Anda di halaman 1dari 24

Epidemiologi Diare

Disusun oleh:

 Dian anisya
 Indriyani lestari
 Liyus firdaus
 I wayan
 Risa Rosalina
 Mila jamillah
 Hilman
Latar Belakang

Penyakit diare merupakan penyebab kematian kedua pada anak di bawah lima tahun dengan jumlah 525.000 (0.030%) anak setiap
Tahun.Secara global,ada hampir 1,7 miliar kasus penyakit diare anak-anak setiap Tahun.Kejadian diare dapat berlangsung beberapa
hari dan dapat menimbulkan dehidrasi.Penyebab utama kematian akibat diare adalah dehidrasi dan penyebab lainnya adalah infeksi
bakteri septik.
Angka kesakitankematian akibat diare masih relative tinggi. Beberapa survey di Indonesia menunjukan angka kesakitan diare untuk
semua golongan umur adalah sekitar 120-360 per 1000 penduduk (12%-36%), dan untuk golongan balita menderita satu atau dua kali
episode diare pada setiap tahunnya,76% kematian karena diare terjadi pada bayi dan balita terutama 2 tahun pertama usia bayi.pada
bayi, kasus diare menduduki urutan kedua setelah infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) sebagai penyebab kematian( sani &
abidin,2014).
Prevalensi diare di Indonesia menurut karakteristik berdasarkan risdakes 2018 tercatat sebanyak 18.225 (9%) anak dengan diare
golongan umur <1 tahun,73.188(11,5%) anak dengan diare golongan umur 1-4 tahun,182.338 (6,2%) anak dengan diare golongan umur
514 tahun dan sebanyak 165.644 (6,7%) anak dengan diare golongan umur 15-24 tahun (kemenkes,2019)

11,5%
1-4
tahun
TINJAUAN TEORI

Diare
Diare berasal dari kata diarrola (bahasa Yunani) yang berarti mengalir terus, merupakan suatu keadaan abnormal
dalam pengeluaran tinja yang terlalu fresukuean (Smeltzer & Barre, 2002)

 Diare adalah kejadian frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak,
konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja
(Ngastiyah, 2005). Sedangkan menurut Suharyono (2008) diare adalah buang air besar dengan frekuensi yang
tidak normal (meningkat) dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair.
PENYEBAB DIARE
Secara klinis penyebab diare
dapat dikelompokkan dalam
golongan 6 faktor yaitu:
1. Infeksi (bakteri, virus,
parasit),
2. Malabsorbsi,
3. Alergi,
4. Keracunan,
5. Imunodefisiensi,
6. dan Sebab lain.
TANDA dan Gejala Diare

 Anak Rewel  Anus menjadi lecet karena seringnya


defekasi
 Tidak mau menyusu/ nafsu makan me
 Gejala muntah dapat terjadi
 Gelisah
sebelum/sesudah diare
 Suhu tubuh mungkin me  Dehidrasi (BB menurun, kesadaran
 Tinja makin cair,mungkin mengandung menurun, pada bayi ubun-ubun
darah dan atau lendir cekung,tonus dan turgor kulit
berkurang,selaput mukosa mulut dan
 Warna tinja berubah menjadi kehijauan
bibir terlihat kering( kapita selekta
karena tercampur empedu
kedokteran 2000; ngastiyah, 2005)
Klasifikasi Diare

Diare Akut Diare Kronis

 Diare akut adalah diare yang  Diare yang berulang, persisten


terjadi mendadak dan dan berlangsung lama,
berlangsung kurang dari 2 melebihi jangka waktu 15 hari
minggu sejak awal diare,
KOMPLIKASI DIARE
Menurut Sudarti (2010) komplikasi akibat diare adalah :

a.Dehidrasi (kekurangan cairan)


b.Gangguan Sirkulasi
c.Gangguan asam-basa (asidosis)
d.Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
e.Gangguan Gizi
Menurut Sitorus (2008), dehidrasi di bagi menjadi dehidrasi
ringan, sedang, dan berat berdasarkan kriteria dari WHO
sebagai berikut:
Dehidrasi Ringan Dehidrasi Sedang
1) Keadaan umum: sadar, gelisah, haus 1) Keadaan umum: gelisah, rewel, mengantuk

