Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan ridho-Nya
Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Umum Daerah Besuki
dapat terselesaikan. Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit
Umum Daerah Besuki merupakan rangkuman dari Pedoman berbagai kegiatan –
kegiatan yang terlaporkan dan terkompilasi dari beberapa bidang di rumah sakit.
Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit tahun 2018 ini
berisi informasi mengenai aktivitas dan segala sesuatu yang telah dicapai dalam
penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia di RSUD Besuki Kabupaten
Situbondo 2018. Diharapkan Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia di
Rumah Sakit ini dapat dijadikan bahan acuan bagi peningkatan mutu pelayanan dan
pengembangan SDM rumah sakit di masa mendatang.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
terlibat dalam operasional pelayanan rumah sakit, sehingga rumah sakit masih tetap
eksis dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sampai saat ini.
Kami menyadari bahwa isi dari Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia
di Rumah Sakit tahun 2018 ini masih belum sempurna, oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun sangat kami harapkan, sehingga akan lebih sempurna di
masa mendatang.
drg. SUGIYONO
Pembina
NIP. 19740202 200401 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO
DINAS KESEHATAN
UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BESUKI
JL. OLAHRAGA NO. 55 Telp / Fax. (0338) 891505, 891118
SITUBONDO Kode Pos 68356
TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN MANAJEMAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di : situbondo
Pada tanggal : 8 September 2018
DIREKTUR RSUD BESUKI
KABUPATEN SITUBONDO
drg. SUGIYONO
Pembina
NIP. 19740202 200401 1 010
DAFTAR ISI
PENUTUP ..................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN KHUSUS
A. VISI
B. MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima.
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang terjagkau bagi semua golongan
masyarakat.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan yag
optimal.
4. Meningkatkan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Rumah Sakit.
6. Meningkatkan pelayanan administrasi yag tepat, cepat dan informatif
kepada masyarakat.
C. MOTTO
D. TUGAS
E. FUNGSI
1. Pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pelayanan kesehatan perorangan
yaitu pelayanan kesehatan yang mengutamakan pengobatan dan
pemulihan tanpa mengabaikan peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit;
2. penyelenggaraan dan pengawasan standar pelayanan minimal yang wajib
dilaksanakan di bidang pelayanan kesehatan;
3. penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dengan
memperhatikan kaidah ekonomi tanpa melupakan fungsi sosial kepada
masyarakat sebagai kewajiban dari Rumah Sakit milik pemerintah;
4. Pembinaan dan pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat, lembaga
pemerintah dan lembaga – lembaga lainnya;
5. Pengelolaan urusan ketatausahaan dan keuangan;
6. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas;
7. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai tugas dan fungsinya.
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI RSUD BESUKI
A. POLA KETENAGAAN
BAB VI
PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI
1. Adanya kebutuhan dari departemen atau unit akan SDM sesuai dengan
penempatan kerja yang dibutuhkan.
2. Adanya mutasi / rotasi dari SDM departemen atau unit yang ada.
3. Adanya karyawan yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak hormat
dengan berbagai alasan yang dikemukakan.
4. Adanya karyawan yang berhenti karena memasuki usia pension (purna
tugas).
5. Adanya karyawan yang sakit cacat seumur hidup.
6. Adanya karyawan yang meninggal dunia
A. DEFINISI REKRUTMEN
Rekrutmen merupakan suatu keputusan perencanaan manajemen
sumber daya manusia mengenai jumlah karyawan yang dibutuhkan, kapan
diperlukan, serta kriteria apa saja yanng diperlukan dalam suatu organisasi.
Rekrutmen pada dasarnya merupakan usaha untuk mengisis jabatan atau
pekerjaan yang kosong dalam lingkungan organisasi atau perusahaan, untuk
itu terdapat dua sumber tenaga kerja yaitu sumber internal dan sumber
eksternal. Penarikan (rekrutmen) pegawai merupakan suatu proses atau
tindakan yang dilakukan oleh orgamnisasi untuk mendapatkan tambahan
pegawai melalui beberapa tahapan yang mencakup identifikasi dan evaluasi
sumber-sumber penarikan tenaga kerja, menentukan kebutuhan tenaga kerja,
proses seleksi, penempatan, dan orientasi tenaga kerja. Penarikan pegawai
bertujuan untuk menyediakan pegawai yang cukup agar manajer dapat
memilih karyawan yang memenuhi kualifikasi yang mereka perlukan (Malthis :
2001).
D. PROSES SELEKSI
Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Departemen
Umum & SDMdapat memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan
tuntutan jabatan yang diinginkan.
Tahapan seleksi terdiri dari :
1. Umum
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan
oleh pihak rumah sakit.
2. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para
pelamar diseleksi secara khusus oleh Departemen Umum & SDM. Proses
seleksi yang dilakukan oleh Departemen Umum & SDM ini menyangkut
pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan fungsi administrasi di
Departemen Umum & SDM. Kompetensi yang harus dimiliki staf SDM
sesuai dengan penempatan kerja yang akan dijalaninya.
Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :
a. Tes Tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal,
dengan materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki
Departemen Umum & SDM seperti yang sudah disebutkan
sebelumnya. Batas kelulusan adalah 70% benar.
b. Tes Ketrampilan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :
1) Kemampuan administrasi
2) Kemampuan penguasaan dan ketrampilan komputer
3) Kemampuan mengelola dan manajemen Diklat / Payrol /
Hubungan Industrial
4) Kemampuan administrasi pengolahan data dan laporan
5) Masing – masing jenis tes disesuaikan dengan penempatannya
c. Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap
penyelenggaraan di Departemen Umum & SDM, pandangan terhadap
penyelenggaraan pelayanan Departemen Umum & SDMyang
berorientasi terhadap kelengkapan, ketepatan, keakuratan dan
kecepatan pengelolaan dokumen SDM yang sesuai dengan standar
yang telah ditentukan
d. Tes Kesehatan
BAB VII
PROSES ORIENTASI
A. JENIS ORIENTASI
Orientasi bagi karyawan baru meliputi :
1. Orientasi Umum
Orientasi Umum diberikan kepada karyawan baru baik karyawan kontrak,
tidak tetap, dan outsourcing
a. Orientasi umum di selenggarakan oleh Bidang Sumber Daya Insani.
b. Pelaksanaan Orientasi Umum selama 6 hari dengan alokasi sebagai
berikut:
1) Orientasi di ruang kelas selama 3 (tiga) hari ( 1 Hari Keliling
Lapangan / Pengenalan di Unit – Unit Rumah Sakit dan 2 Hari
teori orientasi.
2) Orientasi Ketrampilan untuk BLS selama 1 ( satu ) hari.
3) Orientasi bidang keperawatan selama 2 hari untuk karyawan
perawat
c. Materi – materi dalam orientasi umum adalah sebagai berikut :
1) Selayang pandang RSUD Besuki
2) Visi, Misi, Motto danTujuan Rumah Sakit
3) Susunan Organisasi, Pejabat Struktural dan Fungsional serta Tata
Kerja Rumah Sakit
4) Peraturan Kepegawaian Rumah Sakit
5) Produk layanan rumah sakit
6) Pelayanan Islami
7) Pengendalian dan Pencegahan Infeksi
8) K3
9) Keselamatan Pasien
10) Pengenalan Lingkungan RumahSakit/ Sanitasi lingkungan
11) Sistem Informasi Rumah Sakit
12) Penanganan / tehnik – tehnik basic Life Support dalam keadaan
darurat
13) Mutu Rumah Sakit
2. Orientasi Khusus
a. Orientasi khusus diberikan kepada karyawan baru dan karyawan lama
yang menempati posisi tugas baru (mutasi, demosi, promosi).
b. Orientasi khusus di selenggarakan di unit kerja masing – masing
sesuai dengan penempatan karyawan.
c. Pelaksanaan orientasi khusus untuk karyawan baru di atur sebagai
berikut :
1) Dokter Umum : 1 bulan
2) Perawat / Bidan : 3 bulan
3) Penunjang & Non Medis : 1 bulan
d. Pelaksanaan orientasi khusus untuk karyawan lama di unit kerja baru :
1) Dokter Umum : 1 bulan
2) Penunjang & Non medis : 6 hari
3) Dari Unit ke Komite : 1 bulan
e. Pelaksanaan orientasi khusus untuk bidang keperawatan
(karyawanlama di unit kerja baru)
1) Antar Bangsal : 6 hari
2) Bangsal ke Unit Khusus : 1 bulan
3) Unit Khususke Unit Khusus : 1 bulan
f. Materi Orientasi Khusus :
1) Falsafah dan tujuan di unit kerja
2) Susunan Organisasi dan tatakerja di unit kerja
3) Prosedurkerja tetap di unit kerjanya
4) Sarana dan prasarana di unit kerja
5) Uraian tugas
6) Prosedurkerja tetap di unit kerja yang terkait.
7) Materi lain sesuai dengan kebutuhan unit kerja
8) Mutu Unit Kerja
BAB VIII
KREDENSIAL DAN RE-KREDENSIAL STAF PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN
A. DEFINISI
Secara garis besar proses kredensial di RSUD Besuki, yaitu sebagai berikut :
1. Staf medis yang telah dinyatakan lulus dari hasil seleksi dan Medical
Check Up (MCU) oleh Tim Diklat RSUD Besuki diajukan kepada Direktur
untuk dilakukan kredensial.
