Anda di halaman 1dari 3

Serangan Jantung

Pencegahan dini

Menurut studi, pencegahan dini serangan jantung, juga serangan jantung yang berulang adalah
dengan hidup sehat. Bergerak dan berolahraga secara teratur penting bagi penderita sakit jantung.
Karena ini mendorong peredaran darah di jantung. Dianjurkan untuk sedikitnya melangkah
10.000 kali per hari.

Kelelahan ekstrem

Salah satu tanda awal serangan jantung adalah kelelahan ekstrem. Tentu saja, kelelahan adalah
perasaan normal setelah melakukan aktivitas fisik atau mengalami hari yang panjang. Namun,
jika Anda terus-menerus merasa lelah dan letih, periksa ke dokter. Tidak wajar jika cukup tidur,
makan dengan baik, dan tidak menguras tenaga secara fisik, namun tetap terasa letih.

Gangguan tidur

Tanda peringatan lain dari serangan jantung adalah gangguan pada kebiasaan tidur. Pikiran
bawah sadar Anda mungkin mengatakan bahwa ada sesuatu yang salah. Anda mungkin sering
terbangun, sering ke kamar mandi di malam hari atau mengalami kehausan yang ekstrem di
malam hari. Jika Anda tidak memiliki penjelasan logis untuk gangguan tidur ini, temui dokter
Anda.

Napas tersengal

Mengalami sesak napas bisa jadi tanda peringatan kunci bahwa Anda mengalami masalah
jantung. Bila jantung Anda tidak mendapatkan cukup oksigen, Anda bisa merasakan sesak napas.

Gangguan pencernaan

Tanda peringatan dini serangan jantung lainnya adalah gangguan pencernaan. Adalah  tidak
normal sering mengalami  perut kram. Namun, makanan pedas dan iritasi tertentu biasanya bisa
jadi juga jadi biang keladi gangguan pencernaan lain.

Meningkatnya kecemasan

Periksa ke dokter Anda jika Anda mengalami peningkatan tingkat kecemasan yang tidak
memiliki penjelasan logis sebagai alasannya.

Kesemutan

Bila jantung Anda tidak menerima oksigen yang cukup untuk berfungsi, Anda bisa mengirim
impuls ke tulang belakang Anda. Bila ini terjadi, saraf yang saling terkait antara jantung, tulang
belakang, dan lengan Anda mengirim dorongan yang menyebabkan rasa kesemutan bahkan mati
rasa.

Waspada

Meninggalnya seorang  aktor  tanah air akibat serangan jantung kejutkan publik. Menurut studi
terbaru, pencegahan terbaik adalah dengan langkah terarah sejak jauh hari dan perhatikan
peringatannya. Hal di atas beberapa di antaranya yang perlu Anda waspadai. Tanda-tanda
peringatan awal serangan jantung di atas dapat menyelamatkan hidup Anda. Cermati informasi
ini dan bagikan dengan orang yang Anda cintai untuk melindungi jantung mereka juga!
(DW.com) 
Kematian Mendadak Karena Gangguan Jantung di Usia
Muda, Kenali Dua Penyebabnya
Dokter jelaskan ada dua kemungkinan seseorang dapat meninggal mendadak akibat gangguan
pada jantung. Dapat disebabkan penyakit jantung koroner atau Sindrom Brugada (gangguan
irama jantung akibat kelainan genetik).

Berita meninggalnya seorang pesohor  mengejutkan publik di tanah air. Aktor berusia 40 tahun
ini disebut tutup usia karena serangan jantung. Banyak pihak terkejut lantaran usianya dinilai
masih tergolong muda dan dikenal sehat dan tidak memiliki riwayat sakit apa pun, terutama yang
berkaitan dengan jantung.

Kepada DW Indonesia, Dokter Spesialis Jantung Pembuluh Darah dari Rumah Sakit Budhi Asih
Jakarta Timur, dr. Rizky Aulia Sp.JP  yang dilansir DW.com menjelaskan dua kemungkinan
gangguan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada manusia.

Serangan jantung karena penyakit jantung koroner

Menurut Rizky, serangan jantung adalah terjadinya penyumbatan di pembuluh darah koroner


secara akut atau mendadak, yang biasanya diawali dengan pembentukan kerak di dalam
pembuluh darah. Inilah yang disebut sebagai coronary artery disease atau penyakit jantung
koroner.

