Anda di halaman 1dari 32

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

RUMAH SAKIT H.L. MANAMBAI ABDULKADIR


Jl. Lintas Sumbawa – Bima Km 05 Telp.(0371) 2628078 Fax. (0371) 2628099
SumbawaBesaremail : rsudp_disumbawa@yahoo.com KodePos: 84381

PEDOMAN PELAYANAN DARAH

TAHUN 2018

Jl. Lintas Sumbawa – Bima Km 05 Telp.(0371) 2628078


Fax. (0371) 2628099 Sumbawa Besar
email :rsudp_disumbawa@yahoo.com
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
RUMAH SAKIT H.L. MANAMBAI ABDULKADIR
Jl. Lintas Sumbawa – Bima Km 05 Telp.(0371) 2628078 Fax. (0371) 2628099
SumbawaBesaremail : rsudp_disumbawa@yahoo.comKodePos: 84381

KEPUTUSAN DIREKTUR
RS H.L. MANAMBAI ABDULKADIR
Nomor: 800/3698/RSMA/I/2018
TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN DARAH

DIREKTUR
RUMAH SAKIT H.L. MANAMBAI ABDULKADIR

Menimbang : a. Bahwadalammengupayakanpelayanan yang


berkualitasdibutuhkansuatustandar yang dapat di pakai
parameter
danacuangunaterciptanyaefektifitasdanefesiensipelayanan di
RumahSakit.

b.
Bahwauntukmemperlancarterlaksananyakegiatanpelayananp
adapasienrawatjalandanrawatjalanperluperaturan yang
mengarahkanasuhan yang seragambagisemuapasien ;

c. Bahwaberdasarkanpertimbangansebagaimana yang
dimaksudpadahuruf a dan b
perlumenetapkankeputusanDirekturtentangpemberianpelayanan
yang seragamuntuksemuapasien di RumahSakit
H.L.MANAMBAI ABDUL KADIR.

Mengingat : 1. Undang – Undangnomor 36 tahun 2009 tentangkesehatan


(Lembaga Negara Republik Indonesia tahun 2009 no 144,
tambahanlembaranNegaraRepublik Indonesia nomor 5063);

2. Undang – Undangnomor 44 2009 tentangRumahSakit


(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 nomor
153,tambahanNegaraRepublik Indonesia nomor 5072);

3. Undang – Undangnomor 12 tahun 2011


tentangpembentukanperaturanperundang – undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2011 nomor 82,
tambahan Negara Republik Indonesia nomor 52340);

4. PeraturanPemerintahnomor 32 tahun 1996


tentangTenagaKesehatan

5. PeraturanMenteriKesehatannomor 269/Menkes/Per/III/2008
tentangRekamMedis

6. KeputusanMenteriKesehatanRepublik Indonesia Nomor ;


129/MENKES/SKI/II/2008 tentangStandarPelayanan minimal
RumahSakit;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KeputusanDirekturRumahSakitH.L.Manambai Abdul


KadirtentangPemberlakuanPedomanPelayananDarah.

KESATU :
PemberlakuanPedomanPelayananDarahdigunakanse
bagaiacuanuntukpelaksanaanPelayananDarahdanKomponenDa
rah di RUMAH SAKIT H.L.MANAMBAI ABDUL KADIR.

KEDUA :
Keputusaniniberlakusejaktanggalditetapkandanapabila
dikemudianhariternyataterdapatkekeliruandalampenetapaniniaka
ndiadakanperbaikansebagaimanamestinya.

Ditetapkan di : Sumbawa Besar


Padatanggal : 02 Januari 2018
KATA SAMBUTAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan Rahmat-Nya maka tim Kelompok Kerja
(Pokja) Assesment Pasien (AP) Rumah Sakit H.L. Manambai Abdulkadir dapat
menyusun “Pedoman Pelayanan Darah”.

Pada kesempatan ini, Manajemen Rumah Sakit menyampaikan penghargaan dan


terimakasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi atas
tersusunnya Pedoman Pelayanan Darah.

Manajemen Rumah Sakit H.L. Manambai Abdulkadir menyambut baik segala usaha
yang telah dilakukan berbagai pihak, demi kemajuan dan peningkatan mutu pelayanan
Rumah Sakit.

Akhir kata, Manajemen Rumah Sakit menerbitkan dan mengesahkan Pedoman


Pelayanan Darah Rumah Sakit H.L. Manambai Abdulkadir ini sebagai panduan dalam
pelaksanaan kegiatan di berbagai unit terkait di Rumah Sakit H.L. Manambai
Abdulkadir.

Ditetapkan di Sumbawa
Pada tanggal 02 Januari 2018
KATA PENGANTAR

DenganmemanjatkanpujisyukurkehadiratTuhanMahaEsa, kami
telahberhasilmembuatpanduantentangPelayananDarah RS H.L MANAMBAI ABDUL
KADIR.

PanduantentangPedomanPelayananDarah RS H.L MANAMBAI ABDUL KADIR


akandigunakansebagaianacuandalammenjalankan Program RumahSakit.

Padakesempatanini, kami menyampaikanterimakasihsertapenghargaan yang setinggi-


tingginyakepadasemuapihak yang
telahberperansertadalammemberikanmasukandalampenyusunanPedomanPelayananDa
rah RS H.L MANAMBAI ABDUL KADIR.

