Anda di halaman 1dari 49

PEDOMAN PELAYANAN DARAH

DI RSUD TAMAN HUSADA BONTANG

Jl.Letjend. S. Parman No. 01


Bontang Kaltim
2014

28

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa atas segala karunia dan anugrahnya yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku
Pedoman Pelayanan Darah Di Rumah Sakit Umum Proklamasi ini dapat selesai disusun
Buku panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dalam rangka memberikan pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit Umum
Proklamasi
Dalam panduan ini diuraikan tentang penggunaan darah di Rumah Sakit Umum proklamasi. Tidak luput penyusun menyampaikan terima kasih yang
sedalam dalamnya atas bantuan semua pihak yang telah membantu dan menyelesaikan Panduan Penggunaan darah Di Rumah Sakit Umum Proklamasi

Bontang, Januari 2012

Penyusun

28

DAFTAR ISI

Keputusan Direktur RSUD Taman Husada Bontang

Kata Pengantar

ii

Daftar Isi

iii

Latar Belakang

Kegiatan Transfusi di RSUD Taman Husada Bontang

Tujuan prosedur transfusi darah di RSUD Taman Husada Bontang

Manfaat

Dasar Hukum

Bank Darah

Penyimpanan Darah

10

Pemberianan Komponen Darah

21

Kebijakan Transfusi Darah

24

Alur kegiatan Transfusi

28

Penutup

31

Lampiran

32

28

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Darah adalah suatu cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang berfungsi sebagai alat pengangkut yaitu, mengambil oksigen dari
paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh, mengangkut karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru, mengambil zat
makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan tubuh, mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk
dikeluarkan melalui kulit dan ginjal, sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit, menyebarkan panas ke seluruh tubuh.
Pada tubuh orang dewasa sehat terdapat darah kira-kira 1/13 dari berat badan atau empat sampai lima liter. Bila terjadi kehilangan darah dalam
jumlah banyak dan waktu singkat akibat perdarahan, pembedahan ataupun komplikasi dari melahirkan, yang paling mendesak adalah mengganti cairan
yang hilang dengan segera. Transfusi sel darah merah dapat menjadi penting karena akan mengembalikan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah.

28

Berdasarkan latar belakang di atas, dirasa perlu dibuat suatu sistem pencatatan dan pelaporan persediaan darah yang meliputi penerimaan darah dan
penggunaan darah di RSUD Taman Husada Bontang untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam penulisan, menghindari terjadinya mal praktek yang
dilakukan oleh oknum tertentu serta menghasilkan data yang cepat dan akurat.
1.3 Tujuan Prosedur Transfusi darah di RSUD Taman Husada Bontang
1.3.1 Tujuan Umum
Membuat pencatatan dan pelaporan persediaan darah RSUD Taman Husada Bontang
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Membuat form identitas darah masuk.
2. Membuat form penggunaan darah.
3. Membuat report penerimaan darah per bulan.
4. Membuat report penggunaan darah per bulan.
5. Membuat report penerimaan darah per semester
6. Membuat report penggunaan darah per semester.
7. Membuat report peneriman darah per tahun.
8. Membuat report penggunaan darah per tahun.
9. Membuat report penggunaan bahan habis pakai.

28

10. Membuat formulir pengeluaran darah.


11. Membuat tabel persediaan darah.
1.4 Manfaat
1. Memberikan kemudahan bagi petugas dalam pencatatan darah masuk
dan darah keluar.
2.

Memberikan kemudahan bagi petugas dalam pembuatan tabel laporan.

Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari seseorang (donor) kepada orang lain (resipien). Transfusi bertujuan
mengganti darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock, mempertahankan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Untuk mengantisipasi kebutuhan darah, dibentuk Unit Transfusi Darah kabupaten / kota bertugas menyediakan darah yang layak untuk digunakan
dan Bank darah di Rumah Sakit sebagai unitdistribusi darah. Darah yang layak diberikan kepada pasien adalah darah yang telah lulus uji saring dan cocok
dengan daraah pasien. Dalam setiap pelayanan di Bank Darah mulai dari pengambilan sempel darah sampai dengan pemberian darah kepada pasien
dilakukan pencatatan.
1.2 Kegiatan transfusi darah di Rumah Sakit Umum Proklamasi
Pencatatan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam pelayanan penggunaan darah di RS Umum Proklamasi. Data ini perlu untuk memantau
perkembangan pasien yang menggunakan darah. Pencatatan yang tidak lengkap mengakibatkan laporan yang kurang akurat dan menjadikan kegiatan
pelaporan menjadi suatu kegiatan yang membosankan karena banyaknya data yang harus ditulis oleh katena keterbatasan pasilitas dan SDM, maka di RSU
Proklamasi belum dapat dibentuk Bank darah RS, meskipun demikian pelayanan transfusi darah tetap terlaksana dan terrealisasi di RS.

