Anda di halaman 1dari 11

COMMUNITY HEALTH NURSING

FUNGSI DAN PERAN PERAWAT KESEHATAN JIWA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6 KEP6A
Ameyuza Mega (1914201008)
Putri Utami Wulandari R (1914201030)
Tiara (1914201041)

DOSEN PENGAMPU :
NS, Diana Arianti,. M.Kep

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
TAHUN AJAR 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan YME karena dengan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Fungsi dan Peran Perawat
Kesehatan jiwa dengan mata kuliah Community Mental Health Nursing.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan pembaca. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang lain. Sebelumnya kami mohon maaf bila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Padang, 20 Maret 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii

BAB I..........................................................................................................................................................1

LATAR BELAKANG.................................................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................................................2

C. Tujuan..............................................................................................................................................2

BAB II.........................................................................................................................................................3

TINJAUAN TEORITIS...............................................................................................................................3

A. Defenisi Perawat Kesehatan Jiwa....................................................................................................3

B. Peran Perawat Kesehatan Jiwa.........................................................................................................3

C. Fungsi Perawat Kesehatan Jiwa.......................................................................................................6

BAB III.......................................................................................................................................................7

PENUTUP...................................................................................................................................................7

Kesimpulan dan Saran.............................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................8

iii
BAB I
LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang
kesehatan jiwa menurut WHO adalah ketika seseorang tersebut merasa sehat dan
bahagia, mampu menghadapi tantangan hidup serta dapat menerima orang lain
sebagaimana seharusnya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang
lain. Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seseorang individu dapat berkembang secara
fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri
dapat mengatasi tekanan dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan
kontribusi untuk komunitasnya. Kondisi perkembangan yang tidak sesuai pada individu
disebut gangguan jiwa ( UU No. 18 tahun 2014).
Gangguan jiwa menurut American psychiatricassociation (APA) adalah sindrom
atau pola psikologis atau pola perilaku yang penting secara klinis, yang terjadi pada
individu dan sindrom itu dihubungkan dengan adanya distilasi (misalnya gejala nyeri,
menyakitkan) atau disabilitas (ketidakmampuan pada salah satu bagian atau beberapa
fungsi penting) atau disertai peningkatan resiko secara bermakna untuk mati, sakit,
ketidakmampuan atau kehilangan kebebasan ( APA, 1994 dalam Prabowo, 2014)
Gangguan jiwa yang menjadi salah satu masalah utama di negara-negara
berkembang adalah Skizofrenia. Skizofrenia termasuk jenis psikosis yang menempati
urutan atas dari seluruh gangguan jiwa yang ada (Nuraenah, 2012). Skizofrenia adalah
suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi,
emosi, gerakan dan perilaku yang aneh dan terganggu. Gejala skizofrenia dibagi dalam dua
kategori utama gejala positif atau gejala nyata, yang mencakup waham, halusinasi dan
disorganisasi pikiran, bicara dan perilaku yang tidak teratur serta gejala negatif atau gejala
samar, seperti afek datar, tidak memiliki kemauan dan menarik diri dari masyarakat atau
rasa tidak nyaman (Videbeck, 2008).
Skizofrenia dapat menyerang siapa saja. Data APA 2014 menyebutkan 1%
populasi penduduk dunia menderita skizofrenia. 75% penderita skizofrenia memulai
mengidapnya pada usia 16 sampai 25 tahun. Usia remaja dan dewasa muda paling beresiko

1
karena pada tahap ini, kehidupan manusia penuh dengan berbagai tekanan (Stressor)
(Ababar, 2011).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan perawat kesehatan jiwa?
2. Apasaja yang peran perawat sebagai perawat kesehatan jiwa?
3. Apa saja fungsi yang harus dijalankan oleh perawat sebagai perawat kesehatan jiwa?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perawat kesehatan jiwa
2. Untuk mengetahui peran-peran yang dimiliki oleh perawat kesehatan jiwa
3. Untuk mengetahui fungsi-fungsi yang harus dijalan oleh perawat keseatan jiwa

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Defenisi Perawat Kesehatan Jiwa


