Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik / masalah : Penyalahgunaan NAPZA


Hari/Tanggal : Jumat / 11 Januari 2022
Tempat : Wisma Nuri
Waktu : 10.00- 10.30 WIB
Pembicara : Nisma Khairani Lubis

Sasaran : Seluruh Pasien Wisma Nuri

A. LATAR BELAKANG
Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) atau istilah
yang populer dikenal masyarakat sebagai Narkoba (Narkotika, Psikotropika, dan Obat
Berbahaya) semakin banyak terjadi. Menurut Azmiyati (2015) dalam Sholihah (2015),
penyalahgunaan narkoba merupakan penggunaan salah satu atau beberapa jenis narkoba
secara berkala atau teratur di luar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan
kesehatan fisik, psikis, dan gangguan fungsi sosial. Penyalahgunaan narkoba memberikan
dampak yang tidak baik yaitu dapat mengakibatkan adiksi (ketagihan) yang berakibat pada
ketergantungan.

Menurut Hawari dalam Azmiyati, 2014, ketergantungan tersebut terjadi karena sifat-sifat
narkoba yang dapat menyebabkan keinginan yang tidak tertahankan (an over powering
desire) terhadap zat yang dimaksud dan kalau perlu dengan jalan apapun untuk
memperolehnya, kecenderungan untuk menambahkan takaran atau dosis dengan toleransi
tubuh, ketergantungan psikologis yaitu apabila pemakaian zat dihentikan akan
menimbulkan gejalagejala kejiwaan sperti kegelisahan, kecemasan, depresi, dan
sejenisnya, ketergantungan fisik yaitu apabila pemakaian zat dihentikan akan
menimbulkan gejala fisik yang dinamakan gejala putus obat (withdrawal symptoms).

B. Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang NAPZA, pasien pasien di wisma Nuri
dapat mengetahui tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA dan tidak melakukan
penyalahgunaan NAPZA
b. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang penyalahgunaan NAPZA diharapkan pasien-
pasien dapat mengerti tentang :
1. Pengertian NAPZA
2. Klasifikasi NAPZA
3. Gajala dini dari penyalahgunaan NAPZA
4. Pengaruh NAPZA terhadap tubuh manusia dan lingkungannya
5. Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA
6. Tidak melakukan penyalahgunaan NAPZA

c. Materi : terlampir
d. Metode
1) Ceramah
2) Diskusi dan tanya jawab
e. Media dan alat
1) Leaflet
f. Waktu dan tempat
1. Wisma Nuri

2. Jam 10:00- 10:30

C. Pengorganisasian
a) Penanggungjawab : Ns.Diana Arianti,M.Kep
: Ns.Cendra Fitria,S.Kep
b) Moderator : Lara Susila
c) Penyaji ( Presenter ) : Nisma Khairani Lubis
d) Fasilitator : Mutia Insani
d) Observer : Misdatul Putri

D. Tugas dan tanggung jawab organisasi :


1. Penanggungjawab
Menjamin terlaksananya kegiatan penyuluhan dengan baik. Memberikan arahan agar
kegiatan yang dilaksanakan lancar hingga selesai
2. Moderator
Membuka acara, bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
pencegahan stroke berulang, mengarahkan diskusi pada hal-hal yang terkait pada
tujuan diskusi, serta memicu peserta untuk berperan aktif.
3. Penyaji
Bertanggung jawab dalam memberikan penyuluhan dengan menggunakan bahasa
yang mudah dipahami peserta penyuluhan
4. Fasilitator
Memotivasi peserta untuk aktif berperan serta dalam diskusi, baik dalam
mengajukan usulan, pertanyaan, ataupun memberi jawaban.
5. Observer
Mengamati jalannya kegiatan pertemuan, membuat catatan kecil tentang hal-hal yang
penting dari kegiatan tersebut dan mengevaluasi hasil pelaksanaan penyuluhan.

e) Setting Tempat

Keterangan:

= moderator

= presenter

= audience/peserta

= observer

= pembimbing

= fasilitator
f) Kegiatan penyuluhan

No Waktu Kegiatan Pengajar Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan
a. Mengucapkan salam a. Memperhatikan
b. Memperkenalkan diri, teman- b. Memperhatikan
teman, pembimbing akademik
dan pembimbing klinik
c. Menjelaskan topik penyuluhan c. Memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan d. Memperhatikan
e. Membuat kontrak waktu dan e. Memperhatikan
meminta kerja sama dengan
audiens

2. 25 menit Pelaksanaan
Memperhatikan
Penjelasan materi:
Mendengarkan dan
- menjelaskan tentang: Memperhatikan
Menjawab
a.Pengertian NAPZA
Memperhatikan
b.Klasifikasi NAPZA
Mendengarkan dan
c.Gejaladini dari penyalahgunaan
NAPZA Memperhatikan

d.Ciri-ciri remaja yangberpotensi Menjawab


menggunakan NAPZA

e.Pengaruh NAPZA terhadap


Memperhatikan
tubuh manusia & lingkungannya

f.Upaya pencegahan
penyalahgunaan NAPZA Mendengarkan dan

- memberi kesempatan bertanya

- menjawab pertanyaan
3. 5 menit Penutup
- melakukan evaluasi - Menjawab
- menyimpulkan hasil kegiatan
- Memperhatikan
- memberi salam
- Menjawab salam

g) Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. 1 hari sebelum melakukan penyuluhan pasien sudah mendapatkan informasi akan
dilakukannya penyuluhan
b. Mahasiswa berada pada posisi yang sudah direncanakan
c. Tempat dan media serta alat sesuai rencana
d. Mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
d. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai
e. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu :
a. 50% peserta mampu menyebutkan pengertian NAPZA
b. 50% peserta mampu menyebutkan Penyalahgunaan NAPZA
c. 50% peserta mampu menyebutkan Ketergantungan NAPZA
Penutup

Padang , 20

Ketua Kelompok

( Nisma Khairani Lubis )

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( Ns.Diana Arianti M.Kep ) ( Ns.Cendra Fitria S.Kep)


Lampiran Materi

A. DEFINISI
Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi
kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat
menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA
adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
B. JENIS
1. Narkotika : Menurut Johan 2018, Narkotika adalah : zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, ada 3
golongan :
a. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi
sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.
b. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin.
c. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan / atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein.
2. Psikotropika : Psikotropika adalah : zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Psikotropika terdiri dari 4 golongan :
a. Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Ekstasi.
b. Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan
dalan terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine.
c. Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Phenobarbital.
d. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh :
Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM ).
3. Zat Adiktif Lainnya : Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang
berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi :
a. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan
susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari –
hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika
atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia.
Ada 3 golongan minuman beralkohol :
1) Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).
2) Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman anggur )
3) Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca, Manson House,
Johny Walker ).
b. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa
senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga,
kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem,
Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.
c. Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di
masyarakat.
C. DAMPAK FISIK KARENA NAPZA
Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan
alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena
rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang
berbahaya. Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA dapat
digolongkan menjadi 3 golongan :
1. Saat menggunakan NAPZA: Jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak
acuh), mengantuk, agresif,curiga
2. Kelebihan disis (overdosis): Nafas sesak,denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba
dingin, nafas lambat/berhenti, meninggal.
3. Sedang ketagihan (putus zat/sakau) : Mata dan hidungberair, menguap
terusmenerus,diare, rasa sakit diseluruh tubuh,takut air sehingga malas andi,kejang,
kesadaran menurun.
4. Pengaruh jangka panjang: Penampilan tidak sehat,tidak peduli terhadap kesehatan
dan kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan
atau bagian tubuh lain.
D. PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NAPZA
Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :
1. Faktor individual :
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami
perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri – ciri remaja yang
mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA :
a. Cenderung memberontak
b. Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.
c. Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada
d. Kurang percaya diri
e. Mudah kecewa, agresif dan destruktif
f. Murung, pemalu, pendiam
g. Merasa bosan dan jenuh
h. Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan
i. Keinginan untuk mencaoba yang sedang mode
j. Identitas diri kabur
k. Kemampuan komunikasi yang rendah
l. Putus sekolah
m. Kurang menghayati iman dan kepercayaan.
2. Faktor Lingkungan :
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik
sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.
a. Lingkungan Keluarga :
1) Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
2) Hubungan kurang harmonis
3) Orang tua yang bercerai, kawin lagi
4) Orang tua terlampau sibuk, acuh
5) Orang tua otoriter
6) Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
7) Kurangnya kehidupan beragama.
b. Lingkungan Sekolah :
1) Sekolah yang kurang disiplin
2) Sekolah terletak dekat tempat hiburan
3) Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk
mengembangkan diri secara kreatif dan positif
4) Adanya murid pengguna NAPZA
c. Lingkungan Teman Sebaya :
1) Berteman dengan penyalahguna
2) Tekanan atau ancaman dari teman
d. Lingkungan Masyrakat / Sosial :
1) Lemahnya penegak hukum
2) Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.

E. GEJALA DINI PENGGUNAAN NAPZA


1. Tanda Fisik
a. Kesehatan fisik menurun
b. Penampilan diri menurun
c. Badan kurus, lemah, malas
d. Pernapasan lambat dan dangkal
e. Suhu badan tidak beraturan
f. Pupil mata mengecil
g. Tekanan darah menurun
h. Tejang otot
i. Kesadaran makin lama makin menurun
j. Selera makan berkurang
2. Tanda-tanda di rumah
a. Membangkang terhadap teguran orang tua
b. Semakin jarang ikut kegiatan keluarga
c. Mulai melupakan tangung jawab rutinnya di rumah
d. Sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah teman
e. Sering pergi ke diskotik, mall atau pesta
f. Pola tidur berubah: pagi susah dibangunkan, malam suka begadang
g. Bila ditanya, sikapnya defensive atau penuh kebencian
h. Menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang (bokek)
i. Mering mencuri uang dan barang-barang berharga di rumah, dan ini sering tidak
diketahui.
j. Sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alas an
(pandai-pandailah mengecek apakah uang yang dimintanya untuk bayar ini dan
itu di sekolah, betul-betul diminta oleh sekolah dan dibayarkan).
k. Malas mengurus diri (tidak mau membereskan tempat tidur, malas menggosok
gigi, kamar berantakan, malas membantu).
l. Sering tersinggung dan mudah marah
m. Menarik diri, sering di kamar dan mudah marah
n. Sering berbohong
o. Bersikap lbih kasar terhadap angota keluarga lainnya dibandingkan dengan
sebelumnya.
p. Sekali-kali dijumpai dalam keadaan mabuk, bicara pelo (cedal) dan
jalansempoyongan
q. Ada obat-obatan, kertas timah, bau-bauan yang tidak biasa di rumah (terutama
kamar mandinya atau kamar tidurnya), atau ditemukan jarum suntik namun ia
mengatakan barang-barang itu bukan miliknya.

