PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan institusi yang bergerak di bidang bisnis
kepercayaan dan menuntut adanya pengelolaan manajemen berbagai budaya atau
multiculture management, serta memiliki berbagai karakteristik yang khusus yaitu
padat modal, padat karya dan padat teknologi. Oleh karena itu rumah sakit tidak
dapat lagi dikelola dengan manajemen yang sederhana, dan menuntut adanya
tambahan perhatian sesuai kebutuhan dan tuntutan pelanggan (Subanegara, 2005).
Peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit didukung oleh kinerja
karyawan yang baik yang dapat ditingkatkan dengan pemberian motivasi, salah satu
cara untuk meningkatkan motivasi karyawan yaitu pemberian insentif sebagai
bentuk reward terhadap jasa mereka dan memberikan daya tarik kepada setiap
karyawan untuk bekerja dengan lebih baik.
Insentif adalah tambahan pendapatan bagi karyawan yang besarannya bisa
berubah-ubah sesuai dengan kinerja karyawan yang bersangkutan. Sistem
pembagian insentif merupakan sesuatu yang tailor made, jadi akan sangat mungkin
berbeda antara rumah sakit satu dengan yang lain. hal ini terjadi karena perbedaan
karakteristik dan kebijakan masing-masing rumah sakit.
Adalah kebijakan pimpinan RS dalam pembagian insentif kepada seluruh
karyawan RS. Mengatur pembagian insentif bukanlah hal yang mudah namun juga
bukan hal yang amat sangat sulit. Memang benar kalau dikatakan sangat kompleks
dan berpotensi menimbulkan konflik antar karyawan serta ketidak puasan antara
karyawan dengan pimpinan RS. Maka dari itu untuk memenuhi rasa keadilan dalam
pembagian insentif karyawan diperlukan suatu panduan yang mengatur sistem atau
tata cara pembagian insentif bagi karyawan di rumah sakit
II. Tujuan
1. Tersedianya formula baku untuk menghitung besar insentif yang diterima
masing-masing karyawan sesuai dengan kinerjanya.
2. Meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih baik dengan adanya
penghargaan atas kinerjanya
1
III. Pengertian
1. Sistem pembagian insentif adalah sistem yang mengatur pembagian insentif
karyawan pada Rumah Sakit Hati Mulia berdasarkan pola indexing yang telah
disepakati.
2. Insentif adalah tambahan pendapatan bagi karyawan yang besarnya bisa
berubah-ubah sesuai dengan kinerja karyawan yang bersangkutan.
3. Karyawan adalah pegawai yang bekerja di Rumah Sakit Hati Mulia baik yang
berstatus Pegawai tetap maupun Pegawai Kontrak.
4. Jasa pelayanan adalah jasa bagi para pelaksana pelayanan di rumah sakit yang
terdiri dari jasa medis, jasa keperawatan/setara,dan jasa pelayanan administrasi
yang merupakan sumber pembiayaan insentif.
5. POS insentif adalah pos penerima kontribusi jasa pelayanan dari pusat-pusat
pendapatan dan keuntungan usaha lain rumah sakityang merupakan sumber
danainsentif tidak langsung karyawan.
6. Insentif langsung adalah insentif yang menjadi hak setiap karyawan pada unit-
unit pendapatan setelah kontribusi untuk dana POS insentif dari jasa
pelayanannya diberikan.
7. Insentif tidak langsung adalah insentif yang sumber dananya diperoleh melalui
POS insentif dan menjadi hak seluruh karyawan
8. Distribusi insentif langsung dan tidak langsung didasarkan pada scoring yang
ditentukan melalui indexing yang ditetapkan dalam sistem indexing
9. Indexing adalah cara atau perangkat untuk menentukan besaran score individu
karyawan sesuai dengan beban kerjanya
10. Score adalah nilai individu atau kelompok profesi, yang merupakan hasil kali
antara index dengan rating atau bobot
11. Rating adalah pemberian nilai/bobot terhadap variable index
12. Total score adalah penjumlahan score individu atau kelompok profesi
13. Total score rumah sakit adalah penjumlahan terhadap seluruh total score
individu atau kelompok profesi (karyawan rumah sakit)
2
BAB II
RUANG LINGKUP
3
BAB III
KEBIJAKAN
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HATI MULIA KENDARI
Nomor : /KEP/RSUHM/IX/2018
