GASTROENTERITIS
AKUT
Oleh :
M. Reza Kurniansyah
Definisi Gastroenteritis
Gastroentritisadalah peradangan yang
terjadi pada lambung, usus besar, dan usus
halus disebabkan oleh infeksi makanan yang
mengandung bakteri atau virus yang
memberikan gejala diare dengan frekwensi
lebih banyak dengan konsistensi encer dan
kadang-kadang disertai dengan muntah-
muntah. Dari biasanya yang disebabkan
oleh bakteri,virus dan parasit yang patogen.
Apa itu GEA (Gastroenteritis
Akut) ???
Menurut World Gastroenterology
Organisation global guidelines 2005, diare
akut didefinisikan sebagai pasase tinja
yang cair/lembek dengan jumlah lebih
banyak dari normal, berlangsung kurang
dari 14 hari.
Diare adalah penyebab penting
kekurangan gizi. Ini di sebabkan karena
adanya anoreksia pada penderita
diare sehingga ia makan lebih sedikit
dari pada biasanya dan kemampuan
menyerap sari makanan juga
berkurang.
Padahal kebutuhan sari makanannya
meningkat akibat dari adanya infeksi.
Klasifikasi Diare
1. Berdasarkan lama waktu diare
Diare Akut : < 14 hari
Diare Kronik : > 15 hari
Diare Persisten ; peralihan antara
diare akut dan kronik
2. Berdasarkan mekanisme patofisiologik
Diare osmotik
Diare sekretorik
3. Berdasarkan berat ringannya diare
Diare Berat
Diare Ringan
4. Berdasarkan Penyebab infeksi
Diare Infektif
Diare Non Infektif
5. Berdasarkan Penyebab Organik
Diare Organik
Diare Fungsional
Etiologi Diare Akut
Infeksi enteral
Bakteri : Shigella sp, E.coli patogen, Salmonella
sp, Vibrio Cholera, Streptococcus, Klebsiella,
pseudomonas, Proteus, dll
Virus : rotavirus, adenovirus, Cytomegalovirus,
Echovirus, HIV
Parasit : Protozoa ; entamoeba histolytica,
Giardia lamblia, Balantidiun coli
Worm : A.lumbricoides, Trichuris trichiura,
Strongyloides stercoralis,dll
Fungus : kandida/moniliasis
Infeksi Parenteral
Otitis media akut (OMA), Traveller diarrhea,
Intoksikasi makanan, alergi susu sapi dan makanan
tertentu, malabsorpsi karbohidrat.
Terapi obat : antibiotik, antasid, kemoterapi, dll
Pasca gastrektomi, radiasi tingkat tinggi
Lain – lain : Sindrom Zollinger-Ellison
Patofisiologi/Patomekanisme
Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih
patofisiologi/patomekanisme sebagai berikut :
1. Osmolaritas intraluminal yang meninggi
2. Sekresi cairan dan elektrolit meninggi
3. Malabsorpsi asam empedu
4. Motilitas dan waktu transit usus abnormal
5. Gangguan permeabilitas usus
6. Inflamasi dinding usus
7. Infeksi pada dinding usus
Patogenesis
Disebabkan terutama karena adanya host
(faktor penjamu) dan agent (faktor kausal).
Host : kemampuan tubuh untuk
mempertahankan diri terhadap organisme yang
dapat menimbulkan diare akut
Agent : daya penetrasi yang dapat merusak sel
mukosa, kemampuan memproduksi toksin yang
mempengaruhi sekresi cairan usus halus serta
daya lekat kuman
Gejala Klinis diare akut
Lemas
Demam
Nausea
Muntah
Nafsu makan menurun
Nyeri pada perut
BAB Mencret
Gejala Rota- shigella Salmonella ETEC EIEC Cholera
Klinik virus
Masa 12-17 jam 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam 6-72 jam 48-72 jam
Tunas
Panas ++ ++ ++ - ++ -
Nyeri - + + - - -
kepala
Lamanya 5–7 hari >7 hari 3-7 hari 2-3 hari variasi 3 hari
sakit
Sifat Tinja :
Warna Kuning- Merah- kehijauan Tidak berwarna Merah hijau Seperti air
hijau hijau cucian beras
Leukosit - + + - + -
% kehilangan <5% 5 – 10 % 10 %
BB
Penatalaksanaan
Rehidrasi
Tirah baring
Diet
Obat anti diare
Obat anti mikroba
Macam – macam metode pemberian cairan :
Bila skor kurang dari 3 dan tidak ada syok, maka hanya diberikan cairan
per oral. Bila skor lebih atau sama dengan 3 disertai syok diberikan cairan
intravena.
Pemberian cairan dehidrasi terbagi atas :
Dua jam pertama (tahap rehidrasi inisial) :
Jumlah total kebutuhan cairan menurut rumus BJ
plasma atau skor Daldiyono diberikan langsung
dalam 2 jam ini agar tercapai rehidrasi optimal
secepat mungkin
Satu jam berikut/jam ke-3 (tahap kedua)
Diberikan berdasarkan kehilangan cairan selama
2 jam pemberian cairan rehidrasi inisial
sebelumnya. Bila tidak ada syok atau skor
Daldiyono kurang dari 3 dapat diganti cairan
peroral.
Jam berikutnya pemberian cairan diberikan
berdasarkan kehilangan cairan melalui tinja dan
Insensible water loss (IWL)
Komplikasi
Kelainan Elektrolit dan asam basa
- Hiper/Hiponatremi
- Hiper/Hipokalemia
- asidosis metabolik
Syok Hipovolemik
Laporan Kasus
Identitas
Nama : Sangkot Damanik
Umur : 53 tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Jl. Starban Gg.Sawah no 595.
Medan
No. Rekam Medis : 043164
Tanggal Masuk RS : 30 Maret 2013
Tanggal Pemeriksaan : 03 April 2013
ANAMNESA
Thoraks
Inspeksi Thoraks Depan : Simetris Fusiformis
Thoraks Belakang : Simetris Fusiformis
Palpasi Depan : Sterm Fremitus kanan = kiri
Belakang : Sterm Fremitus kanan = kiri
Perkusi Depan : Sonor pada seluruh lapang
paru
Belakang : Sonor pada seluruh
lapang paru
Auskultasi
Depan : SP : Vesikuler pada seluruh lapang
paru
ST : tidak ada
Belakang : SP : Vesikuler pada seluruh lapang
paru
ST : Tidak ada
Jantung
Batas Jantung relatif
Atas : ICR III Sinistra
Kanan : Linea sternalis dextra
Kiri : 1cm medial Linea midclavicula sinistra,
ICR VI
HR 112x/menit, reguler, M1 > M2, A2>A1, P2 > P1, A2
> P2,
Desah (-), Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Soepel, nyeri tekan pada ulu hati (+),
nyeri tekan pada seluruh bagian abdomen (+)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik meningkat (+)
Pinggang
Tapping pain (-)
Ekstremitas
Superior : edema (-)/(-)
Inferior : edema (-)/(-)
Neurologi
Refleks Fisiologis (+) Normal
Refleks Patologis (-)
Metabolisme Karbohidrat
Kadar Gula Darah Sewaktu 106 mg/dl
Kimia darah
- Liver Function test : tidak dilakukan pemeriksaan
- Renal Function test : tidak dilakukan pemeriksaan
- Elektrolit : tidak dilakukan pemeriksaan
Urinalisa
Warna : Kuning Jernih
Protein :-
Reduksi :-
Sedimen : Eritrosit : 0 – 1/lpb
Leukosit : 1-2/lpb
Epitel : 0 – 1/lpb
kristal : -
FesesRutin
Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan Radiologi
Foto Thoraks : tidak dilakukan pemeriksaan
Foto Polos abdomen : tidak dilakukan
pemeriksaan
Diagnosa Banding
Gastroenteritis akut tanpa dehidrasi
Disentri
Irritabble Bowel Syndrome (IBS)
Diagnosa Kerja
Gastroenteritis akut dengan dehidrasi
ringan
Rencana Monitoring
Perawatan di Rumah Sakit
Konsul ke Spesialis Penyakit Dalam
Hasil Follow Up Pasien
Pertanda 30 Maret 2013 – 3 April 2013
Follow Up 30 Maret 2013
S : Demam (+), Lemas (+), nyeri perut (+),
Mual (-), Muntah (-), BAB Mencret (+) > 3x,
lendir (-), darah (-)
O : Sens : CM
TD : 120/80 mmHg
HR : 95 x/menit, reguler
RR : 18 x/menit
Temp : 39 ºC
A : Gastroenteritis akut dengan dehidrasi ringan
P : Bed rest
Diet M II tidak merangsang
IVFD RL 20 gtt/menit
Inj. Novalgin 1 amp
Metronidazol tab 3x1
Parasetamol 500mg tab 3x1
New diatab tab 3x1
Follow Up 31 Maret 2013
S : Demam (+), Lemas (+), nyeri perut (+),
Mual (-), Muntah (-), BAB Mencret (+) > 3x,
lendir (-), darah (-)
O : Sens : CM
TD : 120/80 mmHg
HR : 84x/menit, reguler
RR : 20 x/menit
Temp : 38,5 ºC
A : Gastroenteritis akut dengan dehidrasi ringan
P : Bed rest
Diet M II tidak merangsang
IVFD RL 30 gtt/menit
Ciprofloxacin tab 2x1
Metronidazol tab 3x1
Parasetamol 500mg tab 3x1
New diatab tab 3x1
Follow Up 1 April 2013
S : Demam (-), Lemas (+), nyeri perut (+),
Mual (-), Muntah (-), BAB Mencret (+) > 3x,
sudah ada ampas, lendir (-), darah (-)
O : Sens : CM
TD : 120/80 mmHg
HR : 82 x/menit, reguler
RR : 20 x/menit
Temp : 36,5 ºC
A : Gastroenteritis akut dengan dehidrasi ringan
P : Bed rest
Diet M II tidak merangsang
IVFD RL 20 gtt/menit
Ciprofloxacin tab 2x1
Metronidazol tab 3x1
Parasetamol 500mg tab 3x1 (k/p)
New diatab tab 3x1
Follow Up 2 April 2013
S : Demam (+), menggigil (+), Lemas (-),
nyeri perut (+), Mual (+), Muntah (-), BAB
Mencret (-)
O : Sens : CM
TD : 110/70 mmHg
HR : 78 x/menit, reguler
RR : 18 x/menit
Temp : 38,2 ºC
A : Gastroenteritis akut
P : Bed rest
Diet M II tidak merangsang
IVFD RL 30 gtt/menit (aff)
Ciprofloxacin tab2x1
Metronidazol tab 3x1
Parasetamol 500mg tab 3x1 (k/p)
New diatab tab 3x1 (k/p)
Follow Up 3 April 2013
S : Demam (-), Lemas (-), nyeri perut (-),
Mual (-), Muntah (-), BAB Mencret (-)
O : Sens : CM
TD : 110/80 mmHg
HR : 84 x/menit, reguler
RR : 20 x/menit
Temp : 36,2 ºC
A : Gastroenteritis akut
P : Bed rest
Diet M II
Ciprofloxacin tab2x1
Metronidazol tab 3x1
Parasetamol 500mg tab 3x1 (k/p)
New diatab tab 3x1 (k/p)
Kesimpulan
Pasien Laki – Laki, 53 tahun dengan diagnosa
gastroenteritis akut dengan dehidrasi
Prognosisn
Ad Vitam : dubia ad bonam
Ad Functionam : dubia ad bonam
Ad Sanactionam : dubia ad bonam
Diskusi
Teori Kasus
Menurut World Gastroenterology Pada kasus ini, Os mengalami diare
Organisation global guidelines 2005, selama 5 hari dengan frekwensi
diare akut didefinisikan sebagai pasase lebih dari 10x dan konsistensi feces
tinja yang cair/lembek dengan jumlah cair lebih banyak air daripada
lebih banyak dari normal, berlangsung ampas.
kurang dari 14 hari.
Pasien dengan diare akut infektif Pada kasus ini, pasien datang
datang dengan keluhan yang khas dengan keluhan mencret,konsistensi
yaitu nausea, muntah, nyeri abdomen, feces lebih banyak air dan tidak
demam, dan tinja yang sering, bisa air, terdapat darah dan lender, pasien
malabsorptif atau berdarah. juga mengalami demam, nyeri
abdomen, tidak merasa mual dan
tidak ada muntah.
Pasien dengan diare karena virus, biasanya Pada kasus ini, hasil pemeriksaan darah rutin pasien
memiliki jumlah dan hitung leukosit yang normal menunjukkan :
atau limfositosis. - Leukosit 5.300/mm3 (3.500 – 11.000/mm3)
- Limfosit 16,8 L% (17.0 – 48.0) atau 0.8 L x
103/mm3 (1.2 – 3.2)
Pasien dengan infeksi bakteri terutama pada
infeksi bakteri yang invasif ke mukosa, memiliki
leukositosis dengan kelebihan darah putih muda.
Obat anti mikroba pilihan untuk pengobatan Pada pasien ini diberikan
diare akut yaitu golongan kuinolon, misalnya IVFD RL 20 gtt/i
ciprofloxacin 500mg 2x/hari selama 5 – 7 hari. - Ciprofloxacin 500mg 2x1
- Metronidazole 3x1
Obat pilihan bagi diare karena Clostridium - Paracetamol 500mg 3x1
difficile yaitu metronidazole oral 25 – 500mg - New diatab 2x1
4x/hari selama 7 – 10 hari