28

BAB II
RUJUKAN
A.

Dasar hukum Upaya Transfusi darah di Indonesia

Undang-undang Kesehatan No.36 tahun 2009 sudah mengakomodir pelayanan darah sekaligus mengakomodir PP no.18 tahun 1980 yang sudah lama
digunakan dalam kegiatan transfusi darah. Sampai sekarang aturan yang ada PP No.18/1980 yang berbunyi: Pelaksana Pelayanan Transfusi darah di
Indonesia diamanatkan kepada PMI atau badan lain yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan. Jadi untuk daerah yang tidak ada UTD PMI boleh saja RS atau
badan lain yang ditunjuk oleh Menkes.
a. Pelayanan Darah

Pasal 86

(1) Pelayanan darah merupakan upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan
tidak untuk tujuan komersial.
(2) Darah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari pendonor darah sukarela yang sehat dan memenuhi kriteria seleksi pendonor dengan
mengutamakan kesehatan pendonor.

28

(3) Darah yang diperoleh dari pendonor darah suka rela sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebelum digunakan untuk pelayanan darah harus
dilakukan pemeriksaan laboratorium guna mencegah penularan penyakit.

Pasal 90

(1) Pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan darah yang aman, mudah diakses, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
(2)Pemerintah menjamin pembiayaan dalam penyelenggaraan pelayanan darah.
(3) Darah dilarang diperjualbelikan dengan dalih apa pun.

Pasal 91

(1) Komponen darah dapat digunakan untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan melalui proses pengolahan dan produksi.
(2) Hasil proses pengolahan dan produksi sebagaimana dimaksud pada ayat satu ( 1 ) dikendalikan oleh Pemerintah.

Pasal 92

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan darah diatur dengan Peraturan Pemerintah.

28

B. Bank Darah Rumah Sakit


I. Fungsi bank darah Rumah Sakit
Sebagai penyimpanan darah dan pendistribusiannya pada pasien melalui petugas
rumah sakit.
a.

Darah aman bagi pasien

Pasien tidak tertular penyakit infeksi melalui tranfusi darah

Pasien tidak mendapatkan kompolikasi seperti :


-

b.

c.

Ketidak cocokan golongan darah

Aman bagi donor

Donor tidak tertular penyakit infeksi melalui tusukan jari / vena.

Donor tidak mengalami komplikasi setelah menyumbangkan darah, seperti :


-

Kekurangan darah

Mudah sakit / sering sakit

Aman bagi petugas

Petugas tidak tertular penyakit infeksi melalui darah


-

Melalui luka kecil ditangan

Tertusuk jarum pengambilan darah sewaktu menutup kelmali jarum

28

Pasal 87

(1) Penyelenggaraan donor darah dan pengolahan darah dilakukan oleh Unit Transfusi Darah.
(2) Unit Transfusi Darah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau organisasi sosial
yang tugas pokok dan fungsinya di bidang kepalangmerahan.

Pasal 88

(1) Pelayanan transfusi darah meliputi perencanaan, pengerahan pendonor darah, penyediaan, pendistribusian darah, dan tindakan medis pemberian
darah kepada pasien untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
(2) Pelaksanaan pelayanan transfusi darah dilakukan dengan menjaga keselamatan dan kesehatan penerima darah dan tenaga kesehatan dari
penularan penyakit melalui transfusi darah.

Pasal 89

Menteri mengatur standar dan persyaratan pengelolaan darah untuk pelayanan transfusi darah.

Lingkungan kerja tidak tercemar oleh darah yang merupakan bahan potensial infeksi
-

Melaui alat pakai ulang yang tidak didesinfektan ( seperti gunting )

II. Tugas bank darah rumah sakit

28

1.

Menerima darah dari UTD ( unit transfusi darah ) sudah diuji saring terhadap IMLTD

2.

Menyimpan darah

3.

Melakukan uji cocok serasi darah pada pasien

4.

