REFLUX DISEASE
(GERD)
Disusun oleh :
Stevani (17-058)
Nathaniel Farrel Tan (17-100)
Marcelina L.S.M.Silitonga (17-136)
Dosen Pembimbing :
Prevalensi GERD Gejala yang terkait dengan GERD adalah rasa terbakar di midsternum
dan Regurgitasi. Gejala seperti disfagia dapat menjadi warning sign
adanya komplikasi.
Risk
Factor
Terapi GERD membutuhkan
pendekatan yang komprehensif,
Obesitas, diet termasuk perubahan gaya hidup
Negara Barat Asia tinggi dan terapi obat yang memadai.
lemak,alkohol,mer
okok
ANATOMI DAN
FISIOLOGI
FARING
Faring
Fase
Fase
Fase Oral Esofagea
Faringeal
l
Fase Oral
Terjadi secara sadar. Terbentuk bolus makanan,dan terjadi
penutupan nasofaring akibat kontraksi m.levator veli palatini.
Fase Faringeal
Fase ini terjadi secara refleks pada akhir fase oral, terjadi
penghentian udara ke laring sehingga bolus tidak masuk ke
sal.nafas melainkan masuk ke esofagus
Fase Esofageal
Saar ada rangsangan bolus pada akhir fase faringeal, introitus
esofagus terbuka dan makanan dapat masuk.
ESOFAGUS
Esofagus
• Esofagus merupakan sebuah saluran berupa tabung berotot yang menghubungkan dan
menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung.
Gangguan Gangguan
fungsional struktural
Kerusakan
Disfungsi
mukosa
SEB
esofagus
Tonus SEB
Adanya hiatus hernia
Panjang SEB
• Semakin pendek semakin rendah tonusnya.
Kehamilan
• Karena terjadi peningkatan progesteron yang dapat menurunkan tonus SEB
Regurgitasi
Water brash
Odinofagia
GERD, Non-Esofagus
Gangguan pada Paru
Laringitis
Otitis media
gejala atipikal
• seperti, suara serak pagi hari, mulut berbau, lendir kental,
mulut kering, sering meludah
DIAGNOSIS
TATALAKSANA
TATALAKSANA GERD
Fundoplikasi Terapi
Nissen Endoskopi
MODIFIKASI GAYA HIDUP
• Meninggikan posisi kepala pada saat tidur dan menghindari makan sebelum tidur,
dengan tujuan meningkatkan bersihan asam lambung selama tidur serta mencegah
refluks asam lambung ke esofagus.
• Berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol karena berpengaruh pada tonus SEB.
• Mengurangi konsumsi lemak dan mengurangi jumlah makanan yang di makan
karena dapat menimbulkan distensi lambung.
MODIFIKASI GAYA HIDUP
• Menurunkan berat badan dan menghindari memakai pakaian ketat untuk
mengurangi tekanan intrabdomen.
• Menghindari makanan dan minuman seperti coklat, teh, kopi dan minuman soda
karena dapat merangsang asam lambung.
• Jika memugkinkan, hindari pemakaian obat yang dapat meningkatkan menurunkan
tonus SEB, antara lain antikolinergik, tefilin, diazepam, antagonis kalsium,
progesteron.
TERAPI MEDIKAMENTOSA
Antasida
Antagonis Reseptor H2
Obat Prokinetik
Sukralfat