Kesehatan jiwa menurut WHO adalah ketika seseorang tersebut merasa sehat dan
bahagia, mampu menghadapi tantangan hidup serta dapat menerima orang lain
sebagaimana seharusnya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang
lain.
Perawat kesehatan jiwa komunitas adalah perawat yang ditempatkan di
Puskesmas dan ditunjuk untuk melakukan pelayanan kesehatan jiwa di wilayah kerja
puskesmas, dengan peran sebagai pemberi asuhan keperawatan secara langsung, sebagai
pendidik dan sebagai koordinator kegiatan dalam pelaksanaan program bebas pasung (Arif
Rahman, dkk. 2016).
Keperawatan jiwa merupakan sebagian dari penerapan ilmu tentang perilaku
manusia, psikososial, bio-psiko dan teori-teori kepribadian, dimana penggunaan diri
perawat itu sendiri secara terapeutik sebagai alat atau instrumen yang digunakan dalam
memberikan asuhan keperawatan (Erlinafsiah, 2010).

B. Peran Perawat Kesehatan Jiwa


Peran perawat kesehatan jiwa antara lain di bawah ini ( arif rahman, dkk. 2016)
1. Peran perawat kesehatan jiwa dalam pelaksanaan program
Perawat kesehatan juga memiliki peran sebagai pemberi asuhan keperawatan secara
langsung.
2. Peran perawat sebagai pendidik
Sebagai pendidik, peran perawat yang pertama adalah dengan memberikan pendidikan
kesehatan jiwa kepada keluarga, seperti menyarankan keluarga agar memperlakukan
penderita dengan baik, mengarahkan keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasar
penderita seperti mandi,makan, mengajak penderita untuk berkomunikasi, mengajak
penderita bersosialisasi ke lingkungan sekitar penderita, atau memberikan kesibukan
pada penderita. Selain itu perawat juga menyarankan kepada keluarga agar manfaatkan
Puskesmas sebagai tempat untuk rawat jalan, serta memfasilitasi penderita untuk

3
memiliki kartu BPJS guna mendapatkan pengobatan dan melakukan kontrol setelah
keluar dari rumah sakit. Sebagai pendidik perawat juga berperan dalam memberikan
penyuluhan kepada masyarakat.
3. Peran perawat sebagai koordinator kegiatan
Sebagai koordinator kegiatan, perawat berperan dalam mematahkan kasus pasung.
Perawat berperan dalam ikut serta dalam pemberdayaan mantan penderita gangguan
jiwa.

Perawat kesehatan jiwa mempunyai peran yang bervariasi dan spesifik


(Dalami,2010). Aspek dari perang tersebut meliputi kemandirian dan kolaborasi
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pelaksana asuhan keperawatan, Yaitu perawat memberikan pelayanan dan
asuhan Keperawatan jiwa kepada individu, keluarga dan komunitas. Dalam
menjalankan perannya perawat menggunakan konsep perilaku manusia, perkembangan
kepribadian dan konsep kesehatan jiwa serta gangguan jiwa dalam melaksanakan
asuhan keperawatan kepada individu keluarga dan komunitas. Perawat melaksanakan
asuhan keperawatan secara komprehensif melalui pendekatan proses keperawatan jiwa,
yaitu pengkajian, penetapan diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan
dan melaksanakan tindakan keperawatan serta evaluasi terhadap tindakan tersebut.
2. Sebagai pelaksanaan pendidikan keperawatan yaitu perawat memberi pendidikan
kesehatan jiwa kepada individu, keluarga dan masyarakat agar mampu untuk melakukan
perawatan pada diri sendiri, anggota keluarga dan anggota masyarakat lainnya. Pada
akhirnya diharapkan setiap anggota masyarakat bertanggung jawab terhadap kesehatan
jiwa.
3. Sebagai pengelola keperawatan,.Perawat harus menunjukkan sikap kepemimpinan yang
bertanggung jawab dalam mengelola asuhan Keperawatan jiwa. Dalam melaksanakan
perannya ini perawat diminta menerapkan teori manajemen dan kepemimpinan,
menggunakan berbagai strategi perubahan yang diperlukan, berperan serta dalam
aktivitas pengelolaan kasus dan mengorganisasi pelaksanaan sebagai terapi modalitas
keperawatan.

4
4. Sebagai pelaksana penelitian yaitu perawat mengidentifikasi masalah dalam bidang
keperawatan jiwa dan menggunakan hasil penelitian serta perkembangan ilmu dan
teknologi untuk meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan Keperawatan jiwa.