2. Direktur membuat surat kepada Komite dan diteruskan ke Sub Komite
Kredensial perihal permohonan mengkredensial staf profesional pemberi
asuhan.
3. Berkas permohonan staf profesional pemberi asuhan yang telah lengkap
disampaikan oleh Direktur kepada Komite Medis melalui Sekretariat
Komite.
4. Sekretariat Komite melakukan pengecekan berkas verifikasi berkas staf
profesional pemberi asuhan yang terdiri dari :
a. Ijazah Pendidikan
b. Surat Tanda Registrasi (STR)
c. Surat Izin Praktek (SIP)
d. Sertifikat ACLS dan / atau ATLS dan / atau Resusitasi Neonatus dan /
atau Hiperkes (untuk dokter umum)
e. Surat rekomendasi dari teman sejawat minimal 2 (dua) orang
f. Sertifikat kompetensi kolegium atau sertifikat pendukung lainnya.
5. Sebelum kredensial dimulai, staf profesional pemberi asuhan mengajukan
permohonan kewenangan klinis kepada Direktur dengan mengisi form
daftar kewenangan klinis yang telah disediakan RSUD Besuki.
6. Pada saat kredensial, Sub Komite Kredensial membentuk panel atau
panitia ad-hoc dengan melibatkan Mitra Bestari dari berbagai disiplin yang
sesuai dengan kewenangan klinis yang diminta.
7. Permohonan kewenangan klinis yang diajukan oleh staf profesional
pemberi asuhan tersebut dikaji oleh Sub Komite Kredensial dan Mitra
Bestari tersebut yang meliputi cakupan derajat kompetensi dan praktik.
8. Sub Komite Kredensial mengajukan rekomendasi kewenangan klinis staf
medis kepada Ketua Komite.
9. Komite merekomendasikan kewenangan klinis staf profesional pemberi
asuhan kepada Direktur.
10. Direktur menerbitkan surat penugasan klinis (clinical appointment) kepada
staf profesional pemberi asuhan tersebut jika staf tersebut sudah
bergabung dengan RSUD Besuki.
11. Berkas kredensial staf profesional pemberi asuhan akan diserahkan
kepada staf Kepegawaian untuk dimasukan ke dalam file karyawan.
C. PROSES RE-KREDENSIAL
Secara garis besar proses re-kredensial di RSUD Besuki yaitu sebagai berikut
:
3. Proses Pencarian
4. Evaluasi
A. DEFINISI
B. TATA LAKSANA
Tata laksana dari melakukan evalusi kinerja meliputi :
1. Variabel Penilaian
Variabel penialain meliputi :
a. Variabel umum yaitu variabel ini berlaku umum di RSUD Besuki
dengan unsur-unsur penilaian yang sama . variabel ini terdiri dari :
b. Variabel berdasarkan kelompok kerja pegawai yaitu variabel yang
menilai karyawan berdasarkan tugas pokok dan fungsinya
c. Variabel pendidikan adalah variabel yang menilai karyawan
berdasarkan pendidikan
d. Variabel masa kerja adalah variabel yang menilai karyawan
berdasarkan masa kerja yang dihitung sejak karyawan tersebut
bekerja di RSUD Besuki
e. Variabel kehadiran adalah merupakan variabel yang berdasarkan
kehadiran setiap bulan
f. Variabel pengurang adalah merupakan variabel yang menilai
karyawan berdasarkan ada tidaknya teguran dan surat peringatan
yang diperoleh selama masa penilaian. Teguran dan surat peringatan
yang dapat dinilai adalah yang tertulis dan telah disetujui oleh Direktur
RSUD Besuki
g. Variabel penambah adalah merupakan variabel yang menilai
karyawan berdasarkan ada tidaknya penghargaan yang diperoleh
selama masa penilaian. Penghargaan yang dapat dinilai adalah
tertulis dan telah disetujui oleh direktur RSUD Besuki
h. Variabel produktifitas adalah merupakan variabel yang berlaku khusus
dimana masing-masing karyawan memiliki unsur penilaian tersendiri
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta tugas lain diluar tugas
pokok yang dibebankan kepadanya
Dalam proses pelaksanaan penilaian kinerja karyawan diperlukan
komitmen dan keputusan dari Direktur RSUD Besuki dalam menetapkan
beberapa hal antara lain :
a. Penetapan Tugas Pokok dan Uraian Pekerjaan
Penetapan tugas pokok dan uraian pekerjaan merupakan bagian
utama dalam penilaian kinerja. Uraian pekerjaan masing-masing
karyawan akan dijadikan unsure – unsur yang akan dinilai dalam
penilaian kinerja.
