Anda di halaman 1dari 6

PORTOFOLIO

GEA DEHIDRASI RINGAN-SEDANG

Oleh :
dr. Erna Zunita Rahmawati

RSUD KOTA AGUNG


KABUPATEN TANGGAMUS
INTERNSHIP PERIODE 2014-2015
BANDAR LAMPUNG
PORTOFOLIO

Kasus IV

Topik : GEA Dehidrasi Ringan-Sedang


Tanggal (kasus) : 9 September 2015 Presentan : dr.Erna Zunita Rahmawati

Tanggal presentasi : 19 September 2015 Pendamping : dr. Deasy oktian

Tempat presentasi : RSUD Kota Agung Kabupaten Tanggamus Lampung


Obyektif presentasi :
 Keilmuan  Keterampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka
 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa
 Bay
 Neonatus  Anak  Remaja  Dewasa  Lansia  Bumil
i
 Deskripsi :
 Tujuan :
 Tinjauan
Bahan bahasan :  Riset  Kasus  Audit
Pustaka
 Presentasi
Cara membahas :  Diskusi  Email  Pos
dan diskusi
Data pasien : Nama : An.C No. registrasi :
Nama klinik : - Telp : - Terdaftar sejak : -
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis/Gambaran Klinis : GEADehidrasi RSingan-sedang
2. Riwayat Pengobatan : Obat penurun demam
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit : tidak ada
4. Riwayat Keluarga/Masyarakat : tidak ada
5. Riwayat Pekerjaan : tidak ada
6. Lain-lain :Demam dan muntah-muntah
Daftar Pustaka :
1. Subagyo B dan Santoso NB. Diare akut dalam Buku Ajar Gastroenterologi-
Hepatologi Jilid 1, Edisi 1. Jakarta: Badan penerbit UKK Gastroenterologi-
Hepatologi IDAI. 2010.
2. WHO. Diarrhoeal Disease (Updated February 2009). In
http:www.Who.int/vaccine_research/disease/diarrhoeal/en/index html.
3. Pickering LK. Gastroenteritis in Nelson textbook of pediatrics 19 th edition. United
Stated of Amrica, Lippincot wiliams
4. Gaurino et al. European Society for Pediatric Gastroenterology, Hepatology and
Nutrition/European Society for Paediatric Infectious disease Evidenced Based
Guidelines for Management of Acute Gastroenteritis in Children in Europe.
Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition 46: S81-184.2008.
5. WHO. Diare dalam Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit
Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten Kota. Jakarta:
WHO Indonesia.2009.
Hasil Pembelajaran :
1. Gejala klinis GEADehidrasi Ringan-Sedang
2. Penegakan diagnosis GEADehidrasi Ringan-Sedang
3. Penatalaksanaan yang tepat pada GEADehidrasi Ringan-Sedang
4. Evaluasi perbaikan klinis pada pasien GEADehidrasi Ringan-Sedang

Subyektif

Hasil Alloanamnesis didapatkan keluhan BAB cair >5 kali/hari selama 3 hari SMRS, 1/4-
1/2 gelas, warna kuning, tidak ada ampas, bau(-), lender (-), darah (-). Pasien menangis
kuat dan rewel.Minum banyak dan sering. BAK mulai berkurang, ibu tidak dapat menilai
karena bercampur dipempers. Pasien sudah dibawa berobat ke bidan, sudah diberi sirup
penurun panas, antibiotik, dan oralit. Keluhan disertai demam dan muntah 3x. Karena itu
ibu membawa pasien ke UGD. Pasien pernah mengeluh hal yang sama 6 bulan lalu.
Tidak keluhan yang sama pada keluarga maupun lingkungan.

Objektif

Pada pemeriksaan fisik ditemukan kelainan tanda-tanda vital , N:152 x/menit, Suhu : 39,6
C, RR: 32x/menit. Status generalis dalam batas normal, dan ditemukan tanda-tanda
kelainan dehidrasi.
Assesment

Penilaian dehidrasi berdasarkan heteroanamnesis didapatkan pasien yang sudah


mengalami BAB cair lebih dari 3 kali/hari selama 3 hari dan disertai muntah dapat
disebut sebagai diare akut. Pada pemeriksaan fisik untuk menilai keadaan pasien dapat
disimpulkan sebagai berikut.

1 2 3

Keadaan umum Baik Lesu / haus Gelisah, lemas, ngantuk

Mata Tidak cekung Agak cekung Sangat cekung

Mulut Biasa Kering Sangat kering

Pernapasan <30x / menit 30-40x / menit >40x / menit

Turgor Baik Kurang Jelek

Nadi < 120x / menit 120-140x / menit >140x / menit

Skor:8 (7-12 : Dehidrasi ringan sampai sedang)


Pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda kelainan. Sehingga dapat disebut pasien
diare akut dengan dehidrasi ringan sedang

Plan

Diagnosis : GEADehidrasiRingan-Sedang

Pengobatan :

Penatalaksanaan untuk diare akut dan dehidrasi ringan sedang. Terdapat lima pilar penting
dalam tatalaksana diare yaitu rehidrasi, dukungan nutrisi, pemberian zinc, antibiotik dan edukasi
pada orang tua.
No. Tujuan terapi WHO Terapi Pasien

1.
 Mencegah dehidrasi  IVFD : Ringer
 Mengatasi dehidrasi yang telah ada laktat 20 tetes/menit
selama 3 jam
 KAEN 3A
10gtt/menit
 Dehidralit
50cc/BAB cair
2.
 Antibiotik selektif Tidak terdapat tanda-tanda infeksi

bakteri

3.
 Mencegah kekurangan nutrisi dengan Pasien makan seperti biasa.

memberikan makanan selama dan setelah


diare
4.
 Mengurangi lama dan beratnya diare, serta Zinc 20 mg per hari
berulangnya episode diare, dengan (PO)
memberikan suplemen zinc
Probiotik 2 x 1 sachet
(PO)
5
 Edukasi Pemberian propiretik
Supp jika suhu >39C.
Paracetamol 4x1cth.
Tidak memberi
makanan dari luar,
tetap member ASI,
Cuci tangan sebelum
dan sesudah member
makan dan minum,
serta membersihkan
pasien.

Obat anti muntah tidak digunakan pada anak dengan diare, muntah karena biasanya
berhenti bila penderita telah terehidrasi. Pemberian terapi cairan meliputi pemberian
cairan yang ditujukan untuk:
1. Memperbaiki dinamika sirkulasi (bila ada syok).
2. Mengganti defisit yang terjadi.
3. Rumatan (maintenance)/ untuk mengganti kehilangan cairan dan elektrolit yang
sedang berlangsung (on going losses).

Pelaksanaan pemberian terapi cairan dapat dilakukan secara oral atau parenteral.
Seharusnya pasien diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang tidak diterapi secara
parenteral, akan tetapi diberikan terapi secara rehidrasi oral untuk mengatasi gejala
dehidrasi. Pada pasien ini diberikan larutan rumatan.

Konsultasi : Dijelaskan secara rasional tentang tatalaksana yang diberikan


Rujukan : Rujukan kepada dokter spesialis Anak

Anda mungkin juga menyukai