March 4, 2015
1. Mengganti darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar atau perlukaan.
2. Mengatasi syok.
Darah lengkap mengandung sel darah merah, plasma, protein, hematokrit sekitar 40%.
Dalam satu unit daarah 250-450ml dengan antiagulan 15ml/100ml darah.
Jenis transfursi darah ini adalah darah segar (fresh blood) yaitu darah yang disimpan
kurang dari 6jam dan darah yang disimpan (stored blood) yaitu darah yang disimpan
lebih dari 6jam.
Penuimpanan : dalam lemari es bank darah dengan suhu + 20c dan + 60c , transfusi
harus diberikan 30menit setelah darah dikeluarkan dari lemari es .
2. Konsentrat sel darah merah atau packed red blood cells (PRBCs)
Sel darah merah dengan sedikit plasma (hemotokrit sekitar 75%), sehimngga darah
lebih pekat,trombosit dan sel darah putih tetap, volume satu unit darah 140-200ml.
3. Konsentrat trombosit
Tidak boleh disimpan dalam lemari es karena dapat menurunkan fungsi trombosit .
disimpan dalam suhu 20-240c, dapat bertahan sampai dengan 72jam .
Berisikan plasma yang dipisahkan dari 1 donor darah lengkap, yang dikumpulkan
dalam waktun6jam , kemudian dibekukan dengan cepat hingga suhu -250c atau lebih
rendah lagi.
Sebelum digunakan dicairkan dengan air hangat bersuhu 300c sampai 370C ,
Kemudian disimpan dalam lemari es dengan suhu +20c sampai +60c
Indikasi pemberian pada defesiensi factor pembekuan seperti pada DIC atau ITP
2. Cek kembali order medis,karena pemberian transfusi darah adalah kewenangan dokter
, termasuk didalem nya cek jenis transfusi/tipe produk dosis,waktu transfusi.
3. Kaji tanda vital pasien , output urine ,warna kulit dan riwayat reaksi transfusi darah
,hal ini merupakan data dasar untuk menentukan toleransi terhadap transfusi.
5. Cek produk dari bank darah, termasuk jenis dan tanggal kadaluarsa .
6. Bersama dengan perawat lain sebagai saksi , cek nama pasien,golongan darah,jumlah
yang diberikan,untuk menghindari kesalahan dan reaksi incompabilitas.
7. Berikan transfusi dara dengan menggunakan set infus khusus.
9. Observasi keadaan pasien pada 15-30 menit,reaksi hemolitik terjadi pada 50ml
pertama masuk
10. Monitor tanda vital untuk mengetahui perubahan dan reaksi transfusi
1. Riwayat pasien
Pengkajian riwayat pasien sangat penting untuk mencegah reaksi transfusi . Tanyakan pada
pasien apakah pernah dilakukan transfusi , kapan,indikasi penyakit nya dan reaksi yang
mungkin ada. Adakah penyakit jantung,paru-paru dan penyakit vaskuler.
2. Pengkajian fisik
3. Pendidikan kesehatan
Perlu disampaikan kepada pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan, tujuan
dan tanda serta gejala yang kemungkin timbul terhadap reaksi transfusi yang mungkin terjadi
seperti adanya demam, menggigil, distress pernapasan, nyeri punggung, mual, nyeri pada
lokasi pemberian infus.
Selama transfusi
Cek kembali golongan darah ABO dan RH baik donor maupun resipien.
Lakukan transfusi darah dengan menggunakan set infus dengan penyaring darah.
Pada 5 menit pertama lakukan secara berlahan lahan kemudian jumlah tetesan
diberikan sesuai indikasi seperti pada syok hipovolemia diberikan secara cepat,
normovolumia 500 mL/6 jam, pada anemia kronis 500 mL/24 jam ( I Made Bakta,
2007 ).
