TAHUN 2018
KEPUTUSAN DIREKTUR
RS H.L. MANAMBAI ABDULKADIR
Nomor: 800/3698/RSMA/I/2018
TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN DARAH
DIREKTUR
RUMAH SAKIT H.L. MANAMBAI ABDULKADIR
b.
Bahwauntukmemperlancarterlaksananyakegiatanpelayananp
adapasienrawatjalandanrawatjalanperluperaturan yang
mengarahkanasuhan yang seragambagisemuapasien ;
c. Bahwaberdasarkanpertimbangansebagaimana yang
dimaksudpadahuruf a dan b
perlumenetapkankeputusanDirekturtentangpemberianpelayanan
yang seragamuntuksemuapasien di RumahSakit
H.L.MANAMBAI ABDUL KADIR.
5. PeraturanMenteriKesehatannomor 269/Menkes/Per/III/2008
tentangRekamMedis
MEMUTUSKAN :
KESATU :
PemberlakuanPedomanPelayananDarahdigunakanse
bagaiacuanuntukpelaksanaanPelayananDarahdanKomponenDa
rah di RUMAH SAKIT H.L.MANAMBAI ABDUL KADIR.
KEDUA :
Keputusaniniberlakusejaktanggalditetapkandanapabila
dikemudianhariternyataterdapatkekeliruandalampenetapaniniaka
ndiadakanperbaikansebagaimanamestinya.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan Rahmat-Nya maka tim Kelompok Kerja
(Pokja) Assesment Pasien (AP) Rumah Sakit H.L. Manambai Abdulkadir dapat
menyusun “Pedoman Pelayanan Darah”.
Manajemen Rumah Sakit H.L. Manambai Abdulkadir menyambut baik segala usaha
yang telah dilakukan berbagai pihak, demi kemajuan dan peningkatan mutu pelayanan
Rumah Sakit.
Ditetapkan di Sumbawa
Pada tanggal 02 Januari 2018
KATA PENGANTAR
DenganmemanjatkanpujisyukurkehadiratTuhanMahaEsa, kami
telahberhasilmembuatpanduantentangPelayananDarah RS H.L MANAMBAI ABDUL
KADIR.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN DOKUMEN
DAFTAR ISI
A. LatarBelakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan.......................................................................................................... 1
C. RuangLingkup ............................................................................................. 2
E. LandasanHukum ......................................................................................... 5
B. PerencanaanKebutuhanDarah .................................................................... 7
A. KualifikasiSumberDayaManusia .................................................................. 10
C. PengaturanJaga .......................................................................................... 10
A. DenahRuangan ........................................................................................... 15
B. StandarFasilitas ........................................................................................... 16
A. KeselamatanPasien ..................................................................................... 22
B. KeselamatanKerja ....................................................................................... 22
KEPUSTAKAAN .................................................................................................... 25
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR : 800/3698/RSMA/I/2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. Tujuan
Tujuan Umum
Terlaksananya pelayanan transfusi darah yang aman dengan system
distribusi tertutup serta berkualitas, terkoordinasi dan sesuai dengan
standar.
Tujuan Khusus
Adanya acuan bagi Instalasi Bank Darah RS H.L.MANAMBAI ABDUL
KADIR dalam melaksanakan Pelayanan Drah yang berkualitas (aman,
tepat waktu, efisien, akses mudah, rasional) sebagai pendukung
pelayanan prima rumah sakit.
C. RUANG LINGKUP
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Bedah Sentral
3. Instalasi Kamar Bersalin
4. RRI Penyakit Dalam
5. RRI Bedah
6. RRI Anak
7. RRI Kebidanan
8. RRI Neonatus
9. RRI Utama
10. ICU/ICCU
11. Hemodialisa
D. BATAS OPERASIONAL
1. Perencanaan Kebutuhan Darah dan Pengajuan permintaan darah ke UTD
PMI Kabupaten Sumbawa
2. Penerimaan darah dan penyimpanan darah di Bank Darah Rumah Sakit.
Dilakukan dalam tempat dan suhu yang optimal
NO JENIS DARAH TEMPAT SUHU
1. Whole Blood Blood Refrigerator 20 c – 60 c
2. PRC Blood Refrigerator 20 c – 60 c
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang – Undang No 23 tahun 1992 tentang Pokok Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 1992 Nomor 100, tambahan Lembaran
Negara Rupublik Indonesia nomor : 3495);
2. Undang – Undang No 32 tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaga
Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia No. 443) ;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1980 tentang Transfusi Darah
(Lembaga Negara tahun 1980 Nomor 27);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 478/Menkes/Peraturan/IX/1990 tentang
Upaya Kesehatan di Bidang Transfusi Darah ;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang
Standar Bank Darah minimal bidang Kesehatan di Kabupaten Kota.
