A. Latar Belakang
B. Definisi
Bank Darah Rumah Sakit merupakan suatu unit pelayanan di rumah sakit yang bertanggung
jawab atas tersedianya darah untuk tranfusi yang aman, berkualitas dan dalam jumlah yang
cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit
Fungsi BDRS adalah sebagai pelaksana dan penanggung jawab pemenuhan kebutuhan darah
untuk transfusi di rumah sakit sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit secara keseluruhan.
D. Tugas BDRS
BDRS merupakan suatu unit pelayanan yang berada di bawah wakil direktur pelayanan
medik/ bagian pelayanan /bagian dari laboratorium RS, yang dikepalai oleh seorang dokter dan
memiliki petugas pelaksana.
Rumah sakit tipe A dan B, bank darah berupa instalasi tersendiri, rumah sakit tipe C dan D dapat
merupakan bagian dari instalasi Laboratorium (Patologi Klinik).
Dalam pelaksanaan teknis, unit berkoordinasi dengan UTD setempat dan jejaring pelayanan
darah setempat.
F. Ketenagaan
BDRS dipimpin oleh seorang dokter yang telah dilatih dalam bidang transfusi darah (minimal
80 jam).
Sebagai pelaksana teknis laboratorium/ tenaga teknis medik adalah Paramedis Teknologi
Transfusi Darah (PTTD) atau analis yang sudah dilatih di bidang transfusi darah sesuai standar
(minimal 120 jam) yang tersertifikasi melalui pusdiknakes/ pusdiklat Depkes.
Tenaga administrasi dan tenaga pekarya untuk mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh
BDRS.
Sistem monitoring dan evaluasi kinerja Bank Darah Rumah Sakit dilakukan melalui supervisi,
laporan rutin BDRS dan Pemantapan Mutu Internal dan Eksternal
Pembinaan secara berjenjang dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari :
1. Tim Pusat (Depkes dan UTDP PMI)
2. Tim Provinsi, Kab/Kota
Dinas Kesehatan Prop,Kab/Kota
Unit Transfusi Darah Cabang
Balai Laboratorium
BDRS melakukan pencatatan dan pelaporan yang mencakup seluruh kegiatan dalam
penyelenggaraan pelayanan darah di rumah sakit.
Pencatatan
Pencatatan dilakukan pada setiap tahap kegiatan di BDRS setiap hari, sesuai dengan standar yang
dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan pelacakan.
Pelaporan
Terdiri dari laporan harian, bulanan dan triwulanan.
Yang dilaporkan : persediaan darah & permintaan darah ( jumlah permintaan, jumlah darah yang
diberikan, jenis darah, pengembalian darah dan alasannya serta darah kadaluarsa) dan reaksi
transfusi.
I. Pembiayaan
o Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD) dan jasa pelayanan & tidak mencari
keuntungan (nirlaba).
o Ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit atau Pemda setempat dengan tidak untuk mencari
keuntungan.
o BDRS mengganti biaya pengolahan di UTD sebesar BPPD tanpa biaya uji silang serasi
dan pemeriksaan golongan darah pasien
Dalam melaksanakan tugas, BDRS wajib membuat dan melaksanakan tugasnya sesuai Standar
Prosedur Operasional (SPO) yang meliputi:
1. Antisera : A , B, D
2. Test Sel : A, B, O
3. Bovin Albumin
4. ID-Liss Coomb Cards
5. ID-Dilluent
6. Saline 0,9 %
N. Layout BDRS