Sumbawa Besar, 02 Januari 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN DOKUMEN

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. LatarBelakang ............................................................................................. 1

B. Tujuan.......................................................................................................... 1

C. RuangLingkup ............................................................................................. 2

D. Batas Operasional ....................................................................................... 2

E. LandasanHukum ......................................................................................... 5

BAB II STANDAR PELAYANAN ........................................................................... 7

A. TahapanPendirian BDRS ............................................................................ 7

B. PerencanaanKebutuhanDarah .................................................................... 7

C. Tugas BDRS ................................................................................................ 7

D. Organisasi Bank Darah................................................................................ 8

E. Monitoring Dan Evaluasi .............................................................................. 8

F. Pencatatan Dan Pelaporan.......................................................................... 8

G. SOP BDRS .................................................................................................. 9

BAB III STANDAR KETENAGAAN ...................................................................... 10

A. KualifikasiSumberDayaManusia .................................................................. 10

B. Tugas Dan FungsiTenaga Unit BDRS ......................................................... 10

C. PengaturanJaga .......................................................................................... 10

BAB IV STANDAR FASILITAS ............................................................................. 15

A. DenahRuangan ........................................................................................... 15
B. StandarFasilitas ........................................................................................... 16

BAB V TATA LAKSANA PELAYANAN DARAH .................................................. 19

BAB VI LOGISTIK ................................................................................................. 21

BAB VII KESELAMATAN KERJA ......................................................................... 22

A. KeselamatanPasien ..................................................................................... 22

B. KeselamatanKerja ....................................................................................... 22

BAB VIII PENUTUP ............................................................................................... 24

KEPUSTAKAAN .................................................................................................... 25
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

RUMAH SAKIT H.L. MANAMBAI ABDULKADIR


Jl. Lintas Sumbawa – Bima Km 05 Telp.(0371) 2628078 Fax. (0371) 2628099

Sumbawa Besar email : rsudpdisumbawa@yahoo.com Kode Pos: 84381

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR

RS. H. L. MANAMBAI ABDULKADIR

NOMOR : 800/3698/RSMA/I/2018

TENTANG : PEDOMAN PELAYANAN


DARAH

PEDOMAN PELAYANAN DARAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam perkembangan Pelayanan Kesehatan dewasa ini, kebutuhan akan


Pelayanan Darah yang berkualitas, mudah diakses serta dalam jumlah yang
cukup semakin meningkat. Khususnya dalam menurunkan angka kematian ibu
yang masih cukup tinggi di Indonesia, dimana penyebab utamanya antara lain
adalah perdarahan. Selain itu darah transfusi yang aman juga dibutuhkan untuk
penanganan penyakit degenerative, cedera akibat kecelakaan, serta berbagai
penyakit yang memerlukan transfusi darah untuk pengobatan dan pemulihan
kesehatan.
Dalam mewujudkan Pelayanan Darah yang berkualitas dan mudah di
akses tersebut, maka setiap rumah sakit harus mempunyai persediaan darah
Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir
1
yang siap pakai yang disertai dengan manajemen darah yang baik memalalui
Instalasi Bank Darah Rumah Sakit yang bekerja dengan Unit Transfusi Darah
(UTD) sebagai penyediaan darah transfusi yang aman.
Untuk menjamin pelayanan yang aman, berkualitas, dan berstandar maka
RS H.L. MANAMBAI ABDUL KADIR menetapkan Kebijakan Bank Darah yang
digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas di Bank Darah Rumah Sakit.

B. Tujuan
 Tujuan Umum
Terlaksananya pelayanan transfusi darah yang aman dengan system
distribusi tertutup serta berkualitas, terkoordinasi dan sesuai dengan
standar.
 Tujuan Khusus
Adanya acuan bagi Instalasi Bank Darah RS H.L.MANAMBAI ABDUL
KADIR dalam melaksanakan Pelayanan Drah yang berkualitas (aman,
tepat waktu, efisien, akses mudah, rasional) sebagai pendukung
pelayanan prima rumah sakit.

C. RUANG LINGKUP
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Bedah Sentral
3. Instalasi Kamar Bersalin
4. RRI Penyakit Dalam
5. RRI Bedah
6. RRI Anak
7. RRI Kebidanan
8. RRI Neonatus
9. RRI Utama
10. ICU/ICCU
11. Hemodialisa

D. BATAS OPERASIONAL
1. Perencanaan Kebutuhan Darah dan Pengajuan permintaan darah ke UTD
PMI Kabupaten Sumbawa
2. Penerimaan darah dan penyimpanan darah di Bank Darah Rumah Sakit.
 Dilakukan dalam tempat dan suhu yang optimal
NO JENIS DARAH TEMPAT SUHU
1. Whole Blood Blood Refrigerator 20 c – 60 c
2. PRC Blood Refrigerator 20 c – 60 c

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


2
 Penyimpanan dengan system First In First Out (FIFO)
 Tersedia SOP penyimpanan darah
3. Penyerahan darah yang diminta pasien
 Penyerahan darah dilakukan berdasarkan permintaan dokter dengan
formulir permintaan (SPDT)
 Darah yang sudah siap ditransfusi diserahkan kepada petugas ruangan
dengan menandatangani formulir penyerahan dan buku registrasi.
4. Transportasi darah memenuhi prinsip rantai dingin dan system tertutup.
Untuk menjaga kualitas dan keamanan darah di Intalasi Bank Darah RS H.L.
MANAMBAI ABDUL KADIR. Pelayanan darah dilakukan dengan distribusi
tertutup dan dengan metode rantai dingin yaitu pelayanan dilakukan
seluruhnya oleh petugas Rumah Sakit dan UTD PMI dengan memperhatikan
suhu penyimpanan darah dalam blood bank maupun saat didistribusikan.
Keluarga pasien tidak dilibatkan dalam pelaksanaan distribusi.
5. Uji konfirmasi golongan darah pasien dan darah donor
6. Uji cross matching (Uji Silang Serasi)
 Cross matching (Uji Silang Serasi) antara darah donor dengan darah
pasien harus dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada antibody
dalam darah pasien yang bereaksi dengan darah donor bila
ditransfusikan
 Darah donor yang sudah dilakukan uji silang serasi diberi label yang
berisi
 Nama Pasien
 Tanggal Lahir
 Nomor RM
 Nama Rumah Sakit
 Golongan Darah
 Tanggal darah diambil
 Nomor kantong darah
 Tanggal darah diberikan
 Jenis permintaan darah (WB/Komponen)
7. Identifikasi donor dilakukan oleh Unit Transfusi darah (UTD PMI)
Identifikasi penerima dilakukan oleh Instalasi Bank Darah Rumah Sakit yang
diambil dari data pada formulir permintaan dan tertulis dalam buku registrasi
Meliputi ;
 Nama Pasien
 Ruang rawat inap
 Nomor RM
 Diagnosa
 Dokter yang meminta yang memeriksa
Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir
3
 Jumlah permintaan
 Jenis permintaan (WB/Komponen)
 Waktu pengerjaan cross matching
8. Permintaan darah transfusi pada pasien perdarahan hebat mengacu pada
permintaan darah sangat darurat/cito/tanpa uji silang serasi
9. Pengembalian darah yang tidak terpakai
Darah dikembalikan ke UTD PMI apabila :
 Kelebihan stok di BDRS dengan syarat kondisi darah masih aman dan
berkualitas
 Kantong darah kadaluarsa
 Kantong darah bocor
 Selang pada kantong ada yang bocor atau putus
 Darah rusak
 Pengiriman darah tidak sesuai dengan permintaan dari BDRS
 Terdapat masalah pada penulisan label kantong darah (Gol darah,
jenis komponen darah dll)
10. Pencatatan dan Pelaporan dari reaksi yang timbul akibat transfusi darah, bila
terjadi reaksi transfusi yang perlu dicatat adalah :
 Jenis reaksi yang diderita pasien
 Lama waktu antara transfusi dan reaksi yang terjadi
 Jumlah darah yang telah ditransfusikan
Pada Bank Darah tiap bulan melacak ke ruangan – ruangan untuk
mencari data bila ada terjadinya reaksi transfusi dilaporkan kepada
Ka.Instalasi pelayanan darah.
11. Pengadaan darah rutin dan langkah
 Pengadaan darah rutin
Pengadaan darah rutin sesuai kesepakatan Instalasi Pelayanan Darah
RS H.L.MANAMBAI ABDUL KADIR dengan UTD PMI. Tersedia SOP
permintaan darah rutin
 Transportasi distribusi darah dengan menggunakan coolbox
transportasi darah dengan suhu ;
JENIS DARAH SUHU KET
Whole blood (WB) 2 – 60 c
Packed Red Cell (PRC) 2 – 60 c
Fresh Frozen Plasma 1 – 60 c Sudah di thawing
(FFP)
Trombosit Consentrat (TC) 20 – 240 c

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


4
 Pengadaan darah langkah
Pengadaan darah darurat dilakukan jika persediaan darah yang
diminta tidak ada di Bank Darah RS H.L.MANAMBAI ABDUL KADIR,
pelaksanaannya sesuai kesepakatan dengan UTD PMI Sumbawa.
Hal – hal yang perlu diperhatikan ;
 Jenis permintaan darah misalnya komponen darah, rhesus
negatif
 Formulir permintaan diisi lengkap dan di tanda tangani oleh
Kepala Instalasi Pelayanan atau petugas yang diberi wewenang
oleh Kepala Instalasi Darah.
 Tersedia SOP darah langka
12. Penanganan Limbah (medis dan non medis) dan pembuangan sampah
 Penanganan Limbah Medis
 Limbah Padat
Ditampung dalam wadah khusus yang dilapisi kantong plastic
kemudian dibawa ketempat pengelolahan limbah untuk dibakar
di insenerator.
 Limbah Cair
Langsung dibuang di wastafel kemudian dialirin air dari keran.
Limbah akan masuk ke Instalasi Pengelolahan Limbah (IPAL)
Cair.
 Penanganan limbah non medis/sampah umum
Sampah non medis ditampung dalam bak sampah non medis yang
dilapisi kantong plastik dibuang setiap hari oleh petugas cleaning
servis.

E. LANDASAN HUKUM
1. Undang – Undang No 23 tahun 1992 tentang Pokok Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 1992 Nomor 100, tambahan Lembaran
Negara Rupublik Indonesia nomor : 3495);
2. Undang – Undang No 32 tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaga
Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia No. 443) ;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1980 tentang Transfusi Darah
(Lembaga Negara tahun 1980 Nomor 27);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 478/Menkes/Peraturan/IX/1990 tentang
Upaya Kesehatan di Bidang Transfusi Darah ;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang
Standar Bank Darah minimal bidang Kesehatan di Kabupaten Kota.