2) Denyut nadi: normal kurang dari 120 x/menit 2) Denyut nadi: cepat dan lemah 120-40 x/menit

3) Pernapasan: normal 3) Pernapasan: dalam, mungkin cepat

4) Ubun-ubun: normal 4) Ubun-ubun: cekung

5) Kelopak mata: normal 5) Kelopak mata: cekung

6) Air mata: ada 6) Air mat: tidak ada

7) Selaput lendir: lembab 7) Selaput lendir: kering

8) Elastisitas kulit: pada pencubitan kulit secara 8) Elastisitas kulit: lambat

elastisitas kembali secara normal 9) Air seni: berkurang


  
9) Air seni: normal
Dehidrasi Berat
1) Keadaan umum: mengantuk, lemas, anggota gerak dingin, berkeringat kebiruan,
mungkin koma / tidak sadar
2) Denyut nadi: cepat, halus, kadang-kadang tak teraba, kurang dari 140 x/menit

3) Pernapasan: dalam dan cepat

4) Ubun-ubun: sangat cekung

5) Kelopak mata: sangat cekung


6) Air mata: sangat kering

7) Selaput lendir: sangat kering

8) Elastisitas kulit: sangat lambat (lebih dari 2 detik)

9) Air seni: tidak ada


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

 Pemeriksaan Tinja(makroskopis dan mikroskopis)


 AGD (Ph,dll)
 Elektrolit (Natrium, KALIUM,KALSIUM dan Fosfor)
 Ureum creatinine
 Leukosit
PENATALAKSANAAN DIARE
 Lima langkah tuntaskan
 Penanganan diare akut ditujukan
DIARE(LINTAS diare) menurut
untuk mencegah/ menanggulangi kemenkes RI,2011)
dehidrasi serta gangguan
keseimbangan elektrolit dan asam
basa, kemungkinan terjadinya 1. Rehidrasi mengunakan oralit
intoleransi, mengobati kausa dari osmolaritas rendah
diare yang spesifik, mencegah dan 2. Pemberian zinc selama 10 hari
menanggulangi gangguan gizi serta berturut-turut
mengobati penyakit penyerta.
3. Teruskan pemberian ASI dan
makanan
4. Antibiotik selektif
5. Penkes kepada pengasuh/ orang tua
Cara Penularan Diare
 Infeksi oleh agen penyebab terjadi bila makanan/ air minum yang terkontaminasi tinja/ muntahan penderita
diare.penularan langsung juga dapat terjadi bila tangan tercemar dipergunakan untuk menyuap makanan
Faktor Penyebab Diare

 Diare dapat dikatakan sebagai masalah pediatrik sosial karena diare merupakan

salah satu penyakit utama yang terdapat di Negara berkembang dimana adanya

factor yang mempengaruhi terjadinya diare pada balita itu sendiri yaitu

diantaranya factor penyebab (agent), penjamu(host), dan faktor lingkungan

(environtment)( suharyono,2008)
Interaksi host, agent, dan environment dalam timbulnya
penyakit diare

Analisa Triad
Epidemiologi
A. Faktor host ( penjamu/ manusia)
B. Faktor agent (bibit penyakit)
C. Faktor environment
lingkungsn fisik
Lingkungan non fisik
Lingkungan biologis
HOST
 Faktor penjamu (host) yang menyebabkan diare yaitu keadaan gizi
dan perilaku masyarakat (Suegijanto, 2002).

 Sedangkan menurut Yankes Pangalengan (2009), faktor penjamu yang


menyebabkan terjadinya diare yaitu tidak memberikan ASI sampai 2
tahun, keadaan gizi yang berkurang, anak-anak yang sedang
menderita campak dalam waktu 4 minggu terkhir diakibatkan dari
penurunan kekebalan tubuh penderita, umur, dan perilaku manusia
yang tidak sehat. Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui
faecal oral antara lain melalui makanan/minuman yang tercemar tinja
dan atau kontak langsung dengan tinja penderita.
Faktor Host
 Umur
Insidensi tertinggi terjadi pada kelompok umur 6 sampai 11
bulan, saat diberikan makanan pendamping ASI (Juffrie, 2011).

