Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN

MANAJEMEN KONTRAK

RUMAH SAKIT UMUM YAPIKA

2020
BAB 1
DEFINISI

1.1 Manajemen Kontrak


Manajemen kontrak adalah proses pengelolaan segala aspek yang berhubungan dengan
kesepakatan yang dibuat antar para pihak.

1.2 Kontrak Kerja


Suatu perjanjian yang dibuat secara lisan dan/atau tulisan antara pekerja dan pemberi
kerja, baik dalam waktu tertentu maupun waktu tidak tertentu, dimana di dalam kontrak
tersebut berisi syarat-syarat kerja serta hak dan kewajiban setiap pihak.

1.3 Kontrak Klinis


Kontrak klinis adalah perjanjian kerja sama yang berhubungan dengan staf profesional
kesehatan, antara lain :
a. Rumah sakit dengan individu staf klinis berupa fakta integritas staf klinis untuk
mematuhi peraturan perundang-undangan dan regulasi Rumah sakit.
b. Rumah sakit yang berbadan hukum berupa kerja sama jenis pelayanan klinis yang
disediakan Rumah sakit.
Kontrak klinis antara lain; kontrak perawat, home care, dokter tamu, profesional
pemberian asuhan.

1.4 Kontrak manajemen


Kontrak manajemen adalah perjanjian kerja sama antara Rumah sakit dengan badan
hukum dengan penyediaan alat kesehatan (KSO alat) dan pelayanan non-klinis sesuai
maksud dan tujuan. Seperti : pamtib, cleaning service, petugas pengelola parkir,
pengelolaan limbah, pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostik.
BAB 2
RUANG LINGKUP
2.1 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan manajemen kontrak di lingkungan rumah sakit umu Yapika,
meliputi :
a. Kontrak manajemen
1. Petugas keamanan
2. Petugas parkir
3. Pengelolaan limbah B-3
4. Kontrak konstruksi dan renovasi:
5. Kontrak pemeliharaan
6. Kontrak alat kesehatan
b. Kontrak klinis
1. Kontrak perawat
2. Kontrak tenaga kesehatan lain
3. Kontrak dengan dokter tamu/paruh waktu

2.2 Keterlibatan
Dalam pelaksanaan manajemen kontrak di rumah sakit umum Yapika melibatkan unit
kerja terkait, antara lain :
1. Pemilik Yayasan
2. Direktur Rumah Sakit Umum Yapika
3. Kepala bidang terkait
4. Kepala bagian terkait
5. Instalasi pelayanan terkait
6. Kepala penagihan keuangan; dan
7. Kepala bagian SDM

2.3 Tujuan
Adapun tujuan manajemen kontrak, antara lain :
1. Memastikan penyelesaian pekerjaan secara efisien;
2. Memastikan pengertian yang sama atas kesepakatan;
3. Menghindari dan menyelesaikan perselisihan
4. Penilaian kinerja yang adil dan transparan; dan
5. Mengantisipasi risiko-risiko pada para pihak.
BAB 3
TATALAKSANA

Pada rumah sakit yang tidak mampu dalam menyediakan pelayanan klinis dan
pelayanan manajemen dapat memilih untuk bekerja sama dengan pemberi pelayanan klinis
maupun pemberi pelayanan di Rumah Sakit. Dalam hal ini Rumah Sakit Umum Yapika,
memilih untuk bekerja sama dengan pihak lain.
Dalam pelaksanaan manajemen kontrak yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
dokumen kontrak, antara lain :
1. Penanggung jawab kontrak manajemen dan kontrak klinis
2. Seleksi kontrak berdasarkan kepatuhan perundangan yang berlaku
3. Penetapan kontrak dan dokumen kontraknya
4. Pelimpahan tanggung jawab pada pihak ke dua
5. Pelaksanaan monitoring mutu kontrak
6. Teguran dan pemutusan kontrak, bila mutu pelayanan yang disediakan melalui
kontrak tidak sesuai kontrak;
7. Review kontrak untuk perpanjangan

3.1 Penetapan Kontrak


Kontrak manajemen di susun berdasarkan kebutuhan manajemen dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Sedangkan kontrak klinis di susun
berdasarkan kebutuhan klinis yang sesuai kebutuhan pelayan kontrak.
Dalam penetapan manajemen kontrak harus melibatkan direktur Rumah Sakit, kepala
bidang/bagian serta kepala instalasi/kepala ruang pada unit terkait.
Sebelum menetapkan/memilih manajemen kontrak, terlebih dulu adanya permintaan
kebutuhan dari unit kerja. Selain itu perlu konsep terkait manajemen kontrak yang
dibutuhkan. Antara lain :
1. Identifikasi kebutuhan kerja;
2. Pembuatan lingkup kerja;
3. Evaluasi risiko;
4. Pembuatan rencana pengelolaan kontrak; dan
5. Pemilihan dan penunjukan kontraktor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan model kontraktor :
1. Detail dan akurasi dari lingkungan kerja
2. Jangka waktu dari kebutuhan barang/jasa
3. Ada tidaknya risiko kenaikan harga yang tidak diperkirakan
4. Kepastian jumlah anggaran
5. Mutu/kualitas pelayanan.

