Disusun oleh :
NIM : 202106090452
NIM : 202106090452
Pembimbing Institusi
b. Klasifikasi Diare
Ada tiga jenis diare menurut lama terjadinya yaitu diare
akut, diare persisten dan diare kronik. Klasifikasi diare
berdasarkan lama waktu dapat dikelompokkan menjadi :
1) Diare Akut
Diare akut yaitu buang air besar dengan frekuensi yang
meningkat dan konsistensi tinja yang lembek atau cair dan
bersifat mendadak datangnya dan berlangsung dalam waktu
kurang dari 2 minggu. Diare akut berlangsung kurang dari
14 hari tanpa diselang-seling berhenti lebih dari 2 hari.
Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dari tubuh
penderita, gradasi penyakit diare dapat dibedakan dala empat
kategori, yaitu:
a) Diare tanpa dehidrasi
b) Diare dengan dehidrasi ringan, apabila cairan yan hilang
2-5% dari berat badan
c) Diare dengan dehidrasi sedang, apabila cairan yang
hilang berkisar 5-8% dari berat badan
d) Diare dengan dehidrasi berat, apabila cairan yang hilang
lebih dari 8-10% dari berat badan.
2) Diare persisten
Diare persisten adalah diare yang berlangsung 15-30 hari,
merupakan kelanjutan dari diare akut atau peralihan antara
diare akut dan kronik.
3) Diare Kronik
Diare kronis adalah diare hilang-timbull, atau berlangsung
lama dengan penyebab non-infeksi, seperti penyakit
sensitive terhadap gluten atau gangguan metabolism yang
menurun. Lama diare kronik lebih dari 30 hari. Diare kronik
adalah diare yang bersifat menahun atau persisten dan
berlangsung 2 minggu lebih.
c. Patofisiologi Diare
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah:
1) Gangguan Osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat
diserap akan meyebabkan tekanan osmotik dalam rongga
usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit
ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini
akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga
timbul diare. Mukosa usus halus adalah epitel berpori, yang
dapat dilewati air dan elektrolit dengan cepat untuk
mempertahankan tekanan osmotik antara isi usus dengan
cairan ekstraseluler.
Diare terjadi jika terdapat bahan yang secara osmotik
dan sulit diserap. Bahan tersebut berupa larutan isotonik dan
hipertronik. Larutan isotonik, air dan bahan yang larut di
dalamnya akan lewat tanpa diabsorbsi sehingga terjadi diare.
Bila substansi yang diabsorbsi berupa larutan hipertonik, air
dan elektronik akan pindah dari cairan ekstraseluler ke
dalam lumen usus sampai osmolaritas dari usus sama dengan
cairan ekstraseluler dan darah sehingga terjadi diare.
2) Gangguan Sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada
dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan
elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul
karena terdapat peningkatan isi rongga usus. Akibat
rangsangan mediator abnormal misalnya enterotoksin yang
menyebabkan villi gagal mengabsorbsi natrium, sedangkan
sekresi klorida di sel epitel berlangsung terus atau
meningkat. Hal ini menyebabkan peningkatan sekresi air dan
elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang
berlebihan akan merangsang usus mengeluarkannya
sehingga timbul diare.
3) Gangguan Motilitas Usus
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya
kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul
diare. Sebaliknya, bila peristaltik usus menurun akan
mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya
dapat menimbulkan diare pula.
`
j. Penatalaksanaan Diare
Dasar pengobatan diare adalah
3. Pemberian Zinc
2. Dehidrasi
1. Pengertian dehidrasi
Menurut Mentes dan Kang (2013) dehidrasi adalah suatu
keadaan penurunan total air di dalam tubuh karena hilangnya
cairan secara patologis, asupan air tidak adekuat, atau kombinasi
keduanya. Dehidrasi terjadi karena pengeluaran air lebih banyak
daripada jumlah yang masuk, dan kehilangan cairan ini juga
disertai dengan hilangnya elektrolit. Dehidrasi adalah suatu
gangguan dalam keseimbangan air yang disebabkan pengeluaran
dalam tubuh melebihi pemasukan dalam tubuh sehingga jumlah
air pada tubuh berkurang (Prescilla, 2009).
5. Prognosis
Menurut Meadow dan Newell (2005) mengatakan penyakit
diare yang tidak dapat mendapatkan pertolongan dengan segera
akan mengalami dehidrasi dan dapat menyebabkan kematian
pada anak. Adanya infeksi yang berulang, akan menimbulkan
daya proteksi pada infeksi berikutnya.
2) dehidrasi berat
Beri cairan intravena segera ringer laktat atau NaCl
0,9%. Usia <1 tahun 30ml/BB 1 jam pertama kemudian
50ml/BB per 5 jam, >1 tahun 30ml/BB 30 menit
pertama, kemudian 50ml/BB 2 ½ jam. Nilai kembali
tiap 15-30 menit serta diberikan oralit 5ml/kg/jam jika
bisa minum biasanya 3-4 jam untuk bayi dan 1-2 jam
untuk anak serta berikan obat zinc selama 10 hari
berturut-turut.
c. Demam
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
Anak
Nama anak : An. G
Tanggal Lahir : 10 Februari 2017
Usia : 60 bulan
Jenis Kelamin : Laki-Laki
BB : 15 Kg
Anak ke : 1 (pertama)
Orang Tua
Nama klien : Ny. F Nama suami : Tn. M
Umur : 25 th Umur : 26 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan : - Penghasilan : Rp 2.700.000,-
Alamat : Jantilangkung Alamat : Jantilangkung
2. Alasan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan anaknya yang diare kurang lebih
5x dan rewel sejak kemarin malam
c) Pola Istirahat : Ibu mengatakan tidur malam ±10 jam dan tidur siang
3-4 jam per hari tanpa ada keluhan
8. Riwayat Imunisasi
Ibu mengatakan anaknya sudah melakukan imunisasi lengkap mulai
dari Hb0 pada saat lahir sampai dengan imunisasi Campak Rubella
lanjutan usia 18 bulan.
Tanggal Jenis Imunisasi Keterangan
25 September 2017 Hb0
Oktober 2017 Polio 01 Ibu mengatakan lupa
Oktober 2017 BCG tanggalnya
November 2017 DPT Combo 1, Polio
2
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : anak rewel seperti kesakitan
Kesadaran : Compomenstis
BB : 16 kg
BB sebelumnya : 16,3 kg (turun 0,3kg)
TTV :
Nadi : 100x/menit
RR : 40x/menit
Suhu : 36,9 C
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : simetris, tidak ada benjolan abnormal, rambut
warna hitam, ubun-ubun besar menutup
Wajah : oval, simetris, tidak pucat, tidak ada kuning
Mata : simetris, cekung, konjungtiva merah muda, sclera
putih
Hidung : simetris, bersih, tidak ada kelainan, tidak ada
pernafasan cuping hidung
Telinga : daun telinga simetris, bersih, tidak ada kelainan
Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid dan
kelenjar limfe
Dada : simetris, gerak nafas teratur
Perut : tidak ada benjolan abnormal, turgor baik (Kembali
cepat)
Genetalia : bersih
Anus : tidak iritasi, berak cair+ampas (+)
Ekstremitas atas & bawah : simetris, polidaktil (-), syndaktil (-),
gerak sendi bebas, RCT <2 menit
b. Inspeksi
Dada : paru sonor, jantung lup dup
Perut : Peristaltik >25x/menit (hiperperistaltik)
c. Perkusi
Abdomen : tidak kembung
V. INTERVENSI
Dx : An. G Usia 5 Tahun Dengan Diare Dehidrasi Ringan
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan Kebidanan anak tidak dehidrasi dan diare dapat
berhenti
Kriteria hasil :
1. Ibu mengerti kondisi anak saat ini
2. Ibu mengerti tujuan rehidrasi
3. Anak mendapatkan rehidrasi
4. Ibu bisa memberikan rehidrasi oral
5. Ibu dapat melakukan pengawasan terhadap keadaan anaknya
Rencana tindakan
1. Beri cairan, tablet zinc, dan makanan sesuai rencana terapi B
R/pemenuhan kebutuhan cairan, zinc sebagai pemenuhan nutrien
2. Jika terdapat klasifikasi berat:
- Rujuk segera
- Jika masih bisa minum, beriksan ASI dan larutan oralit selama
perjalanan R/ pemenuhan kebutuhan cairan mencegah dehidrasi
R/ Untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat
3. Nasehati kapan kembali segera
Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan R/ agar ibu mampu
mengevaluasi kondisi anak dan menjamin anak dalam kondisi sehat
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 13 Juni 2022 Jam : 08.20
Dx : An. G Usia 5 Tahun Dengan Diare Dehidrasi Ringan
1. Memberikan cairan, tablet zinc, dan makanan sesuai rencana terapi B
H/Ibu kooperatif
2. Jika terdapat klasifikasi berat:
- Menganjurkan Ibu untuk merujuk segera
- Jika masih bisa minum, Menganjurkan ibu beriksan ASI dan larutan
oralit selama perjalanan R/ Ibu koopertatif
Persisapan alat untuk membuat cairan oralit
a) Alat
Oralit saset
Gunting
Gelas blimbing 200cc
Sendok pengaduk
Air bersih layak minum
b) Persiapan ibu
Ibu harus cuci tangan dulu
c) Langkah-langkah
Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir, kemudian
keringkan dengan menggunakan handuk kering
Tuangkan air minum dalam gelas 200cc
Masukkan 1 sachet oralit dalam gelas
Aduk cairan oralit sampai larut
Minumkan cairan oralit dalam bentuk hangat atau tanpa
pendingin, berikan sekitar 5 gelas dalam 24 jam, jika anak
mengkonsumsi minuman lain jumlah oralit bisa dikurangi.
3. Nasehati kapan kembali segera
Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan H/ Ibu mengerti pejelasan
petugas.
VII. EVALUASI
Tanggal : 13 Juni 2022 Jam : 09.20
Dx : An. G Usia 5 Tahun Dengan Diare Dehidrasi Ringan
Ya Tidak √
MENILAI MASALAH / KELUHAN LAIN
Ttd Pemeriksa