Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN DIARE

No. Dokumen : / Pusk.PP /


SOP / V / 2018

PEMERINTAH SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
: 00
: 9 Mei 2018
KABUPATEN
TAPANULI TENGAH Halaman :1/5
BINDU S. SITUMEANG,
PUSKESMAS
SKM
PULO PAKKAT
NIP. 197606062003121003

1. Pengertian Buang air besar yg frekwensinya, lebih sering dari biasanya, pada
umumnya 3 x atau lebih / hari, dgn konsistensi cair berlangsung < 7 hari.

2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan penangan diare di


Puskesmas Pulo Pakkat.

3. Kebijakan SK Pimpinan Puskesmas No. 030/Pusk.PP/SK/II/2018 tentang


Penanggung Jawab Program di Puskesmas Pulo Pakkat.

4. Referensi Buku pedoman pengendalian penyakit diare Kemenkes RI Tahun 2011

5. Peralatan Alat dan Bahan:


 Stetoscop
 Tensimeter
 Termometer
 Stop Wotch
 Lampu Senter
 Timbangan Berat Badan
 Kapas beralkohol
 Blanko resep

6. Langkah – langkah 1. ANAMNESA


Menanyakan :
a. Nama Pasien
b. Nama Ortu
c. Pekerjaan Ortu
d. Umur
e. Alamat
f. Riwayat Penyakit dahulu
g. Riwayat Penyakit Sekarang
2. PEMERIKSAAN
Sebelumnya beritahu pasien, orang tua/pengantar tiap jenis
pemeriksaan yang
Akan dilakukan
a. Bagaimana keadaan umum penderita :
- Baik & Sadar
- Gelisah atau rewel
- Mengantuk, lesu, Lunglai. Atau tidak sadar.
- Apakah terlihat haus, dgn cara diberi minum biila haus minum
dgn lahap
b. Konsistensi tinja : tinja
c. Sehari berapa kali BAB
d. Sudah berapa lama diare
e. Adakah dahak / lender pada tinja.
f. Adakah penyakit lain yg menyertai diare..
g. Tanyaka Makmin apa sebelumnya (± 5 jam terakhir )
h. Adanya air mata. ( Tanyakan bila menangis keluar air mata / tidak,
sejak
diare )
i. Tanyakan pada pengantar, apa anak selalu minta minum ( rasa
haus )
j. Bagaimana kencingnya ( sedikit / banyak )
k. Periksa nadi dgn menggunakan stop wotch selama satu menit.
l. Hitung respirasi selama satu menit.
m. Periksa suhu tubuh dgn thermometer.
n. Periksa tensi pada penderita dewasa.
o. Timbang berat badan.
p. Lihat status gizi dgn melihat KMS & BB anak.
q. Periksa apakah matanya cekung.
r. Periksa ubun-2 besar pada bayi.
s. Periksa mukosa mulut & lidah banyak air ludah apa tidak
t. Periksa turgor kulit.
Beritahu hasil pemeriksaan pada padien, pengantar / ibu.

3. TENTUKAN DIAGNOSA
Diagnosa penderita diare didasarkan atas derajad dehidrasi :
TABEL PENILAIAN DERAJAT DEHIDRASI

DEHIDRASI
TANPA DEHIDRASI
PENILAIAN RINGAN /
DEHIDRASI BERAT
SEDANG
Lihat K.U Baik, Sadar Gelisah, Lesu, Lunglai atau
Rewel Tidak Sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung dan
kering
Airmata Ada Ada Tidak ada
Mulut & Basah Kering Sangat Kering
Lidah
Rasa Haus Minum Haus,ingin Tdk bias minum
biasa minum
( tdk.haus ) banyak
Turgor Kembali Kembali Kembali sangat
cepat lambat lambat

4. LAKUKAN TINDAKAN PENGOBATAN


a. Diare Tanpa Dehidrasi.
Pengobatan Rencana A : Pengganti Cairan (dgn Oralit, air sayuran,
air ta-
Jin,) ASI tetap dilanjutkan, makan tetap.

RENCANA THERAPY A
UNTUK MENGOBATI DI RUMAH

Gunakan rencana ini untuk mengajari Ibu


- Teruskan mengobati anak diare, dirumah.

Page 2 of 5
- Berikan pengobatan awal, bila terkena diare lagi

RENCANA THERAPY B
UNTUK TATA LAKSANA PENDERITA DIARE DGN DEHIDRASI
RINGAN /
SEDANG

̶ Oralit yg diberikan 3 jam [ertama,


̶ Oralit yg diberikan dgn mengalikan Berat badan penderita ( kg )
dgn 75 ml.
̶ Bila berat badan anak tidak diketahui dan atau untuk
memudahkan di
Lapangan, berikan oralit paling sedikit sesuai dengan table dibawah ini

Umur <1 thn 1-4 thn > 5 thn Dewasa


Jml Oralit 300 ml 600 ml 1200 ml 2400 ml

- Amati anak dgn seksama dan bantu ibu memberikan oralit


Setelah 3- 4 jam, nilai kembali menggunakan bagan penilaian, kemudian pilih rencana
therapy A,B,C untuk melanjutkan therapy.