3.3 Pembuatan dokumen manajemen kontrak


1. Membuat draf kontrak kerja manajemen yang sudah dipersiapkan oleh bagian
sekretariat atau bagian pemasaran. Untuk kontrak klinis langsung dibuatkan oleh
bagian SDM.
2. Sistematika perjanjian kerja sama diatur sebagai berikut :
a. Kepala surat
b. Logo rumah sakit diletakkan di sebelah kiri atas dan logo pihak lain diletakkan
disebalah kanan atas.
c. Judul perjanjian; dan
d. Nomor
e. Materi perjanjian antara lain tujuan kerja sama, ruang lingkup kerja sama,
pengalihan tanggung jawab pada pihak kedua, pelaksanaan kegiatan,
pembiayaan, tanggal mulai kontrak berserta tanggal berakhir kontrak, monitoring
mutu pelayanan kontrak, teguran dan pemutusan kontrak, penyelesaian
perselisihan penutup dan hal-hal lain yang menjadi kesepakatan para pihak.
f. Kaki Surat
Bagian kaki perjanjian kerja sama terdiri dari nama penanda tangan para pihak
yang mengadakan perjanjian dan para saksi (jika dipandang perlu), dibubuhi
materai dan cap sesuai dengan peraturan rumah sakit

3.4 Monitoring kontrak manajemen dan kontrak klinis


Kontrak manajemen dan kontrak klinis yang telah ditetapkan dilakukan evaluasi setiap
tahun oleh kepala instalasi/kepala ruang, kepala seksi, kepala sub bagian pada penempatan
manajemen kontrak tersebut.
Kepala bidang/kepala bagian/kepala instalasi membuat laporan hasil monitoring sebagai
bahan evaluasi pelaksanaan manajemen kontrak tersebut.
3.5 Pemutusan kontrak
a. Kontrak Manajemen akan berakhir apabila :
1) Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai
2) Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak penyedia.
3) Pemutusan kontrak sebelum habis masa berlaku, maka pemutusan kontrak melalui
pemberitahuan tertulis dapat dilakukan apabila :
a) Penyedia lalai/cedera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
b) Penyedia berada dalam keadaan pailit;
c) Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam
proses pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang;

b. Kontrak klinis akan berakhir apabila :


1) Kontrak klinis akan berakhir dalam hal :
a) Berakhirnya jangka waktu kontrak,
b) Apabila PIHAK KEDUA melakukan perbuatan-perbuatan :
(1) Pada saat kesepakatan kerja memberikan keterangan palsu dan atau
dipalsukan, atau
(2) Mabuk, madat, memakai obat bius atau narkotika, berjudi, atau:
(3) Mencuri atau menggelapkan, menipu atau melakukan kejahatan lainnya,
atau:
(4) Menganiaya, menghina secara kasar atau mengancam pimpinan, atasan,
teman sekerja beserta keluarganya, atau;
(5) Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum, norma agama dan
atau kesusilaan, atau;
(6) Dengan sengaja atau karena kecerobohannya merusak atau membiarkan
dalam keadaan bahaya Rumah Sakit atau barang-barang milik Rumah
Sakit, atau;
(7) Dengan sengaja walaupun sudah diperingatkan membiarkan dirinya atau
teman sekerja atau orang lain dalam keadaan bahaya, atau;
(8) Membuka dan/atau menyebarluaskan rahasia Rumah Sakit yang
seharusnya dirahasiakan, atau;
(9) Mencemarkan nama baik Rumah Sakit, atau;
(10) Meninggalkan tugas pekerjaan selama 3 (tiga) hari berturut-turut tanpa ijin
yang sah, atau;
(11) Melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam kesepakatan kerja,
sedangkan kepadanya telah diberikan surat peringatan terakhir yang masih
berlaku, atau;
(12) Lalai melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sehingga menyebabkan
sedikitnya salah satu dari keadaan sebagai berikut :
 Kekacauan administrasi
 Kerugian finansial
 Rusaknya barang inventaris Rumah Sakit Aulia
 Membahayakan keselamatan jasmani/jiwa dan/atau menyebabkan
cacatnya pasien
 Menyebabkan pasien meninggal dunia
c) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana di maksud di atas, maka PIHAK
PERTAMA akan memberitahukan hal tersebut kepada PIHAK KEDUA
secara tertulis;
d) PIHAK KEDUA berhak mengakhiri perjanjian ini apabila PIHAK
PERTAMA terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan-
perbuatan :
 Menganiaya, menghina secara kasar atau mengancam PIHAK
KEDUA, keluarga atau anggota keluarga PIHAK KEDUA.
 Membujuk keluarga PIHAK KEDUA atau teman serumah PIHAK
KEDUA melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum,
kesusilaan atau norma agama, atau;
 2 (dua) kali tidak membayar upah PIHAK KEDUA PADA
WAKTUNYA.
 Tidak memenuhi syarat-syarat atau tidak melakukan kewajiban yang
ditetapkan dalam kesepakatan kerja, atau;
 Memerintahkan PIHAK KEDUA untuk mengerjakan pekerjaan yang
tidak layak dan tidak ada hubungannya dengan kesepakatan kerja.
e) Kontrak Klinis berakhir dengan sendirinya apabila :
a. Dalam hal di luar kemampuannya, PIHAK PERTAMA tidak dapat lagi
mengusahakan pengoperasian rumah sakit PIHAK PERTAMA.
b. PIHAK KEDUA meninggal dunia, atau;
c. PIHAK KEDUA mengundurkan diri secara sukarela dan melakukan
perbuatan yang dapat dikategorikan/dianggap mengundurkan diri.
d. Surat pengajuan permohonan diri selambat-lambatnya dikirimkan 2 (dua)
bulan sebelum waktu pelaksanaan pengunduran diri.
e. Bersedia membayar penalti (karena mengakhiri perjanjian sebelum masa
berakhir)

3.6 Perpanjangan kontrak kerja sama


Pada kontrak manajemen yang mampu mempertahankan mutu pelayanan dan dari
segi pembiayaan masih bersahabat dengan Rumah Sakit, serta berdasarkan pelaporan dari
PIC manajemen kontrak tersebut dengan hasil baik maka kontrak dapat diperpanjang lagi
dengan perbaruan surat perjanjian baru.

Anda mungkin juga menyukai