No Dokumen :016/UKM/01/2023
SOP No Revisi :
Tanggal Terbit : 03 Januari 2023
Halaman : 1/4
A. Pengertian Diare adalah keadaan buang-buang air dengan banyak cairan dan
merupakan gejala dari penyakit-penyakit tertentu atau gangguan lain;
Diare akut adalah buang air besar lembek/cair konsistensinya encer,
lebih sering dari biasanya disertai berlendir, bau amis, berbusa bahkan
dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya dan
berlangsung kurang dari 7 hari;
Diare nonspesifik adalah diare yang bukan disebabkan oleh kuman
khusus maupun parasite;
Cara menentukan derajat dehidrasi.
D. Referensi Kapita Selekta Kedokteran, Jild 1 hal 500-504, Jild 2 hal 470-476.
E. Alat / bahan 1. Persiapan alat dan bahan:
a. Masker;
b. Sarung tangan ( Kondisional).
2. Petugas yang melaksanakan:
a. Dokter ;
b. Perawat ;
c. Bidan.
F. Prosedur 1. Langkah – Langkah ;
Langkah- a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut;
Langkag b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien;
c. Petugas menanyakan keluhan utama pasien, sejak kapan BAB
cair, berapa kali BAB dalam sehari, apakah terdapat lendir, darah
atau ampas dalam tinja, adakah orang lain yang terkena diare dan
makanan atau minuman yang dikonsumsi sebelum diare;
d. Petugas menanyakan keluhan penyerta diare, apakah pasien
mengeluhkan demam, mual, muntah, nyeri perut sampai kejang
perut;
e. Petugas menanyakan adanya gejala dehidrasi seperti lemas,
merasa haus, lidah dan kerongkongan kering, suara serak, pada
bayi ubun-ubun cekung, air mata tidak keluar dan turgor kulit
menurun;
f. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah;
g. Petugas mengukur suhu tubuh pasien;
h. Perugas mengukur nadi pasien;
i. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien, apakah bising usus
meningkat, nyeri tekan pada bagian perut, turgor kulit menurun,
selaput lendir mulut dan bibir kering;
j. Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan;
k. Petugas menentukan derajat dehidrasi;
l. Petugas menetukan terapi sesuai dengan penyebab diare, gejala
2/4
dan derajat dehidrasi;
m. Petugas memberikan pengobatan untuk rehidrasi ;
1) Pada pasien diare tanpa dehidrasi (Terapi A):
a) Berikan cairan (air tajin, larutan gula garam, oralit) sebanyak
yang diinginkan hingga diare stop, sebagai petunjuk berikan
tiap habis BAB:
Anak <1 thn : 50 – 100 mL;
Anak 1 – 4 thn : 100–200 mL;
Anak >5 tahun : 200–300 mL ;
Dewasa : 300–400 mL .
b) Meneruskan pemberian makanan atau ASI bagi bayi.
2) Pada pasien diare dengan dehidrasi ringan–sedang (Terapi B):
a) Oralit diberikan 75 mL/kgBB dalam 3 jam, jangan dengan
botol;
b) Jika anak muntah (karena pemberian cairan terlalu cepat),
tunggu 5-10 menit lalu ulangi lagi, dengan pemberian lebih
lambat (1 sendok tiap 2-3 menit).
n. Petugas merujuk pasien dengan dehidrasi berat ke IGD untuk dilakukan
rehidrasi parental ;
a) Diberikan Ringer Laktat 100 mL yang terbagi dalam beberapa waktu;
b) Tiap 1-2 jam pasien diperiksa ulang, jika hidrasi tidak membaik
tetesan dipercepat. Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (pasien lebih tua)
pasien kembali di periksa.
Pemberian Cairan Untuk Bayi Diare Dengan Dehidrasi Berat
Pemberian Pemberian
30 mL/kg 70 mL/kg
Bayi/anak > 12
dalam 30 menit 2,5 jam
bulan
Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
4/4
5/4