Mata cowong
Turgor kulit yang jelek (menurun)
Tatalaksana
Lima Lintas Tatalaksana Diare:
• Rehidrasi
• Dukungan nutrisi
• Suplemen zinc
• Antibiotik selektif
• Edukasi orang tua
Tatalaksana rehidrasi
Diare tanpa dehidrasi → Rencana Terapi A
Diare dehidrasi tak berat → Rencana Terapi B
Diare dehidrasi berat → Rencana Terapi C
Rencana Terapi A
untuk mengobati diare di rumah
Gunakan cara ini untuk mengajari ibu:
◦ Teruskan mengobati anak diare di rumah
◦ Berikan terapi awal bila terkena diare
Menerangkan terapi diare di rumah
◦ → diare akut
Faktor risiko:
Usia bayi < 4 bulan
Tidak mendapat ASI
Diare akut dg etiologi bakteri invasif
Tatalaksana diare akut yg tidak tepat → pemakaian
antibiotik yg tdk sesuai
Patogenesis
Kerusakan mukosa usus
Intoleransi laktosa berkepanjangan
Pd malnutrisi → imun tubuh rendah → motilitas
usus menurun → regerasi sel mukosa usus
lambat
Berdasarkan derajat dehidrasi:
1. Diare persisten ringan
Tidak didapat tanda dehidrasi
Tidak perlu rawat inap
2. Diare persisten berat
Terdapat tanda dehidrasi
Perlu rawat inap
Diare Persisten Ringan
Rawat jalan
Vitamin dan mikronutrien (folat, zinc, Vitamin
A, Fe, Magnesium)
Pencegahan dehidrasi → Rencana Terapi A
Identifikasi adanya infeksi sistemik:
• Pemeriksaan penunjang:
pH tinja <6
Kadar gula dalam tinja (dg clinitest)
Laktosa loading test
Biopsi mukosa usus halus
Tes pernapasan hidrogen
Tatalaksana diare persisten dg intoleransi
laktosa
◦ Susu rendah laktosa (low lactose milk)
◦ Susu bebas laktosa (free lactose milk)
◦ Selama 2-3 bln → kembali lagi ke susu
formula biasa
◦ Pada intoleransi laktosa primer → susu bebas
laktosa, yoghurt atau susu kedelai (soya)
Komplikasi diare persisten
Perforasiusus
Megakolon toksik
Sepsis
Hipoglikemia
Kejang
Malnutrisi
Sindrom Uremik Hemolitik (trias: anemia
hemolitik, gagal ginjal akut, trombositopenia)
TERIMA KASIH