1. Pengertian Buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair setengah
padat. Kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 g atau 200
ml/24 jam. Diare akut adalah diare yangonset gejalanya tiba-tiba dan berlangsung
kurang dari 14 hari
2. Tujuan Untuk dapat membuat diagnosis dan penatalaksanaan gastroenteritis akut dengan
baik dan benar
3. Kebijakan Keputusan Pimpinan Puskesma Palolo Nomor :
Tentang Jenis-Jenis Pelayanan Puskesmas Palolo
4. Referensi 1. Hendarwanto. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Saryono W.P (editor). Balai
Penerbit: UI. 2000
2. Ilmu Kesehatan Anak FKUI
5. Prosedur DIAGNOSIS
Anamnesa
Bentuk feses (watery diarrhea atau inflammatory diare
Makanan dan minuman 6-24 jam terakhir yang dimakan/minum oleh
penderita
Adakah orang lain sekitarnya menderita hal serupa yang mungkin oleh
karena keracunan makanan atau pencemaran sumber air
Pola kehidupan seksual
PENATALAKSANAAN
1. Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan
Pada prinsipnya jumlah cairan yang hendak diberikan sesuai dengan jumlah
cairan yang keluar dari badan. Kehilangan cairan dari badan dapat dihitung
dengan memakai cara :
a. BJ Plasma dengan memakai rumus :
Kebutuhan cairan :
BJ plasma – 1.025x BB(kg) x 4 ml
0.001
b. Metode Pierce berdasarkan kriteria klinis :
Dehidrasi ringan, kebutuhan cairan 5% x KgBB
Dehidrasi sedang, kebutuhan cairan 8% x KgBB
Dehidrasi berat, kebutuhan cairan 10% x KgBB
2. Terapi simtomatik
a. Kelompok opiat
Dalam kelompok ini tergolong kodein fosfat, loperamid HCl serta
kombinasi difenoksilat dan atropin sulfat (lomotil) 5mg 3-4x sehari. Efek
kelompok obat tersebut meliputi penghambatan populasi, peningkatan
absorbsi cairan sehingga dapat memperbaiki konsistensi feses dan
mengurangi frekuensi diare.
b. Kelompok absorbent
Arang aktif, attapulgit aktif, bismut subsalisilat, pektin, kaolin, atau smektit
diberikan atas dasar argumentasi bahwa zat ini dapat menyerap bahan
infeksius atau toksin-toksin zat hidrofilik
c. Probiotik
Terdiri dari Lactobacillus dan Bifidobacteria atau Saccharomyces boulardii. Bila
mengalami peningkatan jumlahnya di saluran cerna akan memiliki efek
yang positif karena berkompetensi untuk nutrisi dan reseptor saluran cerna.
Terapi Diare menurut WHO
1. Rehidrasi
2. Erly refeeding
3. Medikamentosa
a. Antibiotik hanya diberikan jika ada indikasi BAB berdarah atau
berlendir
b. Pemberian suplemen zick
4. Edukasi
Terapi Diare menurut ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Penilaian derajat dehidrasi
Penilaian A B C
Lesu, lunglai atau
Keadaan Umum Baik, sadar Gelisa,rewel
tidak sadar
Sangat cekung
Mata Normal Cekung
dan kering
Air Mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut dan Lidah Basah Kering Sak=ngat kering
Malas minum
Minum biasa, Haus, ingin
Rasa Haus atau tidak bisa
tidak haus minum
minum
Kembali sangat
Turgor Kulit Kembali cepat Kembali lambat
lambat
Hasil Dehidrasi
Tanpa dehidrasi Dehidrasi berat
Pemeriksaan ringan/sedang
Terapi Rencana terapi A Rencana terapi B Rencana terapi C
PUSKESMAS PALOLO
2017