Monitor keadaan pasien pada 10 sampai 15 menit pertama transfusi, karena pada
menit-menit tersebut pada saat sekitar 50 mL pertama transfusi dapat terjadi reaksi
alergi dan anapilaksis.
Monitor dan dokumentasikan tanda dan gejala reaksi transfusi jika ada.
Setelah selesai pemberian lakukan dokumentasi tentang identitas pasien, waktu mulai
dan selesai transfusi, jenis transfusi, jumlah dan jika ada reaksi catat tanda dan gejala
serta rekomendasi tindakan lanjutan.
PERLENGKAPAN
Tiang infus
Set fungsi vena yang terdiri dari jarum atau kateter 20 G ( jika jarum belum tersedia )
kapas alkohol
plester
PERSIAPAN
1. Verifikasi surat persetujuan kluen dan kumpulkan data dasar sebelum transfusi.
Jika di saratkan oleh kebijakan institusi, verifikasi bahwa surat persetujuan tindakan
telah di tanda tangani.
Kaji tanda-tanda vital untuk data dasar , meliputi tekanan darah , nadi , frekuensi dan
kedalaman pernafasan, serta suhu. Banyak institusi menggunakan lembar transfusi
yang didapat dan bersama unit darah dari bank darah untuk mencatat nilai ini.
Perhatikan tanda-tanda khusus yang terkait dengan patologiklien dan alasan transfusi.
Sebagai contoh, untuk klien anemia, perhatikan nilai hematokrit dan hemoglobin.
Jika klien sedang diberikan infus larutan intravena, periksa apakah jarumnya sesuai
untuk transfusi darah darah ( 20 G atau lebih besar ).
Jika klien tidak sedang diberikan larutan infus, periksa kebijakan Pada beberapa
institusi, infus harus terpasang sebelum darah diperoleh dari bank darah. Dalam hal
ini, anda perlu melakukan pungsi vena di vena yang sesuai dan mulai infus salin
normal.
PELAKSANAAN
1. Jelaskan kepada klien apa yang akan anda lakukan, mengapa hal tersebut perlu
dilakukan, dan bagaimana klien dapat bekerjasama. jelaskan alasan transfusi, anjurkan
klien untuk segera melaporkan bila menggigil tiba-tiba, mual , gatal, ruam , dispnea,
nyeri punggung, atau mengalami gejala yang tidak biasa lainnya.
Cek gelang pengenal klien. jangan berikan trasfusi darah kepada klien yang tidak
mengenakan gelang pengenal. Hal ini untuk memastikan transfusi diberikan kepada
klien yang tepat.
Bantu klien ke posisi yang nyaman, baik duduk atau berbaring. pajan kan lokasi IV
dan tetap jaga privasi klien.
Pastikan filter darah didalam bilik tetes sesuai untuk komponen darah yang akan
ditransfusikan. sambungkan selang darah ke filter darah, jika perlu. Filter darah
memiliki area permukaan yang cukup lebar untuk memungkinkan komponen darah
melewati bagian tersebut dengan mudah, tetapi di rancang untuk menangkap bekuan.
Tutup semua klem pada set-Y : klem aliran utama dan kedua klem jalur-Y
Tusukan spike kewadah larutan salin.
Gantungkan wadah IV pada tiang infus sekitar 1 m diatas lokasi pungsi vena.
Buka klem atas pada selang salin normal, dan mengisi pencet bilik tetes sampai
merendam filter dan sepertiga bilik tetes diatas filter.
Jika larutan IV yang sedang digunakan tidak cocok dengan darah, hentikan infus dan
buang larutan serta slang sesuai kebijakan institusi.
Buka klem wadah salin dan klem aliran utama, lalu atur kecepatan aliran. Gunakan
hanya klem aliran utama wuntuk mengatur kecepatanaliaran.
Insfuskan sejumlah kecil larutan untuk memastikan tidak ada masalah dengan aliran
atau lokasi pungsi vena. penginfusan salin normal sebelum memulai transfusi juga
membersihkan kateter IV dari larutan atau obat yang tidak cocok.
Cek formulir permintaan dan label kantong darah bersama dengan tekhnisi
laboratorium atau sesuai kebijakan institusi, Khususnya, cek nama klien, nomer
identifikasinya, golongan darah dan kelompok Rh, nomor donor darah, dan tanggal
kadaluarsa darah. obseravasi untuk melihat adanya warna abnormal, gumpalan,
gelembung dan benda asing. jika ada dari keduanya kembalikan ke bank darah.
1. nama klien
pastikan bahwa sel darah merah diletakkan dalam ruangan tidak lebih dari 30 menit
sebelum ditransfusi. sel darah merah rusak adalah kehilangan keefektifannya setelah 2
jam pada suhu ruangan , lisis sel darah merah menyebabkan hiperkalemia. dan
komponen darah hangat resiko pertumbuhan bakteri meningkat.
Bolak-balikan kantong darah perlahan, buka port pada kantong darah lalu tusukan
spike pada set-Y ke port kantong darah dan gantungkan kantong darah.
Tutup klem atas dibawah wadah larutan salin dan buka klem atas yang ada di bawah
kantong darah, darah akan mengisi bilik tetes yang terisi salin, jika perlu pencet bilik
tetes untuk mengatur ketinggian darah dalam bilik tetes sepertiga penuh dan atur
kecepatan alirannya.
Pada 15 menit pertama yaitu 20 tetes permenit dan perhatikan reaksi merugikan
seperti mual muntah, menggigil , ruam kulit dan takikardi.
Ingatkan klien untuk melaporkan jika salah satu reaksi diatas terjadi. dan lakukan
tindakan keperawatan yang tepat.
11. Dokumentasikan
Catat awal trasnfusi darah, TTV , gol darah , unit darah , nomer urut, lokasi fungsi
vena, ukuran jarum, dan kecepatan tetesan .
Kaji TTV setiap 30 menit, jika terjadi reaksi pemberian darah tidak dilanjutkan dan
kirim darah ke lab untuk di periksa.
Pasang sarung tangan, dan klem selang darah lalu lepaskan jarum.
jika larutan sebelumnya perlu dilanjutkan, bilas selang dengan salin normal. lepaskan
sistem selang dan ganti dengan selang yang baru dann atur tetesan.
14. Ikuti protokolinstitusi mengenai cara pembuangan kantong darah yang sesuai.
Di lembar permintaan yang dilampirkan pada unit darah isi waktu transfusi selesai
diberikan dan jumlah darah yang di transfusi.
Masukan satu salinan lembar permintaan kedalam catatan klien, jika perlu kembalikan
kantong darah dan lembar permintaan bank darah.
Catat pemberian transfusi jumlah darah yang di absorpsi, nomer unit darah, dan TTV.
REAKSI TRANSFUSI
Reaksialergi (berat): reaksi Dispnea, nyeri dada,
antigen-antibodi kolapssirkulasi,hentijantung 1. Hentikantransfusi
5. Beriobatdanoksigensesuai
program
1. Tempatkanklienpdposisitegaklurus
, dg kaki bergantung.
2. Beri di uretic
danoksigensesuaioleh program.
3. Beritahudokter
4. Hentikan / perlambattransfusi
1. Hentikantransfusi
2. Kirimsisadarahkelaboratorium
3. Beritahudokter
4. Kumpulkan specimen
darahdariklienuntukkultur
5. BericairanIV , antibiotic.
EVALUASI :
Lakukan tindak lanjut berdasarkan pada temuan atau hasil yang menyimpang dari yang
diharapkan atau normal bagi klien. Hubungkan data dengan data sebelumnya dan laporkan
penyimpangan pada dokter.
Advertisements
Share this:
Post navigation
Previous Next
Leave a Reply
Archives
March 2015
Meta
Register
Log in
Blog at WordPress.com.