Anda di halaman 1dari 22

DIARE

No. Dokumen : SOP/

No. Revisi : 00

SOP Tanggal Terbit : 03 Febuari 2022

Halaman : 1/11

SOP

VIONA ATTUNER,S,Kep.,NS
UPT PUSKESMAS LEMO
NIP. 19880215 201001 2 011

1. Pengertian Diare akut adalah suatu keadaan dimana buang air besar (BAB) dengan
konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan
frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penanganan pasien diare akut


untuk mengatasi gejala terutama dehidrasi, infeksi, dan mencegah
komplikasi.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kandui Nomor 800/74/SK/PKM-


KDI/I/2017 tentang Penanganan Pasien Gawat Darurat dan Atau
Berisiko Tinggi di Puskesmas tahun 2017
4. Referensi Zainuddin Alfian Andi, dkk. 2014. Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi Revisi Tahun 2014. Jakarta:
Direktorat Bina Upaya Kesehatan

5. Prosedur Alat dan Bahan :


1. Alat tulis
2. Rekam medis
3. Alat Kesehatan (tensimeter, stetoscope, thermometer,
timbangan badan, alat pengukur tinggi badan, trial lens set,
Alat Perlindungan Diri / APD, dll)
6. Langkah-langkah 1. WHO telah menetapkan empat unsur utama dalam
penanggulangan diare akut (5 pilar diare) yaitu :
 Pemberian cairan, berupa upaya rehidrasi oral untuk mencegah
maupun mengobati dehidrasi
 Melanjutkan pemberian makanan seperti biasa, terutama ASI
selama diare dan dalam masa penyembuhan
 Tidak menggunakan anti diare, sementara antibiotik maupun
antimicroba hanya untuk kasus tersangka kolera, disentri, atau
terbukti adanya amubiasis.
 Pemberian petunjuk yang efektik bagi ibu dan anak serta
keluarganya tentang upaya rehidrasi oral dirumah, tanda-tanda
untuk merujuk dan cara mencegah diare dimasa yang akan
datang
 Berikan tablet Zinc selama 10 hari berturut-turut
2. Dasar pengobatan diare akut adalah rehidrasi dan memperbaiki
keseimbangan dan elektrolit. Oleh karena itu langkah pertama
adalah menentukkan derajat dehidrasi

Derajat Dehidrasi
Pemeriksaan Diare Tanpa Dehidrasi Dehidrasi
Dehidrasi Ringan/Sedang Berat

Bila terdapat Bila terdapat Bila terdapat


dua tanda atau dua tanda atau dua tanda
lebih lebih atau lebih

Keadaan Baik, sadar Gelisah Lesu, tidak


umum sadar

Mata Tidak Cekung Cekung Sangat


cekung
Keinginan Normal, tidak Kehausan, ingin Malas minum
untuk minum haus minum banyak atau tidak
dapat minum

Turgor kulit Kembali Kembali lambat Kembali


segera sangat
lambat

3. Kemudian lakukan upaya rehidrasi


4. Ukur suhu, tensi, nadi, pernapasan
5. Terapi kausal
- Antibiotik / antiparasit: tergantung penyebab
- Zinc dispersibel
6. Terapi lain tergantung:
- Komplikasi
- Penyakit lain yang menyertai
- Simtomatik
7. Pada penderita diare tanpa dehidrasi (terapi A)
a) Berikan cairan (air tajin, larutan gula garam, oralit) sebanyak
yang diinginkan hingga diare berhenti, sebagai petunjuk berikan
setiap buang air besar
 Anak < 1 tahun : 50 – 100 ml
 Anak 1- 4 tahun : 100 – 200 ml
 Anak > 5 tahun : 200 – 300 ml
 Dewasa : 300 – 400 ml
b) Meneruskan pemberian makanan atau ASI bagi bayi
c) Pemberian makanan :
 Beri makanan yang baru disiapkan. Makanan yang
dianjurkan adalah campuran padi-padian dengan daging atau
ikan tambahkan beberapa tetes minyak atau lemak kedalam
makanan bila mungkin
 Beri sari buah segar atau pisang untuk menambah kalium
 Beri makanan setiap 3-4 jam (6x sehari) atau lebih untuk
anak yang lebih muda
 Masak dan hancurkan atau cincang makanan dengan baik
agar mudah dicerna
 Setelah diare berhenti beri tambahan makanan 1x sehari
selama seminggu
d) Beri obat zinc
Beri zinc 10 hari berturut-turut walaupun diare sudah berhenti.
Dapat diberikan dengan cara dikunyah atau dilarutkan dalam
1 sendok air matang atau ASI.
- Umur <6 bulan diberi 10 mg(1/2 tablet) per hari
- Umur >6 bulan diberi 20 mg (1 tablet) per hari
e) Antibiotik hanya diberikan sesuai indikasi, misal : Disentri ,
Kolera dll.
8. Pada penderita diare dengan dehidrasi ringan sampai sedang
(terapi B):
Jumlah oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama di sarana
kesehatan
Oralit yang diberikan = 75ml x BB anak
Bila BB tidak diketahui berikan oralit sesuai tabel dibawah ini :

Umur 4 bulan 4-12 bulan 12-24 bulan 2-5 tahun

Berat <6kg 6-10 kg 10-12 kg 12-19 kg


Badan

Jumlah 200-400 400-700 700-900 900-1400


Cairan

- Bila anak menginginkan lebih banyak oralit, berikanlah


- Bujuk ibu untuk meneruskan ASI
- Untuk bayi <6 bulan yang tidak mendapat ASI berikan juga
100-200 ml air masak selama masa ini
Pemberian
Pemberian Pertama 30
Umur Kemudian 70
ml/kg
ml/kg

Bayi < 12 bulan Dalam 1 jam Dalam 5 jam

> 20 bulan Dalam 30 menit Dalam 2,5 jam

- Untuk anak >6 bulan , tunda pemberian makan selama 3 jam


kecuali ASI dan oralit
- Beri obat zinc selama 10 hari berturut-turut
- Setelah 3-4 jam , nilai kembali anak menggunakan bagan
penilaian , kemudian pilih rencana terapi a atau b atau c untuk
melanjutkan terapi
9. Pada penderita diare dengan dehidrasi berat (terapi C) :
a) Diberikan Ringger Laktat atau NaCL 0.9% 100 ml/kgBB yang
terbagi dalam beberapa waktu
b) Diulangi lagi bila denyut nadi masih lemah atau tidak teraba
c) Nilai kembali tiap 15-30 menit. Bila nadi belum teraba beri tetesan
lebih cepat
d) Juga beri oralit (5 ml/kg/jam) bila penderita bisa minum; biasanya
setelah 3-4 jam 9bayi) atau 1-2 jam (anak)
e) Beri obat zinc selama 10 hari berturut – turut
f) Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) nilai lagi derajat dehidrasi.
Kemudian pilihlah rencana terapi yang sesuai (A, B atau C) untuk
melanjutkan terapi