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


5
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
423/Menkes/SK/IV/2007 tentang Kebijakan Peningkatan Kualitas dan Akses
Bank Darah
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2011 tentang
Pelayanan Darah
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonsia Nomor 83 tahun 2014
tentang Unit Transfusi Darah, Bank Darah Rumah Sakit, dan jejaring
Pelayanan Transfusi Darah.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 91 tahun 2015
tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah
10. Peraturan Menteri Kesehatana Republik Indonesia Nomor 92 tahun 2015
tentang Petunjuk Tekhnis Pelaksanaan Program Kerjasama antara
Puskesmas, Unit Transfusi Darah dan RS dalam Pelayanan Darah untuk
menurunkan angka kematian Ibu

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


6
BAB II
STANDAR PELAYANAN

A. TAHAPAN PENDIRIAN BDRS


 Melakukan analisis kebutuhan pelayanan darah : volume kebutuhan, jenis
komponen.
 Melakukan analisis sumber daya ; saran/prasarana, SDM, prosedur, dll
 Penerbitan SK direktur.
 Pengadaan sarana/prasarana ruangan, fasilitas pendukung (listrik, air)
peralatan, SDM.
 Pengaturan struktur organisasi, alur pelayanan tarif pelayanan, system
pembayaran/klaim.
 Kerjasama/MOU dengan UTD PMI.

B. PERENCANAAN KEBUTUHAN DARAH


Cara memperkirakan kebutuhan darah
 Berdasarkan penggunaan sebelumnya ; 1 minggu
 Dihitung berdasarkan komponen

C. TUGAS BDRS
 Merencanakan kebutuhan darah di Rumah Sakit yang bersangkutan
 Menerima darah dari UTD yang telah memenuhi syarat uji saring (non
reaktif) dan telah di konfirmasi golongan darah
 Menyimpan darah dan memantau suhu simpan darah
 Memantau persediaan darah harian / mingguan
 Melakukan pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus pada darah
donor dan darah resepien
 Melakukan uji silang serasi antara darah donor dan darah resepian
 Melakukan rujukan kesulitan uji silang serasi dan golongan darah
ABO/Rhesus ke UTD secara berjenjang
 Menyerahkan darah yang cocok untuk pasien pada dokter yang meminta
atau petugas Rumah Sakit yang diberi kewenangan
 Melacak penyebab terjadinya reaksi transfusi darah
 Meningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas BDRS dalam
pendidikan dan pelatihan dibidang transfusi darah
 Turun aktif dalam sub komitmen transfusi darah

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


7
 Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan SDM Rumah Sakit
dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan transfusi darah di Rumah
Sakit
 Melaksanakan penelitian praktis untuk peningkatan mutu pelayanan darah
 Melakukan pencatatan dan pelaporan

D. ORGANISASI BANK DARAH


Menjamin seluruh komponen darah yang ditransfusikan aman dan berkualitas
baik
 Tujuannya adalah ;
 Mencegah dan mendeteksi error dalam proses transfusi
 Mengurangi variasi proses yang didapat menyebabkan error
 Meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses
 Merespon kebutuhan customer, permintaan Leokoreduction
 Memenuhi standar, misalnya Akreditasi

E. MONITORING DAN EVALUASI


 Dilakukan dengan supervisi, laporan pelayanan rutin BDRS, laporan
kinerja semester dan tahunan pemantapan mutu
 BDRS berkewajiban melakukan pembuatan laporan bulanan kepada UTD
PMI tentang setiap kegiatan di Bank Darah yang bersangkutan, meliputi ;
 Kebutuhan, penerimaan dan pemakaian darah
 Reaksi transfusi
 Pemakaian reagensia
 Pemakaian alat – alat
 Pembinaan secara berjenjang dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari ;
1. Tim pusat
2. Tim Provinsi, Kabupaten atau Kota
 Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten atau Kota unit transfusi darah
cabang
3. Balai Laboratorium

F. PENCATATAN DAN PELAPORAN BDRS


BDRS melakukan pencatatan dan pelaporan yang mencakup seluruh
kegiatan dalam penyelenggaraan pelayanan darah di Rumah Sakit
 Pencatatan
Pencatatan dilakukan pada setiap tahap kegiatan di BDRS setiap
hari sesuai dengan standar yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
dilakukan pelacakan

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


8
 Pelaporan
Terdiri dari laporan harian, bulanan, dan triwulan yang dilaporkan ;
 Persediaan darah dan permintaan darah ( jumlah permintaan, jumlah
darah yang diberikan, jenis darah, pengembalian darah dan alasannya
serta darah kadaluarsa )
 Reaksi transfusi
 Alur pelaporan

G. SOP BDRS
Standar Operasional (SOP)
 Merupakan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan di BDRS
 Disusun atau semua tahapan pelayanan
 Disesuaikan dengan perkembangan pelayanan sehingga harus di update
secara periode.
 SOP BDRS RSMA
1. Pemeeriksaan golongan darah metode tabung
2. Pemeriksaan golongan darah metode slide test
3. Pemantauan dan pelaporan reaksi transfusi
4. Pengambilan darah yang tidak jadi dipakai oleh pasien
5. Penyerahan darah yang diminta oleh pasien
6. Pendistribusian darah transfusi sangat darurat/cito/tanpa crossmatch
7. Pengecekan identitas darah donor dan pasien (pra transfusi)
8. Pemasangan kantong darah dan infus sel transfusi
9. Tukar dinas
10. Pengembalian darah ke UTD
11. Respon time Bank Darah
12. Pengembalian darah yang tidak jadi dipakai oleh pasien
13. Uji cocok serasi metode gel tes
14. Pengiriman contoh darah pasien
15. Cuci tangan sesudah dan sebelum bekerja
16. Pengajuan permintaan darah
17. Direct coombs test (DCT)
18. Pembuatan suspensi sel darah merah : (2%, 5%, 10%, 40%, 50%)
19. Persiapan pelaksanaan transfusi darah (penyiapan contoh darah)
20. Pencucian suspensi sel darah merah pekat
21. Penyimpanan darah donor dalam refrigerator Blood Bank
22. Pemisahan serum plasma dari sel darah merah
23. Mencuci alat gelas lab

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


9
BAB III
STANDAR KETENAGAAN

Standar Ketenagaraan Unit Bank Darah Rumah Sakit, antara lain ;


1. Penanggung jawab / staf medis 1 orang
2. Kepala Instalasi BDRS 1 orang
3. Pelaksana teknis 16 orang
4. Pelaksana Adminsitrasi / Keuangan 2 orang
5. Tenaga Penunjang
- Tenaga logistik 2 orang
- Bidang pemantauan mutu 2 orang
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
1. Penanggung jawab BDRS paling rendah pendidikan dokter dengan sertifikat
teknis manajemen pelayanan transfusi darah penanggung jawab BDRS
sebagaimana dapat merangkap sebagai staf medis.
2. Staf medis memiliki kualifikasi paling rendah pendidikan dokter dan telah
mendapatkan pelatihan di bidang teknis dan manajerial pengelolaan
pelayanan darah di BDRS.
3. Pelaksana teknis memiliki kualifikasi paling rendah ;
a. Teknisi transfusi darah
b. Tenaga lain dengan latar belakang pendidikan diploma tiga Ahli Teknologi
Laboratorium Medik yang mempunyai sertifikat pengetahuan dan
keterampilan tentang pengelolahan, penyimpanan distribusi dengan
lingkup pekerjaan pada laboratorium uji saring serologi pratransfusi.
4. Tenaga administrasi paling rendah mempunyai keterampilan manajemen data
pencatatan dan pelaporan.
5. Tenaga penunjang lain antara lain tenaga humas, tenaga teknologi informasi,
sopir, dan pekerja sesuai kebutuhan.

B. Tugas dan Fungsi Tenaga Unit BDRS


Uraian tugas dan wewenang
Kepala Instalasi Bank Darah
 Fungsi:
Sebagai pelaksana dan pengembangan pelayanan darah di RS H. L.
Manambai Abdul Kadir, mencakup bidang teknis, kelengkapan logistic, dan
pelaksanaan program pemantauan mutu (PMI).

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


10
 Tugas:
1. Memimpin dan mengkoordinasi kegiatan pelayanan dan pengembangan
pelayanan darah di RSMA.
2. Merencanakan, melaksanakan, mengawasi, dan mengendalikan seluruh
kegiatan pelayanan darah.
3. Melacak penyebab terjadinya raksi transfusi
4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas BDRS dalam
pendidikan dan pelatihan dibidang transfusi darah
5. Mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan transfusi darah di Rumah
Sakit
6. Meningkatkan mutu pelayanan darah sesuai dengan hasil analisa data,
evaluasi serta perkembangan kebutuhan masyarakat
7. Melaksanakan penelitian praktis untuk peningkatan mutu pelayanan
transfusi darah
8. Melakukan pencatatan dan pelaporan
9. Menyelenggarakan dan memelihara kegiatan administrasi dan pelayanan
10. Menyiapkan SPO setiap langkah kegiatan
11. Mengatur tugas atau dinas jaga dalam tiga shift
12. Merencanakan kebutuhan darah di RS bersangkutan
13. Membuat laporan berkala dan tahunan
14. Memberikan pembinaan kepada semua staf dan karyawan BDRS

 Wewenang:
1. Menentukan keputusan berkenaan dengan kebijakan pelayanan dan
pengembangan bank darah
2. Mengusulkan rencana atau program pengembangan BDRS sesuai
kebutuhan
3. Memberikan teguran dan peringatan kepada staf atau karyawan yang
tidak disiplin dan akan meneruskan kepada Kepala Bidang Penunjang
Medis jika teguran terakhir tidak diindahkan
4. Mengajukan permintaan bahan dan perlengkapan ALKES (logistik)
5. Menolak sampel pemeriksaan rujukan di luar yang tidak layak periksa dan
merekam alasan penolakan
6. Merekam daftar hadir staf, membina dan menjaga disiplin kerja BDRS

 Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab kepada kasi Penunjang Medis.

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


11
Bidang logitik

 Tugas:
1. Mengawasi stock persediaan reagen, Bahan Habis Pakai, dan Barang-
Barang di BDRS
2. Melakukan pencatatan stock reagen setiap minggu
3. Melakukan permintaan reagen, BHP, dan barang-barang ke PMI dan
Gudang RSMA
4. Mengawasi reagen-reagen yang mendekati masa expired
5. Menghitung jumlah pemakaian bahan dan reagen setiap bulan, membuat
laporan dan memberitahukan kepada kepala BDRS

 Wewenang:
Berhak menegur petugas yang tidak memberitahu reagen yang sudah
mendekati masa expired.
 Bertanggung Jawab:

Bertanggung jawab kepada kepala BDRS atas kelancaran pelayanan darah di


BDRS.