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Kendari
Pada tanggal : 3 September 2018
Direktur RSU Hati Mulia Kendari,
5
BAB IV
TATA LAKSANA
6
f. Yang tergolong kelompok pusat biaya adalah:
1) Direktur
2) Kepala bidang
3) Kepala unit, kepala satuan pengawas internal, ketua tim
4) Ketua-ketua komite
5) Unit-unit lain yang tidak menghasilkan jasa
g. Karyawan yang mengambil cuti besar/khusus tidak mendapatkan
insentif selama masa cuti
V. Indexing
1. Nilai rentang variable index antara 0 sampai dengan 4
2. Indexing insentif tidak langsung berdasarkan pada variable index :
a. Basic Index atau index dasar, merupakan penghargaan sebagai insentif
dasar bagi seluruh karyawan yang standarnya diadopsi dari gaji pokok
karyawan yang bersangkutan, dengan ketentuan setiap gaji pokok
dibagi dengan Rp 885.679. Misal gaji pokok karyawan Rp 2.361.810,
maka diperoleh nilai basic index sebesar Rp 2.361.810/Rp 885.679 =
2,67
b. Competency Index, adalah penghargaan terhadap kualifikasi/kompetensi
berdasarkan pendidikan atau keterampilan bersertifikat, terdiri atas :
NO KUALIFIKASI INDEX
1 SMP 0,4
2 SMA/SMU SEDERAJAT 0,8
8
3 D1 1,2
4 D2 1,6
5 D3 2,0
6 D4 2,4
7 S1 2,8
8 S1 PROFESI 3,2
9 S2 3,6
10. DOKTER SPESIALIS 4
9
bersangkutan bekerja sesuai protap/SPO.termasuk dalam Resiko
Grade III ini adalah laboratorium, IGD, OK, VK, Rawat Inap
d) Resiko Grade IV dengan nilai index 4 adalah kemungkinan
terjadi resiko kerja yang bersifat radiasi, kimiawi dan infeksius
dengan potensi sangat tinggi meskipun karyawan yang
bersangkutan bekerja sesuai protap/SPO. Termasuk dalam grade
IV ini adalah unit radiologi.
d. Emergency Index adalah penilaian terhadap frekuensi beban
emergency yang harus disegerakan, terdiri dari 4 (empat) grade, yaitu
1) Grade I, Emergency rendah dengan nilai index 1. Termasuk
dalam grade ini kepegawaian, keuangan, rekam medis,
pendaftaran, kasir, satpam, instalasi gizi, IPSRS, CSSD, Poli
2) Grade II, Emergency sedang dengan nilai index 2. Termasuk
dalam grade II adalah radiologi,, Farmasi, rawat inap,
Laboratorium
3) Grade III, Emergency Tinggi dengan nilai index 3. Termasuk
dalam Grade III adalah Ambulance, HCU, OK, VK
4) Grade IV, Emergency sangat tinggi dengan nilai index 4.
Termasuk dalam grade IV ini adalah : IGD
e. Position Index, adalah penilaian terhadap beban jabatan yang disandang
karyawan ysng bersangkutan dengan syarat terdapat SK dari Direktur Rumah
Sakit, terdiri atas :
NO KELOMPOK JABATAN INDEX
1 Tidak memiliki jabatan/staf 1
2 IPCLN, Tim K3, Tim PMKP, Tim Kesling 2
3 Ka. Unit, Ka. Komite, IPCN, IPCO 3
4 Ka. Bid 4
10
NO PROFESI INDEX
1 DOKTER SPESIALIS 4
2 DOKTER UMUM/GIGI/APOTEKER 3
3 KEPERAWATAN 2
4 PENUNJANG 1
NO UNIT INDEX
1 Gizi, Farmasi, loket 1
2 Laboratorium, poli 1.5
3 Radiologi 2
4 OK, Keperawatan 2.5
5 IGD 3
6 VK, Perinatologi 3.5
7 HCU 4
b. Score
1. Score dilakukan setelah index dan rating
2. Setiap individu atau kelompok karyawan pada unit-unit pendapatan
dapat menerima insentif langsung dengan rumus INSENTIF
LANGSUNG sama dengan Total Score Individu atau kelompok
karyawan dibagi Total Score Seluruh Karyawan yang menerima insentif
langsung dikali dana Insentif Langsung.
3. Setiap karyawan dapat menerima insentif tidak langsung dengan rumus
INSENTIF TIDAK LANGSUNG sama dengan Total Score Individu
karyawan dibagi Total Score Seluruh Karyawan dikali total dana POS
Insentif.
14
BAB V
DOKUMENTASI
15
II. Form Scoring Insentif Karyawan/Individu
NAMA :
UNIT KERJA :
JABATAN :
TIDAK
HAK INSENTIF : LANGSUNG LANGSUNG
A. INSENTIF LANGSUNG
VARIABEL INDEX RATING SCORE
Basic Index 4
Rasio jumlah tenaga dengan jumlah 3
pasien yang dilayani
Sifat Pelayanan 3
Frekuensi Kontak 3
Risiko index 3
Emergency Index 3
Jumlah Pasien 3
TOTAL SCORE
16
III. Form Rekap score Rumah Sakit (seluruh Karyawan)
SCORE
NO NAMA KARYAWAN
IN. TDK LGS IN. LANGSUNG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
17
18