Anda di halaman 1dari 6

PENANGANAN DIARE

No Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Penanggung jawab klinik

KLINIK KORPRI KAB. SUKABUMI

Dr. Epi Hendri


1. Pengertian Buang air besar yg frekwensinya, lebih sering dari biasanya, pada umumnya 3 x
atau lebih / hari, dgn konsistensi cair berlangsung < 7 hari
2. Tujuan Mencegah dan mengobati dehidrasi, memperpendek lamanya sakit dan
Mencegah diare menjadi berat
3. Kebijakan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah melakukan penanganan atau
perawatan sehingga pasien mendapat pelayanan sesuai harapan
4. Standar Tenaga Dokter, perawat, bidan
5. Standar Sarana 1. Stetoscop
dan Prasarana 2. Tensimeter
3. Termometer
4. Stop Wotch
5. Lampu Senter
6. Timbangan Berat Badan
7. Kapas beralkohol
8. Blanko resep
6. Prosedur Tetap 1. Anamnesa
2. Pemeriksaan
3. Penentuan diaganose
4. Tindakan pengobatan
5. Penyuluhan kepada orang tua
7. Cara 1. ANAMNESA
Melaksanakan Menanyakan :
Tiap Kegiatan a. Nama Pasien
b. Nama Ortu
c. Pekerjaan Ortu
d. Umur
e. Alamat
f. Riwayat Penyakit dahulu
g. Riwayat Penyakit Sekarang
2. PEMERIKSAAN
Sebelumnya beritahu pasien, orang tua/pengantar tiap jenis pemeriksaan yang
Akan dilakukan
a. Bagaimana keadaan umum penderita :
- Baik & Sadar
- Gelisah atau rewel
- Mengantuk, lesu, Lunglai. Atau tidak sadar.
- Apakah terlihat haus, dgn cara diberi minum biila haus minum dgn
lahap
b. Konsistensi tinja : tinja
c. Sehari berapa kali BAB
d. Sudah berapa lama diare
e. Adakah dahak / lender pada tinja.
f. Adakah penyakit lain yg menyertai diare..
g. Tanyaka Makmin apa sebelumnya (± 5 jam terakhir )
h. Adanya air mata. ( Tanyakan bila menangis keluar air mata / tidak, sejak
diare )
i. Tanyakan pada pengantar, apa anak selalu minta minum ( rasa haus )
j. Bagaimana kencingnya ( sedikit / banyak )
k. Periksa nadi dgn menggunakan stop wotch selama satu menit.
l. Hitung respirasi selama satu menit.
m. Periksa suhu tubuh dgn thermometer.
n. Periksa tensi pada penderita dewasa.
o. Timbang berat badan.
p. Lihat status gizi dgn melihat KMS & BB anak.
q. Periksa apakah matanya cekung.
r. Periksa ubun-2 besar pada bayi.
s. Periksa mukosa mulut & lidah banyak air ludah apa tidak
t. Periksa turgor kulit.
Beritahu hasil pemeriksaan pada padien, pengantar / ibu.

3. TENTUKAN DIAGNOSA
Diagnosa penderita diare didasarkan atas derajad dehidrasi :

TABEL PENILAIAN DERAJAD DEHIDRASI

DEHIDRASI
TANPA DEHIDRASI
PENILAIAN RINGAN /
DEHIDRASI BERAT
SEDANG
Lihat K.U Baik, Sadar Gelisah, Lesu, Lunglai atau
Rewel Tidak Sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung dan
kering
Airmata Ada Ada Tidak ada
Mulut & Basah Kering Sangat Kering
Lidah
Rasa Haus Minum biasa Haus,ingin Tdk bias minum
( tdk.haus ) minum
banyak
Turgor Kembali Kembali Kembali sangat
cepat lambat lambat

4. LAKUKAN TINDAKAN PENGOBATAN


a. Diare Tanpa Dehidrasi.
Pengobatan Rencana A : Pengganti Cairan (dgn Oralit, air sayuran, air ta-
Jin,) ASI tetap dilanjutkan, makan tetap.

RENCANA THERAPY A
UNTUK MENGOBATI DI RUMAH

Gunakan rencana ini untuk mengajari Ibu


- Teruskan mengobati anak diare, dirumah.
- Berikan pengobatan awal, bila terkena diare lagi
RENCANA THERAPY B

UNTUK TATA LAKSANA PENDERITA DIARE DGN DEHIDRASI


RINGAN /

SEDANG

̶ Oralit yg diberikan 3 jam [ertama,


̶ Oralit yg diberikan dgn mengalikan Berat badan penderita ( kg ) dgn
75 ml.
̶ Bila berat badan anak tidak diketahui dan atau untuk memudahkan di
Lapangan, berikan oralit paling sedikit sesuai dengan table dibawah ini
:

Umur <1 thn 1-4 thn > 5 thn Dewasa

Jml Oralit 300 ml 600 ml 1200 ml 2400 ml

- Amati anak dgn seksama dan bantu ibu memberikan oralit


- Setelah 3- 4 jam, nilai kembali menggunakan bagan penilaian,
kemudian pilih rencana therapy A,B,C untuk melanjutkan therapy.
RENCANA THERAPY C
UNTUK TATA LAKSANA PENDERITA DIARE DGN DEHIDRASI
BERAT

Ikuti arah anak panah, bila jawaban dari pertanyaan : Ya. Teruskan
kekanan.
Bila tidak, teruskan kebawah

Dapatkah Saudara Ya. Mulai diberi cairan intravena segera, bila


memberikan cairan penderita bisa minum, berikan
Intra vena oralit
sewaktu cairan iv dimulai. Beri 100 mg /
kg
BB cairan RL (NACL fisiologis normal )
dibagi sbb :
Pemberian I Kemudian
Umur
Tidak 30ml/Kg BB 70ml/Kg BB
Bayi <
1 1 jam 5 jam
thn
̶ Ulangi jika denyut nasi masih lemah
atau tidak teraba
̶ Nilai kembali penderita tiap 1 – 2
jam.
Bila rehidrasi tidak tercapai ,percepat
tetesan iv
̶ Juga berikan oralit ( 5 ml / kg / jam )
, bila penderita bisa minum, biasanya
setelah 3 – 4 jam ( bayi ) atau 1 – 2
jam ( yg lebih tua )
̶ Setelah 6 jam ( bayi ) & 3 jam ( anak )
,
nilai lagi penderita menggunakan tabel
penilaian, kemudian pilihlah rencana
Therapy yg sesuai ( A,B & C ) untuk
melanjutkan pengobatan

Adakah Therapy Ya. - Kirim penderita untuk pengobatan iv


terdekat - Bila penderita bisa minum, bekali inu
oralit dan tunjukkan cara memberikan
selama diperjalanan

Tidak
Apakah Saudara Ya. ̶ Mulai rehidrasi dengan oralit melalui
dapat mulut. Berikan sedikit demi sedikit
menggunakan pipa (20ml/kg Bb/jam selama 6 jam (total
nasogastric/orogas 120 ml /kg )
̶ Nilai penderita 1- 2 jam
trik untuk rehidrasi
̶ Bila muntah atau kembung ,berikan
cairan pelan- pelan.
̶ Bila Rehidrasi tidak tercapat setelah 3
jam, rujuk penderita untuk therapy iv.
̶ Setelah 6 jam nilai kembali, & pilih
Rencana pengobatan yg sesuai.
Tidak

Segera rujuk anak Ya. ̶ Mulai rehidrasi dengan oralit melalui


untuk rehidrasi mulut berikan sedikit demi sedikit
melalui 20 ml / kg / jam selama 6 jam ( total
nasogastric atau iv 120 ml / kg )
̶ Nilai penderita tiap 1-2 jam
 Bila muntah atau
kembung ,berikan cairan pelan-
pelan
 Bila Rehidrasi tidak tercapat
setelah 3 jam rujuk penderita
untuk therapy iv.

Catatan :
̶ Bila mungkin amati penderita 6 jam setelah dehidrasi untuk
memastikan bahwa ibu dapat terjaga, untuk mengembalikan cairan
yg hilang dgn pemberian oralit.
̶ Bila anak umur diatas 2 thn dan kolera baru saja berjangkit di
daerah
Anda pikirkan kolera dan beri anti biotika yg tepat dgn cara oral,
begitu
anak sadar.

5. PENYULUHAN KEPADA ORANG TUA


a. Cara pengobatan dan perawatan dirumah dengan oralit/cairan rumah
tangga
b. Pemberian cairan lebih banyak termasuk ASI
c. Pemberian makanan seperti biasa pada anak
d. Menjelaskan tanda bahaya kapan anak harus dibawa ke Puskesmas
e. Cara mencampur, jumlah yang harus diminum dan cara minum oralit
(cara
Mencampur jumlah dan cara minum sesuai lampiran)
f. Cara – cara pencegahan penyakit diare
 Bayi diberikan ASI eksklusif
 Berikan MPASI setelah bayi berumur 6 bulan
 Penggunan air bersih
 Cuci tangan pakai sabun
 BAB di jamban
 Membuang tinja bayi di tempat yang benar
 Bayi yang di imunisasi campak
Referensi 1. Buku pedoman pengendalian penyakit diare Kemenkes RI Tahun 2011

Rekaman historis perubahan

No Yang di rubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai