Anda di halaman 1dari 4

Tatalaksana Diare pada Anak

Tatalaksana pada diare anak memiliki 3 prinsip utama, yaitu penanganan rehidrasi,
pemberian zinc dan lanjutkan pemberian makanan. Penanganan diare juga disesuaikan terhadap
gejala klinis yang dialami anak.

Tabel 1. Bentuk Klinis Diare

Diare akut
Semua anak yang mengalami diare perlu dilakukan pemeriksaan tingkat dehidrasi
yang dialami, hal ini dilakukan untuk memepermudah penagnan dan diadapatkan hasil
pengobatan yang tepat. Klasifikasi dehidrasi sendiri terdiri atas dehidrasi ringan, sedang, dan
berat.
Tabel 2. Klasifikasi Dehidrasi berdasarkan gejala

a. Diare dengan dehidrasi berat


Diare dengan dehidrasi berat memerlukan rehidrasi intravena secara cepat dengan
pengawasan yang ketat dan apabila keadaan membaik dilanjutkan dengan rehidrasi oral. Larutan
intravena yang dpat diberikan berupa Ringer Laktat, jika tidak tersedia dapat diberikan Larutan
Ringer Asetat, larutan garam normal (NaCl 0,9%). Jangan berikan larutan glukosa 5% tunggal.
Berikan sebanyak 100 mg/kg larutan yang akan digunakan.
Tabel 3. Pemberian Cairan Intravena Anak dengan Dehidrasi Berat
Pertama, berikan 30 ml/kg

Selanjutnya, berikan 70 ml/kg dalam:

Umur < 12 bulan

1 jama

5 jam

Umur 12 bulan

30 menita

2 jam

Periksa kembali anak setiap 15 - 30 menit. Jika status hidrasi belum membaik, beri tetesan
intravena lebih cepat.
Juga beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum: biasanya sesudah 34 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan beri anak tablet Zinc sesuai dosis dan jadwal yang
dianjurkan.

Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam. Klasifikasikan Dehidrasi.
Kemudian pilih rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C) untuk melanjutkan penanganan.

b. Dehidrasi Ringan/Sedang
Pada umumnya 3 jam pertama dalam pemantauan di klinik anak dengan dehidrasi
ringan/sedang harus diberi oralit damn ibu diajari cara menyediakan dan memberi larutan oralit
pada anak. Beri anak larutan oralit dengan perkiraan jumlah sesuai dengan berat badan anak
(atau umur anak jika berat badan anak tidak diketahui), seperti yang ditunjukkan dalam bagan
15 berikut ini. Namun demikian, jika anak ingin minum lebih banyak, beri minum lebih
banyak.
Tunjukkan pada ibu cara memberi larutan oralit pada anak, satu sendok teh setiap 1 2 menit
jika anak berumur di bawah 2 tahun; dan pada anak yang lebih besar, berikan minuman oralit
lebih sering dengan menggunakan cangkir.
Lakukan pemeriksaan rutin jika timbul masalah
Jika anak muntah, tunggu selama 10 menit; lalu beri larutan oralit lebih lambat (misalnya 1
sendok setiap 2 3 menit)
Jika kelopak mata anak bengkak, hentikan pemberian oralit dan beri minum air matang
atau ASI.
Nasihati ibu untuk terus menyusui anak kapan pun anaknya mau.
Jika ibu tidak dapat tinggal di klinik hingga 3 jam, tunjukkan pada ibu cara menyiapkan
larutan oralit dan beri beberapa bungkus oralit secukupnya kepada ibu agar bisa
menyelesaikan rehidrasi di rumah ditambah untuk rehidrasi dua hari berikutnya.
Nilai kembali anak setelah 3 jam untuk memeriksa tanda dehidrasi yang terlihat sebelumnya
Jika tidak terjadi dehidrasi, ajari ibu mengenai empat aturan untuk perawatan di rumah
(i) beri cairan tambahan.
(ii) beri tablet Zinc selama 10 hari
(iii)lanjutkan pemberian minum/makan
(iv) kunjungan ulang jika terdapat tanda berikut ini:
a. anak tidak bisa atau malas minum atau menyusu
b. kondisi anak memburuk
c. anak demam
d. terdapat darah dalam tinja anak
Beri tablet Zinc
Tablet Zinc diberikan selama 10 hari .
Di bawah umur 6 bulan
: tablet (10 mg) per hari
6 bulan ke atas
: 1 tablet (20 mg) per hari
Pemberian Makan
Berikan makanan yang bergizi dan tetap berikan ASI pada anak. Jika anak biasanya tidak
diberi ASI, lihat kemungkinan untuk relaktasi atau beri susu formula yang biasa diberikan. Jika
anak berumur 6 bulan atau lebih atau sudah makan makanan padat, beri makanan yang disajikan
secara segar dimasak, ditumbuk atau digiling.
c. Diare tanpa dehidrasi

Anak dengan diare tanpa dehidrasi harus tetap mendapat cairan tambahan dirumah agar tidak
terjadi dehidrtasi. Mereka juga haru mendapatakan diet yang sesuai berdasarkan umur mereka
dan tetap dilanjutkan pemberian ASI.
Anak dirawat jalan dan ajari ibu mengenai 4 aturan untuk perawatan di rumah:
1. beri cairan tambahan
2. beri tablet Zinc
3. lanjutkan pemberian makan
4. nasihati kapan harus kembali
Beri cairan tambahan, sebagai berikut:
Jika anak masih mendapat ASI, nasihati ibu untuk menyusui anaknya lebih sering dan lebih lama
pada setiap pemberian ASI. Jika anak mendapat ASI eksklusif, beri larutan oralit atau air matang
sebagai tambahan ASI dengan menggunakan sendok. Setelah diare berhenti, lanjutkan kembali
ASI eksklusif kepada anak, sesuai dengan umur anak.
Pada anak yang tidak mendapat ASI eksklusif, beri satu atau lebih cairan dibawah ini:
1. larutan oralit
2. cairan rumah tangga (seperti sup, air tajin, dan kuah sayuran)
3. air matang
Untuk mencegah terjadinya dehidrasi, nasihati ibu untuk memberi cairan tambahan sebanyak
yang anak dapat minum:
untuk anak berumur < 2 tahun, beri + 50100 ml setiap kali anak BAB
untuk anak berumur 2 tahun atau lebih, beri + 100200 ml setiap kali anak BAB.
Ajari ibu untuk memberi minum anak sedikit demi sedikit dengan menggunakan cangkir. Jika
anak muntah, tunggu 10 menit dan berikan kembali dengan lebih lambat. Ibu harus terus
memberi cairan tambahan sampai diare anak berhenti.
Ajari ibu untuk menyiapkan larutan oralit dan beri 6 bungkus oralit (200 ml) untuk dibawa
pulang.

Sumber :
WHO Indonesia. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit . Jakarta : World
Health Organization & Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai