Anda di halaman 1dari 5

KEBIJAKAN TRANSFUSI DARAH

RUMAH SAKIT
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
NOMOR :
TENTANG
KEBIJAKAN TRANSFUSI DARAH RUMAH SAKIT
DIREKTUR RUMAH SAKIT

MENIMBANG :
a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit, maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan Transfusi Darah yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Transfusi Darah di Rumah Sakit dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya kebijakan Direktur Rumah sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan Transfusi
Darah di Rumah Sakit
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan
dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit

MENGINGAT :
1. Undang-undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 1980 tentang Transfusi Darah
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 478/Menkes/Peraturan/ X/1990
tentang Upaya Kesehatan di Bidang Transfusi Darah
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1178/Menkes/Per/X/1990 tentang
Upaya Kesehatan Swasta dibidang Pelayanan Medik
5. Keputusan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor : 423/Menkes/SK/IV/2007 tentang
Kebijakan Peningkatan Kualitas dan Askes Pelayanan Darah

MEMUTUSKAN:
MENETAPKAN :
KESATU : Kebijakan Transfusi Darah Rumah Sakit sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan akan dilakukan evaluasi setiap
tahunnya.
KETIGA : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perbaikan maka akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di :
Tanggal :
RUMAH SAKIT

Direktur Utama

TEMBUSAN Yth :
1. Kepala Instalasi Laboratorium
2. Manajer Penunjang Medis
3. Penjab Pelayanan Laboratorium
4. Arsip

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT


NOMOR :
TANGGAL :

KEBIJAKAN PELAYANAN TRANSFUSI DARAH RUMAH SAKIT

Kebijakan Umum
1. Peralatan di Bank Darah harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di Bank Darah harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
3. Semua petugas Bank Darah wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional yang
berlaku, etika profesi, etikket, dan menghormati hak pasien.
6. Pelayanan Bank Darah dilaksanakan setiap hari selama 24 jam.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan minimal
satu bulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.

Kebijakan Khusus
1. Setiap permintaan darah harus berdasarkan permintaan dokter.
2. Pelayanan Transfusi Darah harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
3. Unit Pelayanan Darah dipimpin oleh dokter spesialis Patologi Klinik.
4. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi, setiap petugas wajib mengikuti
pelatihan di bidang transfusi darah yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia ( PMI ).
5. Darah untuk pasien kelompok “ cito “ akan diprioritaskan daripada pasien yang tidak
tergolong “ cito “.
6. Dokter DPJP bertugas memutuskan pemberian, pengawasan dan pemeriksaan lebih lanjut.
7. Bila persediaan darah di Bank Darah RSI-SA tidak mencukupi atau tidak ada, baru di cari ke
Unit Donor Darah ( UDD)
8. Sebelum melakukan transfusi darah, pasien harus melalui serangkaian pemeriksaan kelayakan
( golongan darah dan croosmatch)
9. Bank Darah RSI-SA menerima permintaan darah dari luar Rumah Sakit.
10. Pada pelaksanaan transfusi darah hendaknya dilaksanakan secara aman dan meminimalkan
resiko transfusi.
11. Permintaan darah yang diajukan ke Bank Darah RSI-SA harus ditulis dengan lengkap dan
ditandatangani oleh dokter yang merawat, apabila tidak ada dokter yang merawat dapat
diwakilkan dengan dokter jaga diruangan.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMASANGAN TRANSFUSI DARAH


SOP PEMASANGAN TRANSFUSI DARAH

A. DEFINISI

Terapi invasive (medis) untuk memberikan darah / komponen darah dengan resiko tinggi,
berupa morbiditas dan mortalitas baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

B. TUJUAN

1. Memperbaiki sirkulasi darah, Hb dan kadar protein serum

C. INDIKASI

1. Anemia pada pendarahan akut setelah didahului penggantian volume dengan cairan
2. Anemia kronis, jika Hb tidak bisa dinaikan dengan cara lain
3. Gangguan trombilitik, karena defisiensi komponen darah
4. Plasma loss/hipo albumin jika tidak dapat lagi di berikan plasma subtitle/larutan albumin

D. PERSIAPAN PASIEN

1. Memberitahu prosedur tindakan pada klien


2. Melakukan infornmed consent
3. Memonitor tanda-tanda vital (minimal 30 menit sebelum tindakan)
4. Cocokkan data klien dikantong darah dengan data yang ada dilembar observasi
5. Kosongkan urobag
E. PERSIAPAN ALAT

1. 1 set pemberian darah


2. Vena cateter berukuran besar (18-19)
3. Normal saline
4. Transfuse set
5. Produk darah yang tepat
6. Hanscoeen steril
7. Kapas alcohol
8. Plester
9. Mansettekan darah
10. Stetoskop
11. Thermometer
12. Format inform consen yang telah ditanda tangani
13. Bila di perlukan

 Pompa infue set


 Filter penurun leukosit
 Penghangat darah
 Kantung tekanan

F. CARA KERJA

1. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, dan memberitahukan bahwa tindakan akan


segera dilakukan.
2. Cuci tangan dan pasang sarung tangan
3. Alat-alat didekatkan
4. Jika pasien sudah terpasang infuse,ganti infuse dengan blood set
5. Bilas atau ganti cairan infuse dengan cairan ns 0,9% kurang lebih 25cc
6. Pasang darah/komponen darah yang akan ditransfusikan, kemudian atur kecepatan
tetesan darah ( batas aman transfuse dengan kondisi jantung yang baik, tidak ada
hipovolemi adalah 1ml/kg bb/ jam (satu kantong darah kira - kira 3 jam).
7. Dokter atau perawat harus 15 menit disamping klien untuk mengawasi keadaan umum,
keluhan klien, dan memonitoring tanda - tanda vital srta tanda - tanda alergi seperti :
gatal, sesak nafas, rasa demam, mual, nyeri punggung dll.
8. Evaluasi dan pengukuran perlu dilakukan tiap jam, sampai 1-2 jam setelah transfusi
berakhir
9. Jika ditemukan tanda - tanda alergi, transfuse segera dihentikan, segera ganti blood set
dengan yang baru, berikan infuse Ns 0.9%, ukur tanda - tanda vital jika ada gangguan
hemodinamik lakukan tindakan berdasarkan pada penatalaksaan klien dengan
ganggguan hemodinamik.
10. Rapikan pasien
11. Bereskan alat-alat
12. Cuci tangan
13. Dokumentasikan : golongan darah, Rh (+/-) nomor kantong darah, respon klien dll.

Anda mungkin juga menyukai