Bidang Pemantauan Mutu

 Tugas:
1. Memantau kontrol kualitas setiap hari
2. Mengawasi pelaksanaan proses pencatatan suhu
3. Mengawasi pelaksanaan validasi reagen setiap ada pergantian reagen
yang baru
4. Mengawasi proses FIFO pada setiap pengambilan darah untuk
pemeriksaan.

 Wewenang:
1. Berhak menegur setiap petugas yang tidak melakukan kegiatan
pemantapan mutu sesuai SOP
2. Melaporkan petugas pemeriksa yang tidak atau kurang disiplin kepada
kepala BDRS.

 Bertanggung Jawab:

Bertanggung jawab kepada kepala BDRS atas kelancaran pelayanan darah di


BDRS

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


12
Bidang Teknis

Pelaksana yang mengatur kelancaran pelaksanaan pelayanan darah di BDRS.

 Tugas:
1. Mengawasi pelaksanaan pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus
pada kantong darah donor dan darah resipien
2. Mengawasi pemeriksaan uji silang serasi antara darah donor dan darah
resipien
3. Melakukan rujukan bila ada kesulitan uji silang serasi dan golongan darah
ABO/Rhesus ke UTD secara berjenjang
4. Mengawasi proses penyerahan darah yang cocok untuk pasien pada
dokter yang meminta atau petugas Rumah Sakit yang diberi wewenang
5. Mengawasi pelaksanaan penerimaan darah dari UTD yang telah
memenuhi syarat uji silang (non reaktif) dan telah dikonfirmasi golongan
darah
6. Mengawasi proses penyimpanan darah dan memantau suhu simpan darah
7. Memantau persediaan darah harian/mingguan
8. Membina dan memberikan bimbingan teknis untuk setiap pemeriksaan
9. Melaporkan kepada kepala BDRS jika fungsi alat terganggu, membuat
laporan kerja dan memberitahukan kepada kepala BDRS

 Wewenang:
1. Berhak menegur petugas pemeriksa yang tidak melaksanakan prosedur
kegiatan sesuai SOP
2. Melaporkan petugas pemeriksa yang tidak atau kurang disiplin kepada
kepala BDRS

 Bertanggung Jawab

Bertanggung jawab kepada kepala BDRS atas kelancaran pelayanan darah di


BDRS

Bidang Administrasi

 Tugas
1. Melakukan pencatatan dan pelaporan
2. Menyelenggarakan dan memelihara kegiatan administrasi dan
pelayanan
3. Membuat tugas atau dinas jaga dalam tiga shift
4. Membuat laporan berkala dan tahunan
Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir
13
 Wewenang

Membantu tugas kepala instalasi

 Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada kepala instalasi BDRS
C. Pengaturan Jaga
Instalasi Bank Darah membuka Bank 24 jam dengan kegiatan sebagai berikut ;
 Shif pagi jam 07.00 – 14.00
 Shif siang jam 14.00 – 20.00
 Shif malam jam 20.00 – 07.00

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


14
BAB IV
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan

R. III R. II R. III

R. IV

KETERANGAN :

R. I : ADMINISTRASI

R. II : LABORATORIUM

R. III : RUANG KEPALA RUANGAN

R. IV : KAMAR MANDI

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


15
B. Standar Fasilitas
 PRASARANA BANK DARAH RUMAH SAKIT

NO JENIS KELENGKAPAN BDRS


1. Gedung Permanen
2. Ventilasi 1/3 x luaslantai
Suhu 20-240C (
Guidelines for
Blood Center WHO
2010 )
3. Penerangan ( lampu ) 5 watt/m2
4. Air mengalir, barsih 50 L/ pekerja/
perhari
5. Daya listrik 1300 W
Jaminan supply
listrik 24 Jam
dengan alat back
up
6. Tata ruang
a. Ruang administrasi/ loket penerimaan
dan pendistribusian darah. Luas keseluruhan
b. Ruang laboratorium dan penyimpanan ± 40 m2
c. Ruang petugas ( ruang kepala, ruang
staf ).
7. Fasilitas pembuangan limbah Sesuai ketentuan
a. Tempat penampungan/ pengelolahan peraturan
sederhana limbah cair/ padat perundang –
b. System pembuangan limbah undangan tentang
kesehatan
lingkungan di
Rumah Sakit

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


16
PERSYARATAN MINIMAL PERALATAN DAN BAHAN HABIS PAKAI
BANK DARAH RUMAH SAKIT

NO JenisPeralatan Jumlah Minimal


1 Peralatan Utama dan Bahan Habis Pakai
A. Penyimpanan
1. Blood Bank 100-150 L ( tergangtung 1
kebutuhan )
2. Medical refrigerator
3. Plasma thawing 1
4. Tube sialerelektik 1
5. Headseler 1
6. Serologi centrifuge 12 tube ( uk. Tab 12x75 1
mm )
7. Plasma extractor 2
8. Timbangan 1
B. Pemeriksaanserologi
1. Golongan darah A B O dan rhesus pada Sesuai kebutuhan
refisien dan donor ( metode pemeriksaan Sesuai kebutuhan
cell typing ) Sesuai kebutuhan
Metode pemeriksaan golongan darah :
 Blood Grouping Plate atau
 Tabung reaksi ukuran 12x75 mm
 Reagen anti A B O dan rhesus 1
(yang sudah di rekomendasikan oleh 1
instansi yang berwewenang) 1
2. Uji silang serasi
 Metode Gel Tes
- ID Incubator 1