10. Penderita dirujuk kerumah sakit bila:


- Dehidrasi berat
- Muntah berat profus
- Demam
- Tinja berdarah
- Makan dan minum sedikit
- BAB cair semakin sering
- Syok
- Sangat haus sekali
- Kompikasi lain (kelainan elektrolit & asam basa, kegagalan
upaya rehidrasional, kejang)
- Tidak membaik dalam 3 hari
11. Diare spesifik
Agar dapat memberikan antimikroba pada kasus yang memerlukan,
gejala-gejala khusus berikut perlu diperhatikan :
Terapi Terapi
Gejala khusus Penyakit Penyebab
Utama pilihan
Diare + muntah Kolera Vibrio Doksisikli Eritromisin
berlebihan cholerae n Furazolido
sehingga n
dehidrasi cepat
terjadi, tinja
seperti air
cucian (leri)
Demam, Shigella Shigella Cotrimox Ampicillin
mual/muntah, azol Asam
sakit kepala, nalidiksat
tinja berdarah
Demam tinja Amoebia Entamoeb Metronid Dehidroem
berdarah, sis a azol etin
berlendir histolytica Hidroklorid
a
Badan lemah, Giardiasi Giardiasis Metronid Kuinakrin
tinja kuning azol
pucat,
berminyak,
berbusa dan
tak berbentuk
Obat antimikroba yang digunakan pada pengobatan diare akut oleh
penyebab khusus
Penyebab Antibiotika terpilih Pilihan lain
Kolera Doksisiklin: Trimethoprim (TMP)
a. Anak : 12, 5 Sulfamethoxazole
mg/kg BB terbagi (SMX)
4 dosis selama 3 1.TMP 0,1 mg/kg BB
hari dan SMX 25 mg/kg BB
b. Dewasa 500 mg (2 x sehari selama 3
X 4/hari selama 3 hari)
hari 2.TMP 160 mg dan SMX
800 mg (2 x sehari
selama 3 hari)
Shigella disentri Kotrimoksazol
a. Anak 60
mg/kg/hr dibagi 2
dosis selama 5
hari
b. Dewasa 960 mg
2X sehari selama
5 hari

Nalidixic Acid
a. Anak 55
mg/kg/hr dibagi 4
dosis selama 5
hari
b. Dewasa 1 g
3X/hari selama 5
hari
Amubiasis usus Metronidazol:
akut a. Anak-anak 1
tahun 50 mg/kg
BB 3 x sehari
selama 7 – 10
hari
b. Dewasa 500 -
750 mg 3 x
sehari selama 7
– 10 hari
Glardiasis Metronidazol:
a. Dewasa : 3 x 25
any selama 5
hari
b. Anak : 9 mg/kg
BB 3 x sehari
selama 5 hari

12. Pencegahan Kolera


- Penjernihan cadangan air dan pembuangan tinja yang memenuhi
standar sangat penting dalam mencegah terjadinya kolera
- Meminum air yang sudah dimasak terlebih dahulu dan
menghindari sayuran mentah atau ikan dan keras yang dimasak
tidak sampai matang
13. Pencegahan Amubiasis
- Perbaikan kesehatan lingkungan dan hygiene perorangan,
disinfeksi sayur dan buah-buahan yang diduga kurang bersih.
- Pengidap kista tidak boleh bekerja dibidang penyiapan makanan
dan minuman.
7. Bagan Alir Terlampir
8. Unit Terkait Poli Umum, UGD, Rawat Inap dan KIA/KB

9. Dukumen Terkait 1. Kartu Rekam Medis

10. Rekaman Historis No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


Perubahan . Diberlakukan

- - - -

BAGAN ALIR
Penatalaksanaan Terapi A (Diare tanpa dehidrasi)

a) Berikan cairan (air tajin, larutan gula garam, oralit) sebanyak


yang diinginkan hingga diare berhenti, sebagai petunjuk
berikan setiap buang air besar
 Anak < 1 tahun : 50 – 100 ml
 Anak 1- 4 tahun : 100 – 200 ml
 Anak > 5 tahun : 200 – 300 ml
 Dewasa : 300 – 400 ml
b) Meneruskan pemberian makanan atau ASI bagi bayi
c) Pemberian makanan
d) Beri obat zinc
e) Antibiotik hanya sesuai indikasi

Penatalaksanaan Terapi B (Diare dengan dehidrasi ringan sampai sedang)


Jumlah oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama di sarana kesehatan

Oralit yang diberikan = 75ml x BB anak


Bila BB tidak diketahui berikan oralit sesuai tabel dibawah ini :

Umur 4 bulan 4-12 bulan 12-24 bulan 2-5 tahun

Berat Badan <6kg 6-10 kg 10-12 kg 12-19 kg

Jumlah Cairan 200-400 400-700 700-900 900-1400

- Bila anak menginginkan lebih banyak oralit, berikanlah


- Bujuk ibu untuk meneruskan ASI
- Untuk bayi <6 bulan yang tidak mendapat ASI berikan juga 100-200 ml air
masak selama masa ini
- Untuk anak >6 bulan , tunda pemberian makan selama 3 jam kecuali ASI dan
oralit
- Beri obat zinc selama 10 hari berturut-turut
- Setelah 3-4 jam , nilai kembali anak menggunakan bagan penilaian , kemudian
pilih rencana terapi a atau b atau c untuk melanjutkan terapi
Penatalaksanaan Terapi C (Diare dengan dehidrasi berat)

a) Diberikan Ringger Laktat atau NaCL 0.9% 100 ml/kgBB yang terbagi dalam
beberapa waktu

Pemberian Kemudian
Umur Pemberian Pertama 30 ml/kg
70 ml/kg

Bayi < 12 bulan Dalam 1 jam Dalam 5 jam

> 20 bulan Dalam 30 menit Dalam 2,5 jam

b) Diulangi lagi bila denyut nadi masih lemah atau tidak teraba
c) Nilai kembali tiap 15-30 menit. Bila nadi belum teraba beri tetesan lebih cepat
d) Juga beri oralit (5 ml/kg/jam) bila penderita bisa minum; biasanya setelah 3-4 jam
9bayi) atau 1-2 jam (anak)
e) Beri obat zinc selama 10 hari berturut – turut
f) Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) nilai lagi derajat dehidrasi. Kemudian pilihlah
rencana terapi yang sesuai (A, B atau C) untuk melanjutkan terapi

Penderita dirujuk kerumah sakit bila:


- Dehidrasi berat
- Muntah berat profus
- Demam
- Tinja berdarah
- Makan dan minum sedikit
- BAB cair semakin sering
- Syok
- Sangat haus sekali
- Kompikasi lain (kelainan elektrolit & asam basa, kegagalan upaya rehidrasional,
kejang)
- Tidak membaik dalam 3 hari
DIARE
No. Dokumen : / / SOP/PKM-LM/1/2023

No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit : 09 JANUARI 2023


Halaman :1/11

dr.Priyanto
UPT PUSKESMAS LEMO
NIP. 19840507 201705 1 001

11. Pengertian Diare akut adalah suatu keadaan dimana buang air besar (BAB) dengan
konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan
frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari

12. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penanganan pasien diare akut
untuk mengatasi gejala terutama dehidrasi, infeksi, dan mencegah
komplikasi.

13. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kandui Nomor 800/74/SK/PKM-


KDI/I/2017 tentang Penanganan Pasien Gawat Darurat dan Atau
Berisiko Tinggi di Puskesmas tahun 2017
14. Referensi Zainuddin Alfian Andi, dkk. 2014. Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi Revisi Tahun 2014. Jakarta:
Direktorat Bina Upaya Kesehatan

15. Prosedur Alat dan Bahan :


4. Alat tulis
5. Rekam medis
6. Alat Kesehatan (tensimeter, stetoscope, thermometer,
timbangan badan, alat pengukur tinggi badan, trial lens set,
Alat Perlindungan Diri / APD, dll)
16. Langkah-langkah 14. WHO telah menetapkan empat unsur utama dalam
penanggulangan diare akut (5 pilar diare) yaitu :
 Pemberian cairan, berupa upaya rehidrasi oral untuk mencegah
maupun mengobati dehidrasi
 Melanjutkan pemberian makanan seperti biasa, terutama ASI
selama diare dan dalam masa penyembuhan
 Tidak menggunakan anti diare, sementara antibiotik maupun
antimicroba hanya untuk kasus tersangka kolera, disentri, atau
terbukti adanya amubiasis.
 Pemberian petunjuk yang efektik bagi ibu dan anak serta
keluarganya tentang upaya rehidrasi oral dirumah, tanda-tanda
untuk merujuk dan cara mencegah diare dimasa yang akan
datang
 Berikan tablet Zinc selama 10 hari berturut-turut
15. Dasar pengobatan diare akut adalah rehidrasi dan memperbaiki
keseimbangan dan elektrolit. Oleh karena itu langkah pertama
adalah menentukkan derajat dehidrasi

Derajat Dehidrasi
Pemeriksaan Diare Tanpa Dehidrasi Dehidrasi
Dehidrasi Ringan/Sedang Berat

Bila terdapat Bila terdapat Bila terdapat


dua tanda atau dua tanda atau dua tanda
lebih lebih atau lebih

Keadaan Baik, sadar Gelisah Lesu, tidak


umum sadar

Mata Tidak Cekung Cekung Sangat


cekung

Keinginan Normal, tidak Kehausan, ingin Malas minum


untuk minum haus minum banyak atau tidak
dapat minum

Turgor kulit Kembali Kembali lambat Kembali


segera sangat
lambat

16. Kemudian lakukan upaya rehidrasi


17. Ukur suhu, tensi, nadi, pernapasan
18. Terapi kausal
- Antibiotik / antiparasit: tergantung penyebab
- Zinc dispersibel
19. Terapi lain tergantung:
- Komplikasi
- Penyakit lain yang menyertai
- Simtomatik
20. Pada penderita diare tanpa dehidrasi (terapi A)
e) Berikan cairan (air tajin, larutan gula garam, oralit) sebanyak
yang diinginkan hingga diare berhenti, sebagai petunjuk berikan
setiap buang air besar
 Anak < 1 tahun : 50 – 100 ml
 Anak 1- 4 tahun : 100 – 200 ml
 Anak > 5 tahun : 200 – 300 ml
 Dewasa : 300 – 400 ml
f) Meneruskan pemberian makanan atau ASI bagi bayi
g) Pemberian makanan :
 Beri makanan yang baru disiapkan. Makanan yang
dianjurkan adalah campuran padi-padian dengan daging atau
ikan tambahkan beberapa tetes minyak atau lemak kedalam
makanan bila mungkin
 Beri sari buah segar atau pisang untuk menambah kalium
 Beri makanan setiap 3-4 jam (6x sehari) atau lebih untuk
anak yang lebih muda
 Masak dan hancurkan atau cincang makanan dengan baik
agar mudah dicerna
 Setelah diare berhenti beri tambahan makanan 1x sehari
selama seminggu
h) Beri obat zinc
Beri zinc 10 hari berturut-turut walaupun diare sudah berhenti.
Dapat diberikan dengan cara dikunyah atau dilarutkan dalam
1 sendok air matang atau ASI.
- Umur <6 bulan diberi 10 mg(1/2 tablet) per hari
- Umur >6 bulan diberi 20 mg (1 tablet) per hari
e) Antibiotik hanya diberikan sesuai indikasi, misal : Disentri ,
Kolera dll.
21. Pada penderita diare dengan dehidrasi ringan sampai sedang
(terapi B):
Jumlah oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama di sarana
kesehatan
Oralit yang diberikan = 75ml x BB anak
Bila BB tidak diketahui berikan oralit sesuai tabel dibawah ini :

Umur 4 bulan 4-12 bulan 12-24 bulan 2-5 tahun

Berat <6kg 6-10 kg 10-12 kg 12-19 kg


Badan

Jumlah 200-400 400-700 700-900 900-1400


Cairan

- Bila anak menginginkan lebih banyak oralit, berikanlah


- Bujuk ibu untuk meneruskan ASI
- Untuk bayi <6 bulan yang tidak mendapat ASI berikan juga
Pemberian
Pemberian Pertama 30
Umur Kemudian 70
ml/kg
ml/kg