Menyerahkan darah yang cocok untuk pasien pada petugas rumah sakit ( Perawat )

III. Kompetensi petugas Bank darah rumah sakit


Petugas bank darah rumah sakit harus mengetahui, mampu dan terampil melaksanakan :
1.

Penyimpan darah

2.

Penyampaian / distribusi darah, termasuk uji cocok serasi

IV. Pengetahuan dasar yang diperlukan petugas bank darah rumah sakit
1.

Teknologi tranfusi darah

2.

Serologi golongan darah / immunohematologi

3.

Kendali mutu

4.

Pencatatan dan pelaporan

V. Bank Darah Rumah Sakit


1.

Berlokasi di Rumah Sakit

2.

Dikelola oleh rumah sakit

Upaya untuk memenuhi syarat penyimpanan


1) Mencegah pembekuan darah
2) Menyediakan bahan untuk metabolisme sel darah
3) Menekan metabolisme
2. Pengawet / pelindung darah

28

1)

Pengawet darah terdiri dari :

Antikoagulan : sitrat
Bahan bahan untuk metabolisme sel
2)

Pengawet darah dalam penyimpanan bentuk cair :


ACD

: Acid Citric Dextrose

CPD

: Citric- Phosphate- Dextrse

CPD-A

: Citric Phosphote Dextrose Adenine

Jenis pengawet

Lama simpan darah lengkap berdasarkan jenis pengawet darah


Lama simpan

ACD
21 hari
CPD
21 Hari
CPD-A
35 Hari
Sitrat sebagai antikoagulan
Mempertahankan dara tetap dalam keadaan cair dengan mengikat kalsium ( Ca 2+) dalam darah
Aman bagi manusia
Efek samping keracuanan terjadi bila konsentrasi tinggi dengan gejala
Semutan sekitar mulut
Rasa tertekan pada diafragma akibat dari :
Turunnya kadar kalsium ( Ca2+) darah

Peran kalsium dalam metabolisme pembekuan darah


INTRINSIK

EKTRINSIK

28

XII

XII a
XI

III Tromboplasma
VIIa
VII

XI a
IX

IX a

X
Ket :

IIProtrombin
: aksi
: Tranformasi

Fibrinogen

Xa
Kalsium,
Trombosit, V
Prombin
Fibrin (Jaringan )
XIII
Fibrin ( Padat )

28

C. Penyimpanan Darah
1.

Syarat penyimpanan darah invitro

Sel darah harus tetap hidup selama disimpan invitro

Sel darah harus tetap berfungsi setelah di tranfusikan pada respiren

Metabolisme invitro
1) Ada keseimbangan antara :
Produksi dan destruksi
Sintesa dan pemecahan ( protein dll )
2) Sel darah memerlukan energi
3) Untuk mendapatkan energi perlu metabolisme
4) Metabolisme memerlukan bahan
5) Tidak ada keseimbangan antara :

Produksi dan destruksi

Sintesa dan pemecahan


6) Hanya ada destruksi tanpa produksi
7) Sel darah memerlukan energi
8) Untuk mendapatkan energi perlu metabolisme
9) Metabolisme memerlukan bahan

28

Netralisasi sitrat

Dengan memberikan kalsium glukonas 10%


10 ml untuk dewasa
4-8 ml untuk bayi

Keracunan dapat terjadi pada :


Transfusi banyak dan cepat
Transfusi pada pasien dengan gangguan hati
Transfusi tukar pada bayi 5 ml / unit

Menekan metabolisme
Darah / komponen darah disimpan pada suhu rendah
Suhu 40 C

: Metabolisme 1/40 x

Metabolisme pada suhu 370 C


Suhu 1960 C

: Metabolisme 0

3. Suhu simpan darah

Masing masing komponen mempunyai suhu simpan optimal

Suhu simpan optimal harus terus dijaga ( cold chain )

28

Monitoring suhu simpan tiap 4 6 jam ( baca dan catat )


Dua cara penyimpanan darah
Penyimpanan dalam bentuk cair
Penyimpanan dalam bentuk beku

4. Alat penyimpanan darah


Blood Bank Refrigerator

40C 20C

Freezer

- 300 C

Platelet incubator

220C 20C

Penempatan alat penyimpan darah


Ditempat aman
Tidak terkena sinar matahari langsung
Ada jarak dari tembok
Alur listrik / stop kontak tersendiri
Alat transfortasi darah
Blood transporter ( luar RS )
Kotak khusus darah ( dalam RS )
5. Cara penyimpanan darah ( DL/WB, DMP/PRC )

28

Kantong darah diletakan berdiri diatas penopang kantong darah


Darah yang baru diletakan dibagian belakang
Darak dikocok / dibalik-balik secara teratur
Pengeluaran darah sistim FIFO
Cara menyimpan trombosit Pekat

Horizontal di atas rak bergoyang dalam inkubator 220C 20C

Tidak ditumpuk

Cara transportasi darah


Suhu waktu transportasi sama dengan suhu simpan optimal
Pakai pendingin
Termometer maksimal minimal
Kemasan
1/3 bagian atas kantong
Hindari kontak langsungt darah dengan bahan pendingin
6. Perubahan selama penyimpanan darah invitro

28

Perubahan daya hidup / viability sel darah


Eritrosit
Trombosit
Leukosit
Perubahan kimiawi
Perubahan kadar adenosine triphosphat ( ATP )
Penurunan kadar 2,3 diphospho gliserate ( 2,3 DPG )
Perubahan pH darah
Penurunan faktor pembekuan labil
Peningkatan Hb plasma
Peningkatan amoniak
Peningkatan asam laktat

Suhu
40C 20C

220C 20C

Suhu simpan komponen darah dalam benruk cair

Jenis komponen

Darah
lengkap

Darah merah
pekat ( PRC )

Plasma

Trombosit
pekat

Leukosit

28

pekat

Suhu
- 18 C - 300 C
0

- 850C

- 1960 C

Suhu simpan komponen darah dalam benruk beku

Jenis komponen

Plasma
segar
beku

Kriopresipitat

Darah
merah
Pekat

Sel induk darah (


stem cell )
Sel induk darah ( stem cell )

Catatan suhu simpan darah


Ditempel di setiap alat penyimpanan darah
Diisi secara teratur
Disimpan 1 ( satu ) tahun
Contoh : Blood Bank Refrigator I

No
1

Jam
Suhu 0 C
Petugas
Jam
Suhu 0 C
Petugas

1
08
5
A
L
12
4
A

28

Daya hidup ( viability ) eritrosit

Daya hidup eritrosit menurun sebanding dengan masa simpan


Masa simpan
Waktu penyadapan
2 minggu dalam ACD
4 minggu dalam ACD

Sel musnah
15%
10%
25%

Patokan masa simpan eritrosit

% eritrosit hidup 24 jam post tranfusi minimal 70%

Daya hidup trombosit


Daya hidup trombosit menurun sebanding dengan masa simpan, tergantung suhu

simpan
Daya hidup trombosit pada suhu simpan 40C 20C lebih buruk dari pada suhu simpan
220C 20C

Daya hidup leukosit

Daya hidup leukosit menurun cepat sebanding masa simpan


Masa simpan
48 jam
72 jam

Perubahan
Bentuk berubah
Fungsi hilang

Akibat penurunan kadar ATP


Hilangnya lipid membran sel
Berkurangnya elastisitas sel
Perubahan bentuk sel ( dari bentuk bikonkaf menjadi bulat )

28

Akibat penurunan 2,3 DPG


Daya ikat oksigen pada molekul Hb menjadi lebih kuat

Darah segar

Mengandung trombosit, faktor pembekuan labil ( V, VIII ) yang masih cukup untuk terjadinya

Hanya dipakai untuk pasien :

pembekuan

Kekurangan eritrosit dengan gangguan pembekuan darah secara bersamaan

Setelah transfusi masif

Transfusi tukar

Darah baru

Mengandung cukup 2,3 DPG

Rendah kalium ( K+ )

Rendah amoniak

Untuk pasien :
Yang memerlukan resusitasi / oksigenasi jaringan yang cepat
Penyakit ginjal
Penyakit hati

Darah simpan

28

Mengandung eritrosit
Untuk pasien :

Kekurangan eritrosit

D. Pemberian komponen darah


1.

Transfusi komponen darah


1) Transfusi sel darah merah

Jenis Darah
Darah Lengkap
Darah
merah
pekat

DMP

Perlakuan
Dibawa
dari bank darah ke ruang rawat dengan kotak
kemas darah yang dapat menjaga suhu
4020C
( insulated box )
Periksa
keadaan kantong darah dan keadaan darah
Berikan
dalam waktu 30 menit setelah dikeluarkan
dari refrigerator
Tidak
perlu dihangatkan
Transfusik
an tidak lebih dari 4 jam

miskin

leukosit
Darah lengkap

28

segar
2) Transfusi sel darah merah

Darah perlu dihangatkan pada


Transfusi banyak dan cepat

Dewasa

Anak

: lebih dari 50 ml/kg/jam


: lebih dari 15 ml/kg/jam

Transfusi tukar pada bayi


Pasien dengan aglutinia dingin yang klinis bermakna
Menghangatkan darah dalam selang transfusi menuju
tubuh pasien
Tidak menghangatkan darah dalam kantong

Pelepasan oksigen kejaringan menjadi berkurang

Darah dengan 2,3 DPG rendah tidak menambah oksigen jaringan walaupun kadar Hb naik

Peningkatan kalium ( K + )

Karena sel tidak mampu mempertahankan K+ dalam sel


Disertai masuknya natrium ( Na+) beserta air kedalam sel
Darah dengan kalium plasma tinggi kurang tepat untuk penderita penyakit ginjal

Peningkatan amoniak plasma

28

Disebabkan oleh penghancuran /destruksi protein


Darah dengan amoniak plasma yang tinggi kurang tepat untuk penderita penyakit hati

Peningkatan asam laktat plasma dan penurunan pH darah

Karena penumpukan asam laktat sebagai hasil akhir proses glikolitik dalam eritrosit
Bertambahnya asam menyebabkan turunnya pH darah

Peningkatan Hb plasma

Disebabkan oleh bertambahnya eritrosit yang lisan selama penyimpanan

Macam
Darah segar
Darah baru
Darah simpan

Lama Simpan
48 jam
s/d 5 hari
s/d tanggal
kadaluarsa

Macam darah menurut lama simpan


Patokan
Trombosit
dan
pembekuan labil
2,3 DPG
Eritrosit

faktor

Darah dihangatkan dengan alat khusus penghangat darah (blood

Menghangatkan darah dalam selang transfusi menuju tubuh

Tidak menghangatkan darah dalam kantong

warmer)
pasien

3) Transfusi trombosit
Jenis komponen
Trombosit pekat

Perlakuan

Dibawa

28

( random donor )

dari bank darah ke ruang rawat


dengan kotak kemas darah yang
dapat menjaga suhu 220 20C
( insulated box )

Periksa
keadaan kantong darah dan
keadaan komponen didalamnya

Berikan
segera setelah dikeluarkan dari
penyimpanan

Transfu
sikan tidak lebih dari 20 menit

Trombosit pekat
( single donor )

Gunakan blood transfusion set/slang transfusi dengan filter standar ( 170-200U )


Ganti selang transfusi setelah 12 jam
Pada hawa panas ganti slang transfusi lebih sering atau setiap setelah 4 kantong darah bila ditransfusi kurang dari 12 jam

28

Jangan memasukan obat kedalam kantong darah


Pantau pasien transfusi 15 menit pertama, kemudian setiap 1 jam
Catat pada lembar kerja tindakan transfusi
4. Efek samping transfusi komponen darah
Jenis komponen
Trombosit pekat
Leukosit pekat
Plasma segar beku
Plasma donor tunggal
kriopresipitat

Hasil
Urtikari, menggigil, demam, alloimunisasi
antigen trombosit
Bila ada urtikari, menggigil, demam
perlambat transfusi
Urtikaria, menggigil, demam, hipervolemia
Demam, alergi
5. Evaluasi hasil transfusi

Satu ( 1 ) jam post transfusi ambil sempel darah pasien untuk evaluasi peningkatan komponen darah yang ditransfusi

BAB III
KEBIJAKAN TRANSFUSI DARAH

28

A. Rekomendasi pemakaian darah


Pemberian/ penggunaan darah hanya dilakukan apabila ada indikasi medik, memakai komponen darah yang dibutuhkan dalam jumlah dan waktu yang
tepat.
Penentuan jenis pengolahan darah yang akan ditransfusikan kepada pasien haruslah atas permintaan dokter yang menangani pasien dengan
memperhatikan rasionalitas pemakaian darah.
Penggunaan darah dan komponen darah secara rasional yang merupakan Rekomendasi Unit Pengkajian Tehnologi Kesehatan Dirjen

Yanmedik

Departemen Kesehatan RI:


1. Rekomendasi transfusi sel darah merah:
-

Transfusi sel darah merah diindikasikan pada kaadar Haemoglobin

(Hb)<7 g/dl, terutama pada anemia akut.

