Anda di halaman 1dari 6

Nama : Siti Hanifahfuri Silverrikova

NIM : 04011181419002

Deformitas Fraktur Os Femur

2.1 Femur
Femur atau tulang paha adalah tulang terpanjang dari tubuh. Tulang itu bersendi dengan asetabulum
dalam formasi persendian panggul dan dari sini menjulur medial ke lutut dan membuat sendi dengan
tibia. Tulangnya berupa tulang pipa dan mempunyai sebuah batang dan dua ujung yaitu ujung atas,
batang femur dan ujung bawah (Pearce, 1990).

Tulang Femur

Fraktur
a.Defenisi
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang
umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, 2000).Rusaknya kontinuitas tulang ini dapat
disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot, kondisi-kondisi tertentu seperti degenerasi tulang /
osteoporosis (Anonim, 2011).

b.Jenis jenis fraktur

Fraktur diklasifikasikan dalam keadaan sebagai berikut:


a. Fraktur Traumatik, terjadi karena trauma yang tiba-tiba mengenai tulang dengan
kekuatan yang besar dan tulang tidak mampu menahan trauma tersebut sehingga patah.
b. Fraktur Patologis,terjadi karena kelemahan tulang-tulang sebelumnya akibat kelainan
patologis didalam tulang. Fraktur patologis terjadi didaeah tulang-tulang yang lemah,
karena tumor atau proses patologis lainnya.Tulang sering kali menunjukkan penurunan
densitas.penyebab yang paling sering dari fraktur-fraktur semacam ini adalah tumor,
baik tumor primer maupun metastasis.
c. Fraktur stress, terjadi karena adanya trauma yang terus menerus pada suatu tempat

Secara umum, keadaan fraktur secara klinis dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Fraktur tertutup(simple fraktur), adalah fraktur yangfragmen tulangnya tidak menembus
kulit sehingga tempat fraktur tidak tercemar oleh lingkungan/ tidak mempunyai
hubungan dengan dunia luar.
b. Fraktur terbuka( compound fraktur),adalah fraktur yang mempunyai hubungan dengan
dunia luar melalui luka pada kulit dan jaringan lunak,dapat berbentuk from within(dari
dalam), atau from without (dari luar).

Berdasarkan kompilt atau ketidak komplitan fraktur


a. a.Fraktur komplit,bila garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui
korteks tulang.
b. b.Fraktur inkomplit, bila garis patah tulang tidak melalui seluruh penampang tulang
seperti:
1. Hair line fraktur ( garis fraktur hamper tidak tampak sehingga tidak ada perubahan
bentuk tulang)
2. Buckle atau torus fraktur, bila terjadi lipatan dari satu korteks dengan kompresi tulang
spongiosa dibawahnya
3. Green stick fraktur, mengenai satu korteks dengan angulasii korteks lainnya yang
terjadi pada tulang panjang.

Berdasarkan bentuk garis patah dan hubunggannya dengan mekanisme trauma, fraktur
terbagi menjadi:
1. 1.Fraktur Transversal, fraktur yang arahnya melintang pada tulang dan merupakan
akibat trauma angulasi atau langsung
2. Fraktur Oblik, fraktur yang arah garis patahnya membentuk sudut terhadap sumbu
tulang dan merupakan akibat trauma angulasi juga.
3. Fraktur Spiral, fraktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang disebabkan
karena troma rotasi.
4. Fraktur Kompresi, fraktur yang terjadi karena trouma aksial fleksi yang mendorong
tulang kearah permukaan lain
5. Fraktur avulse, fraktur yang diakibatkan karena trouma tarikan atau traksi otot
insersinya pada tulang.

Berdasarkan posisi fraktur:


Sebatang tulang terbagi menjadi tiga bagian:
a. 1/3 proximal
b. 1/3 medial
c. 1/3 distal

Oblik /miring, Kominuta, Spiral, Majemuk

c. Fraktur Femur
Fraktur Femur adalah rusaknya kontinuitas tulang pangkal paha yang dapat disebabkan oleh trauma
langsung, kelelahan otot , kondisi-kondisi tertentu seperti degenerasi tulang/osteoporosis. Batang
Femur dapat mengalami fraktur akibat trauma langsung, puntiran, atau pukulan pada bagian depan
yang berada dalam posisi fleksi ketika kecelakaan lalu lintas (Mansjoer, 2000).

