Anda di halaman 1dari 3

Appendisitis Akut

Halaman
No. Dokumen : No. Revisi

RSUD
DOLOKSANGGUL
Ditetapkan oleh:
STANDAR Direktur,
PROSEDUR
Tanggal terbit:
OPERASIONAL
dr. Heppi Suranta Depari
NIP.1978013112009042003

Apendisitis akut adalah radang yang timbul secara mendadak pada


apendik, merupakan salah satu kasus akut abdomen yang paling
sering ditemui, dan jika tidak ditangani segera dapat menyebabkan
perforasi.
PENGERTIAN
Kode ICD X untuk appendicitis akut adalah K35.80.

Sebagai pedoman dokter untuk melakukan diagnosis dan


TUJUAN
penatalaksanaan appendisitis akut.
KEBIJAKAN
REFERENSI Kementrian Kesehatan RI, Ikatan Dokter Indonesia. Panduan
Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer. Jakarta. 2014

PROSEDUR 1. Dokter melakukan anamnesis dan menggalinya, berkaitan


dengan keluhan berikut :

a. nyeri perut kanan bawah, mula-mula daerah epigastrium


kemudian menjalar ke titik Mc Burney.

b. Muntah (rangsangan viseral) akibat aktivasi n.vagus.


c. Anoreksia, nausea dan vomitus yang timbul beberapa jam
sesudahnya.

d. Disuria juga timbul apabila peradangan apendiks dekat


dengan vesika urinaria.

e. Obstipasi, atau bisa juga diare.

f. demam yang tidak terlalu tinggi, yaitu suhu antara 37,50C -


38,50C tetapi bila suhu lebih tinggi, diduga telah terjadi
perforasi

2. Dokter melakukan pemeriksaan tanda vital dan fisik secara


menyeluruh.

a. Inspeksi penderita yang berjalan membungkuk sambil


memegangi perutnya yang sakit, kembung (+) bila perforasi,
penonjolan perut kanan bawah pada appendikuler abses.

b. Palpasi: a. Terdapat nyeri tekan Mc.Burney, b. Adanya


rebound tenderness (nyeri lepas tekan), c. Adanya defens
muscular, d. Rovsing sign positif, e. Psoas sign positif, f.
Obturator Sign positif.

3. Dokter IGD membuat pengantar pemeriksaan Laboratorium


darah rutin, Pemeriksaaan Gula Darah Sewaktu,Pemeriksaan
Waktu Perdarahan dan pembekuan, Pemeriksaan Golongan
Darah,Pemeriksaan Foto Abdomen 2 Posisi, Pemeriksaan
Rontgen Thoraks Errect. NB : (Selama masa covid pemeriksaan
swab wajib dilakukan).

4. Diagnosis Banding : Ureterolhitiasis, Infeksi Saluran Kamih.

5. Dokter IGD melakukan diagnosis dan menetapkan derajat


keparahan penyakit.

6. Dokter IGD melakukan tatalaksana sesuai penyakit dan tingkat


keparahan.

 Pasang Infus RL 20 tts/menit


 Injeksi Antibiotik
 Injeksi Terapi Gaster

7. Dokter IGD mengkonsul ke dokter spesilais bedah.

Memberikan tambahan terapi dari dokter spesialis Bedah dan


rencana tiindakan selanjutnya.

8. Dokter IGD mendokumentasikan semua hasil anamnesis,


pemeriksaan, diagnosa, terapi dalam rekan medis.

Unit Terkait 2 Admisi


UGD
Radiologi
Laboratorium
Apotek
Ruang OK
Rawat inap

Anda mungkin juga menyukai