Anda di halaman 1dari 5

SOP PENANGANAN DIARE

No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman

Pemerintah dr. SRI SUWANTI UPTD PUSKESMAS


Kabupaten NIP.19700706200212200 SUKOHARJO 1
Wonosobo
Pengertian Buang air besar yg frekuensinya lebih sering dari biasanya, 3 kali atau lebih
dalam sehari, dengan konsistensi cair ataupun berlendir.
Tujuan Mencegah dan mengobati dehidrasi, memperpendek lamanya sakit dan
Mencegah diare menjadi berat
Kebijakan Buku pedoman pengendalian penyakit diare Kemenkes RI Tahun 2011

Standar Tenaga Dokter, Perawat, Bidan


Standar Sarana 1. Stetoscop
dan Prasarana 2. Tensimeter
3. Termometer
4. Stop watch
5. Lampu Senter
6. Timbangan Berat Badan
7. Kapas beralkohol
8. Blanko resep
Prosedur Persiapan :
Tetap 1. Persyaratan APD Petugas
Petugas menggunakan level tiga : Penutup kepala, Hazmat, Apron, Face
shield, Googles, Masker N95, Handscoon, Boots
2. Persyaratan APD Pasien dan Pengantar Pasien
3. Masker medis/masker kain : Panggil nomor urut pasien, Cek kembali
identitas pasien,
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan
3. Penentuan diaganosa
4. Tindakan pengobatan
5. Penyuluhan kepada orang tua
1.ANAMNESA
Menanyakan :
a) Nama Pasien
b) Nama Ortu
c) Pekerjaan Ortu
d) Umur
e) Alamat
f) Riwayat Penyakit dahulu
g) Riwayat Penyakit Sekarang

3. PEMERIKSAAN

Lakukan pengkajian :
Bagaimana keadaan umum penderita : Baik & Sadar gelisah atau rewel,
mengantuk, lesu, Lunglai. Atau tidak sadar.
Apakah terlihat haus, dgn cara diberi minum biila haus minum dgn lahap

a) Konsistensi tinja : tinja

b) Sehari berapa kali BAB

c) Sudah berapa lama diare

d) Adakah dahak / lender pada tinja.

e) Adakah penyakit lain yg menyertai diare..

f) Tanyakan makan minum apa sebelumnya (± 5 jam terakhir )

g) Adanya air mata. ( Tanyakan bila menangis keluar air mata / tidak,
sejak diare )

h) Tanyakan pada pengantar, apa anak selalu minta minum ( rasa haus )

i) Bagaimana kencingnya ( sedikit / banyak )

j) Periksa nadi dgn menggunakan stop wotch selama satu menit.

k) Hitung respirasi selama satu menit.

l) Periksa suhu tubuh dgn thermometer.

m) Periksa tensi pada penderita dewasa.

n) Timbang berat badan.

o) Lihat status gizi dgn melihat KMS & BB anak.


p) Periksa apakah matanya cekung.

q) Periksa ubun-2 besar pada bayi.

r) Periksa mukosa mulut & lidah banyak air ludah apa tidak

s) Periksa turgor kulit.


Beritahu hasil pemeriksaan pada padien, pengantar / ibu.
3.TENTUKAN DIAGNOSA
Diagnosa penderita diare didasarkan atas derajad dehidrasi :
TABEL PENILAIAN DERAJAD DEHIDRASI
PENILAIAN TANPA DEHIDRASI DEHIDRASI
DEHIDRASI RINGAN / BERAT
SEDANG
Lihat K.U Baik, Sadar Gelisah, Lesu, Lunglai atau
Rewe Tidak Sadar

Mata Normal Cekung Sangat cekung dan


kering
Air mata Ada Ada kering
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minus biasa Haus ingin Tidak bias minum
(tidak merasa minum
haus)
Turgor Kembali cepat Kembali Sangat lambat
lambat
Pengobatan Diare 1. Diare Tanpa Dehidrasi
Pengobatan Rencana A : Pengganti Cairan (Oralit), ASI tetap
dilanjutkan, tingkatkan asupan cairan peroral
2. Diare Dgn Dehidrasi Ringan / Sedang
- Oralit yg diberikan 3 jam pertama, oralit yg diberikan dengan
mengalikan Berat badan penderita ( kg ) dengan 75 ml. Bila berat
badan anak tidak diketahui, berikan oralit paling sedikit sesuai
dengan table dibawah ini:
Umur <1 thn 1-4 Tahun >5 tahun dewasa
Jumlah 300 ml 600 ml 1200 ml 2400 ml
oralit
- Berikan obat diare
- Berikan Zinc, adapun dosis yang diberikan :
a. Dosis Pemberian Zinc pada Balita
1. Umur < 6 bulan : ½ tablet (10 mg) per hari selama 10 hari;
2. Umur > 6 bulan : 1 tablet (20 mg) per hari selama 10 hari;
b. Zinc tetap diberikan selama 10 hari walau diare sudah berhenti
c. Cara pemberian tablet Zinc:
1. Larutkan tablet Zinc dalam 1 sendok makan air minum atau
air susu ibu (ASI)
2. Bila anak muntah sekitar 30 menit setelah pemberian obat
Zinc ulangi pemberian obat Zinc dengan cara memberikan
potongan lebih kecil dan dilarutkan beberapa kali hingga
satu dosis penuh.
TATA LAKSANA PENDERITA DIARE DGN DEHIDRASI BERAT
1. Berikan cairan intravena segera, bila penderita bisa minum,
berikan Oralit sewaktu cairan iv dimulai. Beri 100 mg /kg BB
cairan RL (NACL fisiologis normal ).
2. Berikan sedikit demi sedikit (20ml/kg Bb/jam selama 6 jam (total
120 ml /kg)
3. Berikan antibiotika yang tepat dgn cara oral.
4. Berikan antidiare
5. Berikan Zinc
PENYULUHAN KEPADA ORANG TUA

3. Cara pengobatan dan perawatan dirumah dengan oralit/cairan rumah


tangga

4. Pemberian cairan lebih banyak termasuk ASI

5. Pemberian makanan seperti biasa pada anak

6. Menjelaskan tanda bahaya kapan anak harus dibawa ke Puskesmas

7. Cara mencampur, jumlah yang harus diminum dan cara minum oralit
(cara mencampur jumlah dan cara minum sesuai lampiran)

8. Cara – cara pencegahan penyakit diare

 Bayi diberikan ASI eksklusif

 Berikan MPASI setelah bayi berumur 6 bulan

 Penggunan air bersih

 Cuci tangan pakai sabun

 BAB di jamban
 Membuang tinja bayi di tempat yang benar

 Bayi yang di imunisasi campak

Anda mungkin juga menyukai