Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN UJIAN PRAKTEK

“KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH”

Disusun Oleh :

Nama : Desi Alfiyanti


NIM : 221030122054

Dosen Pembimbing : Ns. Dewi Fitriani, S. Kep., M. Kep.

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH

PENGERTIAN :Suatu pemberian darah lengkap atau komponen darah seperti


plasma, sel darah merah kemasan atau trombosit melalui jalur
intravena

TUJUAN :

1. Meningkatkan volume sirkulasi darah setelah pembedahan,


trauma atau perdarahan

2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk


mempertahankan kadar hemoglobin pada pasien yang
mengalami anemia berat.

3. Memberikan komponen seluler yang terpilih sebagai terapi


pengganti (misal : faktor pembekuan plasma untuk membantu
mengontrol perdarahan pada pasien yang menderita
hemofilia)

KEBIJAKAN : Sesuai Surat Keputusan Direktur RSU Kota Tangerang Selatan


No: 188.4/Kep.069.dw-Keperawatan/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Kota Tangerang
Selatan.

1. Persiapan Alat:

a. Blood set.

b. IV chateter 20 G atau 22 G

c. Cairan IV normal saline (NaCl 0,9 %).

d. Produk darah yang tepat.

e. Handscoon.

f. Alkohol swab.

g. Plester dan gunting.

h. Tourniquet.

i. Stetoskope.

j. Termometer.

k. Format persetujuan pemberian tranfusi yang ditandatangani

l. Bengkok.
m. Blood warmer.

n. Obat premedikasi sesuai terapi dokter.

2. Persiapan pasien :

Menjelaskan pada keluarga pasien tentang tindakan yang akan dilakukan (lihat SPO
informed consent).

3. Pelaksanaan :

a. Baca status dan data pasien untuk memastikan program tranfusi darah.

b. Pastikan bahwa keluarga pasien telah menandatangani format persertujuan


tindakan

c. Cek alat-alat yang akan digunakan.

d. Perhatikan 10 benar pemberian obat (benar pengkajian, benar pasien, benar obat,
benar dosis, benar cara, benar waktu, benar informasi, benar setuju atau
menolak, benar dokumentasi, benar evaluasi).

e. Cuci tangan.

f. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur pasien.

g. Periksa tanda – tanda vital pasien sebelum memulai tranfusi.

h. Pakai handscoon.

i. Atur posisi pasien semi fowler atau fowler.

j. Pasang pengalas.

k. Pastikan Infus sudah terpasang IV chateter sesuai dengan ukuran, jika belum
lakukan pemasangan infus (sesuai SPO pemasangan infus).

l. Mengganti cairan infus dengan cairan NaCl 0,9% dan pastikan tetesan infus
lancar

m. Memeriksa kembali darah yang akan diberikan (sebaiknya mengontrol darah


dilakukan minimal dua orang), meliputi identitas pasien, jenis dan golongan
darah, nomor kantong darah, tanggal kadaluarsa, hasil crosstest dan jumlah
darah.

n. Lakukan premedikasi jika ada.

o. Ganti cairan NaCl 0,9% dengan produk darah sesuai indikasi.

p. Setelah darah masuk selama 15 menit pertama lakukan pengukuran TTV dan
observasi reaksi alergi (menggigil, sesak, kemerahan, gatal).
q. Apabila menjumpai adanya reaksi, segera hentikan tranfusi, bilas selang dengan
NaCl 0,9%, laporkan pada dokter dan beritahu bank darah.

r. Observasi pasien selama pemberian produk darah sampai habis kemudian ganti
dengan cairan NaCl 0,9%.

s. Lakukan pemeriksaan laboratrium setelah 6 jam pos transfusi.

t. Atur posisi kembali pasien senyaman mungkin.

u. Rapihkan alat.

v. Cuci tangan.

w. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.

UNIT TERKAIT :
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Intensif Care Unit

RUJUKAN :
Standar Prosedur Operasional (SOP) No Dokumen 044.3/096.aj-Keperawatan/201
1. Persiapan Alat dan Bahan
2. Double check PRC

3. Mencuci Tangan sebelum tindakan

4. Melakukan pemeriksaan TTV


5. Identifikasi Pasien
6. Transfusi PRC

7. Dokumentasi
8. Mencuci Tangan setelah tindakan

Anda mungkin juga menyukai