Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

RUMAH SAKIT DR. ISKAK


JL DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO TELP. 0355 322609 Fax 0355
3221655 E-mail : rsu_iskak_ta@yahoo.com
TULUNGAGUNG 66224

KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ISKAK TULUNG AGUNG


Nomor : / / /2014

TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN INISIASI MENYUSU DINI ( IMD )
DAN ASI EKSKLUSIF

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ISKAK TULUNGAGUNG

MENIMBANG : 1. Bahwa untuk mendukung terwujudnya Pelayanan


Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Iskak Tulungagung dan
mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian
ibu dan bayi perlu dilakukan Inisiasi Menyusu Dini ( IMD
) dan ASI Eksklusif.
2 Bahwa agar pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini dan Asi
Ekslusif sebagaimana dimaksud pada angka 1, dapat
berjalan dan dipertanggungjawabkan maka perlu
adanya Panduan tentang Inisiasi Menyusu Dini dan Asi
Ekslusif di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Iskak
Tulungagung yang ditetapkan dengan keputusan
Direktur
MENGINGAT : 1. Undang-undang Republik Indonesia No.36 tahun 2009
tentang Kesehatan.
2. Undang-undang Republik Indonesia No.44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
3. Undang-undang Republik Indonesia No.32 tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah
terakir dengan Undang-undang N0.12 tahun 2008.
4. Keputusan Menteri Muda Urusan Peranan Wanita
No.02/KEP/MENUPW/1991 tentang pengesahan
Pedoman Pelaksanaan Penanganan Peningkatan
Peranan Wanita dalam Pembangunan Bangsa si Pusat
dan di Daerah.
5. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor :
440/16073/KPTS/0131/1996 tentang Gerakan
Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu
6. Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung No.6 tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat,
Badan pPerencanaan Pembangunan Daerah dan
Lembaga Teknis daerah Kabupaten Tulungagung.
7. Peraturan Bupati Tulungagung No.45 tahun 2008
tentang tugas, fungsi dan tata kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Bupati Tulungagung No.73 tahun 2009

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA : Keputusan direktur tentangPemberlakuan Panduan Inisiasi
Menyusui Dini ( IMD ) dan ASI Eksklusif di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Iskak Tulungagung

KEDUA Panduan Inisiasi Menyusui Dini dan Asi Ekslusif


sebagaimana terlampir pada keputusan ini.
KETIGA Panduan sebagaimana dimaksud dalam diktum kedua agar
digunakan sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dan
tenaga ponek
KEEMPAT Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dan
kesalahan, maka akan diadakan perubahan dan perbaikan
kembali sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI : TULUNGAGUNG
PADA TANGGAL : 2014

Pj. DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH
Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

Dr. SUPRIYANTO ,Sp.B


Pembina
NIP. 19640131 199602 1

Lampiran : Keputusan Direktur Rumah Umum


Daerah Dr. Iskak Tulungagung
Nomor
Tanggal

PANDUAN
INISIASI MENYUSU DINI ( IMD ) DAN ASI EKSKLUSIF

BAB I.
DEFINISI

Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, tetapi sekaligus


menggembirakan. Ada satu hal yang selama ini tidak disadari dan tidak dilakukan
orang tua dan tenaga medis tapi begitu vital bagi kehidupan bayi selanjutnya, yaitu
memberi kesempatan bagi bayi untuk memulai menyusu pertama kali ( inisiasi
menyusu dini ) dalam kehidupannya.
Inisiasi menyusu dini ( early initiation ) atau permulaan menyusu dini adalah bayi
mulai menyusu sendiri segera setelah lahir.. Jadi sebenarnya bayi mempunyai
kemampuan menyusu sendiri, asalkan dibiarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibunya,
setidaknya selama satu jam segera setelah lahir (Roesli,2008). Sedangkan ASI
Eksklusif adalah pemberian Air Susu Ibu ( ASI ) selama minimal 6 bulan tanpa susu
formula atau pendanping asi ( PASI )

Manfaat Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif


Manfaat menyusu dini ASI Eksklusif bagi bayi adalah
 memenuhi kebutuhan nutrisi karena ASI merupakan makanan dengan kualitas
dan kuantitas yang optimal,
 memberi kekebalan pasif kepada bayi melalui kolostrum sebagai imunisasi
pertama bagi bayi,
 Meningkatkan kecerdasan
 Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan dan nafas,
 Meningkatkan jalinan kasih saying ibu dan bayi,
 Mencegah kehilangan panas,
 Merangsang kolostrum segera keluar
Sedangkan manfaat inisiasi menyusu dini dan ASI Eksklusif bagi ibu adalah
merangsang produksi oksitosin dan prolactin, meningkatkan keberhasilan produksi ASI
dan meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi (Sidi et all,2004).
 Manfaat kontak kulit antara ibu – bayi
Manfaat kontak kulit antara ibu dan bayi adalah: dada ibu mampu
menghangatkan bayi dengan tepat selama bayi merangkak mencari payudara
sehingga akan menurunkan kematian karena kedinginan (hypothermia); baik ibu
maupun bayi akan merasa lebih tenang ,pernapasan dan detak jantung bayi lebih
stabil dan bayi akan jarang menangis sehingga mengurangi pemakaian energy;
saat merangkak rnencari payudara, bayi memindahkan bakteri dari kulit ibunya
melalui jilatan dan menelan bakteri menguntungkan dikulit ibu sehingga bakteri ini
akan berkembang biak membentuk koloni disusu dan kulit bayi, menyaingi bakteri
yang merugikan.
Bonding (ikatan kasih sayang) antara ibu dan bayi akan lebih baik karena
pada 1-2 jam perrama, bayi dalam keadaan siaga dan setelah itu bayi akan tidur
dalam waktu yang lama; makanan yang diperoleh bayi dari ASI sangat diperlukan
bagi pertumbuhan bayi clan kemungkinan bayi mcnderita alergi dapat dihindari
lebih awal; bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusu
eksklusif dan lebih lama disusui; hentakan kepala bayi ke dada lbu, senntuhan
tangan bayi di puting susu ibu dan sekitarnya, emutan, dan jilatan bayi pada
puting ibu merangsang pengeluaran hormon oksitosin.
Bayi mendapat ASI / kolostrum yang pertama kali keluar, cairan ini kaya
akan zat yang meningkatkan daya tahan mbuh, penting untuk ketahanan infeksi,
penting untuk pertumbuhan, bahkan kelangsungan hidup bayi. Kolostrum akan
membuat lapisan yang melindungi usus bayi yang masih belum matang sekaligus
mematangkan dinding usus (Roesli, 2007).

BAB. II
RUANG LINGKUP

BAB. III
TATA LAKSANA INISIASI MENYUSU DINI DAN ASI EKSKLUSIF

Tata laksanan IMD dan ASI eksklusif


I. IMD ( di Kamar Bersalin )
i. Langkah 1:
Lahirkan, keringkan dan lakukan penilaian pada bayi
 saat bayi lahir, catat waktu kelahiran
 kemudian letakkan bayi pada perut bawah ibu
 nilai usaha nafas dan pergerakan bayi apa diperlukan resusitasi atau tidak
(2 detik)
 setelah itu keringkan bayi. Setelah kering, selimuti bayi dengan kain kering
untuk menunggu dua menit sebelum tali pusat diklem. Keringkan tubuh
bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya dengan halus tanpa
membersihkan verniks. Verniks akan membantu menghangatkan tubuh
bayi
 Hindari menngeringkan tangan bayi. Bau cairan amnion pada tangan bayi
juga membantu mencari putting ibunyayang berbau sama
 Lendir cukup dilap dengan kain bersih.hindari isap lendir di dalam mulut
bayi karena penghisap dapat merusak selaput lender hidung bayi dan
meningkatkan resiko infeksi pernapasan
 Lakukan rangsangan taktil dengan menepuk atau menyentil telapak
kaki.menggosok punggung, perut, dada atau tungkai bayi dengan telapak
tangan. Rangsangan ini dapat memulai pernapasan bayi serta membantu
bayi dapat bernapas lebih baik
 Setelah satu menit mengeringkan dan menilai bayi, periksa kembali uterus
untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal). Biarkan
bayi di atas handuk atau kain bersih di perut ibu

