Disentri Basiler (Shigelosis) Infeksi akut ileum terminal dan kolon disebabkan oleh Shigella
KOLITIS INFEKSI E. coli Patogen Infeksi kolon oleh E. coli seterotipe O157:H7
Colitis Pseudomembran Peradangan kolon akibat toksin yang ditandai dengan lapisan eksudatif yang melekat di permukaan mukosa (colitis terkait AB timbul setelah penggunaan AB) Penyebabnya C. difficile Ditemukan C. difficile di tinja 3-5% orang dewasa Mengenai semua tingkat umur Hampir semua antibiotic menyebabkan KP kecuali aminoglikosid IV paling sering ampisilin,klindamicin , sefalosforin C. difficile Mengeluarkan toksin (A) (B) Enterotoksin sitotoksin Menyebabkan Kelainan Gejala klinis
Epidemiologi
Terjadi dipemukiman padat Penyebab 10-15% diare pada anak Daerah tropis meningkat pada musim kemarau Eropa & amerika pada musim dingin S. sonnei
Angka kejadian tidak diketahui secara pasti pemeriksaan lab. untuk E. coli pathogen jarang dilakukan Cara penularan melalui daring ternak yang terkontaminasi, air minum yang tercemar E. coli melekat ke mukosa Produksi toksin (bekerja local/sistemik) Kerusakan PD kolon Lipopolisakarida &
Patofisiologi
Kista tahan asam Didinding usus halus kista pecah Trofozoid dewasa dilumen kolon Trofozoid mengeluarkan enzim
Invasi ke sel epitel mukosa kolon & berkembang biak Perluasan invasi kuman ke sel sekitar Respon inflamasi PMN & makrofag
Timbul 3 bentuk kelainan : 1. Ulseratif 60% kasus, lesi berupa tukak superficial 2. Hipertropik 10% kasus, lesi berupa parut fibrosis & masa menonjol menyerupai
Gejala klinis
proteolitik Edema+mikroabses+ hilangnya sel goblet Rx inflamasi destruksi mukosa Bila berlanjut penumpukan sel Timbul ulkus (spt botol inflamasi di lamina underminded propia (abses pada kedalaman sub kripta) mukosa/lap. Muskularis (jar.granulasi&massa ameboma) Gejala menyerupai Fase awal colitis ulseratif Nyeri perut bwh Keadaan klinis Panas direktal amebiasis : Demam 40oC 1. Carrier(tdk invasive Fase lanjut ke dinding usus) Diare berkurang tp flatulensi, tinja mengandung kembung, obstipasi darah+lendir sembuh sendiri Tenesmus dalam wkt 1 th, Nafsu makan << 10% mjd colitis Anak-anak ameba Demam dg/tanpa 2. Disentri ameba kejang, ringan kembung, delirium,nyeri nyeri perut ringan, kepala, kaku kuduk, demam, diare letargi ringan, tinja berbau busuk+darah+lendir 3. Disentri ameba sedang kram perut, demam,lemah, hepatomegali+nyeri
mediator inflamasi karsinoma beredar dalam tubuh 3. Ulserohipertropik 30% kasus, Sindrom Hemolitik ulserasi+fibrosis Uremik merupakan bentuk penyembuhan Bagian yang terinfeksi paling sering (85-90%) bagian iliosekal
Nyeri abdomen berat Diare diikuti dengan diare berdarah Mual-muntah Px.tinja penuh darah Kolonoskop mukosa edema dan hyperemia kdg ditemukan ulseratif superficial Barium enema thumb printing pattern pd kolon transversum/asen den edema sub mukosa Px.patologi infeksi iskemik dg pola
Nyeri perut kronik yang khas Dapat terjadi diare ringan + darah Kadang2 konstipasi Anoreksi Demam ringan BB Teraba massa pada abdomen bawah kasus ditemukan kuman dlm tinja
Dpt muncul sjk 1 hari/6mgg stlh penggunaan antibiotic Diare cair + kram Diare dpt ringan tp bnyk (10-20x/hari) Mual-muntah (jarang) Demam tdk melebihi 38oC Leukositosis Nyeri tekan abdomen bawah Edema Hipoalbuminemia Pada kasus berat dehidrasi, edema anasarka, ggn elektrolit, megakolon toksik/perforasi kolon
4.
5.
Diagnosis 1. 2. 3.
spontan Disentri ameba berat diare+ >>darah, demam ,mual, anemia Disentri ameba kronik gjl disentri ameba ringan diselingi periode normal tanpa gejala, bulan-tahun. Diare timbul jika kelelahan, demam/mkn mknn yg slt di cerna Pemeriksaan tinja: Eritrosit dalam tinja + Trofozoid + Pewarnaan dg trichome kista Px serologi antiameba Endoskopi sblm melakukan terapi
patchy/mikrotrom bi fibrin Gejala membaik dalam 1 mgg SHU anemia hemolitik, mikroangiopatik, trombositopenia, gagal ginjal. Mortalitas antara 3-5%
Anamnesis: nyeri abdomen bawah, rasa panas rectal & diare Lab mikroskopik tinja: eritrosit,PMN,kultur, px hapus tinja Sigmoideskopi memastikan colitis
Kultur dengan agar sorbitol-MacConkey dan aglutinasi dengan O157 anti serum
DD
Salmonelosis, sindrom
Colitis
Ditemukan kuman TB di jaringan Diagnosis dugaan TB paru aktif dg pnykt iliosekal Barium enema penebalan dinding,distorsi lekuk mukosa,ulserasi, stenosis pseudopolip/fistula usus halus Kolonoskopi penyempitan lumen,dinding kaku, ulserasi irregular& edematos Pnykt crohn,
Jika ditemukan pasien diare stlh konsumsi AB Kolonoskopi pseudomembran bwrn kuning keabu2an jk diambil dg forsep biopsy mukosa bwhny mengalami ulserasi Kultur 95% C.difficile tdk diagnosticELISA toksinA
crohn,colitis infeksi diare enterotoksin bakteri lain, colitis E.coli, kolera, colitis pseudomembran ulserosa Komplikasi Perdarahan Megakolon toksik, kolon,perforasi, perforasi, batuk,pilek, peritonitis,ameboma, pneumonia,kejang, striktur, abses hati, neuropati perifer amebiasis kulit Penatalaksan Karier asimtomatik 1. Mengatasi aan iodoquinol keseimbangan cairan 650mg 3xsehari 2. Antibiotic atau paromomycine ampisilin 500mg 3xsehari slm 4x500mg/hr, 10 hr kotrimoksazol Colitis ameba akut 2x2tab/hr,tetrasiklin metronidarzol 4x500mg/hr slm 5 750mg 3xsehari slm hari 5-10 hr+obat intra 3. Pengobatan luminal simptomatik Amebiasis ekstraintestinal sm spt colitis ameba akut
amebiasis, lain, efek samping obat diverticulitis,karsinoma bkn AB,colitis non infeksi kolon & sepsis intra abdominal Perdarahan, perforasi,obstruksi intestinal, fistula,sindrom mal absorbsi Kombinasi 3 macam Penghentian AB obat TB: INH penyebab 400mg/hr, Etambutol Pemberian 900-1200mg/hari, cairan+elktrolit rifampisin 450Gejala yang > berat 600mg/hari, vankomisin/metronid pirazinamid 1,5-2 azol mg/hr Pengembalian flora normal usus dg pemberian laktobasilus slm beberapa mgg