Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH DAN

KOMPONEN DARAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM


2018
BAB 1

DEFINISI

• Transfusi Darah adalah pemindahan darah atau suatu komponen darah dari seseorang (donor)
kepada orang lain (resipien).
• Transfusi darah merupakan prosedur yang di lakukan pada klien yang membutuhkan darah
dan/atau produk darah dengan cara memasukkan darah melalui vena dengan menggunakan
set transfusi.
• Jenis komponen darah yaitu
• Whole blood ( WB)
Disimpan pada suhu 2oC sampai 6oC setelah pengambilan, harus dimulai dalam waktu 30
menit setelah darah dikeluarkan dari bloodbank
• Packed Red Cells ( PRC)
Konsentrat sel darah merah dari Whole Blood yang sudah dipisahkan dari plasmanya.
• Washed Red Cells
Washed red cells diperoleh dengan mencuci packed red cell 2-3 kali dengan saline, sisa
plasma terbuang habis. Berguna untuk penderita yang tak bisa diberi human plasma.
Kelemahan washed red cell yaitu bahaya infeksi sekunder yang terjadi selama proses
serta masa simpan yang pendek (4-6 jam). Washed red cell dipakai dalam pengobatan
aquired hemolytic anemia dan exchange transfusion.(3) Untuk penderita yang alergi
terhadap protein plasma
• Trombocyte Concentrate (TC)
Kandungan utama yaitu trombosit, volume 50 ml dengan suhu simpan 20°±2°C. Berguna
untuk meningkatkan jumlah trombosit. Peningkatan post transfusi pada dewasa rata-rata
5.000-10.000/ul.
• Fresh Frozen Plasma (FFP)
Dibuat dengan cara pemisahan plasma dari darah segar dan langsung dibekukan pada
suhu -60°C. Pemakaian yang paling baik untuk menghentikan perdarahan (hemostasis).
FFP mengandung faktor pembekuan stabil, albumin dan immunoglobulin dengan kadar
normal dalam plasma, Sedikitnya mengandung faktor VIII 70% dari kadar plasma segar.
• Cryoprecipitate
Komponen darah yang berisi fraksi krioglobulin plasma. Faktor VIII, Faktor XIII, Faktor
Von Willebrand, Fibrinogen dan Fibronectin dengan kadar yang signifikan.
BAB 2
RUANG LINGKUP

Panduan ini berlaku pada:


1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Intensive Care Unit (NICU, PICU, ICU, PJT, Stroke Center)
4. Instalasi Bedah Sentral
5. Ruang Bersalin (VK)
BAB 3
TATALAKSANA

• Indikasi pemberian darah dan/atau produk darah


a. Anemia pada perdarahan akut setelah didahului penggantian volume dengan cairan.
b. Anemia kronis.
c. Gangguan pembekuan darah karena defisiensi komponen.
d. Plasma loss atau hipoalbuminemia.
e. Kehilangan sampai 30% EBV umumnya dapat diatasi dengan cairan elektrolit saja.
Kehilangan lebih daripada itu, setelah diberi cairan elektrolit perlu dilanjutkan dengan
transfuse, terutama jika Hb<8 gr/dl.

 Prosedur Transfusi Darah


Prosedur transfusi darah dibagi menjadi tahap pra interaksi, tahap orientasi, tahap kerja dan
tahap terminasi
a. Tahap pra interaksi
1. Melakukan pengecekan pada rekam medis pasien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat :
a. Unit darah lengkap atau paket sel darah merah
b. NaCl 0.9% 500 ml
c. Blood/transfuse set
d. Tiang infuse
e. IV kateter no. 18
f. Alcohol swab
g. Hipafix
h. Gunting
i. Sarung tangan bersih
j. Perlak
k. Alat tulis
l. Label pemasangan infuse
m. Obat premedikasi sesuai instruksi
n. Spuit
b. Tahap orientasi
1. Melakukan identifikasi pasien
2. Memberikan salam dan memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4. Meminta persetujuan tindakan transfuse darah pada pasien atau keluarga
5. Menjamin atas pemenuhan kebutuhan privacy pasien
c. Tahap Kerja
1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan dan mendekatkan peralatan
3. Mengatur posisi tidur pasien sesuai kebutuhan senyaman mungkin
4. Mengukur tekanan darah, suhu, nadi dan pernapasan
5. Mengganti selang infuse pasien dengan blood/transfuse set (bila belum terganti)
6. Mengganti cairan infuse pasien menjadi NaCl 0.9% selama 15 menit dengan
kecepatan 10-15 tetes per menit
7. Memberikan obat premedikasi sesuai instruksi DPJP
8. Melakukan double cek pada kantung darah yang sudah disiapkan yang meliputi:
- Identitas pasien
- Warna darah (jika lapisan plasma di atas berwarna cokelat hitam
(tanda hemolisis) darah jangan diberikan)
- Jenis komponen darah
- Golongan darah
- Nomor kantong darah
- Tanggal kadaluwarsa
9. Memasukkan komponen darah yang sudah disiapkan sesuai instruksi ke pasien
10. Mengatur tetesan darah. Jika jantung baik dan tidak ada hipovolemia batas aman
transfuse darah adalah 1 ml/kg/jam (1 unit dalam 3 jam)
11. Mencuci tangan
d. Tahap terminasi
1. Mencatat dalam formulir monitoring pasien transfuse darah:
- Identitas pasien
- Jenis komponen
- Golongan darah
- Nomor kantong darah
- TTV sebelum transfuse
- Jam mulai transfuse
2. Merapikan pasien dari lingkungan
3. Membersihkan alat dan mengembalikan pada tempatnya
4. Memperhatikan reaksi transfuse atau komplikasi
5. Memonitoring tekanan darah, nadi, suhu dan pernapasan 15-30 menit. Awasi keluhan
pasien, adakah rasa gatal, sesak nafas, mual.
6. Mencatat waktu selesai transfuse
7. Mengukur tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan setelah transfuse
8. Memantau reaksi transfuse
9. Mendokumentasikan dan menandatangani pada formulir monitoring pasien transfuse
darah.
BAB 4

DOKUMENTASI

1. Lembar persetujuan tindakan transfusi darah / produk darah.

2. Form permintaan komponen darah

3. Lembar monitoring transfusi darah dan komponen darah

4. Dokumentasi pada lembar CPPT

Anda mungkin juga menyukai