C. TUGAS BDRS
Merencanakan kebutuhan darah di Rumah Sakit yang bersangkutan
Menerima darah dari UTD yang telah memenuhi syarat uji saring (non
reaktif) dan telah di konfirmasi golongan darah
Menyimpan darah dan memantau suhu simpan darah
Memantau persediaan darah harian / mingguan
Melakukan pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus pada darah
donor dan darah resepien
Melakukan uji silang serasi antara darah donor dan darah resepian
Melakukan rujukan kesulitan uji silang serasi dan golongan darah
ABO/Rhesus ke UTD secara berjenjang
Menyerahkan darah yang cocok untuk pasien pada dokter yang meminta
atau petugas Rumah Sakit yang diberi kewenangan
Melacak penyebab terjadinya reaksi transfusi darah
Meningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas BDRS dalam
pendidikan dan pelatihan dibidang transfusi darah
Turun aktif dalam sub komitmen transfusi darah
G. SOP BDRS
Standar Operasional (SOP)
Merupakan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan di BDRS
Disusun atau semua tahapan pelayanan
Disesuaikan dengan perkembangan pelayanan sehingga harus di update
secara periode.
SOP BDRS RSMA
1. Pemeeriksaan golongan darah metode tabung
2. Pemeriksaan golongan darah metode slide test
3. Pemantauan dan pelaporan reaksi transfusi
4. Pengambilan darah yang tidak jadi dipakai oleh pasien
5. Penyerahan darah yang diminta oleh pasien
6. Pendistribusian darah transfusi sangat darurat/cito/tanpa crossmatch
7. Pengecekan identitas darah donor dan pasien (pra transfusi)
8. Pemasangan kantong darah dan infus sel transfusi
9. Tukar dinas
10. Pengembalian darah ke UTD
11. Respon time Bank Darah
12. Pengembalian darah yang tidak jadi dipakai oleh pasien
13. Uji cocok serasi metode gel tes
14. Pengiriman contoh darah pasien
15. Cuci tangan sesudah dan sebelum bekerja
16. Pengajuan permintaan darah
17. Direct coombs test (DCT)
18. Pembuatan suspensi sel darah merah : (2%, 5%, 10%, 40%, 50%)
19. Persiapan pelaksanaan transfusi darah (penyiapan contoh darah)
20. Pencucian suspensi sel darah merah pekat
21. Penyimpanan darah donor dalam refrigerator Blood Bank
22. Pemisahan serum plasma dari sel darah merah
23. Mencuci alat gelas lab
Wewenang:
1. Menentukan keputusan berkenaan dengan kebijakan pelayanan dan
pengembangan bank darah
2. Mengusulkan rencana atau program pengembangan BDRS sesuai
kebutuhan
3. Memberikan teguran dan peringatan kepada staf atau karyawan yang
tidak disiplin dan akan meneruskan kepada Kepala Bidang Penunjang
Medis jika teguran terakhir tidak diindahkan
4. Mengajukan permintaan bahan dan perlengkapan ALKES (logistik)
5. Menolak sampel pemeriksaan rujukan di luar yang tidak layak periksa dan
merekam alasan penolakan
6. Merekam daftar hadir staf, membina dan menjaga disiplin kerja BDRS
Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab kepada kasi Penunjang Medis.