b. Penentuan Kurun Waktu Penilaian
Penilaian kinerja dilaksanakan setiap 6 (Enam) bulan sekali sesuai
dengan keputusan direktur RSUD Besuki.
c. Penentuan Bobot
Penentuan angka / nilai bobot atas unsure – unsur yang dinilai dalam
Variabel harus memenuhi azas keadilan dengan memperhatikan :
1) Tingkat keahlian yang dibutuhkan dalam melaksanakan suatu
pekerjaan.
2) Beban kerja dan tanggung jawab dalam suatu pekerjaan.
3) Nilai stategis dari pekerjaan tersebut.
𝐿𝑎𝑚𝑎 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
× 10
𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
4) Variabel Kehadiran
Pembobotan dilakukan untuk kehadiran masing-masing individu di RS
Gotong Royong dengan tujuan memberikan rasa keadilan kepada
mereka yang mempunyai tingkat disiplin yang lebih tinggi.
Yang menjadi penilaian dalam variabel kehadiran adalah datang
terlambat, bobot nilainya adalah 0 – 1 , skor 0 – 1.
Formula yang digunakan :
(𝐽𝐻𝐾 − 𝐽𝐷𝑇)
𝑁𝐷𝑇 =
𝐽𝐻𝐾
Keterangan :
NDT : Nilai Datang Terlambat
JHK : Jumlah Hari Kerja dalam satu bulan
JDT : Jumlah Hari Datang Terlambat
5) Variabel Pengurangan
Variabel Pengurangan merupakan hal lain yang perlu diberikan
pembobotan / skoring untuk memberikan rasa keadilan kepada mereka
yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang lebih tinggi.
No Pengurangan Bobot
1 Tidak ada teguran 0
2 Surat Teguran 1 -0.4
3 Surat Teguran 2 -0.5
4 Surat Teguran 3 -0.6
5 Surat Peringatan 1 -0.7
6 Surat Peringatan 2 -0.8
7 Surat Peringatan 3 1
6) Variabel Penambah
Pembobotan diberikan untuk faktor penambah bagi masing-masing
karyawan dengan tujuan untuk memberikan rasa keadilan kepada
mereka yang berprestasi.
No Penambah Bobot
1 Tidak ada penghargaan 0
2 Penghargaan tertulis dari kepala ruangan 0.75
3 Penghargaan tertulis dari Direktur RSUD Besuki 1
7) Variabel Produktifitas
Variabel produktivitas adalah variabel yang memiliki karakteristik tersendiri
dan berbeda dengan variabel penilai sebelumnya yang bersifat umum.
variabel produktivitas merupakan representasi output (hasil) kerja
karyawan. Variabel produktivitas terdiri dari unsure – unsur yang
merupakan tugas pokok / uraian pekerjaan masing – masing karyawan.
Pola penilaian produktivitas adalah bila ada satu jenis pekerjaan yang
dikerjakan oleh satu orang tenaga, maka penilaian yang diperoleh adalah
dari rata – rata jumlah target pasien. Nilai target pasien ditentukan oleh
maksimal jumlah pasien dalam kurun waktu penilaian.
Misalnya rata-rata jumlah target pasien dalam 6 bulan adalah 79 maka
formulir Variabel produktivitasnya adalah :
Unsur – Unsur Variabel
No Nilai Target Bobot Skor
Produktivitas
1 Melayanai Pasein > 79 10
60 – 79 8
40 – 59 6
20 – 39 4
< 20 2
C. EVALUASI
Tahapan terakhir ialah melakukan evaluasi terhadap penilaian kinerja yang
telah dilakukan. Evaluasi dibagi dalam dua kategori, yaitu :
1. Evaluasi Hasil Penilaian
Hasil penilaian kinerja diperoleh berdasarkan total skor individu yang
merupakan penjumlahan penilaian atas Variabel-variabel. Hasil penilaian
kinerja tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi kinerja karyawan RSUD
Besuki terkait dengan beban kerja dan pemberian reward / penghargaan
Evaluasi Metode Penilaian
2. Evaluasi ini perlu dilakukan secara berkala untuk terus menerus
mendapatkan masukan mengenai :
a. Pola Penilaian.
b. Variabel dan unsure – unsur yang dinilai.
c. Kesesuaian dengan target dan sasaran RSUD Besuki.
PENUTUP
drg. SUGIYONO
Pembina
NIP. 19740202 200401 1 010