Anda di halaman 1dari 3

REAKSI TRANSFUSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSNS/SPO/LAB/049 0 1/2

RUMAH SAKIT UMUM


NURUSSYIFA
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :
Direktur RSU Nurussyifa
STANDAR 03 Maret 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Titi Wulandari
A. PENGERTIAN Pelacakan reaksi transfusi adalah upaya mencari penyebab terjadinya
reaksi transfusi
B. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: Mencegah terjadinya
reaksi transfusi seminimal mungkin
C. KEBIJAKAN Setiap pemeriksaan Crossmatch harus mengikuti petunjuk tehnis
pemeriksaan (Sesuai dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum
Nurussyifa No........................... tentang Pelayanan Rumah Sakit Umum
Nurussyifa)
D. PROSEDUR PROSEDUR
Dokter
1. Mengawasi dan memantau pada 15 menit pertama saat darah
ditransfusikan
2. Segera hentikan transfusi bila ditemukan tanda-tanda reaksi
transfuse
3. Mencatat jenis reaksi yang diderita resipien, lama waktu antara
transfuse dan reaksi yang terjadi, jumlah darah yang telah
ditransfusikan
4. Melakukan tindakan penanganan reaksi transfusi sesuai
prosedur di ruangan.

Perawat
1. Mengawasi dan memantau pada 15 menit pertama saat darah
ditransfusikan
2. Segera hentikan transfusi dan lapor DPJP bila ditemukan tanda-
tanda reaksi transfusi.
3. Mencatat jenis reaksi yang diderita resipien, lama waktu antara
transfusi dan reaksi yang terjadi, jumlah darah yang telah
ditransfusikan
4. Melakukan tindakan penanganan reaksi transfusi sesuai
prosedur di ruangan
5. Menelepon BDRS untuk melaporkan kejadian reaksi transfusi,
menyebutkan identitas pasien dan nomor kantong darah yang
ditransfusikan
6. Mengambil sampel darah pasien (beku dan EDTA) segera
setelah reaksi transfusi dan diberi label sesuai identitas pasien
7. Mengambil spesimen urin pertama pasien setelah transfusi
8. Mengembalikan sisa darah donor (kantong darah) setelah
transfusi dihentikan ke BDRS

Analisis/ PTTD Bank Darah


1. Menuju ruangan tempat pasien yang mengalami reaksi transfusi
2. Mencatat dan mewawancarai dokter yang menangani
3. Mengamati penderita
4. Membawa sampel yang disiapkan perawat ke BDRS
5. Memeriksa plasma pasien sebelum dan sesudah transfusi untuk
mendapatkan tanda adanya ikterik atau hemoglobinemia
6. Melakukan Direct Coomb’s Test untuk eritrosit setelah dan
sebelum transfusi
7. Mengulangi pemeriksaan golongan darah dan crossmatching
baik resipien maupun donor
8. Menguji silang plasma donor terhadap eritrosit resipien secara
Indirect Coomb’s Test untuk mengetahui adakah antibody
dalam plasma donor yang bereaksi dengan sel darah merah
resipien
9. Memeriksa sampel urin pasca transfusi untuk mencari adanya
hemoglobin bebas atau sel darah merah
10. Memeriksa ulang catatan terdahulu untuk memastikan ada
tidaknya kesalahan akibat kekeliruan pemasukan data atau
tertukarnya sampel. (Clerical Error)
11. Transfusi untuk mendapatkan tanda adanya ikterik atau
hemoglobinemia
12. Melakukan Direct Coomb’s Test untuk eritrosit setelah dan
sebelum transfusi
13. Mengulangi pemeriksaan golongan darah dan crossmatching
baik resipien maupun donor
14. Menguji silang plasma donor terhadap eritrosit resipien secara
indirect Coomb’s Test untuk mengetahui adakah antibody
dalam plasma donor yang bereaksi dengan sel merah resipien
15. Memeriksa sampel urin pasca transfusi untuk mencari adanya
hemoglobin bebas atau sel darah merah
16. Memeriksa ulang catatan terdahulu untuk memastikan ada
tidaknya kesalahan akibat kekeliruan pemasukan data atau
tertukarnya sampel. (Clerical Error)
E. UNIT TERKAIT 1. UTD PMI
2. BDRS
3. Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai