A. Konsep Dasar
1. Pengertian
a. Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja, berbentuk cairan atau
setengah cairan (setengah padat), dengan demikian kandungan air pada tinja
(Hendrawanto,1994)
b. Diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari. Diare
akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlngsung singkat dalam
c. Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi
karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja encer
penyakit pada gastrointestinal yang ditandai dengan BAB cair lebih dari tiga
kali sehari atau lebih yang bercampur lender dan darah atau hanya lender.
1. Etiologi
a. Faktor infeksi
1) Infeksi enternal : infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
berikut :
yersinia, aeromonas.
rotavirus, astrovirus.
2) Infeksi parenteral
dibawah 2 tahun.
b. Faktor malabsorbsi
2) Malabsorbsi protein
3) Malabsorbsi lemak
d. Faktor Imunodefisiensi
e. Faktor Psikologis : Rasa takut dan cemas (jarang tetapi dapat terjadi pada anak
2. Patogenesis
a. Gangguan osmotic
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang
diare.
b. Gangguan sekresi
terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus dan
3. Gambaran klinis
makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare, tinja cair, mungkin
disertai lender dan darah, warna tinja makin lama berubah kehijau-hijauan karena
bercampur dengan empedu. Anus dan daerah sekitarnya timbul lecet karena sering
defekasi dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat makin banyak asam
laktat yang berasal dari laktosa yang tidak diabsorbsi oleh usus selama diare.
Gejala muntah dapat timbul sebelum atau sesudah diare dan dapat disebabkan
karena lambung turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam basa
dan elektrolit. Gejala dehidrasi mulai tanpak yaitu berat badan turun, turgor
menurun, mata dan ubun-ubun besar menjadi cekung (pada bayi), selaput lendir
Tabel 2.1
Ringan 5%
Sedang 8%
Berat 10%
Tabel 2.2
1. Keadaan umum
dan kondisi
ekstremitas
dingin,
berkeringat,
sianotik mungkin
-anak lebih besar Haus, sadar, Haus, sadar, merasa
koma.
dan dewawa gelisah pusing pada perubahan
Sadar, gelisah,
berkeringat, kulit
jari
tak teraba
4. Ubun-ubun besar Normal Cekung Dalam dan
5. Elastisitas Normal Lambat cepat
6. Mata Normal Cekung
jam
>80 mmHg
10% / >
100-110 ml/ kg
4. Anatomi Fisiologi
anus) adalah system organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima
makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energy, menyerap zat-zat gizi ke
dalam aliran darah serta membuang aliran serta membuang bagian makanan yang
tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.saluran
yang terletak diluar saluran pencernaan yaitu: prankeas, hati,dan kandung empedu.
6. Penatalaksanaan
tangga, seperti larutan gula garam, larutan air tajin, kuah sayur-sayuran, ialah
100 ml/kg BB, setengah nya (50ml/kg BB) diberikan dalam 4 jam dan sisanya
adalah labitum artinya sebanyak anak mau minum atau secara kasar dapat di
berikan setiap kali diare untuk anak usia 1 tahun diberikan ½ gelas (100 cc)
cairan rumah tangga 1-5 tahun 1 gelas (200cc) dan untuk anak besar serta anak
dewasa 2 gelas (400 cc) cairan rumah tangga. Bila dengan cara pengobatan ini
diare tetap berlanjut dalam keadaan dehidrasi sedang (anak lunglai, mata
cekung, bibir kering, nadi kecil dan agak cepat dengan frekuensi 120-140/
menit) segera di obati. Bila diare membaik dan sudah berhenti, cairan rumah
1996 : 450 )
Apabila diare berlangsung lebih dari 4 kali sehari dan volume setiap kali
buang air besar cukup banyak (25-100 kali ml/kgBB/hari) atau setiap jam lebih
dari 2 kali maka penderita mungkin akan jatuh kedalam dehidrasi ringan atau
sedang bahkan dehidrasi berat, bila tidak di beri minuman cukup banyak,
apalagi bila di puasakan semua makanan minumannya di hentikan. Bila
penderita sudah jatuh dalam keadaan dehidrasi ringan dan sedang maka harus
Selain CRO (oralit), ASI dan makanan sehari hari yang tidak merangsang
bayi di bawah 1tahun di berikan oralit sebanyak 100ml (1/2 gelas) setiap kali
BAB, anak balita 200ml(1gelas), di atas 5tahun 400ml (2 gelas) dan di atas
12tahun serta orang dewasa 600ml (3 gelas) setiap kali BAB, sedangkan
makanan dan minuman sehari hari harus di berikan. Setelah sembuh dari diare
harus di berikan makanan ekstra satu kali sehari selama satu minggu untuk
Bila diare begituh hebat dan di sertai muntah, dalam waktu pendek
yang terbaik adalah dengan pemberian cairan parenteral.Tetapi hal ini hanya
puskesmas atou rumah sakit, dapat di berikan cairan rehidrasi oral adalah
menjadi bertambah berat atau jatuh kedalam shock. Pengobatan yang terbaik
b. Renjatan hipovelemik
c. Hipokalmia
d. Hipoglikimia
e. Kejang
f. Malnutrisi energy protein,(akibat muntah dan diare jika lama atau kronik).
g. Aktivitas terganggu
dapat disebabkan oleh pemasukan nutrisi yang kurang sehingga metabolism untuk
Akibat dari makanan atau zat lain yang tidak dapat diserap akan
terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus yang berlebihan.
b. Nutrisi
yang disebabkan karena kurang nya nafsu makan yang di sertai mualdan muntah
c. Gangguan Eliminasi
Pada penderita diare terjadi peningkatan frekuensi BAB dengan konsistensis
penyerapan.
d. Integritas Kulit
e. Rasa Aman
pada orang tua yang kurang pengetahuaan akan penyakit yang diderita oleh anak
.(Taucher,1998:48)
masalah kesehatan dapat berhubungan dengan klien, keluarga, orang terdekat atau
yaitu:
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu
proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
a. Identitas
klien.
b. Riwayat penyakit
1) Keluhan utama : pada umumnya klien akan mengeluh BAB sering dengan
sakit dengan keluhan BAB sering, lemah, dan demam, kadang disertai nyeri
pernah menderita penyakit yang sama, perlu diketahui dengan akurat untuk
usia dan kesehatan atau usia dan penyebab kematian , dari orang tua saudara
c. Post natal : anak langsung menangis atau tidak, lemah, ada kelainan atau
7) Riwayat nutrisi
8) Riwayat imunisasi
Pada usia 0-1 bulan imunisai sudah lengkap, yaitu imunisasi yang di
beriakn terdiri dari :BCG 1 x mulai bayi ) – 11 bulan, DPT 3 x mulai umur
2-11 bulan dengan tenggang waktu 4 minggu, vaksin campak 1 x pada bayi
berumur 8 bulan.
c. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
2. Keadaan integument
Turgor kulit pada klien biasanya menurun , terdapat iritasi pada daerah
anus.
3. Kepala
Di kaji keadaan kulit dan rambut klien, adanya nyeri tekanan atau tidak.
4. Telinga
5. Leher
pada leher.
6. Dada
Dikaji keluhan yang dirasakan klien, pergerakan nafas, pernafasandan
denyut jantung.
7. Abdomen
8. Genetalia
9. Ekstremitas
penurunan berat badan, tidak nafsu makan dan harus di beri makan yang
lembek.
2) Istirahat tidur
sering menyebabkan sakit perut dan gangguan dari BAB yang sering.
3) Eliminasi
Pada anak dengan gangguan system pencernaan akan terjadi perubahan
4) Personal hygiene
5) psikologis
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan
Keperawatan, penetapan sasaran (goal) dan tujuan (objektif), penetapan criteria
a. Diagnosa keperawatan I
Dengan kriteria :
2) TTV Stabil
berdampak pd keseimbangan
elektrolit
cairan lanjut.
b. Diagnosa keperawatan II
Dengan criteria :
2) Muntah berkurang
No Intervensi Rasionalisasi
abdomen.
2. Dorong masukan jumlah kecil dan Cairan dalam jumlah yang kecil tidak
sering dari cairan jernih 30-60 ml akan mendesak area gastric dan
gejala.
- Kafein
Dengan criteria :
terapi.
meningkatkan masukan.
d. Diagnosa keperawatan IV
Dengan criteria :
2) kulit kering
sehari. kulit.
aktivitas.
infeksi.
e. Diagnosa keperawatan V
Dengan criteria :
3) Emosi stabil
tidur klien.
motilitas usus.
f. Diagnosa keperawatan VI
Dengan criteria :
episode.
sebagai komplikasi.
4. Implementasi
yang spesifik di mulai setelah rencana tindakan disusun untuk membantu klien
5. Evaluasi
tujuan (Nursalam,2001:71).