Bayi < 12 bulan Dalam 1 jam Dalam 5 jam

> 20 bulan Dalam 30 menit Dalam 2,5 jam

100-200 ml air masak selama masa ini


- Untuk anak >6 bulan , tunda pemberian makan selama 3 jam
kecuali ASI dan oralit
- Beri obat zinc selama 10 hari berturut-turut
- Setelah 3-4 jam , nilai kembali anak menggunakan bagan
penilaian , kemudian pilih rencana terapi a atau b atau c untuk
melanjutkan terapi
22. Pada penderita diare dengan dehidrasi berat (terapi C) :
g) Diberikan Ringger Laktat atau NaCL 0.9% 100 ml/kgBB yang
terbagi dalam beberapa waktu
h) Diulangi lagi bila denyut nadi masih lemah atau tidak teraba
i) Nilai kembali tiap 15-30 menit. Bila nadi belum teraba beri tetesan
lebih cepat
j) Juga beri oralit (5 ml/kg/jam) bila penderita bisa minum; biasanya
setelah 3-4 jam 9bayi) atau 1-2 jam (anak)
k) Beri obat zinc selama 10 hari berturut – turut
l) Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) nilai lagi derajat dehidrasi.
Kemudian pilihlah rencana terapi yang sesuai (A, B atau C) untuk
melanjutkan terapi

23. Penderita dirujuk kerumah sakit bila:


- Dehidrasi berat
- Muntah berat profus
- Demam
- Tinja berdarah
- Makan dan minum sedikit
- BAB cair semakin sering
- Syok
- Sangat haus sekali
- Kompikasi lain (kelainan elektrolit & asam basa, kegagalan
upaya rehidrasional, kejang)
- Tidak membaik dalam 3 hari
24. Diare spesifik
Agar dapat memberikan antimikroba pada kasus yang memerlukan,
gejala-gejala khusus berikut perlu diperhatikan :
Terapi Terapi
Gejala khusus Penyakit Penyebab
Utama pilihan
Diare + muntah Kolera Vibrio Doksisikli Eritromisin
berlebihan cholerae n Furazolido
sehingga n
dehidrasi cepat
terjadi, tinja
seperti air
cucian (leri)
Demam, Shigella Shigella Cotrimox Ampicillin
mual/muntah, azol Asam
sakit kepala, nalidiksat
tinja berdarah
Demam tinja Amoebia Entamoeb Metronid Dehidroem
berdarah, sis a azol etin
berlendir histolytica Hidroklorid
a
Badan lemah, Giardiasi Giardiasis Metronid Kuinakrin
tinja kuning azol
pucat,
berminyak,
berbusa dan
tak berbentuk
Obat antimikroba yang digunakan pada pengobatan diare akut oleh
penyebab khusus
Penyebab Antibiotika terpilih Pilihan lain
Kolera Doksisiklin: Trimethoprim (TMP)
c. Anak : 12, 5 Sulfamethoxazole
mg/kg BB terbagi (SMX)
4 dosis selama 3 3.TMP 0,1 mg/kg BB
hari dan SMX 25 mg/kg BB
d. Dewasa 500 mg (2 x sehari selama 3
X 4/hari selama 3 hari)
hari 4.TMP 160 mg dan SMX
800 mg (2 x sehari
selama 3 hari)
Shigella disentri Kotrimoksazol
c. Anak 60
mg/kg/hr dibagi 2
dosis selama 5
hari
d. Dewasa 960 mg
2X sehari selama
5 hari

Nalidixic Acid
c. Anak 55
mg/kg/hr dibagi 4
dosis selama 5
hari
d. Dewasa 1 g
3X/hari selama 5
hari
Amubiasis usus Metronidazol:
akut c. Anak-anak 1
tahun 50 mg/kg
BB 3 x sehari
selama 7 – 10
hari
d. Dewasa 500 -
750 mg 3 x
sehari selama 7
– 10 hari
Glardiasis Metronidazol:
c. Dewasa : 3 x 25
any selama 5
hari
d. Anak : 9 mg/kg
BB 3 x sehari
selama 5 hari

25. Pencegahan Kolera


- Penjernihan cadangan air dan pembuangan tinja yang memenuhi
standar sangat penting dalam mencegah terjadinya kolera
- Meminum air yang sudah dimasak terlebih dahulu dan
menghindari sayuran mentah atau ikan dan keras yang dimasak
tidak sampai matang
26. Pencegahan Amubiasis
- Perbaikan kesehatan lingkungan dan hygiene perorangan,
disinfeksi sayur dan buah-buahan yang diduga kurang bersih.
- Pengidap kista tidak boleh bekerja dibidang penyiapan makanan
dan minuman.
17. Bagan Alir Terlampir

18. Unit Terkait Poli Umum, UGD, Rawat Inap dan KIA/KB

19. Dukumen Terkait 2. Kartu Rekam Medis

20. Rekaman Historis No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


Perubahan . Diberlakukan

- - - -
BAGAN ALIR

Penatalaksanaan Terapi A (Diare tanpa dehidrasi)

f) Berikan cairan (air tajin, larutan gula garam, oralit) sebanyak


yang diinginkan hingga diare berhenti, sebagai petunjuk
berikan setiap buang air besar
 Anak < 1 tahun : 50 – 100 ml
 Anak 1- 4 tahun : 100 – 200 ml
 Anak > 5 tahun : 200 – 300 ml
 Dewasa : 300 – 400 ml
g) Meneruskan pemberian makanan atau ASI bagi bayi
h) Pemberian makanan
i) Beri obat zinc
j) Antibiotik hanya sesuai indikasi

Penatalaksanaan Terapi B (Diare dengan dehidrasi ringan sampai sedang)

Jumlah oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama di sarana kesehatan


Oralit yang diberikan = 75ml x BB anak

Bila BB tidak diketahui berikan oralit sesuai tabel dibawah ini :

Umur 4 bulan 4-12 bulan 12-24 bulan 2-5 tahun

Berat Badan <6kg 6-10 kg 10-12 kg 12-19 kg

Jumlah Cairan 200-400 400-700 700-900 900-1400

- Bila anak menginginkan lebih banyak oralit, berikanlah


- Bujuk ibu untuk meneruskan ASI
- Untuk bayi <6 bulan yang tidak mendapat ASI berikan juga 100-200 ml air
masak selama masa ini
- Untuk anak >6 bulan , tunda pemberian makan selama 3 jam kecuali ASI dan
oralit
- Beri obat zinc selama 10 hari berturut-turut
- Setelah 3-4 jam , nilai kembali anak menggunakan bagan penilaian , kemudian
pilih rencana terapi a atau b atau c untuk melanjutkan terapi
Penatalaksanaan Terapi C (Diare dengan dehidrasi berat)

g) Diberikan Ringger Laktat atau NaCL 0.9% 100 ml/kgBB yang terbagi dalam
beberapa waktu

Pemberian Kemudian
Umur Pemberian Pertama 30 ml/kg
70 ml/kg

Bayi < 12 bulan Dalam 1 jam Dalam 5 jam

> 20 bulan Dalam 30 menit Dalam 2,5 jam

h) Diulangi lagi bila denyut nadi masih lemah atau tidak teraba
i) Nilai kembali tiap 15-30 menit. Bila nadi belum teraba beri tetesan lebih cepat
j) Juga beri oralit (5 ml/kg/jam) bila penderita bisa minum; biasanya setelah 3-4 jam
9bayi) atau 1-2 jam (anak)
k) Beri obat zinc selama 10 hari berturut – turut
l) Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) nilai lagi derajat dehidrasi. Kemudian pilihlah
rencana terapi yang sesuai (A, B atau C) untuk melanjutkan terapi

Penderita dirujuk kerumah sakit bila:


- Dehidrasi berat
- Muntah berat profus
- Demam
- Tinja berdarah
- Makan dan minum sedikit
- BAB cair semakin sering
- Syok
- Sangat haus sekali
- Kompikasi lain (kelainan elektrolit & asam basa, kegagalan upaya rehidrasional,
kejang)
- Tidak membaik dalam 3 hari

Anda mungkin juga menyukai