Anda di halaman 1dari 5

DIARE (GASTROENTERITIS)

No.Dokumen :22/VII/SOP/RPU/
429.114.41/2016
No. Revisi :0
SOP
Tanggal :1 September
Terbit 2016
Halaman :1/5

PUSKESMAS dr. Yos Hermawan


GENTENG KULON NIP.196707142003121003

1. Pengertian Gastroenteritis (GE) adalah peradangan mukosa lambung dan usus


halus yang ditandai dengan diare, yaitu buang air besar lembek atau
cair, dapat bercampur darah atau lendir, dengan frekuensi 3 kali
atau lebih dalam waktu 24 jam, dan disertai dengan muntah,
demam, rasa tidak enak di perut dan menurunnya nafsu makan.
Dan apabila diare lebih dari 30 hari disebut kronis.
2. Tujuan Sebagai acuan agar petugas dapat menegakkan diagnosis dan
melakukan penanganan untuk pencegahan dan pengobatan diare.
3. Kebijakan Keputusan Plt. Kepala UPTD Puskesmas Genteng Kulon Nomor :
188.4/38.1/429.114.41/2016 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
UPTD Puskesmas Genteng Kulon.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilisitas Kesehatan Primer.
5. Alat dan Bahan 1. Alat tulis,
2. Rekam medis,
3. Tensi meter,
4. Stetoskop,
5. Termometer,
6. Senter,
7. Alat pengukur tinggi badan,
8. Blangko resep,
9. Timbangan berat badan,
10. Formulir rujukan.
6. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan nomor urut dan
menyapa pasien dengan ramah,
2. Petugas memastikan kebenaran identitas pasien,
3. Petugas melakukan anamnesa dan pasien mengeluhkan: buang
air besar (BAB) lembek atau cair, dapat bercampur darah atau
lendir, dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam.
Dapat disertai rasa tidak nyaman di perut (nyeri atau kembung),
mual dan muntah,
4. Petugas menanyakan tentang riwayat penyakit dahulu dan
riwayat penyakit keluarga,
5. Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital dan mencatat
hasilnya di rekam medis,
6. Petugas mempersilahkan pasien untuk menunggu diruang
tunggu pasien untuk kemudian dipanggil oleh dokter,
7. Dokter melakukan anamnesa tambahan dan pemeriksaan fisik,
seperti:
a. Menentukan tingkat / derajat dehidrasi akibat diare,
Tanda-tanda dehidrasi yang perlu diperhatikan adalah turgor
kulit perut menurun, akral dingin, penurunan tekanan darah,
peningkatan denyut nadi, tangan keriput, mata cekung / tidak,
penurunan kesadaran (syok hipovolemik), nyeri tekan
abdomen, kualitas bising usus hiperperistaltik. Pada anak
kecil ubun-ubun kepala cekung,
Derajat dehidrasi menurut WHO adalah sebagai berikut:

Gejala Derajat Dehidrasi

Minimal (< Ringan Berat (> 9%


3% dari sampai dari berat
berat sedang (3- badan)
badan) 9% dari
berat
badan)