Bila pasien asimptomatik dan/ atau ada terapi spesifik lainnya yang lebih tepat, batas kadar Hb yang lebih rendah dapat diterima, misalnya anemia
hemolitik autoimun dapat diterapi dengan steroid (Rekomendasi A)

Transfusi sel darah merah dapat dilakukan pada kadar Hb 7-10 g/dl apabila ditemukan tanda-tanda hipoksia atau hipoksemia yang ditemukan secara
klinis (contohnya gangguan kesadaran) dan laboratorium.(Rekomendasi C)
4)
Jenis komponen
Plasma
segar
beku
( FFP )

Transfusi plasma segar beku 9 FFP ) dan kriopresipitat


Perlakuan

Dicairkan
di
bank darah

Dibawa
dari
bank darah ke ruang rawat
dengan kotak kemas darah
yang dapat menjaga suhu
40 20C
( insulated
box )

28


P
eriksa keadaan kantong
darah
dan
keadaan
komponen didalamnya

B
erikan
segera
setelah
dicairkan di bank darah

Transfusikan
tidak lebih dari 20 menit
Kriopresipitat ( AHF )
5)

Mencairkan FFP / Kriopresipitat

Dicairkan pada suhu 370C

Menggunakan alat :
Pemanas air ( waterbath )
Alat pencair plasma secara kering (dried thawing)
2. Cara transfusi komponen darah
Cocokkan identitas pada formulir penyerahan darah dengan identitas pada kantong darah
Identifikasi pasien dengan benar
Cocokkan identitas pasien dengan identitas pada kantong darah ( oleh 2 perawat )

Transfusi tidak dilakukan bila kadar Hb 10 g/dl, kecuali bila ada indikasi tertentu, misalnya penyakit yang
membutuhkan kapasitas transport oksigen lebih tinggi (Contoh: Penyakit Paru Obstruktf berat dan penyakit jantung
iskemik berat. (Rekomendasi A).

28

Transfusi pada neonatus dengan gejala hipoksia dilakukan pada kadar Hb 11 g/dl, bila tidak ada gejala hipoksia
batas ini dapat diturunkan hingga 7g/dl (seperti anemia pada bayi premature).
- Jika terdapat penyakit jantung atau paru atau yang sedang membutuhkan suplementasi oksigen batas untuk memberi
transfusi darah adalah Hb 13 g/dl. (Rekomendasi C)

2. Rekomendasi transfusi Trombosit:


- Pengobatan pada perdarahan akibat trombositopenia dengan hitung

trombosit <50.000/L atau pada perdarahan mikrovaskuler difus dengan hitung

trombosit< 100.000/L. (Rekomendasi C)


- Profilaksis dilakukan pada pasien yang menjalani operasi, prosedur invasive atau setelah transfusi massif dengan hitung trombosit < 50.000/L
(Rekomendasi C).
- Profilaksis juga diberikan pada pasien dengan gangguan fungsi trombosit yang mengalami perdarahan (Rekomendasi C).
-

Pada kasus DBD dan KID supaya merujuk pada penatalaksanaan masing-masing (Rekomendasi C).

BAB IV
ALUR KEGIATAN TRANSFUSI DARAH DI RSU PROKLAMASI
I.

Permintaan darah

1)

Perawat mengisi formulir PMI, dokter menandatangani dan mengisi kebutuhan darah ( jumlah ) dan jenis darah yang dibutuhkan.

2)

Perawat mengambil sempel darah pasien yang akan ditransfusi.

28

3)

Perawat menyerahkan sempel dan formulir PMI yang sudah lengkap ( diisi ) ke laboratorium serta mengisi buku permintaan darah

yang ada di laboratorium.


4)

Laboratorium konfirmasi ke PMI untuk kebutuhan darah yang dibutuhkan oleh pasien di rumah sakit.
II.

Pengambilan darah

1)

Laboratorium, mencari kurir yang akan berangkat ke PMI.

2)

Orang rumah sakit ( kurir ) ke PMI dengan membawa formulir dan sempel darah, serta membawa blood transpoter.
III.

Pengeluaran darah

1)

Laboratorium konfirmasi keperawat, persediaan darah sudah ada

2)

Laboratorium mencocokana identitas pasien yang ada pada formulir penyerahan darah dengan identitas pada kantong darah.

3)

Perawat mengisi buku untuk pengambilan darah dan mencocokan identitas pasien dengan identitas yang ada pada kantong darah

4)

Perawat membawa darah dari laboratorium dengan menggunakan insulated box


IV.