F. PENGARUH NAPZA PADA TUBUH MANUSIA DAN LINGKUNGAN


1. Komplikasi Medik : biasanya digunakan dalam jumlah yang banyak dan cukup lama.
Pengaruhnya pada :
a. Otak dan susunan saraf pusat :
- gangguan daya ingat
- gangguan perhatian / konsentrasi
- gangguan bertindak rasional
- gangguan perserpsi sehingga menimbulkan halusinasi
- gangguan motivasi, sehingga malas sekolah atau bekerja
- gangguan pengendalian diri, sehingga sulit membedakan baik / buruk.
b. Pada saluran napas : dapat terjadi radang paru ( Bronchopnemonia ).
pembengkakan paru ( Oedema Paru )
c. Jantung : peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh darah jantung.
d. Hati : terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik, hubungan
seksual
e. Penyakit Menular Seksual ( PMS ) dan HIV / AIDS.
Para pengguna NAPZA dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka mau
melakukan hubungan seksual demi mendapatkan zat atau uang untuk membeli
zat. Penyakit Menular Seksual yang terjadi adalah : kencing nanah ( GO ), raja
singa ( Siphilis ) dll. Dan juga pengguna NAPZA yang mengunakan jarum suntik
secara bersama – sama membuat angka penularan HIV / AIDS semakin
meningkat. Penyakit HIV / AIDS menular melalui jarum suntik dan hubungan
seksual, selain melalui tranfusi darah dan penularan dari ibu ke janin. Sistem
Reproduksi : sering terjadi kemandulan.
f. Kulit
Terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum suntik,
sehingga mereka sering menggunakan baju lengan panjang.
g. Komplikasi pada kehamilan :
- Ibu : anemia, infeksi vagina, hepatitis, AIDS
- Kandungan : abortus, keracunan kehamilan, bayi lahir mati
- Janin : pertumbuhan terhambat, premature, berat bayi rendah.
2. Dampak Sosial :
a. Di Lingkungan Keluarga :
- Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering terjadi
pertengkaran, mudah tersinggung.
- Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
- Perilaku menyimpang / asosial anak ( berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup
bebas) dan menjadi aib keluarga.
- Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah atau
pekerjaan, sehingga merusak kehidupan keluarga, kesulitan keuangan.
- Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk biaya
pengobatan dan rehabilitasi.
b. Di Lingkungan Sekolah :
- Merusak disiplin dan motivasi belajar.
- Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar.
- Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara sesama teman sebaya.
c. Di Lingkungan Masyarakat :
- Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna /
mangsanya.
- Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang telah
menjadi ketergantungan.
- Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan, pencurian,
pembunuhan sehingga masyarkat menjadi resah.
- Meningkatnya kecelakaan.
G. UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA :
1. Pencegahan primer : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan
melakukan intervensi.
2. Pencegahan Sekunder : mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan
NAPZA.
3. Pencegahan Tersier : merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA
Cara pencegahan :
1. Ketahuilah bahwa obat tersebut sangat berbahaya jangan sekali-kali mencoba.
2. Bina hubungan yang harmonis dengan orang tua sehingga perilaku kita lebih
terkontrol.
3. Katakan tidak bila ada yang menawari.
4. Berhati-hatilah dalam bergaul.
5. Perkuat keimanan kepada Tuhan.
6. Buat para orangtua : ciptakan keluarga yang harmonis, jalin komunikasi yang
bersahabat dengan putra-putri Anda.
7. Buat remaja : jadilah remaja yang aktif dan menyenangkan, berprestasi tinggi, tahan
uji, mandiri, ikuti kegiatan positif dan bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

The Indonesian Florence Nightingale Foundation. 1999. Kiat Penanggulangan dan


Penyalahgunaan Ketergantungan NAPZA. Jakarta.
Tom, Kus, Tedi. 1999. Bahaya NAPZA Bagi Pelajar , Bandung :Yayasan Al-Ghifari
.2010.NAPZA-definisi-pengertian-zat-adiktif-jenis-macam-dampak-efek ketergantungan-
pada-organisme-hidup.
Riyanto, Hendro. 2009. Penegakan Diagnosa terhadap Penyalahgunaan NAPZA. Jakarta: EGC
Johan.2018. Dampak dari Penyalahgunaan NAPZA. http://www.kemensos.or.id. Diakses
tanggal 05 Oktober jam 8.00 WIB.
DAFTAR HADIR PENYULUHAN TENTANG

PENYALAHGUNAAN NAPZA

DI WISMA NURI RSJ HB SAANIN PADANG

Hari/Tanggal :

Kelompok :

No Nama Peserta Tanda Tangan Keterangan

Anda mungkin juga menyukai