- ID Serofuge 1
- Rak untuk lisscomb 4

- Dispenser diluent 2
C. Distribusi
1. Cool box dengan fasilitas 2-5 kantong
2. Cool box untuk transportasi dengan fasilitas
minimal 20 kantong (untuk kebutuhan di luar
pengiriman rutin dari PMI)

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


17
ll PeralatanPenunjangdanBahanHabisPakai
 Rak tabung
 Tabung 2 buah
 Yellow tip 2000 buah

 Gunting 4 bks, @500

 Pipet plastic 2 buah

 Mikropipetuk 5 ul,25 ul,50 ul. 1 kotak

 Peanstainlis @2 buah
2 buah
 Gelas pembilas
2 buah
 Object glass
10 box
 Timer
1x jumlah petugas
 Labu semprot
1 box
 Baskom stainliss steel
1 buah
 Jas laboratorium
Sesuai kebutuhan
 Masker sekali pakai
 Wadah infeksius
Secukupnya
 Thermometer pengukur suhu untuk
Secukupnya
kalibrasi alat rutin.
Sesuai kebutuhan
 Disinfektan kulit
secukupnya
 Disinfektan peralatan
 Sarung tangan sekali pakai
 NaCL 0.9%

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


18
BAB V

TATA LAKSANA PELAYANAN

1. Permintaan darah dari Bank Darah Rumah Sakit dapat dipenuhi apabila :
 Memakai Surat Permintaan Darah Untuk Transfusi ( SPDT ) yang telah
disediakan rangkap 4 (empat), yang harus diisi dengan tulisan jelas mudah di
baca.
 Surat Permintaan Darah Untuk Transfusi (SPDT) harus terisi lengkap sesuai
dengan permintaan darah.
 Surat Permintaan Darah Untuk Transfusi (SPDT) harus ditandatangani oleh
dokter yang meminta.
 Surat Permintaan Darah Untuk Transfusi (SPDT) harus disertai dengan
sampel darah, jika keduanya tidak sesuai akan dikembalikan ke ruang
perawatan.
 Sampel darah pasien ;
Jenissampel Suhusimpan Max Jenispemeriksaan Usia
usiasampel
Darah EDTA 18 - 25 0c 24 jam Cek golda, ≥ 4 bulan,
crossmatch ˂ 4 bulan
Darah EDTA 40 3 hari Cek golda, ≥ 4 bulan,
crossmatch ˂ 4 bulan

 Untuk ada atau tidaknya ketersediaan darah, pihak Bank Darah Rumah Sakit
dapat menelpon terlebih dahulu ke UTD PMI Sumbawa untuk informasi
ketersediaan.
2. Permohonan darah diterima petugas BDRS, teliti, terutama mencocokkan
identitas penderita antara Surat Permintaan Darah Untuk Transfusi (SPDT) dan
contoh darah harus sama. Apabila diantaranya ada perbedaan identitas
penderita, maka permohonan itu akan dikembalikan keruangan yang meminta.
Apabila tidak ada masalah, petugas BDRS memenuhi permintaan tersebut sesuai
dengan peraturan yang beraku.
3. Proses permintaan darah secara langsung melalui proses uji silang (crossmatch),
pencatatan dan dokumentasi selama 45 menit proses.
4. Sebelum darah diserahkan kepada pemohon, petugas BDRS harus memeriksa
ulang nama pada formulir, label pada kantong darah, serta label kecocokan pada
kantong darah dan nomor kantong darah harus sesuai dengan yang tertera pada
formulir permintaan darah.

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


19
5. Pemohon darah menanda tangani bukti penyerahan darah disertai nama jelas
penerima darah pada formulir permohonan darah, dan disaksikan oleh petugas
BDRS pada saat penyerahan darah tersebut.
6. Setiap permintaan darah yang dalam waktu 3x24 jam sejak menitipkan atau tidak
diambil, dianggap batal meminta darah. Maka pihak BDRS dan UTD PMI
Sumbawa akan mendistribusikan darah tersebut untuk pasien lain yang
membutuhkan.
7. Setiap permintaan darah yang telah dilakukan pemeriksaan uji silang serasi
(crossmatching) dan batal digunakan akan dikenakan biaya uji silang serasi.
8. Pelaksaan transfusi disertai persiapan pasien dan informed consent.
9. Permintaan darah transfusi pada pasien pendarahan hebat yang diperlukan
untuk uji silang serasi lengkap dengan response time 30 menit, lalu dokter
hendaknya menulis dalam formulir permintaan darah bahwa darah dibutuhkan
segera/cito/sangat darurat tanpa uji silang serasi (cross matching), petugas
BDRS dapat mengeluarkan darah tanpa uji silang serasi dan menulis uji reaksi
compatible belum dikerjakan, hasil uji silang serasi akan disusulkan, jika
incompatible akan segera diberitahukan.
10. Permintaan darah langkah (darah rhesus negative) menggunakan system rujuk
ke UTD PMI
11. Permintaan darah dan penanganan darah incompatible menggunakan system
tertutup ke UTD PMI.
12. Pendistribusian darah dari UTD PMI Sumbawa ke BDRS atau dari BDRS
keruang perawatan memenuhi prinsip rantai dingin dan system tertutup :
a. Rantai dingin adalah upaya mempertahankan suhu darah sehingga darah
tidak mengalami kerusakan fisik dan fungsi.
b. System tertutup adalah transportasi darah dilakukan oleh petugas BDRS
dan UTD PMI dan tidak boleh melibatkan keluarga pasien.
13. Pemantauan dan penelusuran reaksi transfusi meliputi petugas ruangan
perawatan melaporkan dan melakukan pencatatan reaksi transfusi pada formulir
pemantauan reaksi transfusi dan penelusuran reaksi transfusi.
14. Pelaporan dan pencatatan mengacu kepada peraturan yang berlaku.
15. Penanganan limbah umum, padat dan limbah cair.
 Umum : diambil oleh petugas kebersihan dibawa ke TPA
 Padat : diambil oleh petugas kebersihan dibawa ke penampungan
akhir dan dibakar di incubator
 Cair : dimasukkan ke wastafel dan dialirkan ke septic tank dan di
lanjutkan ke IPAL Rumah Sakit

