Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH MEMASANG DAN MEMONITOR TRANFUSI DARAH

OLEH KELOMPOK 10 :

1. IRSAL
2. PRILLY LATUHERLAUW

STIKES RS PROF DR J.A. LATUMETEN


BAB I
PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN
Tranfusi darah merupakan Tindakan yang di lakukan bagi klien yang memerlukan darah
denggan memasukan darah melalui vena denggan menggunakan set tranfusi

B. TUJUAN

1. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah pembedahan,trauma, atau pendarahan)


2. Meningkatkan jumblah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar
hemoglobin pada klien anemia berat.
3. Memberikan komponen seluler tertentu sebagai terapi sulih(misalnya, factor
pembekuan untuk membantu mengontrol perdarahan pada pasien hemofilia

C. INDIKASI
Transfusi darah dan komponennya (sel darah merah, trombosit, FFP, cryoprecipitate)
umumnya diberikan saat operasi untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen
dan volume intravaskular. Indikasi transfusi darah yaitu perdarahan akut hingga
hemoglobin < 8 g/dL atau hematokrit 20 % volume total, pasien anemia akut dengan
hematokrit 10 g/dL. - Untuk nilai Hb Antara 6-10 g/dL, indikasi bergantung pada
risiko komplikasi.
- Pemberian transfusi mempertimbangkan fisiologi tubuh.
- Jika memungkinkan, sebaiknya dilakukan transfusi darah autolog
- Indikasi transfusi sel darah merah autolog lebih banyak karena risiko lebih rendah. 6
Pada pasien kritis di ICU transfusi darah dipertimbangkan pada saat:
- Tingkat Hb ≤7 mg / dl dengan target 7-9 g / dl, kecuali jika ada morbiditas spesifik
atau faktor terkait penyakit akut yang memodifikasi pengambilan keputusan klinis. •
Selama fase resusitasi awal sepsis berat jika ada bukti pemberian oksigen yang tidak
memadai ke jaringan (saturasi oksigen vena sentral 4 mmol / L), transfusi darah
dipertimbangkan. Mencapai target Hb 9-10 g / dl. • Pada fase sepsis berat,
pedomannya serupa dengan pasien kritis lainnya dengan target Hb 7-9 g / dl.
• Transfusi darah tidak boleh digunakan untuk membantu penyapihan dari ventilasi
mekanis jika Hb> 7 g / dl.
tanda atau indikasi seseorang memerlukan transfusi darah adalah:

- Anemia dengan gejala sesak napas, pusing, gagal jantung kongestif, dan tak dapat
menoleransi aktivitas olahraga
- Penyakit anemia sel sabit akut
- Kehilangan darah sebanyak lebih dari 30 persen volume darah dalam tubuh

Infus plasma darah dapat digunakan untuk mengembalikan efek antikoagulan. Sementara
itu, transfusi trombosit juga dapat dilakukan untuk mencegah perdarahan pada pasien
dengan kelainan fungsi trombosit.
Penelitian menunjukkan, tidak melakukan transfusi darah pada orang yang memiliki Hb
di atas 7 dan 8 gram per desiliter (g/dL) turut berkontribusi terhadap menurunnya angka
kematian, lamanya dirawat di rumah sakit dan pemulihan yang lebih cepat.

D. KONTRA INDIKASI
Tidak ada kontraindikasi absolut,namun beberapa pasien atau pasiennya(anak-
anak)mungkin menolak menerima tranfusi karena alas an agama,Tranfusi darah utuh
tidak diindikasikan bila pengobatan komponen spesifik tersedia,seperti penggunaan sel
darah merah untuk menggobati anemia atau menggunakan plasma beku segar untuk
menggobati koagulopati. Tranfusi darah utuh bisa menyebabkan banyak komplikasi,
misalnya kelebihan volume, oleh karena itu di sarankan untuk menggunakan terapi
komponen bila memungkinkan.

E. PERSIAPAN PERAWAT
Perawat mempersiapkan mental dan ilmu serta ketrampilan yang dimiliki
- PERSIAPAN LINGKUNGGAN
Lingkunggan diatur agar tetap menjaga kenyamanan pasieng

- PERSIAPAN PASIEN
1. Pasien dan keluarga diberitahu tentang Tindakan yang akan di lakukan
2. Kesediaan pasien dan keluarga
3. Bukti persetujuan pasien dan keluarga

F. PERSIAPAN ALAT
- Perlak dan pengalas
- Tranfusi set
- Sarung tanggan
- Produk darah
- Cairan infus
- bengkok
- Plester
- Gunting

G. CARA KERJA
1. Jelaskan prosedur kepada klien, kaji pernah atau tidak klien menerima transfusi
sebelumnya dan catat reaksi yang timbul
2. Minta klien untuk melaporkan adanya reaksi reaksi alergi pada saat tranfusi, sakit
kepala, gatal-gatal atau ruam dengan segera
3. Pastikan bahwa klien telah menandatangani surat persetujuan
4. Ikuti protokol lembaga dalam mendapatkan produk darah dari bank darah
5. Identifikasi produk darah dan klien dengan benar ( nomor identivikasi,tipe
darah,nama pasien,)
6. Menjaga privasi pasien
7. Cuci tangan dan keringkan
8. Ukur tanda vital dasar klien
9. Pakai handscoon sekali pakai
10. Pasang selang IV dengan menggunakan kateter berukuran besar
11. Berikan dahulu larutan salin normal. Mulai berikan transfuse secara perlahan diawali
dengan pengisian filter didalam selang
12. Jika produk darah sudah benar hentikan aliran NaCl denggan menutup klem
rol,pindahkan penusuk dari wadah NaCl dan tusukan ke kantong darah
13. Atur kecepatan sampai 2ml/menit untuk 15 menit pertama dan tetaplah bersama
klien.
14. Monitor tanda vital setiap 5 menit selama 15 menit pertama transfuse, selanjutnya
ukur setiap jam.
15. Pertahankan kecepatan infuse yang di programkan dengan menggunakan pompa
infuse.
16. Bila timbul efek samping, hentikan tranfusi dan mulai alirkan Kembali NaCl dan
laporkan ke dokter
17. Lepas dan buang sarung tangan, cuci tangan.
18. Dokumentasi Tindakan yang dilakukan.
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada TYM atas penyertaanmu kami dapat menyelesaikan
tugas KMB 1 tentang memasang dan memonitor alat tranfusi darah.kami menyadari bahwa
makalah yang kami buat terdapat banyak kekuranggan.

Karena itu kritik dan saran sanggat kami butuhkan agar Makalah ini bisa diperbaiki dan bisa
bermanfaat bagi banyak orang.

Ambon 14 11 2023

Anda mungkin juga menyukai