Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN DIARE ANAK

GASTROENTERITIS
(DIARE)

I.  KONSEP DASAR
A.   Pengertian
Diare adalah pengeluaran tinja yang tidak normal atau cair (Hipocrates)
Diare adalah buang air besar yang tida nomral dan cair, dengan frekuensi lebih banyak dari
biasanya (Neonatus > 4 kali dan bayi-anak > 3 kali dalam sehari) (Lab IKA FKUI, 1988).

B.   Etiologi
Penyebab diare (Lab IKA FKUA, 1984)
1.     Infeksi
a.     Infeksi enteral :
Ø Bakteri : Vibrio, entamoeba coli, salmonella, shigela
Ø Virus : enterovorus, adenovirus, rotavirus, asatrovirus
Ø Parasit : cacing, protozoa, jamur
b.     Infeksi parenteral
Infeksi dibagian tubuh lain di luar alat pencernaan ( ISPA, saluran kemih dan OMA)
2.     Malabsorbsi
a.     Malabsorbsi karbohidrat (intoleransi laktosa)
b.     Malabsorbsi protein
c.      Malabsorbsi lemak
3.     Faktor makanan
4.     Faktor psikologis
E. Derajat Dehidrasi (Lab IKA FKUI, 1988)
1.     Kehilangan berat badan
a.     2,5 % tidak ada dehidrasi
b.     2,5-5% Dehidrasi ringan
c.      5-10 % dehidrasi sedang
d.     > 10% dehidrasi berat

2.     Skor Maurice King

Bagian Tubuh NILAI


Yang Diperiksa 0 1 2
Keadaan Umum Sehat Gelisah cengeng, Mengigau, koma/syok
apatis, ngantuk
Turgor Normal Sedikit, kurang Sangat kurang
Mata Nomral Sedikit cekung Sangat cekung
UUB Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Mulut Normal Kering Kering, sianosis
Denyut Nadi Kuat Sedang Lemah
< 120 (120-140) > 140

KETERANGAN :
Ø Skor :
-         0-2 dehidrasi ringan
-         3-6 dehidrasi sedang
-         7-12 Dehidrasi berat
Ø Pada anak-anak Ubun Ubun Besar sudah menutup
Ø Untu k kekenyalan kulit :
- 1 detik : dehidrasi ringan
- 1-2 detik : dehidrasi sedang
- > 2 detik : dehidrasi berat
II.  PENGKAJIAN
A.   Identitas
Diare akut lebih sering terjadi pada bayi dari pada anak, frekuensi diare untuk neonatus > 4
kali/hari sedangkan untuk anak > 3 kali/hari dalam sehari. Status ekonomi yang rendah
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya diare pada nak ditinjau dari
pola makan, kebersihan dan perawatan. Tingkat pengetahuan perlu dikaji untuk mengetahui
tingkat perlaku kesehatan dan komunikasi dalam pengumpulan data melalui wawancara atau
interview. Alamat berhubungan dengan epidemiologi (tempat, waktu dan orang) ( Lab.
FKUI, 1988).

B.   Keluhan utama


Keluhan yang membuat klien dibawa ke rumah sakit. Manifestasi klnis berupa BAB yang
tidaknomral/cair lebih banyak dari biasanya (LAN IKA, FKUA, 1984)

C.   Riwayat Penyakit Sekarang


Paliatif, apakah yang menyebabkan gejala diare dan apa yang telah dilakukan. Diare dapat
disebabkan oleh karena infeksi, malabsorbsi, faktor makanan dan faktor psikologis.
Kuatitatif, gejala yang dirasakan akibat diare bisanya berak lebih dari 3 kali dalam sehari
dengan atau tanpa darah atau lendir, mules, muntak. Kualitas, Bab konsistensi, awitan, badan
terasa lemah, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari .
Regonal,perut teras mules, anus terasa basah.
Skala/keparahan, kondisi lemah dapat menurunkan daya tahan tubuh dan aktivitas sehari-hari.
Timing, gejala diare ini dapat terjadi secara mendadak yang terjadi karena infeksi atau faktor
lain, lamanya untuk diare akut 3-5 hari, diare berkepanjangan > 7 hari dan Diare kronis > 14
hari (Lab IKA FKUA, 1984)

D.   Riwayat Penyakit sebelumnya


Infeksi parenteral seperti ISPA, Infeksi Saluran kemih, OMA (Otitis Media Acut) merupakan
faktor predisposisi terjadinya diare (Lab IKA FKUA, 1984)

E.    Riwayat Prenatal, Natal dan Postnatal


1.     Prenatal
Pengaruh konsumsi jamu-jamuan terutamma pada kehamilan semester pertama, penyakti
selama kehamilan yang menyertai seperti TORCH, DM, Hipertiroid yang dapat
mempengaruhi pertunbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim.
2.     Natal
Umur kehamilan, persalinan dengan bantuan alat yang dapat mempengaruhi fungsi dan
maturitas organ vital .
3.     Post Natal
Apgar skor < 6 berhubungan dengan asfiksia, resusitasi atau hiperbilirubinemia. BErat badan
dan panjang badan untuk mengikuti pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia
sekelompoknya. Pemberian ASI dan PASI terhadap perkembangan daya tahan tubuh alami
dan imunisasi buatan yang dapat mengurangi pengaruh infeksi pada tubuh.

F.    Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan dan perkembangan menjadi bahan pertimbangan yang penting karena setiap
individu mempunyai ciri-ciri struktur dan fungsi yang berbeda, sehingga pendekatan
pengkajian fisik dan tindakan haruys disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan
(Robert Priharjo, 1995)

G.   Riwayat Kesehatan Keluarga


1.     Penyakit
Apakah ada anggota keluarga yangmenderita diare atau tetangga yang berhubungan dengan
distribusi penularan.
2.     Lingkungan rumah dan komunitas
Lingkungan yang kotor dan kumuh serta personal hygiene yang kurang mudah terkena kuma
penyebab diare.
3.     Perilaku yang mempengaruhi kesehatan
BAB yang tidak pada tempat (sembarang)/ di sungai dan cara bermain anak yangkurang
higienis dapat mempermudah masuknya kuman lewat Fecal-oral.
4.     Persepsi keluarga
Kondisi lemah dan mencret yang berlebihan perlu suatu keputusan untuk penangan awal atau
lanjutan ini bergantung pada tingkat pengetahuan dan penglaman yang dimiliki oleh anggota
keluarga (orang tua).
H.   Pola Fungsi kesehatan
1.     Pola Nutrisi
Makanan yang terinfeksi, pengelolaan yang kurang hygiene berpengaruh terjadinya diare,
sehingga status gizi dapat berubah ringan samapai jelek dan dapat terjadi hipoglikemia.
Kehilangan Berat Badan dapat dimanifestasikan tahap-tahap dehidrasi. Dietik pada anak <
1tahun/> 1tahun dengan Berat badan < 7 kg dapat diberikan ASI/ susu formula dengan
rendahlaktosa, umur > 1 tahun dengan BB > 7 kg dapat diberikan makananpadat atau
makanan cair.
2.     Pola eliminasi
BAB (frekuensi, banyak, warna dan bau) atau tanpa lendir, darah dapat mendukung secara
makroskopis terhadap kuman penyebab dan cara penangana lebih lanjut. BAK perlu dikaji
untuk output terhadap kehilangan cairan lewat urine.
3.     Pola istirahat
Pada bayi, anak dengan diare kebutuhan istirahat dapat terganggu karena frekuensi diare yang
berlebihan, sehingga menjadi rewel.
4.     Pola aktivitas
Klien nampak lemah, gelisah sehingga perlu bantuan sekunder untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.

I.       Pemeriksaan Fisik (Robert Priharjo, 1995).


1. Sistem Neurologi,
Subyektif, klien tidak sadar, kadang-kadang disertai kejang.
Inspeksi, Keadaan umum klien yang diamati mulai pertama kali bertemu dengan klien.
Keadaan sakit diamati apakah berat, sedang, ringan atau tidak tampak sakit. Keadaran
diamati komposmentis, apatis, samnolen, delirium, stupor dan koma.
Palpasi, adakah parese, anestesia,
Perkusi, refleks fisiologis dan refleks patologis.

2.     Sistem Penginderaan


Subyektif, klien merasa haus, mata berkunang-kunang,
Inspeksi :
Kepala, kesemitiras muka, cephal hematoma (-), caput sucedum (-), warna dan distibusi
rambut serta kondisi kulit kepala kering, pada neonatus dan bayi ubun-ubun besar tampak
cekung.
Mata, Amati mata conjunctiva adakah anemis, sklera adakah icterus. Reflek mata dan pupil
terhadap cahaya, isokor, miosis atau midriasis. Pada keadaan diare yang lebih lanjut atau
syok hipovolumia reflek pupil (-), mata cowong.
Hidung, pada klien dengan dehidrasi berat dapat menimbulkan asidosis metabolik sehingga
kompensasinya adalah alkalosis respiratorik untuk mengeluarkan CO2 dan mengambil
O2,nampak adanya pernafasan cuping hidung.
Telinga, adakah infeksi telinga (OMA, OMP) berpengaruh pada kemungkinaninfeksi
parenteal yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya diare (Lab. IKA FKUA, 1984)
Palpasi,
Kepala, Ubun-ubun besar cekung, kulit kepala kering, sedangkan untuk anak-anak ubun-
ubun besar sudah menutup maximal umur 2 tahun. Mata, tekanan bola mata dapat menurun,
Telinga, nyeri tekan, mastoiditis.

3.     Sistem Integumen


Subyektif, kulit kering
Inspeksi , kulit kering, sekresi sedikit, selaput mokosa kering
Palpasi, tidak berkeringat, turgor kulit (kekenyalan kulit kembali dalam 1 detik = dehidrasi
ringan, 1-2 detik = dehidrasi sedang dan > 2 detik = dehidrasi berat (Lab IKA FKUI, 1988).

4.     Sistem Kardiovaskuler


Subyektif, badan terasa panas tetapi bagian tangan dan kaki terasa dingin
Inspeksi, pucat, tekanan vena jugularis menurun, pulasisi ictus cordis (-), adakah
pembesaran jantung, suhu tubuh meningkat.
Palpasi, suhu akral dingin karena perfusi jaringan menurun, heart rate meningkat karena
vasodilatasi pembuluh darah, tahanan perifer menurun sehingga cardiac output meningkat.
Kaji frekuensi, irama dan kekuatan nadi.
Perkusi, normal redup, ukuran dan bentuk jantung secara kasar pada kausus diare akut masih
dalam batas normal (batas kiri umumnya tidak lebih dari 4-7 dan 10 cm ke arah kiri dari garis
midsternal pada ruang interkostalis ke 4,5 dan 8.
Auskultasi, pada dehidrasiberat dapat terjadi gangguansirkulasi, auskulatasi bunyi jantung
S1, S2, murmur atau bunyi tambahan lainnya. Kaji tekanan darah.

5.     Sistem Pernafasan


Subyektif, sesak atau tidak
Inspeksi, bentuk simetris, ekspansi , retraksi interkostal atau subcostal. Kaji frekuensi, irama
dan tingkat kedalaman pernafasan, adakah penumpukan sekresi, stridor pernafas inspirasi
atau ekspirasi.
Palpasi, kajik adanya massa, nyeri tekan , kesemitrisan ekspansi, tacti vremitus (-).
Auskultasi, dengan menggunakan stetoskop kaji suara nafas vesikuler, intensitas, nada dan
durasi. Adakah ronchi, wheezing untuk mendeteksi adanya penyakit penyerta seperti broncho
pnemonia atau infeksi lainnya.

6.     Sistem Pencernaan


Subyektif, Kelaparan, haus
Inspeksi, BAB, konsistensi (cair, padat, lembek), frekuensilebih dari 3 kali dalam sehari,
adakah bau, disertai lendi atau darah. Kontur permukaan kulit menurun, retraksi (-)
dankesemitrisan abdomen.
Auskultasi, Bising usus (dengan menggunakan diafragma stetoskope), peristaltik usus
meningkat (gurgling) > 5-20 detik dengan durasi 1 detik.
Perkusi, mendengar aanya gas, cairan atau massa (-), hepar dan lien tidak membesar suara
tymphani.
Palpasi, adakahnyueri tekan, superfisial pemuluh darah, massa (-). Hepar dan lien tidak
teraba.

7.     Sistem Perkemihan


Subyektif, kencing sedikit lain dari biasanya
Inspeksi, testis positif pada jenis kelamin laki-laki, apak labio mayor menutupi labio minor,
pembesaran scrotum (-), rambut(-). BAK frekuensi, warna dan bau serta cara pengeluaran
kencing spontan atau mengunakan alat. Observasi output tiap 24 jam atau sesuai ketentuan.
Palpasi, adakah pembesaran scrotum,infeksi testis atau femosis.

8.     Sistem Muskuloskletal


Subyektif, lemah
Inspeksi, klien tampak lemah, aktivitas menurun
Palpasi, hipotoni, kulit kering , elastisitas menurun. Kemudian dilanjutkan dengan
pengukuran berat badan dan tinggi badan , kekuatan otot.
J. Pemeriksaan Penunjang
1.     Laboratorium (Lab IKA FKUI, 1988)
a.     Faeces lengkap
Ø Makroskopis dan mikroskopis (bakteri (+) mis. E. Coli)
Ø PH dan kadar gula
Ø Biakan dan uji resistensi
b.     Pemeriksaan Asam Basa
Analisa Baood Gas Darah dapat menimbulkan Asidosis metabolik dengan kompensasi
alkalosis respiratorik.
c.      Pemeriksaan kadar ureum kreatinin
Untuk mengetahui faali ginjal
d.     Serum elektrolit (Na, K, Ca dan Fosfor)
Pada diare dapat terjadi hiponatremia, hipokalsemia yang memungkinkan terjadi penuruna
kesadaran dan kejang.
e.      Pemeriksaan intubasi duedenum
Terutama untuk diare kronik dapat dideteksi jasad renik atau parasit secara kualitatif dan
kuantitatif.

2.     Pemeriksaan Radiologi


Pemeriksaan radiologi diperlukan kalau ada penyulit atau penyakit penyerta seperti
bronchopnemonia dll seperti foto thorax AP/PA Lateral.

K. Penatalaksanaan (Lab IKA FKUI, 1988 dan FKUA, 1984)


1.     Rehidrasi
a.     Jenis cairan
-         cara rehidrasi oral :
·     Formula lengkap (NaCl, NaHCO3, KCl dan Glukosa) seperti oralit,pedyalit setiap kali diare.
·     Formula sederhana (NaCl dan Sukrosa/KH lain) seperti LGG, tajin
-         cairan parenteral :
·     usia 0-2 hari dengan BB < 2500 D5%, BB > 2500 (aterm) D10%.
·     Usia 2 hari-3 bulan d100,18 NS
·     Usia 3 bulan- 3 tahun D51/4 NS
·     Usia > 3 tahun D51/2NS
·     HSD (Half Strength Darrow) D1/2 2,5 NS cairan khusus untuk diare > usia 3 bulan.
b.     Jalan pemberian
-  Oral (dehidrasi ringan, sedang dan tanpa dehidrasi, anak mau minum serta kesadaran baik)
-   Intragastrik (dehidrasi ringan, sedang, tanpa dehidrasi, anak tidak mau makan dan kesadaran
menurun).
-   IV line bila dehidrasi berat
c.      Jumlah cairan
Jumlah cairan yang diberikan tergantung pada :
-   Defisit (derajat dehidrasi)
-    Kehilangan sesaat (concurent loss)
-     Rumatan (maintenance)
d.     Jadual/kecepatan
Jadual atau kecepatan pemberian cairan tergantung pada tingkat dehidrasi dan umur. Untuk
defisit diberikan 3 jampertama dan dilanjutkan maintenance.