Pada setiap tingkat pelayanan kesehatan jiwa perawat memiliki peran tertentu :
a. Peran perawat dalam pencegahan primer :
1. Memberikan penyuluhan tentang prinsip sehat jiwa
2. Mengefektifkan perubahan dalam kondisi kehidupan tingkat kemiskinan dan
pendidikan
3. Memberikan pendidikan dalam kondisi normal, pertumbuhan dan perkembangan
dan pendidikan seks
4. Melakukan rujukan yang sesuai sebelum terjadi gangguan jiwa
5. Membantu klien di rumah sakit umum untuk menghindari masalah psikiatri
6. Bersama keluarga untuk memberikan dukungan pada anggotanya untuk
meningkatkan fungsi kelompok
7. Aktif dalam kegiatan masyarakat atau politik yang berkaitan dengan kesehatan jiwa
b. Peran perawat dalam pencegahan sekunder
1. Melakukan skrining dan pelayanan evaluasi kesehatan jiwa
2. Pelaksanaan rumah atau pelayanan penanganan di rumah
3. Memberikan pelayanan kedaruratan psikiatri di rumah sakit umum
4. Menciptakan lingkungan terapeutik
5. Melakukan supervisi klien yang mendapatkan pengobatan
6. Memberikan pencegahan bunuh diri
7. Memberi konsultasi
8. Melaksanakan intervensi krisis
9. Memberikan psikoterapi pada individu, keluarga dan kelompok pada semua usia
10. Memberikan intervensi pada komunitas dan organisasi yang masalah
c. Peran perawat dalam pencegahan tersier
1. Melaksanakan latihan vokasional dan rehabilitasi
2. Mengorganisasi pelayanan perawatan pasien yang sudah pulang dari rumah sakit
jiwa untuk memudahkan transisi dari rumah sakit ke komunitas

5
3. Memberikan pilihan perawatan rawat siang pada klien

C. Fungsi Perawat Kesehatan Jiwa


Fungsi perawat jiwa adalah memberikan asuhan keperawatan secara langsung dan
asuhan keperawatan secara tidak langsung (Erlinafsiah, 2010).
1. Memberikan lingkungan prophetic yaitu lingkungan yang ditata sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan perasaan aman nyaman baik fisik mental dan sosial
sehingga dapat membantu penyembuhan pasien.
2. Bekerja untuk mengatasi masalah klien “here and now” yaitu dalam membantu
mengatasi segera dan tidak ditunda sehingga tidak terjadi penumpukan masalah.
3. Sebagai model peran yaitu perawat dalam memberikan bantuan kepada pasien
menggunakan diri sendiri sebagai alat melalui contoh perilaku yang ditampilkan oleh
perawat.
4. Memperhatikan aspek fisik dari masalah kesehatan merupakan hal yang sangat penting.
5. Memberikan pendidikan kesehatan yang ditujukan kepada pasien keluarga dan
komunitas.
6. Sebagai perantara sosial yaitu perawat dapat menjadi perantara dari pihak pasien
keluarga dan masyarakat dalam memfasilitasi pemecahan masalah pasien.
7. Kolaborasi dengan tim lain adalah perawat membantu pasien mengadakan kolaborasi
dengan petugas kesehatan lain yaitu dokter jiwa, perawat, kesehatan masyarakat,
pekerja sosial, psikolog dan lain-lain.
8. Memimpin dan membantu tenaga perawatan adalah pelaksanaan pemberian asuhan
Keperawatan jiwa didasarkan pada manajemen keperawatan kesehatan jiwa.
9. Menggunakan sumber di masyarakat sehubungan dengan kesehatan mental.

6
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan dan Saran


Sebagai perawat profesional diharapkan untuk lebih mengetahui dan memahami
teori ilmu sosial keluarga agar dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga bisa
berjalan dengan lancar. Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga
diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Arif. Raman, dkk (2016). Peran dan Motivasi Perawat Kesehatan Jiwa dalam Program Bebas Pasung:studi
kasus di Mataram. Berita Kedokteran Masyarakat

Nurhalimah. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan: Keperawatan Jiwa. Kemenkes RI

Anda mungkin juga menyukai