Tugas:
1. Mengawasi stock persediaan reagen, Bahan Habis Pakai, dan Barang-
Barang di BDRS
2. Melakukan pencatatan stock reagen setiap minggu
3. Melakukan permintaan reagen, BHP, dan barang-barang ke PMI dan
Gudang RSMA
4. Mengawasi reagen-reagen yang mendekati masa expired
5. Menghitung jumlah pemakaian bahan dan reagen setiap bulan, membuat
laporan dan memberitahukan kepada kepala BDRS
Wewenang:
Berhak menegur petugas yang tidak memberitahu reagen yang sudah
mendekati masa expired.
Bertanggung Jawab:
Tugas:
1. Memantau kontrol kualitas setiap hari
2. Mengawasi pelaksanaan proses pencatatan suhu
3. Mengawasi pelaksanaan validasi reagen setiap ada pergantian reagen
yang baru
4. Mengawasi proses FIFO pada setiap pengambilan darah untuk
pemeriksaan.
Wewenang:
1. Berhak menegur setiap petugas yang tidak melakukan kegiatan
pemantapan mutu sesuai SOP
2. Melaporkan petugas pemeriksa yang tidak atau kurang disiplin kepada
kepala BDRS.
Bertanggung Jawab:
Tugas:
1. Mengawasi pelaksanaan pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus
pada kantong darah donor dan darah resipien
2. Mengawasi pemeriksaan uji silang serasi antara darah donor dan darah
resipien
3. Melakukan rujukan bila ada kesulitan uji silang serasi dan golongan darah
ABO/Rhesus ke UTD secara berjenjang
4. Mengawasi proses penyerahan darah yang cocok untuk pasien pada
dokter yang meminta atau petugas Rumah Sakit yang diberi wewenang
5. Mengawasi pelaksanaan penerimaan darah dari UTD yang telah
memenuhi syarat uji silang (non reaktif) dan telah dikonfirmasi golongan
darah
6. Mengawasi proses penyimpanan darah dan memantau suhu simpan darah
7. Memantau persediaan darah harian/mingguan
8. Membina dan memberikan bimbingan teknis untuk setiap pemeriksaan
9. Melaporkan kepada kepala BDRS jika fungsi alat terganggu, membuat
laporan kerja dan memberitahukan kepada kepala BDRS
Wewenang:
1. Berhak menegur petugas pemeriksa yang tidak melaksanakan prosedur
kegiatan sesuai SOP
2. Melaporkan petugas pemeriksa yang tidak atau kurang disiplin kepada
kepala BDRS
Bertanggung Jawab
Bidang Administrasi
Tugas
1. Melakukan pencatatan dan pelaporan
2. Menyelenggarakan dan memelihara kegiatan administrasi dan
pelayanan
3. Membuat tugas atau dinas jaga dalam tiga shift
4. Membuat laporan berkala dan tahunan
Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir
13
Wewenang
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada kepala instalasi BDRS
C. Pengaturan Jaga
Instalasi Bank Darah membuka Bank 24 jam dengan kegiatan sebagai berikut ;
Shif pagi jam 07.00 – 14.00
Shif siang jam 14.00 – 20.00
Shif malam jam 20.00 – 07.00
A. Denah Ruangan
R. III R. II R. III
R. IV
KETERANGAN :
R. I : ADMINISTRASI
R. II : LABORATORIUM
R. IV : KAMAR MANDI
- ID Serofuge 1
- Rak untuk lisscomb 4
- Dispenser diluent 2
C. Distribusi
1. Cool box dengan fasilitas 2-5 kantong
2. Cool box untuk transportasi dengan fasilitas
minimal 20 kantong (untuk kebutuhan di luar
pengiriman rutin dari PMI)
Peanstainlis @2 buah
2 buah
Gelas pembilas
2 buah
Object glass
10 box
Timer
1x jumlah petugas
Labu semprot
1 box
Baskom stainliss steel
1 buah
Jas laboratorium
Sesuai kebutuhan
Masker sekali pakai
Wadah infeksius
Secukupnya
Thermometer pengukur suhu untuk
Secukupnya
kalibrasi alat rutin.
Sesuai kebutuhan
Disinfektan kulit
secukupnya
Disinfektan peralatan
Sarung tangan sekali pakai
NaCL 0.9%
1. Permintaan darah dari Bank Darah Rumah Sakit dapat dipenuhi apabila :
Memakai Surat Permintaan Darah Untuk Transfusi ( SPDT ) yang telah
disediakan rangkap 4 (empat), yang harus diisi dengan tulisan jelas mudah di
baca.