Pemberian darah

1)

Cocokkan identitas pada formulir penyerahan darah dengan identitas pada kantong darah

2)

Identifikasi pasien dengan benar

3)

Cocokkan identitas pasien dengan identitas pada kantong darah ( oleh 2 perawat )

4)

Gunakan blood transfusion set / slang transfusi dengan filter standar ( 170 200 U )

5)

Ganti selang transfusi setelah 12 jam

6)

Pada hawa panas ganti slang transfusi lebih sering atau setiap setelah 4 kantong darah bila ditransfusi kurang dari 12 jam

7)

Untuk transfusi sel darah merah ( darah lengkap, darah merah pekat, darah lengkap segar ) tidak perlu dihangatkan dan diberikan

tidak lebih dari 4 jam ( 15 tts / menit )

28

8)

Untuk transfusi trombosit , berikan segera setelah dikeluarkan dari penyimpanan dan sebelum diberikan harus digoyangkan dulu /

di kocok, dan diberikan tidak lebih dari 20 menit ( 13 tetes/menit ).

9)

Jangan memasukan obat ke dalam kantong darah

10)

Pantau pasien transfusi 15 menit pertama, kemudian setiap 1 jam.

11)

Catat pada lembar kerja tindakan transfusi

Pada Kasus trombositopenia karena penyebab khusus (Contoh: Anemia Aplastik, ITP) pemberian transfusi thrombosit mengacu pada protocol
khusus.

3. Rekomendasi transfusi plasma segar beku (Fresh Frozen Plasma=FFP)


- Mengganti defisiensi factor koagulasi dan factor inhibitor koagulasi baik yang didapat atau bawaan bila tidak tersedia konsentrat factor spesifik atau
dalam bentuk kombianasi (Rekomendasi C).
- Untuk mengobati perdarahan secara cepat akibat gangguan hemostasis yang mengancam jiwa pada terapi warfarin (Rekomendasi C)
- Untuk mengobati perdarahan akibat gangguan koagulasi pasca trasfusi massif atau operasi by pass jantung atau pada pasien dengan penyakit hati.
(Rekomendasi C).
4. Rekomendasi transfusi Kriopresipitat
-

Profilaksis pada pasien dengan defisiensi fibrinogen yang akan menjalani prosedur invasive atau terapi pada perdarahan. (Rekomendasi C)

- Pasien dengan hemophilia A dan penyakit von Willebrand dengan perdarahan atau yang tidak responsive terhadap pemberian desmopresin asetat atau
yang akan menjalani pembedahan (Rekomendasi C).

28

BAB V
PENUTUP
Darah adalah suatu cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang berfungsi sebagai alat pengangkut yaitu, mengambil oksigen dari paru-paru
untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh, mengangkut karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru, mengambil zat makanan dari usus
halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan tubuh, mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal,
sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit, menyebarkan panas ke seluruh tubuh.
Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari seseorang (donor) kepada orang lain (resipien). Transfusi bertujuan mengganti
darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock, mempertahankan daya tahan tubuh terhadap infeksi.

28

PENYERA
HAN
DARAH
RUMAH SAKIT UMUM
PROKLAMASI
Jl. Raya Rengasdengklok
KM. 2 Karawang
NO.
DOKUMEN

NO.
REVISI

HALAMAN

03.14.65

00.00

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
OLEH
DIREKTUR
RUMAH SAKIT
PROKLAMASI

PROSEDUR TETAP
1 oktober 2012

28

H. DJONI
DARMADJAJA,
dr, SpB,FICS,
MARS
Pengertian

Kebijakan

Ruang lingkup

Proses
pengambilan
darak
ke
UTD ( Unit
Tranfusi
Darah ) /
PMI
karawang
dan
penyerahan
darah
ke
ruangan
tempat
pasien
dirawat
SK DIR
Nomor
:
17/RSUP/S
KDIR/X/2012
Tentang
Pedoman
Pelayanan
Darah
Perawat dan
bidan

28

Prosedur kerja

1.
Pe
rawat
menyer
ahkan
formuli
r
permin
taan
darah
ke
petugas
laborat
orium
dan
sampel
darah
2.
La
borator
ium,
mencar
i kurir
yang
akan
berang
kat ke
PMI.
3.
Pe
tugas
rumah
sakit
( kurir
)
ke
PMI
dengan

