A. DEFINISI
Dehidrasi didefinisikan sebagai kondisi yang diakibatkan oleh kehilangan
cairan tubuh yang berlebih. Dehidrasi ringan sampai sedang ditandai dengan
rasa haus, gelisah atau mudah tersinggung, mata normal sampai sedikit
cekung dan fontanel cekung pada bayi. Tanda-tanda dehidrasi parah
termasuk lesu atau tidak sadar, kurang minum atau ketidakmampuan untuk
minum, kurang keluarnya urin, kaki lembab dingin, tekanan darah rendah
atau tidak terdeteksi, dan denyut nadi yang cepat dan lemah (WHO, 2011).
B. TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan dehidrasi pada anak
C. PERSIAPAN ALAT
1. Stetoskop
2. Tensimeter
3. Jam tangan
4. Infus set
5. Abbocath
6. Cairan infus NaCl 0,9% atau RL
7. Obat yang sesuai
D. Pengkajian
1. Identifikasi pasien
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Kesahatan
E. Diagnosa Keperawatan
Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif (Tim Pokja SDKI
DPP PPNI, 2016)
F. IMPLEMENTASI
Setelah 3 jam:
- Ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasinya.
- Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan
Jika inbu memaksa pulang sebelum pengobatan selesai:
- Tunjukkan cara menyiapkan larutan oralit di rumah.
- Tunjukkan berapa banyak larutan oralit yang harus diberikan di
rumah untuk menyelesaikan 3 jam pengobatan.
- Beri bungkus oralit yang cukup untuk rehidrasi dengan
menambahkan 6 bungkus lagi sesuai yang dianjurkan.
- Jelaskan 4 aturan perawatan di rumah:
1. BERI CAIRAN TAMBAHAN
2. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN
3. BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI
4. KAPAN HARUS KEMBALI
Pada dehidrasi ringan/sedang dan tanpa dehidrasi maka
penatalaksanaan bisa di rumah dengan menggunakan standar atau
pedoman manajemen terpadu balita sakit (MTBS).
Dehidrasi Berat