Surat Permintaan Darah Untuk Transfusi (SPDT) harus terisi lengkap sesuai
dengan permintaan darah.
Surat Permintaan Darah Untuk Transfusi (SPDT) harus ditandatangani oleh
dokter yang meminta.
Surat Permintaan Darah Untuk Transfusi (SPDT) harus disertai dengan
sampel darah, jika keduanya tidak sesuai akan dikembalikan ke ruang
perawatan.
Sampel darah pasien ;
Jenissampel Suhusimpan Max Jenispemeriksaan Usia
usiasampel
Darah EDTA 18 - 25 0c 24 jam Cek golda, ≥ 4 bulan,
crossmatch ˂ 4 bulan
Darah EDTA 40 3 hari Cek golda, ≥ 4 bulan,
crossmatch ˂ 4 bulan
Untuk ada atau tidaknya ketersediaan darah, pihak Bank Darah Rumah Sakit
dapat menelpon terlebih dahulu ke UTD PMI Sumbawa untuk informasi
ketersediaan.
2. Permohonan darah diterima petugas BDRS, teliti, terutama mencocokkan
identitas penderita antara Surat Permintaan Darah Untuk Transfusi (SPDT) dan
contoh darah harus sama. Apabila diantaranya ada perbedaan identitas
penderita, maka permohonan itu akan dikembalikan keruangan yang meminta.
Apabila tidak ada masalah, petugas BDRS memenuhi permintaan tersebut sesuai
dengan peraturan yang beraku.
3. Proses permintaan darah secara langsung melalui proses uji silang (crossmatch),
pencatatan dan dokumentasi selama 45 menit proses.
4. Sebelum darah diserahkan kepada pemohon, petugas BDRS harus memeriksa
ulang nama pada formulir, label pada kantong darah, serta label kecocokan pada
kantong darah dan nomor kantong darah harus sesuai dengan yang tertera pada
formulir permintaan darah.
LOGISTIK BDRS
A. KESELAMATAN PASIEN
Untuk menjaga kualitas dan keamanan darah di Intalasi Bank Darah
RSMA, pelayanan darah diakukan dengan distribusi tertutup dan dengan metode
rantai dingin yaitu pelayanan dilakukan seluruhnya oleh petugas Rumah Sakit
dan UTD dengan memperhatikan suhu penyimpanan darah dalam blood bank
maupun saat di distribusikan. Keluarga pasien tidak libatkan dalam pelaksanan
distribusi.
B. KESELAMATAN KERJA
Untuk mencegah resiko gangguan dan keselamatan bagi petugas BDRS maka
perlu diperhatikan :
1. Ruangan
a. Kebersihan
b. Permukaaan meja kerja selalu dibersihkan seteah bekerja dan ketika
terjadi tumpahan bahan.
c. Lantai bersih dan tidak licin dan ada saluran pembuangan
d. Suhu ruangan antara 220C – 270C dengan kelembaban nisbi 50 – 70%
e. Udara di dalam ruangan dibuat mengalir searah ( dari ruang bersih ke
ruang kotor )
f. Dinding dicat dengan bahan epoksi, permukaan rata, mudah dibersihkan,
tidak tembus cairan dan tahan terhadap disenfektan
g. Pintu ruangan harus selalu tertutup jika petugas sedang bekerja, mereka
yang tidak berkepentingan dilarang masuk
2. Peralatan
a. Sarung tangan dilepas jika menerima telepon
b. Penyimpanan jas laboratorium tidak dalam satu lemari dengan pakaian
yang dipakai di luar ruangan BDRS
c. Diwajibkan memakai sarung tangan selama bekerja
d. Penyimpanan peralatan sesuai dengan standar prosedur operasional
3. System/prosedur :
a. Penggunaan bahan sesuai dengan ukuran
b. Semua SPO yang tersedia harus dilaksanakan dan diperhatikan untuk
mencegah atau meminimalisasi bahaya atau kecelakaan akibat kerja.
PENUTUP
Demikian pedoman pelayanan Bank Darah Rumah Sakit H.L Manambai Abdul
Kadir disusun untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.