Pembentukan kerak di dalam pembuluh darah menurut Rizky biasanya dimulai sejak usia muda,
yaitu di usia dua puluhan tahun atau bahkan belasan.

Ada 5 faktor risiko jantung koroner yang menurut Rizky merupakan penyebab
terbentuknya kerak di dalam pembuluh darah, yaitu

 Kencing manis. Orang dengan kencing manis yang tidak terdeteksi akan terjadi
pembentukan kerak di pembuluh darahnya.
 Darah tinggi. Orang dengan darah tinggi dengan tensi di atas 140/90 tapi tidak terdeteksi
dan tidak pernah dioperasi, berpotensi memunculkan kerak di seluruh tubuh termasuk
pembuluh darah koroner.
 Kolesterol tinggi, biasanya ditandai dengan kolesterol totalnya diatas 200 atau LDL
(kolesterol jahat) diatas 150 yang dapat menyebabkan sumbatan.
 Merokok. Rokok ia sebut mengandung zat yang dapat menyebabkan iritasi pada dinding
pembuluh darah sehingga memudahkan terbentuknya kerak.
 Faktor keturunan, faktor genetik yang menyebabkan pembuluh darah seseorang
gampang terbentuk kerak.

Rizky menambahkan jika seseorang terkena serangan jantung maka sakit dada pada pasien
biasanya terjadi lebih dari 20 menit. Gejala lainnya adalah keringat dingin, mual sampai muntah,
keringat sampai membasahi baju, merasa tercekik, dan merasa pegal.

Sindrom Brugada

Selain disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah koroner secara tiba-tiba, kematian
mendadak akibat gangguan jantung juga dapat disebabkan oleh Sindrom Brugada pada pasien
yang terlihat sehat.

Sindrom Brugada adalah gangguan irama jantung akibat kelainan genetik. Ibarat mesin yang
memiliki sistem listrik di dalamnya, pasien yang mengidap sindrom brugada juga mengalami
gangguan aliran listrik pada jantungnya.
"Jadi kalau misalnya pada pasien pasien dengan brugada sindrom itu dia sistem listriknya lebih
rentan untuk korslet dibandingkan dengan orang normal. Nah, korslet ini bisa
menyebabkan sudden cardiac death, bisa berhenti mendadak walaupun tadinya tidak ada apa-
apa," jelas Rizky.

Seperti dilansir dari laman mayoclinic.org, orang dengan Sindrom Brugada biasanya tidak
memiliki gejala sehingga mereka tidak mengetahui kondisinya. Sindrom ini lebih sering
dijumpai pada pria daripada wanita.

Menurut Rizky, kedua masalah jantung ini dapat diidentifikasi melalui EKG
(Elektrokardiogram).

"Kalau misalnya pasien datang ke UGD dengan sakit dada itu darimana apakah dari brugada
yang mengalami masalah atau dari serangan jantung yang tadi saya ceritakan dari awal, itu bisa
dilihat dari EKG," jelasnya.

Lebih jauh, Rizky juga menuturkan bahwa orang yang terlihat sehat sangat mungkin terkena
risiko serangan jantung karena "persepsi sehat menurut pasien belum tentu benar-benar sehat".

"Misalnya orang dengan merokok dia sehat tapi sebenarnya pembuluh darahnya udah jelek tapi
belum bergejala atau pasien dengan obesitas dia tidak tahu kalau dia sudah kayak gimana
sebenarnya ga pernah cek, makannya masih berantakan dia merasa dirinya sehat tapi tiba-tiba
sakit dada, nah itu dari identifikasi faktor resiko awal itu yang sebenarnya masih sering missed,"
tambah Rizky.

Pencegahan

Bagaimana pencegahan terhadap serangan jantung? Rizky menjelaskan dapat dilakukan dengan
eliminasi faktor risiko. Caranya dengan melakukan olahraga teratur dengan mengadopsi "rules of
three".

"Jadi tiga sesi olahraga dalam seminggu 30 menit, minimal jalan paling tidak 3 kilo sehari,"
ujarnya.

Anda mungkin juga menyukai