Anda di halaman 1dari 11

STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR (SOP)
PEMASANGAN
TRANSFUSI DARAH

BESSE WALINONO

14420192129
1. DEFENISI TRANSFUSI DARAH
2. TUJUAN, INDIKASI & PERSIAPAN PASIEN
3. PERSIAPAN ALAT TRANSFUSI DARAH
4. CARA KERJA TRANSFUSI DARAH
5. KOMPONEN DARAH UNTUK TRANSFUSI DARAH
6. PENGGUNA TRANSFUSI DARAH
7. EFEK SAMPING TRANSFUSI DARAH
1.DEFENISI
TRANSFUSI DARAH
 Transfusi darah ialah prosedur medis dimana individu tersebut menerima darah yang didonorkan
dari orang lain guna membuat kondisi kesehatannya pulih.
 Kebutuhan transfusi darah bergantung dari keadaan dan komponen darah yang memerlukan. Jika
dilihat menggunakan mata telanjang saja, darah ialah cairan berwarna merah tua. Tetapi ternyata
saat diteliti di bawah mikroskop, darah terdiri tersebut banyak komponen yang berbeda, yakni
eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), trombosit/platelet, serta plasma darah.
2.TUJUAN, INDIKASI &
PERSIAPAN PASIEN
1. TUJUAN
 Memperbaiki sirkulasi darah, Hb dan kadar protein serum

2. INDIKASI
 Anemia pada pendarahan akut setelah didahului penggantian volume dengan cairan

 Anemia kronis, jika Hb tidak bisa dinaikan dengan cara lain

 Gangguan trombilitik, karena defisiensi komponen darah

 Plasma loss/hipo albumin jika tidak dapat lagi di berikan plasma subtitle/larutan albumin.

3.PERSIAPAN PASIEN
 Memberitahu prosedur tindakan pada klien

 Melakukan infornmed consent

 Memonitor tanda-tanda vital (minimal 30 menit sebelum tindakan)

 Cocokkan data klien dikantong darah dengan data yang ada dilembar observasi

 Kosongkan urobag
3. PERSIAPAN ALAT
TRANSFUSI DARAH
1. 1. 1 set pemberian darah 13. Mansettekan darah
2. Vena cateter berukuran besar (18-19) 14. Stetoskop
3. Normal saline 15. Thermometer
4. Transfuse set 16. Penghangat darah
5. Produk darah yang tepat 17. Kantung tekanan
6. Hanscoeen steril
7. Kapas alcohol
8. Plester
9. Format inform consen yang telah ditanda tangani
10. Bila di perlukan
11. Pompa infue set
12. Filter penurun leukosit
4.CARA KERJA TRANSFUSI DARAH
 Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, dan memberitahukan bahwa tindakan akan segera dilakukan. 
 Cuci tangan dan pasang sarung tangan
 Alat-alat didekatkan
 Jika pasien sudah terpasang infuse, ganti infuse dengan blood set
 Bilas atau ganti cairan infuse dengan cairan ns 0,9% kurang lebih 25cc
 Pasang darah/komponen darah yang akan ditransfusikan, kemudian atur kecepatan tetesan darah ( batas
aman transfuse dengan kondisi jantung yang baik, tidak ada hipovolemi adalah 1ml/kg bb/ jam (satu
kantong darah kira - kira 3 jam). 
 Dokter atau perawat harus 15 menit disamping klien untuk mengawasi keadaan umum, keluhan klien, dan
memonitoring tanda - tanda vital srta tanda - tanda alergi seperti : gatal, sesak nafas, rasa demam, mual,
nyeri punggung dll.
 Evaluasi dan pengukuran perlu dilakukan tiap jam, sampai 1-2 jam setelah transfusi berakhirJika
ditemukan tanda - tanda alergi, transfuse segera dihentikan, segera ganti blood set dengan yang baru,
berikan infuse Ns 0.9%, ukur tanda - tanda vital jika ada gangguan hemodinamik lakukan tindakan
berdasarkan pada penatalaksaan klien dengan ganggguan hemodinamik.
 Rapikan pasien
 Bereskan alat-alat
 Cuci tangan
 Dokumentasikan : golongan darah, Rh (+/-) nomor kantong darah, respon klien dll
5.KOMPONEN DARAH UNTUK
TRANSFUSI DARAH
 Komponen darah yang diberikan dalam proses transfuse ini tergantung dari keperluan dan fungsinya.
 a. Darah utuh (whole blood)
 Darah utuh mengandungsemua komponen darah, yakni sel darah merah, sel darah putih serta platelet
(~45% volume darah utuh) dan juga plasma darah (~55% volume darah utuh).
Transfusi darah utuh digunakan sesegera mungkin untuk penggantian sel darah merah, misalnya pada
kasus kecelakaan dan tindakan operasi.
 b. Sel darah merah (Packed Red Cells/PRC)
 Satu kantong PRC terdiri atas sel darah merah 150-220 mL tanpa plasma darah sama sekali. Transfusi
PRC terutama dibutuhkan untuk pasien anemia, termasuk yang disebabkan kehamilan dan melahirkan,
baru pulih operasi tertentu, korban kecelakaan, serta yang mempunyai kelainan darah misalnya
thalassemia dan leukemia.
 c. Konsentrat platelet (Platelet Concentrate/PC)