RENCANA THERAPY C
UNTUK TATA LAKSANA PENDERITA DIARE DGN DEHIDRASI
BERAT

Ikuti arah anak panah, bila jawaban dari pertanyaan : Ya. Teruskan
kekanan.
Bila tidak, teruskan kebawah

Dapatkah Saudara Ya. Mulai diberi cairan intravena segera,


memberikan bila penderita bisa minum,
cairan berikan oralit
Intra vena sewaktu cairan iv dimulai. Beri 100
mg / kg
BB cairan RL (NACL fisiologis normal
)
dibagi sbb :
Pemberian I Kemudian
Umur
Tidak 30ml/Kg BB 70ml/Kg BB
Bayi <
1 1 jam 5 jam
thn
̶ Ulangi jika denyut nasi masih
lemah
atau tidak teraba
̶ Nilai kembali penderita tiap 1 – 2
jam.
Bila rehidrasi tidak
tercapai ,percepat
tetesan iv
̶ Juga berikan oralit ( 5 ml / kg / jam
)
, bila penderita bisa minum,
biasanya

Page 3 of 5
setelah 3 – 4 jam ( bayi ) atau 1 –
2
jam ( yg lebih tua )
̶ Setelah 6 jam ( bayi ) & 3 jam
( anak ) ,
nilai lagi penderita menggunakan
tabel
penilaian, kemudian pilihlah
rencana
Therapy yg sesuai ( A,B & C )
untuk
melanjutkan pengobatan

Adakah Therapy Ya. - Kirim penderita untuk pengobatan


terdekat iv
- Bila penderita bisa minum, bekali
inu
oralit dan tunjukkan cara
memberikan
selama diperjalanan

Tidak

Apakah Saudara Ya. ̶ Mulai rehidrasi dengan oralit


dapat melalui mulut. Berikan sedikit demi
menggunakan sedikit (20ml/kg Bb/jam selama 6
pipa jam (total 120 ml /kg )
̶ Nilai penderita 1- 2 jam
nasogastric/
̶ Bila muntah atau
orogas
kembung ,berikan
trik untuk rehidrasi cairan pelan- pelan.
̶ Bila Rehidrasi tidak tercapat
setelah 3 jam, rujuk penderita
untuk therapy iv.
̶ Setelah 6 jam nilai kembali, & pilih
Rencana pengobatan yg sesuai.
Tidak

Segera rujuk anak Ya. ̶ Mulai rehidrasi dengan oralit


untuk rehidrasi melalui mulut berikan sedikit
melalui demi sedikit 20 ml / kg / jam
nasogastric atau iv selama 6 jam ( total 120 ml / kg )
̶ Nilai penderita tiap 1-2 jam
 Bila muntah atau
kembung ,berikan cairan
pelan- pelan
 Bila Rehidrasi tidak tercapat
setelah 3 jam rujuk penderita
untuk therapy iv.

Page 4 of 5
Catatan :
̶ Bila mungkin amati penderita 6 jam setelah dehidrasi untuk
memastikan bahwa ibu dapat terjaga, untuk mengembalikan
cairan
yg hilang dgn pemberian oralit.
̶ Bila anak umur diatas 2 thn dan kolera baru saja berjangkit di
daerah
Anda pikirkan kolera dan beri anti biotika yg tepat dgn cara
oral, begitu
anak sadar.

5. PENYULUHAN KEPADA ORANG TUA


a. Cara pengobatan dan perawatan dirumah dengan oralit/cairan
rumah
tangga
b. Pemberian cairan lebih banyak termasuk ASI
c. Pemberian makanan seperti biasa pada anak
d. Menjelaskan tanda bahaya kapan anak harus dibawa ke
Puskesmas
e. Cara mencampur, jumlah yang harus diminum dan cara minum
oralit (cara
Mencampur jumlah dan cara minum sesuai lampiran)
f. Cara – cara pencegahan penyakit diare
 Bayi diberikan ASI eksklusif
 Berikan MPASI setelah bayi berumur 6 bulan
 Penggunan air bersih
 Cuci tangan pakai sabun
 BAB di jamban
 Membuang tinja bayi di tempat yang benar
 Bayi yang di imunisasi campak

7. Hal – Hal yang


Harus Diperhatikan
8. Unit terkait Semua Unit

9. Dokumen Terkait Pedoman Penanganan Diare

10. Rekaman historis


Tanggal Mulai
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

Page 5 of 5

Anda mungkin juga menyukai