d. Manifestasi Klinik

Manifestasi klinis fraktur adalah nyeri,hilangnya fungsi, deformitas,pemendekan


ekstremitas,krepitius,pembekakan local, dan perubahan warna ( smeltzer,2002).Gejala umum
fraktur menurutReeves (2001) adalah rasa sakit,pembengkakan, dan kelainan bentuk.

a. Nyeri terus menerus dan bertambah bertanya fragmen tulang di


imobilisasi.spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk badai alamiah
yang dirancang untuk menimalkan gerakan antar fragmen tulang.
b. Setelah terjadi fraktur, bagian-bagian yang tidak dapat digunakan dan cenderung
bergerak secara tidak alamiah ( gerrakan luar biasa) bukannya tetap rigid seperti
normalnya. Pergeseran fragmen pada fraktur lengan atau tungkai menyebabkan
deformitas ( terlihat maupun teraba) ekstremitas yang bisa diketahui dengan
membandingkan ekstremitas normal, ekstremitas tidak dapat berfungsi dengan
baik karena fungsi normal otot bergantung pada integritas tulang tempat
melekatnya otot.
c. Pada fraktur tulang panjang,terjadi pemendekan tulangyang sebenarnya karena
kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah tempat fraktur.
d. Saat ekstremitas diperiksa dengan tangan,teraba adanya derik tulang dinamakan
krepitus yang teraba akibat gesekan fragmen satu dengan yang lainnya.Uji
krepitus dapat mengakibatkan kerusakan jaringan lunak yang berat.
e. Pembengkakan dan perubahan warna local pada kulit terjadi sebagai akibat
trauma dan pendarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini bisa baru terlihat
setelah beberapa jam atau hari setelah cedera.

Komplikasi Fraktur
a.Komplikasi dini
Komplikasi dini adalah kejadian komplikasi dalam satu minggu pasca trauma, sedangkan
apabila kejadiannya sesudah satu minggu pasca trauma disebut komplikasi lanjut.

a. Pada tulang
1. Infeksi,terutama pada fraktur terbuka
2. Osteomielitis dapat diakibatkan oleh fraktur terbuka atau tindakan operasi pada fraktur
tertutup.Keadaan ini dapat menimbulkan delayed union atau bahkan non union.

b.Pada jaringan lunak


1. Lepuh,kulit yang melepuh adalah akibat dari elevasi kulit superfisisal karena edema.
2.Dekubitus, terjadi akibat penekanan jaringan lunak tulang oleh gips.

c.Pada otot
Terputusnya serabut otot yang mengakibatkan gerakan aktif otot tersebut terganggu.Hal ini
terjadi akibat karena serabut otot yang robek melekat pada serabut yang utuh,kapsul, sendi
dan tulang.( Apley & Solomon,1993)

d.Pada Pembuluh darah


Pada robekan artei inkomplit akan terjadipendarahan terus menerus.Sedangkan pada robekan
yang komplit ujung pembuluh dalah mengalami retraksi dan pendarahan berhenti spontan.
Pada jaringan distal dari lesi akan mengalami iskemi bahkan nekrosis.( Apley &
Solomon,1993)

e.Pada Syaraf
Berupa kompresi,neuropraksi,neurometsis (saraf putus),aksonometsis ( kerusakan akson).
Setiap trauma terbuka dilakukan eksplorasi dan identifikasi nervus. ( Apley & Solomon,1993)

b.Komplikasi Lanjut

Pada tulang dapat berupa mal union, delayed union atau non union.Pada pemeriksaan terdapat deformitas
berupa angulasi, rotasi perpendekan atau perpanjangan.

1. Delayed union,merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi sesuai dengan waktu yang dibutuhkan
tulang untuk menyambung. Ini disebabkan karena suplai darah ke tulang.

2. Nonunion,merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi dan memproduksi sambungan yang


lengkap,kuat dan stabil.
3.Mal union, merupakan penyembuhan tulang ditandai dengan meningkatnya tingkat kekuatan dan
perubahan bentuk (deformitas).

Sumber:

www.repository.usu.ac.id diakses tanggal 2 Desember 2014

www.library.upnvj.ac.id diakses tanggal 2 Desember 2014

www.lib.ui.ac.id diakses tanggal 2 Desember 2014

Anda mungkin juga menyukai