28

memba
wa
formuli
r dan
sampel
darah,
serta
memba
wa
blood
transpo
rter
4.
Se
telah
menda
pat
darah
kurir
menyer
ahkan
darah
ke
petugas
laborat
orium
5.
Pe
tugas
Labora
torium
konfir
masi
ke
ruanga
n
,
persedi

28

aan
darah
sudah
ada
6.
Pe
tugas
laborat
orium
mencat
at
darah
tanggal
dan
menyer
ahkan
kepada
perawa
t
ruanga
n
7.
Pe
rawat/b
idan
ruanga
n
mengis
i buku
pengan
bilan
darah

28

PEMBERIAN
DARAH
RUMAH SAKIT UMUM
PROKLAMASI
Jl. Raya Rengasdengklok
KM. 2 Karawang

NO.
DOKUMEN

NO.
REVISI

HALAMAN

03.14.66

00.00

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKA
N OLEH
DIREKTUR
RUMAH
SAKIT
PROKLAMA
SI

PROSEDUR TETAP
1 oktober 2012

H. DJONI
DARMADJAJ
A, dr,
SpB,FICS,
MARS
Pengertian

Proses
Melakukan

28

Kebijakan

Ruang lingkup
Prosedur kerja

transfusi pada
pasien
yang
membutuhkan
darah
SK DIR
Nomor
:
17/RSUP/SKDIR/X/2012
Tentang
Pedoman
Pelayanan
Darah
Perawat dan
bidan
1.
C
ocokkan
identitas
pada
formulir
penyerah
an darah
dengan
identitas
pada
kantong
darah
2.
I
dentifika
si pasien
dengan
benar
3.
C
ocokkan
identitas

28

pasien
dengan
identitas
pada
kantong
darah
( oleh 2
perawat )
4.
G
unakan
blood
transfusi
on set /
slang
transfusi
dengan
filter
standar (
170

200 U )
5.
G
anti
selang
transfusi
setelah
12 jam
6.
P
ada hawa
panas
ganti
slang
transfusi
lebih
sering

28

atau
setiap
setelah 4
kantong
darah
bila
ditransfu
si kurang
dari 12
jam
7.
U
ntuk
transfusi
sel darah
merah
( darah
lengkap,
darah
merah
pekat,
darah
lengkap
segar )
tidak
perlu
dihangat
kan dan
diberikan
tidak
boleh
lebih dari
4
jam
( 15 tts /
menit )
8.
U

28

ntuk
transfusi
trombosit
, berikan
segera
setelah
dikeluark
an dari
penyimp
anan dan
diberikan
tidak
lebih dari
20 menit
(13 tts /
menit )
9.
J
angan
memasuk
an obat
ke dalam
kantong
darah
10.
P
antau
pasien
transfusi
15 menit
pertama,
kemudia
n setiap 1
jam
11.
C
atat pada

28

lembar
kerja
tindakan
transfusi

PERMINTAA
N DARAH
RUMAH SAKIT UMUM
PROKLAMASI
Jl. Raya Rengasdengklok
KM. 2 Karawang
NO.
DOKUMEN

NO.
REVISI
00.00

HALAMAN
1

03.14.64

28

TANGGAL
TERBIT
PROSEDUR TETAP
1 oktober 2012

DITETAPKA
N OLEH
DIREKTUR
RUMAH
SAKIT
PROKLAMA
SI

H. DJONI
DARMADJAJ
A, dr,
SpB,FICS,
MARS
Pengertian

Kebijakan

Ruang lingkup

Proses
pengadaan
darah
untuk
kebutuhan
tranfusi pasien
SK
DIR
Nomor
:17/
RSUP/ SK DIR/X/2012
Tentang
Pedoman
Pelayanan
Darah
Perawat dan
bidan

28

Prosedur kerja

1.
M
elihat
hasil
pemeriks
aan
laboratori
um
2.
M
elihat
intruksi
dokter
untuk
transfusi
darah
3.
M
enjelaska
n kepada
keluarga
pasien
untuk
persetuju
an
transfusi
dan
membuat
imforme
d consent
4.
K
onfirmasi
ke PMI
tentang
perminta
an darah

28

yang
akan
dibutuhk
an oleh
pasien
5.
M
engisi
formulir
perminta
an darah
( PMI )
yang
ditanda
tangani
oleh
dokter
6.
M
engambil
semple
darah
pasien
yang
akan di
transfusi
7.
M
enyerahk
an
sempel
dan
formulir
ke
laboratori
um
8.

28

M
engisi
buku
catatan
kebutuha
n darah

28

28

28

Anda mungkin juga menyukai