 Platelet/ trombosit adalah komponen darah yang tak berwarna. Fungsinya utama ialah untuk membantu proses
pembekuan pada darah dengan menempel pada dinding-dinding pembuluh darah rusak.
Masa simpan donor platelet ini singkat. Transfusi platelet ditujukan bagi mereka yang mengalami gangguan
pada pembentukan platelet bagian sumsum tulang belakang dan gangguan fungsi ataupun jumlah platelet lainnya.
 d. FFP (Fresh Frozen Plasma)
 FFP ialah komponen darah yang warnanya kekuningan. FFP merupakan jenis produk darah yang
diproses dalam darah utuh. FFP terkandung komponen plasma darah padat faktor pembekuan darah,
imunoglobulin, albumin, dan faktor VIII (faktor pembekuan darah plasma).
 FFP bermanfaat bagi mereka yang mengalami gangguan pada pembekuan darah dan mencegah
terjadinya perdarahan berlebih pada pengguna obat (antikoagulan) pengencer darah yang akan
menjalani operasi.
 e. Cryo-AHF (Cryoprecipitated Anti Haemolytic Factor)
 Cryo-AHF atau cryoprecipitaten ialah bagian plasma darah yang kaya akan faktor pembekuan
seperti faktor VIII dan fibrinogen.Komponen darah ini dbutuhkan secara selektif bagi mereka yang
kelainan faktor pembekuan darah, misalnya hemofilia tipe A (defisiensi faktor VIII) maupun Von
Willdebrand disease (kelainan darah turunan).
6. PENGGUNA TRANSFUSI
DARAH
 Transfusi darah dilaksanakan pada orang yang sedang mengalami kekurangan darah. Terdapat banyak
kondisi yang menyebabkan individu kekurangan darah seperti :
 Baru saja menjalani sebuah operasi besar sehingga harus melaksanakan transfusi untuk menggantikan
darahnya yang hilang tersebut.
 Mengalami kecelakaan ataupun bencana yang mengakibatkan pendarahan hebat.
 Mengalami suatu gangguan pada fungsi tubuh tertentu, misalnya seperti anemia, penyakit infeksi yang
parah, thalassemia, hemofilia, gangguan fungsi hati, serta trombositopenia.
7.EFEK SAMPING TRANSFUSI
DARAH
 Sejauh ini, bila transfusi darah dilakukan berdasarkan standarisasi medis yang benar, tidak akan
membahayakan bagi kesehatan sama sekali. Mungkin, kamu akan merasakan efek samping yang hanya
ringan, seperti:
 Sakit kepala
 Demam
 Merasa gatal-gatal
 Sedikit susah untuk bernapas
 Kulit memerah
 Sementara efek samping yang jarang muncul, tapi tetap bisa terjadi sesudah melakukan hal ini yakni :
 Susah bernapas
 Sakit pada dada
 Tiba-tiba tekanan darah menurun

Anda mungkin juga menyukai