Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEPERAWATAN KELUARGA

PENGKAJIAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA

Disusun Oleh :
Kelompok 2 Kelas 5A Keperawatan
Nadila Aini 1914201023
Qorri Hartanto 1914201031
Putri Utami Wulandari R 1914201030
Nur Havifah Hasanah 1914201027
Resti Perdana Sari 1914201034
Nisma Khairani Lubis 1914201025
Nur Hidayatil Safitri 1914201028
Renik Sri Utami 1914201033
Necy Wahyuni 1914201024
Pramita Dewi 1914201029

Dosen Pengampu :
Ns. Welly, M.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH
PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga tugas makalah tentang “Pengkajian Tugas
Perkembangan Keluarga” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Keluarga yang diampu oleh Ibu Ns. Welly, M.Kep.
Makalah ini dibuat berdasarkan dari beberapa sumber yang telah
memberikan materi tersebut. Makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik serta masukan
dari pembaca agar makalah ini lebih sempurna dan memperbaiki tugas kami
berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah
pengetahuan baik bagi penyusun maupun pembaca.

Padang, 16 November 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Penulisan 1
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2
2.1 Pengertian Tahap Perkembangan Keluarga 2
2.2 Tahap Perkembangan Keluarga 3
BAB III PENUTUP 11
3.1 Kesimpulan 11
3.2 Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga adalah kumpulan dua orang tau lebih yang hidup bersama
dengan keterkaitan aturan, emosional dan mempunyai peran masing-masing.
Selain itu keluarga juga diartikan ikatan atas dasar perkawinan antara orang
dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau
seorang perempuan yang sudah hidup sendirian dengan atau tanpa anak,
baik anak kandung atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah.
Keberhasilan pemecahan masalah yang dihadapi yang terjadi dalam
perkawinan menimbulkan saling pengertian pada masing-masing pasangan.
Hubungan keluarga termasuk mencangkup tahapan yang berbeda. Tahap
pemula mulai saat pernikahan dan berlanjut sejalan dengan usaha pasangan
untuk berfungsi sebagai pasangan. Tahapan orientasi keluarga ditunjukan
pada aktivitas menanti kelahiran anak dan mengasuh anak.
Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada
sistem keluarga meliputi : perubahan pola interaksi dan hubungan antar
keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini berlangsung melalui beberapa
tahapan tersebut bisa dilalui dengan berhasil. Perawat butuh memahami
setiap tahap perkembangan keluarga serta tugas perkembangannya. Hal ini
penting mengingat bahwa tugas perawat dalam mendeteksi adanya masalah
keperawatan yang dilakukan terkait erat dengan sifat masalah yang ada
yaitu potensial dan aktual.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah keperawatan keluarga.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui dan memahami pengertian tahap perkembangan
keluarga.
b. Untuk mengetahui dan memahami tahap perkembangan keluarga.

1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Tahap Perkembangan Keluarga


Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,
kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan
budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta
sosial dari tiap anggota keluarga. (Duvall dan Logan, 1986).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka
saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing
dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. (Bailon dan
Maglaya, 1978).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
(Departemen Kesehatan RI, 1988).
Keluarga sebagai individu berubah dan berkembang setiap saat.
Masing-masing tahapan perkembangan mempunyai tantangan, kebutuhan,
sumber daya tersendiri, dan meliputi tugas yang harus dipenuhi sebelum
keluarga mencapai tahap yang selanjutnya.
Terdapat dua fungsi dasar keluarga yaitu guna memenuhi kebutuhan
fisik dan kesejahteraan psikososial. Kesejahteraan fisik meliputi
terpenuhinya kebutuhan makanan, pakaian, rasa aman dan kesehatan
jasmani, sedangkan kesejahteraan psikososial adalah bila keluarga mampu
menjadi struktur atau kerangka dasar pertumbuhan psikososial dan atau
keluarga yang berhasil menjalani pertumbuhan psikososial dengan baik.
Keluarga yang berfungsi sehat, juga harus mampu melaksanakan
tugas kesehatan keluarga, yaitu antara lain :
1. Mengenal masalah kesehatan.
2. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
3. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.

2
4. Mempertahankan suasana lingkungan rumah yang sehat.
5. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada dimasyarakat.

2.2 Tahap Perkembangan Keluarga


Menurut Duvall (1985) terdapat 8 tahapan perkembangan keluarga,
sebagai berikut :
1. Keluarga Pemula
Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah keluarga
baru-keluarga yang menikah dan perpindahan dari keluarga asal atau
status lajang ke hubungan baru yang intim.
Tugas Perkembangan Keluarga :
a. Membangun perkawinan baru yang saling memuaskan, pasangan
dituntut untuk dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan peran dan
fungsi masing-masing.
b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, melalui
pernikahan akan diperoleh anggota keluarga yang baru yang berasal
dari suami ataupun istri yang akan menjadi bagian keluarga besar
dalam keluarga.
c. Merencanakan program keluarga berencana. Terkait dengan
keputusan untuk hamil yang harus direncanakan, sehingga keputusan
tentang kedudukan sebagai orang tua lebih siap.
Masalah Kesehatan Keluarga :
a. Penyesuaian seksual dan peran pernikahan.
b. Penyuluhan dan konseling keluarga berencana.
c. Penyuluhan dan konseling prenatal.
d. Komunikasi dan informasi, kurangnya informasi dapat mengakibatkan
masalah seksual, emosional, ketakutan, rasa bersalah, kehamilan yang
tidak direncanakan, penyakit kelamin.

2. Keluarga Yang Sedang Mengasuh Anak


Tahap ini dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30
bulan.

3
Tugas Perkembangan Keluarga :
a. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
(mengintregasikan bayi baru kedalam keluarga).
b. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan
kebutuhan anggota keluarga.
c. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
d. Memperluas hubungan persahabatan dengan keluarga besar dengan
pertambahan peran-peran orang tua-kakek dan nenek.
Masalah Kesehatan Keluarga :
a. Pendidikan maternitas yang berpusat pada keluarga.
b. Perawatan bayi yang baik.
c. Pengenalan dan penanganan masalah kesehatan fisik secara dini.
d. Imunisasi
e. Konseling perkembangan anak.
f. Keluarga berencana.
Masalah Psikologis Keluarga :
a. Suami merasa diabaikan, karena waktu istri lebih banyak digunakan
untuk mengurus dan memperhatikan anak.
b. Terdapat peningkatan perselisihan argumen antara suami dan istri.
c. Interupsi dalam jadwal yang kontinu (lelah sepanjang waktu).
d. Kehidupan sosial dan seksual yang terganggu dan menurun.

3. Keluarga Dengan Anak Usia Pra Sekolah


Tahap ini dimulai ketika anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir
ketika anak berusia 5 tahun (saat ini keluarga terdiri dari 3-5 orang
anggota keluarga yaitu suami, istri dan anak).
Tugas Perkembangan Keluarga :
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti : rumah, ruang
bermain, privasi dan keamanan.
b. Mensosialisasikan anak dengan lingkungannya.

4
c. Mengintegrasikan anak yang baru, sementara tetap memenuhi
kebutuhan anak-anak yang lain. Coba yakinkan anak yang paling tua
bahwa mereka masih disayang dan dicintai setelah kehadiran adiknya.
d. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan
perkawinan dan hubungan orang tua serta anak) dan diluar keluarga
(keluarga besar dan komunitas).
Masalah Kesehatan Keluarga :
a. Penyakit menular yang lazim pada anak-anak.
b. Anak terjatuh.
c. Luka, luka bakar.
d. Keracunan.
Masalah Psikologis Keluarga :
a. Hubungan pernikahan, adanya penurunan kepuasan yang dirasakan
oleh banyak pasangan suami istri pada tahap ini.
b. Persaingan antara kakak dan adik.
c. Keluarga berencana.
d. Kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan.
e. Masalah komunikasi keluarga.
Peran Perawat :
a. Memberikan penyuluhan kesehatan dan konseling dalam hal
pencegahan masalah kesehatan utama, seperti merokok, penyalah
gunaan obat dan alkohol, seksualitas, keselamatan, diet dan nutrisi,
olahraga, dan penanganan stres/dukungan sosial.
b. Membantu anak membentuk gaya hidup yang sehat dan memfasilitasi
pertumbuhan fisik, intelektual, emosional, dan sosial secara optimal.

4. Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah


Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun (mulai
masuk sekolah dasar) dan berakhir pada usia 13 tahun (awal dari masa
remaja).

5
Tugas Perkembangan Keluarga :
a. Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi
sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang
sehat.
b. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
c. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga, biasanya
kecacatan anak dapat diketahui pada tahap ini.
Masalah Kesehatan Keluarga :
a. Orang tua akan mulai berpisah dengan anak karena anak sudah mulai
memiliki banyak teman sebaya (hati-hati dengan pengaruh lingkungan
anak).
b. Orang tua mengalami banyak tekanan dari luar, misalnya dari sekolah
dan komunitas, untuk menyesuaikan anak dengan komunitas dan
sekolah.
c. Kecacatan/kelemahan anak akan tampak pada periode ini melalui
pengamatan perawat sekolah dan guru. Mereka dapat mendeteksi
gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, gangguan bicara,
kesulitan belajar, gangguan tingkah laku, perawatan gigi yang tidak
adekuat, pengamanan anak, penyalahgunaan obat/zat, dan penyakit
menular.
Peran Perawat :
a. Mengajar dan memberikan konseling kepada orang tua mengenai
kondisi anaknya tersebut.
b. Membantu keluarga melakukan koping sehingga pengaruh yang
merugikan cacat tersebut pada keluarga dapat diminimalkan.

5. Keluarga Dengan Anak Usia Remaja


Tahap ini dimulai ketika anak pertama berusia 13 tahun hingga 19 atau
20 tahun.
Tugas Perkembangan Keluarga :
a. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika menjadi
dewasa dan semakin mandiri.

6
b. Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
c. Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak.
Masalah Kesehatan :
a. Pada orang tua yang berusia 35 tahun resiko penyakit jantung koroner
meningkat di kalangan pria dan perubahan perkembangan dari
biasanya sudah mulai tampak.
b. Penyalahgunaan obat dan alkohol, keluarga berencana, kehamilan
yang tidak di kehendaki.
c. Hubungan keluarga orang tua dan anak perlu mendapat perhatian
serius karena periode ini adalah periode rawan.
Peran Perawat :
a. Mendeteksi perubahan yang terjadi pada orang tua dan anak-anak.
b. Memberi pendidikan dan konseling yang intensif.
c. Melaksanakan upaya penanggulangan (pencegahan peningkatan
kesehatan dan penyembuhan) dengan mandiri atau tujukan.

6. Keluarga Yang Melepaskan Anak Usia Dewasa Muda


Tahap ini ketika anak pertama meninggakan rumah orang tua dan
berakhir dengan “rumah kosong” lama tergantung berapa banyak anak.
Pada tahap ini suami-istri berganti peran menjadi kakek-nenek.
Tugas Perkembangan Keluarga :
a. Memperluas siklus kelurga dengan memasukkan aggota keluarga baru
yang didapat dari perkawinan anak-anak.
b. Melanjutkan/memperbaharui keharmonisan perkawinan dan
menyesuaikan kembali hubungan perkawinan.
c. Membantu orang tua lanjut usia dan cenderung sakit-sakitan dalam
kehidupan dan kesehatannya.
Masalah Kesehatan Keluarga :
a. Komunikasi kaum dewasa muda dengan orang tua mereka perlu
ditingkatkan.
b. Masalah dalam hal transisi peran bagi suami istri.
c. Masalah perawatan orang tua lanjut usia.

7
d. Munculnya masalah kesehatan yang bersifat kronis dan perubahan
situasi fisik (kolesterol tinggi, obesitas, tekanan darah tinggi).
e. Masalah gaya hidup perlu mendapat perhatian, kebiasaan minum
alkohol, merokok, makan dan lain-lain.
Masalah Psikologis Keluarga :
a. Hilangnya peran ibu karena anak telah pergi atau menikah.
b. Perasaan kehilangan feminitas akibat monopouse (usia 45-55 tahun).
c. Tanda ketuaan mulai tampak mulai hilangnya kecantikan.
Peran Perawat :
a. Memberi pendidikan dan konseling pada keluarga.
b. Merawat orang tua lanjut usia dengan anggota keluarga yang
bermasalah.
c. Mengkaji kebutuhan/permasalahan keluarga dan berupaya
menanggulanginya.