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


20
BAB VI

LOGISTIK BDRS

Untuk memenuhi kebutuhan darah di BDRS bekerjasama dengan UTD PMI


Sumbawa dengan biaya dari DPA dan RBA BDRS, kebutuhan bahan reagensia, dan
perlengkapan pemeriksaan dianjurkan dengan mengacu pada DPP dan RBA BDRS.

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


21
BAB VII

KESEHATAN KESELAMATAN KERJA ( K3 ) DI BDRS

A. KESELAMATAN PASIEN
Untuk menjaga kualitas dan keamanan darah di Intalasi Bank Darah
RSMA, pelayanan darah diakukan dengan distribusi tertutup dan dengan metode
rantai dingin yaitu pelayanan dilakukan seluruhnya oleh petugas Rumah Sakit
dan UTD dengan memperhatikan suhu penyimpanan darah dalam blood bank
maupun saat di distribusikan. Keluarga pasien tidak libatkan dalam pelaksanan
distribusi.

B. KESELAMATAN KERJA
Untuk mencegah resiko gangguan dan keselamatan bagi petugas BDRS maka
perlu diperhatikan :
1. Ruangan
a. Kebersihan
b. Permukaaan meja kerja selalu dibersihkan seteah bekerja dan ketika
terjadi tumpahan bahan.
c. Lantai bersih dan tidak licin dan ada saluran pembuangan
d. Suhu ruangan antara 220C – 270C dengan kelembaban nisbi 50 – 70%
e. Udara di dalam ruangan dibuat mengalir searah ( dari ruang bersih ke
ruang kotor )
f. Dinding dicat dengan bahan epoksi, permukaan rata, mudah dibersihkan,
tidak tembus cairan dan tahan terhadap disenfektan
g. Pintu ruangan harus selalu tertutup jika petugas sedang bekerja, mereka
yang tidak berkepentingan dilarang masuk
2. Peralatan
a. Sarung tangan dilepas jika menerima telepon
b. Penyimpanan jas laboratorium tidak dalam satu lemari dengan pakaian
yang dipakai di luar ruangan BDRS
c. Diwajibkan memakai sarung tangan selama bekerja
d. Penyimpanan peralatan sesuai dengan standar prosedur operasional
3. System/prosedur :
a. Penggunaan bahan sesuai dengan ukuran
b. Semua SPO yang tersedia harus dilaksanakan dan diperhatikan untuk
mencegah atau meminimalisasi bahaya atau kecelakaan akibat kerja.

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


22
c. Limbah infeksius dimasukkan kedalam kantong plastic sesuai dengan
kode dan warna untuk dikelola
d. Seluruh petugas BDRS harus selalu mencuci tangan setelah menangani
bahan infeksius, dan sebelum meninggalkan ruangan laboratorium
e. Jas lab hanya boleh dipakai di dalam ruangan laboratorium
4. Petugas :
a. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok, menyimpan makanan serta
menggunakan kosmetik di dalam ruangan BDRS
b. Seluruh petugas yang menangani bahan infeksius harus memakai sarung
tangan untuk menghindari penularan kontak langsung dengan specimen
darah

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


23
BAB VIII

PENUTUP

Demikian pedoman pelayanan Bank Darah Rumah Sakit H.L Manambai Abdul
Kadir disusun untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sumbawa Besar

Pada tanggal : 14 Februari 2018

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


24
KEPUSTAKAAN

1. Undang – Undang No 23 tahun 1992 tentang Pokok Kesehatan (Lembaran


Negara Republik Indonesia tahun 1992 Nomor 100, tambahan Lembaran
Negara Rupublik Indonesia nomor : 3495);
2. Undang – Undang No 32 tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaga
Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia No. 443) ;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1980 tentang Transfusi Darah
(Lembaga Negara tahun 1980 Nomor 27);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 478/Menkes/Peraturan/IX/1990 tentang
Upaya Kesehatan di Bidang Transfusi Darah ;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang
Standar Bank Darah minimal bidang Kesehatan di Kabupaten Kota.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
423/Menkes/SK/IV/2007 tentang Kebijakan Peningkatan Kualitas dan Akses
Bank Darah
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2011 tentang
Pelayanan Darah

Pedoman Pelayanan Darah RS.H.L Manambai Abdulkadir


25

Anda mungkin juga menyukai