Baik, sadar Normal,


Apatis,
Status penuh lemas, atau
letargi, tidak
mental gelisah,
sadar
iritabel

Minum Sanga thaus, Tidak dapat


normal, sangat ingin minum
Rasa haus mungkin minum
menolak
minum

Denyut Normal Normal Takikardi,


jantung sampai pada kasus
meningkat berat

SOP DIARE Hal 2 / 5


bradikardi

Kualitas Normal Normal


Lemah atau
denyut sampai
tidak teraba
nadi menurun

Pernapasa Normal
Normal Dalam
n cepat

Sedikit Sangat
Mata Normal
cekung cekung

Air mata Ada Menurun Tidak ada

Mulut dan
Basah Kering Pecah-pecah
lidah

Turgor
Baik < 2 detik > 2 detik
kulit

Isian Memanjang,
Normal Memanjang
kapiler minimal

Ekstremita
Hangat Dingin Dingin
s

Normal Menurun Minimal


Output
sampai
urin
menurun

8. Dokter menegakkan diagnose klinis berdasarkan hasil


anamnesa dan pemeriksaan fisik,
9. Dokter melakukan rujukan ke ruang konsultasi gizi,
10. Petugas gizi memberikan konseling dan edukasi kepada pasien
seperti:
a. Makan makanan yang sehat,
b. Beri makanan kaya kalium seperti, pisang, air kelapa hijau
dan makanan yang dikonsumsi sebaiknya yang tidak
mengandung gas, dan mudah dicerna,
c. Makan yang sering tapi dengan porsi yang sedikit,
d. Dianjurkan untuk banyak minum,
e. Menghindari susu sapi karena terdapat defisiensi lactase
transien. Hindari juga minuman yang mengandung alcohol
atau kafein, karena dapat meningkatkan motilitas dan sekresi

SOP DIARE Hal 3 / 5


usus.
11. Dokter memberikan terapi seperti:
a. Diazinc diberikan kepada anak umur dibawah 5 tahun
selama 10 hari sesuai dengan umur penderita: 2-6 bulan ½
tablet per hari, 6 bulan sampai 5 tahun 1 tablet per hari,
b. Obat anti diare, antara lain: obat yang mengeraskan tinja
(attapulgite 4x2 tablet/hari),
c. Anti mikroba, antara lain:
1) Golongan kuinolon yaitu ciprofloxacin 2 x 500 mg/hari
selama 5-7 hari,
2) Trimetroprim / Sulfamethoxazole 160/800 2x 1 tablet/hari,
3) Apabila diare diduga disebabkan oleh Giardia,
metronidazole dapat digunakan dengan dosis 3x500 mg/
hari selama 7 hari,
4) Bila diketahui etiologi dari diare akut, terapi disesuaikan
dengan etiologi. Terapi probiotik dapat mempercepat
penyembuhan diare akut.
d. Terapi simtomatis,
Bila pasien panas maka dibeikan Paracetamol 3x500
mg/hari,
e. Apabila terjadi dehidrasi dan setelah dokter menententukan
derajat dehidrasinya, pasien ditangani dengan langkah
sebagai berikut:
1) Bila tidak ada dehidrasi, maka tetap diberikan Oralit
samapi diare berhenti, bila muntah tunggu 10 menit
kemudian lanjutkan sedikit demi sedikit,
2) Bila terjadi dehidrasi ringan / sedang, maka tetap
diberikan oralit sesuai usia:
a) Dibawah 1 tahun 3 jam pertama 1 ½ gelas selanjutnya
½ gelas setiap kali mencret,
b) 1- di bawah 5 tahun 3 jam pertama 3 gelas selanjutnya
1 gelas setiap kali mencret,
c) 5-12 tahun 3 jam pertama 6 gelas selanjutnya 1 ½
gelas setiap kali mencret,
d) Diatas 12 tahun 3 jam pertama 12 gelas selanjutnya 2
gelas setiap kali mencret.
12. Dokter menyerahkan blangko resep dan mempersilahkan pasien
untuk mengambil obat diruang farmasi,

SOP DIARE Hal 4 / 5


13. Dokter melakukan rujukan ke Faskes tingkat II apabila pasien
mengalami dehidrasi berat dan setelah pasien mendapatkan
penjelasan tentang kondisi penyakitnya dari dokter.
7. Bagan alir

8. Unit terkait 1. Ruang pemeriksaan umum,


2. Poli KIA / KB,
3. Pustu,
4. Poskesdes,
5. Polindes,
6. Ruang farmasi,
7. Ruang konsultasi gizi.
9. Dokumen terkait 1. Rekam medik,
2. Blangko resep,
3. Formulir rujukan.
10. Rekaman historis Tgl mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan diberlakukan

SOP DIARE Hal 5 / 5

Anda mungkin juga menyukai