
pasien hanya berhubungan dengan RS . Mekanisme kerjasama antara UTD PMI sebagai
pemasok dan BDRS sebagai pengguna darah aman dituangkan dalam surat kesempatan
bersama yang disaksikan oleh Dinas Kesehatan.Kerja sama dalam wadah ini perlu mengatur
peran dan fungsi masing – masing unsure serta saling menghargai dan menghormati fungsi
dan peran satu dan lainya.
Skema diatas adalah gambaran jejaring ruang lingkup pelayanan darah yang dibentuk
oleh RS/ BDRS dengan UTD PMI dengan Dinas Kesehatan setempat Masyarakat.
5. Distribusi Ketenagaan
Rata-rata jumlah permintaan darah di BDRS 500 kolf/ bulan atau 6000 kantong/
tahun. Untuk menjangkau pelayanan tersebut, menurut perhitungan Peter J.Shipp dan
dianjurkan oleh WHO kebutuhan tenaga Analis di BDRS dapat di hitung dengan
beberapa langkah sebagai berikut :
1. Berdasarkan kegiatan pokok Pelayanan Bank Darah
2. Berdasarkan standart waktu kerja dalam setahun
3. Berdasarkan standart beban kerja
4. Berdasarkan standart kelonggaran tenaga kerja
5. Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga Bank Darah
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan pokok pelayanan Bank Darah adalah 60
menit / 1 Jam.
2. Berdasarkan standart waktu kerja dalam setahun
Kode Faktor Waktu Kerja Keterangan
A Hari Kerja 365 Hari per tahun
B Cuti Tahunan 12 Hari per tahun
C Pendidikan dan Pelatihan 5 Hari per tahun
D Hari Libur Nasional 15 Hari per tahun
E Ketidakhadiran Kerja 48 Hari per tahun
F Waktu Kerja 8 Jam per hari
6. Pengaturan Jaga
Jadwal pengaturan jaga pelayanan Bank Darah sesuai uraian tugasnya, tenaga teknis unit
pelayanan Intalasi Bank Darah memberikan pelayanan 24 Jam terus menerus untuk
pelayanan rutin dan gawat darurat pelayanan on site yang dalam melaksanakan tugasnya di
bagi menjadi tiga (3) shift yaitu :
1. Shift pagi mulai pukul 08.30 sampai dengan pukul 14.30
2. Shift siang mulai pukul 14.30 sampai dengan pukul 20.30
3. Shift malam mulai pukul 20.30 sampai dengan pukul 08.30
Sedangkan jam kerja untuk dokter penanggung jawab Instalasi Unit Pelayanan Bank
Darah dalam pelaksanaan tugasnya mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 14.00
selebihnya di lakukan konsultasi per telpon atau panggilan.
B. Kegiatan Orientasi
Orientasi pegawai baru Unit Pelayanan Bank Darah Rumah Sakit ditetapkan berdasarkan
SK Direktur No. 46 Tahun 2009 tentang Keputusan Direktur RSU Lasmi Kartika tentang
Orientasi Pegawai Baru di Unit Bank Darah RSU Lasmi Kartika.
Pegawai Baru yang ditugaskan di Unit Pelayanan Bank Darah RSU Lasmi Kartika bisa
memahami :
Nama Pegawai :
NIP :
Untuk meningkatkan mutu pelayanan dan kualitas hasil pelayanan serta memenuhi
jumlah kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan di Unit Bank Darah RSU Lasmi Kartika
mengadakan kegiatan pertemuan/ rapat rutin yang dilakukan setiap satu bulan sekali.
Sehingga sasaran Mutu Pelayanan di Unit Bank Darah meningkat lebih baik lagi.
D. Pelaporan
a. Pendahuluan
Salah satu upaya mengidentifikasi permasalahan dalam pelayanan BDRS diperlukan
adanya data sebagai dasar informasi untuk perencanaan dan pengambilan keputusan.
Untuk lebih mengoptimalkan upaya tersebut diatas diperlukan keseragaman pedoman
khusus yang menyangkut :
1. Format pelaporan
2. Materi pelaporan
3. Alur dan waktu pelaporan
4. Pengolahan data
5. Evaluasi
b. Pencatatan dan Pelaporan
BDRS harus melakukan pencatatan dan pelaporan yang mencakup seluruh kegiatan
dalam penyelenggaraan pelayan darah di rumah sakit.
a. Pencatatan
Pencatatan dilakukan pada tiap tahap kegiatan BDRS setiap hari, mencakup
permintaan darah ke UTD, penerimaan darah dari UTD, penyimpanan darah,
pencatatan suhu tempat penyimpanan darah, permintaan darah dari tiap unit,
pemeriksaan golongan darah (ABO/ Rhesus) dan Uji silang serasi, pengeluaran darah
serta kegiatan lain yang dilaksanakan oleh BDRS sesuai dengan standart yang di buat
sehingga dapat dilakukan pelacakaan atau telusur.
b. Pelaporan
Laporan terdiri dari laporan harian, bulanan, dan triwulan. Yang dilaporkan adalah
persediaan darah, pelayanan permintaan darah (jumlah permintaan darah, jumlah
darah yang diberikan, jenis darah, pengembalian darah dan alasannya serta darah
kadaluarsa) dan reaksi transfusi
c. Alur pelaporan
R.S DINKES
DIREKTUR
R
PENUNJANG
PELAPORAN
PELAYANAN
MEDIK
Ruangan
per unit
BAB V
PENUTUP