ii. Langkah 2:
Lakukan kontak kulit dengan kulit selama paling sedikit satu jam
 Setelah 2 menit pasca persalinan, lakukan penjepitan tali pusat dengan
klem pada sekitar 3 cm dari dinding perut bayi.dari titik jepitan, tekan tali
pusat dengan 2 jari, kemudian dorong isi tali pusat kea rah ibu. Lakukan
penjepitan kedua dengan jarak 2 cm dari tempat jepitan pertama pada sisi
ibu. Pemotongan tali pusat ditunda sampai tali pusat berhenti berdenyut
agar nutrient dan oksigen yang mengalir dari plasenta ibu ke bayi lebih
optimal.
 Kemudian pegang tali pusat diantara dua klem tersebut.satu tangan
menjadi landasan tali pusat sambil melindungi bayi, dan tangan yang lain
melindungi bayi, dan tangan yang lain memotong tali pusat diantara kedua
klemm tersebut.
 Ikat putung tali pusat dengan jarak kira kira 1 cm dari dinding perut bayi
dengan tali yang steril. Lingkarkan tali di sekitar puntung tali pusat dan ikat
untuk kedua kalinya dengan simpul mati di bagian yang berlawanan
 Letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi
menempel di dada ibu. Kepala bayi harus berada diantara payudara ibu,
tapi lebih rendah daripada puting.
 Kemudian selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di
kepala bayi.
 Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit kekulit di dada ibu paling sedikit
satu jam. Mmmintalah ibu untuk memluk dan membelai bayinya. Bila perlu
letakkan bantal dibawah kepala ibu agar mempermudah kontak visual
antara ibu dan bayi. Sebagian besar bayi akan bisa melakukan inisiasi
menyusui dini dalam waktu 30-60 menit
 Hindari membasuh atau menyeka payudara ibu sebelum bayi menyusu
 Selama kontak kulit ke kulit tersebut, lanjutkan dengan langkah manajemen
aktif kala 3 kali persalinan
iii. Langkah 3:
Biarkan bayi mencari dan menemukan puting ibu dan mulai menyusu
 Biarkan bayi mencari dan menemukan putting dan mulai menyusu
 Anjurkan ibu dan orang lain untuk tidak menginterupsi menyusu misalnya
memindahkan bayi dari satu payudara ke payudara lainya. Menyusu
pertama biasanya berlangsung 10-15 menit.bayi cukup menyusu dari satu
payudara.
 Menunda semua asuhan bayi baru lahir normal lainya hingga bayi selesai
menyusu. Tunda pula memandikan bayi 6-24 jam setelah bayi lahir untuk
mencegah terjadinya hipotermia.
 Usahakan untuk tetap menempatkan ibu dan bayi di ruang bersalin hingga
bayi selesai menyusu
 Segera setelah bayi baru lahir selesai menghisap, bayi akan berhenti
menelan dan melepaskan puting. Bayi dan ibu akan merasa mengantuk.
Bayi kemudian dibungkus dengan kain bersih lalu lakukan penimbangan
dan pengukuran bayi, meberikan suntikkan vitamin K , dan mengoleskan
salep antibiotik pada mata bayi.
 Jika bayi belum melakukan inisiasi menyusui dini dalam waktu satu
jam, posisikan bayi lebih dekat dengan putting ibu dan biarkan
kontak kulit dengan kulit selama 30-60 menit berikutnya
 Jika bayi masih belum melakukan inisiiasi menyusui dini dalam
waktu 2 jam, pindahkan ibu ke ruang pemulihan dengan bayi tetap
di dada ibu.lanjutkan asuhan bayi baru lahir dan kemudian
kembalikan bayi pada ibu untuk menyusu
 Kenakan pakaian pada bayi atau tetap diselimuti untuk tetap menjaga
kehangatanya.tetap tutupi kepala bayi dengan topi selama beberapa hari
pertama. Bila suatu saat kaki bayi terasa dingin saat disentuh, buka
pakaiannya kemudian telungkupkan kembali di dada ibu sampai bayi
hangat kembali
 Satu jam kemudian berikan suntikan hepatitis B pertama.
 Lalu tempatkan ibu dan bayi di ruangan yang sama. Letakkan kembali bayi
dekat dengan ibu sehingga mudah terjangkau dan bayi mudah menyusu
sesering keinginannya

Lima urutan perilaku bayi pada saat menyusu pertama kali


Langkah Perilaku yang teramati Perkiraan waktu
1 Bayi beristirahat dan melihat 30 menit pertama
2 Bayi mulai mendecakkan bibir
dan membawa jarinya ke mulut
3 Bayi mengeluarkan air liur
30-60 menit setelah
4 Bayi menendang, menggerakkan
lahir dengan kontak kulit
kaki, bahu, lengan,dan badanya
dengan kulit terus
kearah dada ibu dengan
menerus tanpa terputus
mengandalkan penciumannya
5 Bayi melekatkan mulut ke puting
ibu

Tahap tahap IMD


Tahap 1 : bayi dalam stadium istirahat siaga

Tahap 2 : radar dari tangan bayi membimbingnya untuk


menemukan payudara ibu
Tahap 3 : saat menyadari ada air susu disekitarnya,bayi
mengeluarkan air liur

Tahap 4 : gerakan bayi menuju payudara

Tahap 5 : menemukan,menjilat,mengulum putting,membuka


mulut,melekat dengan baik

II. IMD ( di OK )
Usaha bayi merangkak mencari payudara secara standar pasti tidak dapat
dilakukan pada persalinan operasi Caesar.Namun , jika diberikan anestesi spinal
atau epidural, ibu dalam keadaan dapat segera diposisikan sehingga kontak kulit
ibu dan bayi dapat terjadi. Usahakan menyusu pertama dilakukan di kamar
operasi.Jika keadaan ibu atau bayi belum memungkinkan, bayi diberikan pada ibu
pada kesempatan yang tercepat. Jika dilakukan anestesi umum, kontak dapat
terjadi di ruang pulih saat ibu sudah dapat merespon walaupun masih mengantuk
atau dalam pengaruh obat bius.

Untuk mendukung terjadinya inisiasi menyusu dini pada persalinan Caesar, beriku
ini tata laksananya.
1. Tenaga dan pelayanan kesehatan yang suportif.
2. Jika mungkin, usahakan suhu ruangan 20o-25oC.disediakan selimut untuk
menutupi punggung bayi dan badan ibu. Siapkan topi untuk mengurangi
hilangnya panas dari kepala bayi.
3. Tatalaksana selanjutnya sama dengan tahap-tahap inisiasi menyusu dini.
4. Jika inisiasi dini belum terjadi di kamar operasi, atau bayi harus dipindah
sebelum satu jam, maka bayi tetap diletakkan di dada ibu ketika dipindahkan
ke kamar perawatan atau pemulihan. Menyusu dini dilanjutkan di kamar
perawatan ibu .
BAB. IV
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai