Anda di halaman 1dari 5

DIARE AKUT NONSPESIFIK

No. 400.7.2.13/0369
:
Dokumen /SPO/RJ/II
No.
: 00
SOP Revisi
Tanggal
: 4 Januari 2023
Terbit
Halaman : 1/5

BLUD UPT AHMAD JUNAEDI,


Puskemas Cibaliung SKM

1. Pengertian  Diare adalah keadaan buang-buang air dengan banyak


cairan dan merupakan gejala dari penyakit-penyakit tertentu
atau gangguan lain.
 Diare akut adalah buang air besar lembek/cair konsistensinya
encer, lebih sering dari biasanya disertai berlendir, bau amis,
berbusa bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya
lebih sering dari biasanya dan berlangsung kurang dari 7
hari.
 Diare nonspesifik adalah diare yang bukan disebabkan oleh
kuman khusus maupun parasit.
 Cara menentukan derajat dehidrasi

Gejala Derajat Dehidrasi


Minimal (< 3% Ringan sampai Berat (>
dari berat sedang (3-9% 9% dari
badan) dari berat berat
badan) badan)
Status mental Baik, sadar Normal, lemas, Apatis,
penuh atau gelisah, letargi,
iritabel tidak sadar
Rasa haus Minum normal, Sangat haus, Tidak dapat
mungkin sangat ingin minum
menolak minum
minum
Denyut Normal Normal sampai Takikardi,
jantung meningkat pada kasus
berat
bradikardi
Kualitas Normal Normal sampai Lemah
denyut nadi menurun atau tidak
teraba
Pernapasan Normal Normal cepat Dalam
Mata Normal Sedikit cekung Sangat
cekung
Air mata Ada Menurun Tidak ada
Mulut dan Basah Kering Pecah-
lidah pecah
Turgor kulit Baik < 2 detik > 2 detik
Isian kapiler Normal Memanjang Memanjang
, minimal
Ekstremitas Hangat Dingin Dingin
Output urin Normal sampai Menurun Minimal
menurun
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan Diare
Akut Nonspesifik

3. Kebijakan Keputusan Pimpinan BLUD UPT Puskesmas Cibaliung Nomor :


400.7.2.13/0204/SK/Kep tentang Indikator dan target kinerja
pelayanan UKM (P2P)
4. Referensi Kapita Selekta Kedokteran, Jild 1 hal 500-504, Jild 2 hal 470-476
5. Prosedur / 1. Persiapan alat dan bahan:
Langkah- a. Masker
langkah b. Gaun pelindung
c. Face shield
d. Sarung tangan
2. Petugas yang melaksanakan:
a. Dokter gigi
b. Perawat gigi
3. Langkah - langkah
a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
c. Petugas menanyakan keluhan utama pasien, sejak kapan
BAB cair, berapa kali BAB dalam sehari, apakah terdapat
lendir, darah atau ampas dalam tinja, adakah orang lain yang
terkena diare dan makanan atau minuman yang dikonsumsi
sebelum diare.
d. Petugas menanyakan keluhan penyerta diare, apakah pasien
mengeluhkan demam, mual, muntah, nyeri perut sampai
kejang perut.
e. Petugas menanyakan adanya gejala dehidrasi seperti lemas,
merasa haus, lidah dan kerongkongan kering, suara serak,
pada bayi ubun-ubun cekung, air mata tidak keluar dan turgor
kulit menurun.
f. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
g. Petugas mengukur suhu tubuh pasien
h. Perugas mengukur nadi pasien
i. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien, apakah bising
usus meningkat, nyeri tekan pada bagian perut, turgor kulit
menurun, selaput lendir mulut dan bibir kering.
j. Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil
pemeriksaan.
k. Petugas menentukan derajat dehidrasi,
l. Petugas menetukan terapi sesuai dengan penyebab diare,
gejala dan derajat dehidrasi,
m. Petugas memberikan pengobatan untuk rehidrasi
1) Pada pasien diare tanpa dehidrasi (Terapi A):
a) Berikan cairan (air tajin, larutan gula garam, oralit)
sebanyak yang diinginkan hingga diare stop, sebagai
petunjuk berikan tiap habis BAB:
 Anak <1 thn : 50 – 100 mL
 Anak 1 – 4 thn : 100–200 mL.
 Anak >5 tahun : 200–300 mL
 Dewasa : 300–400 mL
b) Meneruskan pemberian makanan atau ASI bagi bayi.
2) Pada pasien diare dengan dehidrasi ringan–sedang
(Terapi B):
a) Oralit diberikan 75 mL/kgBB dalam 3 jam, jangan
dengan botol.
b) Jika anak muntah (karena pemberian cairan terlalu
cepat), tunggu 5-10 menit lalu ulangi lagi, dengan
pemberian lebih lambat (1 sendok tiap 2-3 menit).
n. Petugas merujuk pasien dengan dehidrasi berat ke IGD untuk
dilakukan rehidrasi parental
a) Diberikan Ringer Laktat 100 mL yang terbagi dalam beberapa
waktu.
b) Tiap 1-2 jam pasien diperiksa ulang, jika hidrasi tidak membaik
tetesan dipercepat. Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (pasien
lebih tua) pasien kembali di periksa
Pemberian Cairan Untuk Bayi Diare Dengan Dehidrasi Berat

Pemberian
Pemberian kemudian
Umur pertama
70 mL/kg
30 mL/kg

Bayi <12 bulan dalam 1 jam dalam 5 jam

Bayi/anak > 12
dalam 30 menit 2,5 jam
bulan

o. Petugas menetukan terapi farmakologi,


a. Zink selama 10 hari berturut - turut
Bayi < 6 bulan dengan dosis 1 x 10 mg
Bayi > 6 bulan dengan dosis 1 x 20 mg
b. Pengobatan antibiotic maupun antimikroba hanya untuk
kasus tersangka kolera, disentri, atau terbukti giardiasis atau
amubiasis
 Kolera : Kotrimoksazol 2 x 3 tab (awal) dilanjutkan 2 x 2
tab / hari atau Tetrasiklin 4 x 500 mg
 E. Coli : tidak memerlukan terapi
 Salmonela : Ampisilin 4 x 1 g atau Kotrimoksazol 4 x 500
mg atau Siprofloksasin 2 x 500 mg
 Shigella : Ampisilin 4 x 1 g atau Kloramfenikol 4 x 500
mg
 Amebiasis : Metronidazol 4 x 500 mg atau Tetrasiklin 4 x
500 mg
 Giardiasis : Klorokuin 3 x 100 mg atau Metronidazol 3 x
250 mg
 Virus : Simtomatik & Suportif
c. Pemberian anti emetik seperti antacid, B6, domperidon jika
pasien mual
p. Petugas menyarankan agar pasien tetap meneruskan makan
dan minum lebih banyak, untuk bayi tetap meneruskan ASI,
q. Petugas memberikan informasi kesehatan mengenai diare
dan prinsip pengobatan, perawatan selama di rumah
(rehidrasi oral di rumah), waktu untuk kontrol ulang dan
upaya supaya diare tidak terulang
r. Petugas menuliskan resep untuk mengobati gejala dan
penyebab diare:
s. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnose dan terapi
pada rekam medic pasien
t. Petugas menulis hasil pemeriksaan pada buku register.
6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang Riwayat penyakit lain pasien


perlu
diperhatikan

8. Unit Terkait 1. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut


2. Ruang Pendaftaran dan Rekam Medik
3. Ruang Pemeriksaan Umum
4. Ruang Laboratorium
5. Ruang Farmasi

9. Dokumen 1. Rekam Medis


Terkait 2. Catatan Tindakan

10. Rekaman
Tanggal mulai
historis No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai