“DIARE AKUT”
Disusun Oleh :
Nisaul Hafiza
Pembimbing :
dr. Gustin Sukmarini, Sp. A
Menurut etiologi
• Diare akut
Menurut lamanya • Diare kronik
• Diare persisten
EPIDEMIOLOGI
Faktor Faktor
psikologis malabsorbsi
Etiologi
Faktor
Faktor
infeksi
makanan
internal
•Infeksi bakteri (10-20%): vibrio, E.coli,
salmonella, shigella, campylobacter, yersenia,
aeromonas
•Infeksi virus (70%) : enterovirus ,
adenovirus, rotairus, astrovirus
•Infeksi parasit : cacing (ascaris , trichiuris,
oxyuris, strongyloides
•Protozoa (10%) : entamoeba histolytica,
giardia lamblia, trichomonas homonis
•Jamur : candida albicans
Malabsorbsi lemak
Malabsorbsi karbohidrat
Malabsorbsi protein
PATOFISIOLOGI
Diare Ganggua
terkait n
imunolo osmotik
Diare gi
akibat
ganggua Gangguan
n sekresi
peristalti
c Diare
Diare malabsor
inflamasi bsi
umum
Demam
Nyeri Muntah
perut
Manifestasi
klinis
Nafsu
Perut
makan
kembung
turun
Rewel,
gelisah
Gejala klinik Rotavirus Shigella Salmonella E .coli entero E . coli entero cholera
sigenik invasif
Panas + ++ ++ - ++ -
Nyeri perut Tenesmus Tenesmus Tenesmus Kadang” Tenesmus Kolik
kolik kolik kolik
Anamnesis
Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan
penunjang
Anamnesis
Yang diperiksa 0 1 2
Keadaan umum Sehat Gelisah, Mengigau,
Kekenyalan Normal cengeng. Apatis, koma, syok
kulit Normal ngantuk Sangat kurang
Mata Normal Sedikit kurang Sangat cekung
Ubun-ubun Normal Sedikit cekung Sangat cekung
besar Normal Sedikit cekung Kering dan
Mulut Kering sianosis
Denyut Sedang (120- Lemah >140
nadi/menit 140)
1. Pemeriksaan darah
Darah lengkap.
pH, cadangan alkali dan elektrolit (natrium, kalium,
kalsium dan fosfor dalam serum) untuk menentukan
gangguan keseimbangan asam – basa.
2. Pemeriksaan urin : urin lengkap, kultur dan test
kepekaan terhadap antibiotika, Kadar ureum untuk
mengetahui adanya gangguan faal ginjal
3. Pemeriksaan tinja
Makroskopis dan mikroskopis.
Biakan kuman untuk mencari kumam penyebab.
Tes resistensi terhadap berbagai antibiotika.
pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus
,bila diduga terdapat intoleransi glukosa.
TATALAKSANA
Pemberian zinc
AB selektif
Edukasi
Prebiotik
Antibiotik selektif
Penyebab Antibiotika pilihan Alternative
Kolera Tetracycline Erythromycin
12,5 mg/kgBB 12,5 mg/kgBB
4x sehari selama 3 hari 4 x sehari selama 3 hari
Shigella dysentery Ciprofloxacin Pivmecillinam
15 mg/kgBB 20 mg/kgBB
2x sehari selama 3 hari 4x sehari selama 5 hari
Ceftriaxone
50-100 mg/kgBB
1x sehari IM selama 2-5 hari
Amoebiasis Metronidazole
10 mg/kgBB
3 x sehari selama 5 hari (10
hari pada kasus berat)
Giardiasis Metronidazole
5 mg/kgBB
3 x sehari selama 5 hari
Dehidrasi
Gangguan Gangguan
sirkulasi Komplikasi keseimbangan
asam basa
Hipoglikemia
DEHIDRASI
Dehidrasi ringan-sedang Terdapat dua atau lebih tanda Beri cairan dan makanan untuk
dibawah in : dehidrasi ringan ( Rencana terapi B
Rewel, gelisah )
Mata cekung Setelah rehidrasi, nasihati ibu untuk
Minum dengan lahap, haus penanganan di rumah dan kapan
Cubitan kulit kembali lambat kembali segera
Kunjungan ulang dalam waktu 5
hari jika tidak membaik
Tanpa dehidrasi Tidak terdapat cukup tanda untuk Beri cairan dan makanan untuk
diklasifikasikan sebagai dehidrasi menangani diare di rumah (
ringan atau berat Rencana terapi A )
Nasihati kapan kembalik segera
Kunjungan ulang dalam waktu 5
hari jika tidak membaik
Komplikasi diare akut
• Koreksi dengan cairan 0,45% saline 5% dextrose selama
8 jam
• Untuk rumatan gunakan 0,18% saline - 5% dektrosa,
perhitungkan untuk 24 jam
Hipernatremi • Tambahkan 10 mmol KCl pada setiap 500 ml cairan infus
setelah pasien dapat kencing
• Gunakan oralit
• Bila tidak berhasil, koreksi Na dilakukan
bersamaan dengan koreksi cairan rehidrasi :
Ringer Laktat atau Normal Saline.
• Kadar Na koreksi (mEq/L) = 125-kadar Na serum
Hiponatremi yang diperiksa dikalikan 0,6 X kgBB. Separuh
diberikan dalam 8 jam, sisanya diberikan dalam
16 jam
• Koreksi : kalsium glukonas 10% 0,5 - 1
ml/kgBB i.v. pelan-pelan dalam 5 - 10 menit
Hiperkalemi
Malabsorbsi glukosa
Pencegahan Diare
Memperbaiki
daya tahan
tubuh pejamu
Mencegah ( host )
penyebaran
kuman patogen
penyebab diare
Probiotik