 Status gizi
1. asupan makanan yang tidak adequate
2. adanya gangguan penyerapan yaitu malabsorpsi
3. adanya kebutuhan yang meningkat

factor yang mempengaruhi status gizi:


 Asupan makanan, status social ekonomi,pendidikan ibu,penyakit
penyerta, pengetahuan, BBLR, kelengkapan imunisasi, dan ASI
 Kebiasaan cuci tangan (hand hygiene & personal hygiene)
Hubungan satus gizi/status nutrisi dengan Diare

 Hubungan status gizi dan kejadian


diare,menurut brown(2003),
kekurangan gizi dapat
menyebabkan rentan terhadap
infeksi, karena dampak negative
terjadi perubahan fungsi kekebalan
tubuh, menurut brown(2003),
malnutrisi menyebabkan kejadian
diare
AGENT
Faktor penyebab diare dapat dibagi menjadi empat faktor :

 Faktor infeksi dibagi menjadi dua yaitu:

1. Infeksi internal adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama
diare pada anak, disebabkan oleh bakteri E. Coli, rotavirus, cacing, protozoa dan jamur

2. Infeksi eksternal adalah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti Tonsilitis,
Bronkopneumonia dan Ensefalitis.

 Faktor Malabsorbsi misalnya malabsorbsi karbohidrat, lemak, dan protein.

 Faktor Makanan yang menyebabkan diare adalah makanan yang tercemar, basi, beracun,
terlalu banyak lemak, mentah (sayuran), dan kurang matang

 Faktor Psikologis Apabila seseorang mengalami ketakutan atau rasa cemas itu merupakan
Faktor psikologis yang juga dapat menyebabkan diare, biasanya terjadi pada orang yang lebih besar
Faktor Agent dan
Diare
Adanya mutasi pada virus,serta ada bakteri
yang menjadi resisten alkibat perlakuan
/tindakan yang salah, baik itu dalan hal
yang berhubngan kesehatan (minum obat)
atau hasil perkembangan IPTEK
Environment

faktor lingkungan (environment) yang


merupakan epidemiologi diare atau
penyebaran diare sebagian besar disebabkan
karena faktor lingkungan yaitu sanitasi
lingkungan yang buruk dan lingkungan sosial
ekonomi (Anne, 2008).
Faktor Environment

 Pembuangan tinja (kurang dari 10 meter)

 Penyediaan air bersih

 Pembuangan sampah/ limbah

 Sanitasi makanan dirumah

 Lingkungan sering banjir

 Pemukiman padat dan berada di bantaran kali

tercemar sampah
Tingkat Pencegahan Penyakit Diare

1. Pencegahan primer  3. Pencegahan Tertier

( ditujukan pada factor penyebab, (penderita diare jangan sampai


lingkungan dan penjamu) mengalami kecacatan dan kematian akibat
dehidrasi)

2. Pencegahan sekunder

 a.Tahap inkubasi

 b.Tahap penyakit dini

 c.Tahap akhir
Daftar Pustaka

 Budiman, 2011.Penelitian kesehatan.PT.refika aditama. Bandung


 Departemen Kesehatan RI,2007.Pedoman Tehnis Penilaian Rumah Sakit.Direktorat Jendral
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.Jakarta
 Atmojo Sm, Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare anak balita dikabupaten Purworejo,
Jawa Tengah, Laboratorium penelitian kesehatan dan gizi masyarakat FK UGM,Yogyakarta,1998.
 Dep Kes R.I, Pedoman pemberantasan penyakit diare, Jakarta,2002
 Anne, A. (2008). Epidemiologi Diare : Karena Lingkungan yang Kotor. http. // anne ahira.com
 Brown KW, R. R. (2003). The benefits of being present: Mindfulness and its role in psychological
well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 822–848.
 Ngastiyah. (2005). Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Jakarta : EGC.
 Suharyono. (2008). Diare AKut. Jakarta : Balai penerbit FKUI.

Anda mungkin juga menyukai