7. Keluarga Orang Tua Usia Pertengahan


Tahap ini dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir
pada pensiun atau kematian salah satu pasangan orang tua (44-45 tahun
sampai dengan 16-18 tahun kemudian).
Tugas Perkembangan Keluarga :
a. Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan
para orang tua lansia dan anak-anak.
c. Memperkokoh hubungan keluarga.
Masalah Kesehatan Keluarga :
a. Masalah yang berhubungan dengan pemahaman mengenai kebutuhan,
misalnya promosi kesehatan, istirahat yang cukup, kegiatan pada
waktu luang, tidur, nutrisi yang baik, program olahraga yang teratur.
b. Masalah yang berhubungan dengan keharmonisan hubungan
pernikahan.
c. Masalah yang berkaitan dengan keharmonisan hubungan dengan
anggota keluarga (anak-anak, cucu, orang tua lansia dan lain-lain).

8
d. Masalah yang berhubungan dengan perawatan keluarga, antara lain
perawatan orang tua lanjut usia atau yang tidak mampu merawat
dirinya sendiri.
Masalah Psikologis Keluarga :
a. Timbulnya masalah penuaan.
b. Hilangnya anak.
c. Merasa gagal membesarkan anak atau kerja keras.
Peran Perawat :
a. Memberikan pendidikan dan konseling keluarga dalam hal
pemenuhan kebutuhan keluarga, keharmonisan pernikahan, hubungan
keluarga, pencegahan penyakit.
b. Memberi/membina/melatih keluarga dalam hal perawatan orang tua
lanjut usia.

8. Keluarga Usia Tua


Tahap ini dimulai ketika salah satu pasangan memasuki masa pensiun,
yang terus berlangsung hingga salah satu meninggal dan berakhir dengan
pasangan lainnya yang meninggal.
Tugas Perkembangan Keluarga :
a. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.
b. Menyesuaikan diri terhadap pendapatan yang menurun.
c. Mempertahankan hubungan perkawinan.
d. Menyesuaikan diri tehadap kehilangnya pasangan.
e. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi.
f. Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan &
integrasi hidup).
Masalah Kesehatan Keluarga :
a. Menurunnya fungsi fisik, psikologis dan kognitif.
b. Kemampuan saling menolong suami-istri lansia dalam merawat
pasangannya perlu ditingkatkan. Karena penuaan dan banyaknya
masalah, suami istri lansia perlu saling menolong. Umumnya suami
lebih sulit merawat orang lain, sementara istri kebalikannya.

9
c. Masalah yang berkaitan dengan perumahan, penghasilan yang kurang
cocok, kurang rekreasi, dan fasilitas perawatan yang kurang memadai
banyak merugikan kesehatan lansia.
Peran Perawat :
a. Memberi bantuan tidak langsung dengan merujuk individu atau
pasangan lansia ke sumber-sumber komunitas yang sesuai untuk
mengatasi masalah mereka.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam uraian diatas dijelaskan tentang bagaimana orang tua, suami-
istri dalam membimbing, mengawasi anaknya sampai mampu melepas
anaknya. Setelah itu peran orang tua usia pertengahan sampai usia lanjut
lebih ditekankan untuk mempertahankan suasana dalam rumah tangga,
dalam hal ini anak juga turut serta dalam menciptakan suasana yang stabil
didalam keluarga karena anak sudah mengerti arti keluarga dan perannya.
Keluarga juga berperan penting untuk melaksanakan praktek asuhan
keperawatan, yaitu mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau
merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam
memberikan asuhan keperawatan mempengaruhi status kesehatan keluarga.
Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat
dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Perawat perlu
memberikan intervensi pada keluarga untuk membantu keluarga dalam
peningkatan pemberdayaan peran keluarga.

3.2 Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan keluarga
melalui penyuluhan mengenai peran anggota keluarga dan perkembangan
keluarga sesuai jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna
mencapai kebutuhan kesehatan keluarga yang optimal.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z. (2009). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.


Effendy, N. (2011). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
EGC.
Friedman, M. Marilyan.(1998). Family NURSING Research, Theory, & Practice.
Stamford: Appleton & Lange.
Friedman, M. Marilyan. (1998). Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
Harnilawati. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi
Selatan: Pustaka As Salam.
Kozier, Erb. Berman. Snyder. (2004). Fudamental of nursing: Concepts, process,
and practice. Seventh Edition. New Jersey : Pearson Education. Inc.
http://www.tadikaislam.com/forum/index.php?action=vthread&forum=1&to
pic=4
Sumijatu, D. (2005). Konsep Keperawatan Komunitas. Jakarta: EGC.
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi dalan Praktik.
Jakarta: EGC.

12

Anda mungkin juga menyukai