2.     Obat-obatan
a.     Obat anti sekresi
-   Asetosal, 25 mg/hr dengan dosisminimal 30 mg
-   Klorpromasin, 0,5-1 mg/ kg BB/hr
b.     Obat antispasmotilitik
Papaverin, opium. loperamid
c.      Antibiotik
-   Penyebab jelas
-   Ada penyakit penyerta

3.     Dietetik
a.     Anak < 1 tahun atau > 1 tahun denga BB < 7 kg
-    Susu ASI/ susu formula dengan laktosa rendah
-   Makanan setengah padat (bubur susu), makana padat
b.     Umur > 1 tahun dengan BB > 7 kg
Makanan padat/ maknan cair/susu
c.      Dalam keadaan malabsorbsi berat serta allergi protein susu sapi dapat diberikan
elemental/semi elemental formula.
4.     Supportif
a. Vitamin A 200.000 iu IM usia < 1 tahun
b. Vitamin A 100.000 iu IM usia 1-5 tahun
c. Vitamin A 5000 iu usia > 5 tahun
d. Vitamin A 2.500 iu po usia < 1 tahun
e. Vitamin A 5.000 iu po usia > 1 tahun
f. Vitamin B kompleks, vit C

Rencana Asuhan Keperawatan

N Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


o
1 Defisit volume cairan b/d NOC: NIC :
kehilangan cairan aktif   Fluid balance Fluid management
  Hydration        Timbang popok/pembalut jika
Definisi : Penurunan cairan   Nutritional Status : Food and diperlukan
intravaskuler, interstisial, Fluid Intake        Pertahankan catatan intake dan
dan/atau intrasellular. Ini Kriteria Hasil : output yang akurat
mengarah ke dehidrasi,   Mempertahankan urine output        Monitor status hidrasi
kehilangan cairan dengan sesuai dengan usia dan BB, ( kelembaban membran mukosa,
pengeluaran sodium nadi adekuat, tekanan darah
BJ urine normal, HT normal
ortostatik ), jika diperlukan
  Tekanan darah, nadi, suhu
Batasan Karakteristik :        Monitor vital sign
-    Kelemahan tubuh dalam batas normal
       Monitor masukan makanan /
-    Haus   Tidak ada tanda tanda cairan dan hitung intake kalori
-    Penurunan turgor kulit/lidah dehidrasi, Elastisitas turgor harian
-    Membran mukosa/kulit kulit baik, membran mukosa        Kolaborasikan pemberian cairan
kering lembab, tidak ada rasa haus intravena IV
-    Peningkatan denyut nadi, yang berlebihan        Monitor status nutrisi
penurunan tekanan darah,        Dorong masukan oral
penurunan volume/tekanan        Berikan penggantian nesogatrik
nadi sesuai output
-    Pengisian vena menurun
       Dorong keluarga untuk membantu
-    Perubahan status mental
pasien makan
-    Konsentrasi urine meningkat
       Tawarkan snack ( jus buah, buah
-    Temperatur tubuh meningkat
segar )
-    Hematokrit meninggi
       Kolaborasi dokter jika tanda
-    Kehilangan berat badan
seketika (kecuali pada third cairan berlebih muncul meburuk
       Atur kemungkinan tranfusi
spacing)
Faktor-faktor yang          Persiapan untuk tranfusi
berhubungan:
-    Kehilangan volume cairan Hypovolemia Management
secara aktif   Monitor status cairan termasuk
-    Kegagalan mekanisme intake dan ourput cairan
pengaturan   Pelihara IV line
  Monitor tingkat Hb dan hematokrit
  Monitor tanda vital
  Monitor responpasien terhadap
penambahan cairan
  Monitor berat badan
  Dorong pasien untuk menambah
intake oral
  Pemberian cairan Iv monitor
adanya tanda dan gejala
kelebihanvolume cairan
  Monitor adanya tanda gagal ginjal
2 Risiko kerusakan integritas NOC : Tissue Integrity : Skin NIC : Pressure Management
kulit b/d ekskresi/BAB and Mucous Membranes Anjurkan pasien untuk menggunakan
sering Kriteria Hasil : pakaian yang longgar
  Integritas kulit yang baik bisa Hindari kerutan padaa tempat tidur
Definisi : Perubahan pada dipertahankan (sensasi, Jaga kebersihan kulit agar tetap
epidermis dan dermis elastisitas, temperatur, hidrasi, bersih dan kering
Mobilisasi pasien (ubah posisi
pigmentasi)
Batasan karakteristik : pasien) setiap dua jam sekali
  Tidak ada luka/lesi pada kulit Monitor kulit akan adanya
        Gangguan pada bagian
  Perfusi jaringan baik kemerahan
tubuh   Menunjukkan pemahaman Oleskan lotion atau minyak/baby oil
        Kerusakan lapisa kulit
dalam proses perbaikan kulit pada derah yang tertekan
(dermis)
        Gangguan permukaan kulit
dan mencegah terjadinya Monitor aktivitas dan mobilisasi
(epidermis) sedera berulang pasien
Faktor yang berhubungan :   Mampu melindungi kulit dan Monitor status nutrisi pasien
Eksternal : mempertahankan kelembaban Memandikan pasien dengan sabun
        Hipertermia atau hipotermia kulit dan perawatan alami dan air hangat
        Substansi kimia
        Kelembaban udara
        Faktor mekanik (misalnya :
alat yang dapat menimbulkan
luka, tekanan, restraint)
        Immobilitas fisik
        Radiasi
        Usia yang ekstrim
        Kelembaban kulit
        Obat-obatan
Internal :
        Perubahan status metabolik
        Tulang menonjol
        Defisit imunologi
        Faktor yang berhubungan
dengan perkembangan
        Perubahan sensasi
        Perubahan status nutrisi
(obesitas, kekurusan)
        Perubahan status cairan
        Perubahan pigmentasi
        Perubahan sirkulasi
        Perubahan turgor (elastisitas
kulit)

3 Ketidakseimbangan nutrisi NOC : Nutrition Management


kurang dari kebutuhan   Nutritional Status : Kaji adanya alergi makanan
tubuh b/d penurunan   Nutritional Status : food and Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
intake makanan Fluid Intake menentukan jumlah kalori dan
  Nutritional Status : nutrient nutrisi yang dibutuhkan pasien.
Anjurkan pasien untuk meningkatkan
Definisi : Intake nutrisi tidak Intake intake Fe
cukup untuk keperluan   Weight control Anjurkan pasien untuk meningkatkan
metabolisme tubuh. Kriteria Hasil : protein dan vitamin C
  Adanya peningkatan berat Berikan substansi gula
Batasan karakteristik : badan sesuai dengan tujuan Yakinkan diet yang dimakan
-    Berat badan 20 % atau lebih  Beratbadan ideal sesuai mengandung tinggi serat untuk
di bawah ideal mencegah konstipasi
dengan tinggi badan Berikan makanan yang terpilih
-    Dilaporkan adanya intake
makanan yang kurang dari    Mampumengidentifikasi
( sudah dikonsultasikan dengan
RDA (Recomended Daily kebutuhan nutrisi ahli gizi)
Allowance)   Tidk ada tanda tanda malnutrisi Ajarkan pasien bagaimana membuat
-    Membran mukosa dan   Menunjukkan peningkatan catatan makanan harian.
konjungtiva pucat fungsi pengecapan dari Monitor jumlah nutrisi dan
-    Kelemahan otot yang menelan kandungan kalori
digunakan untuk   Tidak terjadi penurunan berat Berikan informasi tentang kebutuhan
menelan/mengunyah badan yang berarti nutrisi
-    Luka, inflamasi pada rongga Kaji kemampuan pasien untuk
mulut mendapatkan nutrisi yang
-    Mudah merasa kenyang, dibutuhkan
sesaat setelah mengunyah
makanan
-    Dilaporkan atau fakta adanya Nutrition Monitoring
kekurangan makanan BB pasien dalam batas normal
-    Dilaporkan adanya Monitor adanya penurunan berat
perubahan sensasi rasa badan
-    Perasaan ketidakmampuan Monitor tipe dan jumlah aktivitas
untuk mengunyah makanan yang biasa dilakukan
-    Miskonsepsi Monitor interaksi anak atau orangtua
-    Kehilangan BB dengan selama makan
makanan cukup Monitor lingkungan selama makan
-    Keengganan untuk makan Jadwalkan pengobatan dan
-    Kram pada abdomen tindakan tidak selama jam makan
-    Tonus otot jelek Monitor kulit kering dan perubahan
-    Nyeri abdominal dengan pigmentasi
atau tanpa patologi Monitor turgor kulit
-    Kurang berminat terhadap Monitor kekeringan, rambut kusam,
makanan dan mudah patah
-    Pembuluh darah kapiler Monitor mual dan muntah
mulai rapuh Monitor kadar albumin, total protein,
-    Diare dan atau steatorrhea Hb, dan kadar Ht
-    Kehilangan rambut yang Monitor makanan kesukaan
cukup banyak (rontok) Monitor pertumbuhan dan
-    Suara usus hiperaktif perkembangan
-    Kurangnya informasi, Monitor pucat, kemerahan, dan
misinformasi kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor kalori dan intake nuntrisi
Faktor-faktor yang Catat adanya edema, hiperemik,
berhubungan : hipertonik papila lidah dan cavitas
Ketidakmampuan oral.
pemasukan atau mencerna Catat jika lidah berwarna magenta,
makanan atau mengabsorpsi scarlet
zat-zat gizi berhubungan
dengan faktor biologis,
psikologis atau ekonomi.
4 Cemas b/d perubahan NOC : NIC :
status kesehatan   Anxiety control Anxiety Reduction (penurunan
  Coping kecemasan)
Definisi :   Impulse control        Gunakan pendekatan yang
Perasaan gelisah yang tak Kriteria Hasil : menenangkan
jelas dari ketidaknyamanan   Klien mampu mengidentifikasi        Nyatakan dengan jelas harapan
atau ketakutan yang disertai dan mengungkapkan gejala terhadap pelaku pasien
respon autonom (sumner cemas        Jelaskan semua prosedur dan
tidak spesifik atau tidak apa yang dirasakan selama
  Mengidentifikasi,
diketahui oleh individu); prosedur
perasaan keprihatinan mengungkapkan dan        Pahami prespektif pasien terhdap
disebabkan dari antisipasi menunjukkan tehnik untuk situasi stres
terhadap bahaya. Sinyal ini mengontol cemas        Temani pasien untuk memberikan
merupakan peringatan  Vital sign dalam batas normal keamanan dan mengurangi takut
adanya ancaman yang akan   Postur tubuh, ekspresi wajah,        Berikan informasi faktual
datang dan memungkinkan bahasa tubuh dan tingkat mengenai diagnosis, tindakan
individu untuk mengambil aktivitas menunjukkan prognosis
langkah untuk menyetujui berkurangnya kecemasan
       Dorong keluarga untuk menemani
terhadap tindakan
anak
Ditandai dengan
       Lakukan back / neck rub
        Gelisah
       Dengarkan dengan penuh
        Insomnia
perhatian
        Resah
       Identifikasi tingkat kecemasan
        Ketakutan
       Bantu pasien mengenal situasi
        Sedih yang menimbulkan kecemasan
        Fokus pada diri        Dorong pasien untuk
        Kekhawatiran mengungkapkan perasaan,
        Cemas ketakutan, persepsi
         Instruksikan pasien
menggunakan teknik relaksasi
         Barikan obat untuk mengurangi
kecemasan

Anda mungkin juga menyukai