A. Definisi
Tujuan klasifikasi pasien adalah untuk mengkaji pasien dan pemberian nilai
untuk mengukur jumlah usaha yang diperlukan untuk memenuhi perawatan yang
dibutuhkan pasien (Gillies, 1994). Menurut Swanburg, tujuan klasifikasi pasien
adalah untuk menentukan jumlah dan jenis tenaga yang dibutuhkan dan
menentukan nilai produktivitas.
Formula hitung kebutuhan SDM unit dapat bekerja dengan baik dengan syarat
Manager atau penanggung jawab pekerjaan dapat menentukan dengan akurat
jenis, jumlah dan waktu transaksi bisnis dan tidak terjadi duplikasi kegiatan.
Manager dapat menghitung beban kerja setiap unit perhari dalam satuan waktu
menit atau jam per hari kerja Ilyas, Y. 2017. Dengan mengetahui komponen
tersebut dapat dkembangkan formula menghitung SDM per hari sebagai berikut
1.∑ SDM/hari= {(B.K i-j= J T x W.T) :JKE }.
2.B.Ki-j= Jenis Beban Kerja
3.J.T. = Jumlah Transaksi per hari
4.W.T.= Waktu( menit atau jam) yang dibutuhkan untuk setiap jenis Transaksi
5.J.K.E = Jam kerja efektif SDM per hari
6.Jumlah hari kerja per tahun = (255 hari/tahun atau 273 hari/tahun atau 289
hari/tahun atau 237hari/tahun)
Keterangan:
a.(365 –(12 hari libur nasional –12 hari libur cuti tahunan) x 3/4 = 255 hari)
b.(365 –(12 hari libur nasional –12 hari libur cuti tahunan) x 4/5= 273hari)
c.(365 –(52 hari libur Minggu + 12 hari libur nasional +12 hari libur cuti
tahunan) = 289hari)
d.(365 –(104 hari libur Saptu & Minggu + 12 hari libur nasional +12 hari libur
cuti tahunan) = 237hari)
Kebutuhan Total SDM/tahun akan dihitung dengan memperhatikan hari
kerja efektif pertahun dan diperlukannnya tenaga cadangan pada pola
kerja yang menggunakan tiga shiftkelompok kerja seperti:Perawat. Sebagai
contoh: andaikan beban kerja unit keperawatan per hari adalah 10.500 menit dan
waktu kerja efektif per hari adalah 6 jam (360 menit) dan hari kerja efektif
perawat selama satu tahun adalah 255 hari. Ilyas, Y. 2017. Oleh karena rumah
sakit harus berkerja selama 365 hari dalam setahun, maka perlu juga menghitung
kebutuhan sdm yang harus berkerja pada 110 hari kerja lainnya. Berapa jumlah
perawat yang dibutuhkan oleh unit keperawatan?
∑ Perawat/hari = Beban kerja : Waktu kerja efektif/hari
∑ Perawat/hari = 10500 menit : 360 menit/hari = 29,17 orang
∑ Perawat/hari berkerja pada hari libur = 29,17 x 110/255 = 12,58
∑ Total kebutuhan Perawat/hari = 29,17 + 12,58 = 41,75 orang ( dibulatkan 42
orang
b.Loss day
jml hari minggu dlm1thn+cuti+hari besar x jml perawat point a
jumlahharikerjaefektif
52+12+14 x12.5=3,4 orang
286.
c.Koreksi
jumlah point a + jumlah point x 25
100
= 12.5 + 3.5x 25 = 3.9
100
PENUTUP
Kesimpulan
Manager atau penanggung jawab pekerjaan dapat menentukan
dengan akurat jenis, jumlah dan waktu transaksi bisnis dan tidak terjadi duplikasi
kegiatan. Manager dapat menghitung beban kerja setiap unit perhari dalam satuan
waktu menit atau jam per hari kerja. Metoda Ilyas memberikan
solusiterbaikuntuk menghitung kebutuhan personel organisasi denganmudah,
murah, cepat dan tepat.
Secara ilmiah hasil perhitungan kebutuhan personel dengan Metoda
Ilyas memiliki tingkat validitas danreabilitas yang tinggi dan telah diuji coba
baik oleh sejumlah institusi dengan hasil yang dapat dipercaya oleh
manajemen organisasi. Disamping itu, Metoda Ilyas juga telah digunakan
oleh sejumlah mahasiswa Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia sebagai metoda menghitung SDM dalam Tesis mereka
untuk meraih gelar Master Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Master
Administrasi Rumah Sakit.Ilyas, Y. 2017
3) ambulasi dibantu
6) dilakukan suction
7) gelisah / disorientasi
5. Intensive care
Klien biasanya membutuhkan 10-14 jam dengan waktu rata-rata efektif 12 jam/24
jam.
Metode lain yang sering digunakan di Rumah Sakit adalah metode menurut
Donglas (1984), yang mengklasifikasi derajat ketergantungan pasien dalam tiga
kategori, yaitu perawatan miniaml, perawatan intermediate, dan perawatan
maksimal atau total.
1. Perawatan minimal
Perawatan ini memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam. Kriteria klien pada klasifikasi
ini adalah klien masih dapat melakukan sendiri kebersihan diri, mandi, dan ganti
pakaian, termasuk minum. Meskipun demikian klien perlu diawasi ketika
melakukan ambulasi atau gerakan. Ciri-ciri lain pada klien dengan klasifikasi ini
adalah observasi tanda vital dilakukan setiap shift, pengobatan minimal, status
psikologis stabil, dan persiapan pprosedur memerlukan pengobatan.
2. Perawatan intermediate
Perawatan ini memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam. Kriteria klien pada klasifikasi
ini adalah klien masih perlu bantuan dalam memenuhi kebersihan diri, makan dan
minum. Ambulasi serta perlunya observasi tanda vital setiap 4 jam. Disamping itu
klien dalam klasifikasi ini memerlukan pengobatan lebih dan sekali. Kateter Foley
atau asupan haluarannya dicatat. Dan klien dengan pemasangan infus serta
persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
Perawat ini memerlukan waktu 5-6jam/24 jam. Kriteria klien pada klasifikasi ini
adalah klien harus dibantu tentang segala sesuatunya. Posisi yang diatur, observasi
tanda vital setiap 2 jam, makan memerlukan selang NGT (Naso Gastrik Tube),
menggunakan terapi intravena, pemakaian alat penghisap (suction), dan kadang
klien dalam kondisi gelisah/disorientasi.
D. Faktor Pendukung
1. Penjadwalan
2. Catatan Personal.
3. Laporan bertahap
4. Pengembangan anggaran
Dalam tahun anggaran hanya dapat terealisasi sekitar 16% dari anggaran yang
diusulkan, pendidikan perawat dengan latar belakang spk 31%. Perawat yang
mempunyai pendidikan profesi satu orang, oleh sebab itu, RS belum
mempunyai perencanaan untuk pelatihan bagi tenaga perawat yang
berkesinambungan dan proaktif.
7. Pengendalian mutu
10. Rencana strategi
Agar tenaga kerja kesehatan terus diupdate dengan teknologi terkini dan untuk
memastikan mutu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, tenaga kerja
kesehatan membutuhkan pelatihan jangka pendek yang diselenggarakan secara
reguler.
12. Evolusi program
Sebagian besar sistem klasifikasi pasien yang efektif adalah salah satu
yang secara spesifik ditimbulkan dari situasi klinik diamana sistem ini akan
digunakan . Apabila keahlian dan waktunya mengijinkan , wakil pimpinan
keperawatan dari menyusun atau mengambil sistem klasifikasi pasien
kantor perwakilan , Para perawat eksekutif harus mengijinkan para personal
keperawatan perwakilan kantor untuk memutuskan tipe pandangan
klasifikasi yang mana digunakan , mengembangkan standar-standar waktu
tertentu kantor perwakilannya sendiri , menjelaskan kondisi-kondisi pasien
tertentu dan elemen-elemen perawatan , serta melakukan validasi kriteria
klasifikasi sebelum melaksanakan sistem. Tidak hany sistem klasifiksai
pasien yang harus diinduvidualisasi untuk penggunaan kantor perwakilan,
tetapi juga sistem tersebut juga harus disesuaikan agar sesuai dengan tipe-
tipe kebutuhan para pasien yang bebeda dalm unit-unit keperawatan yang
tidak sama. Ketika sistem klasifikasi pasien GRASP digunakan dalam suatu
komunitas rumah sakit timur, para perawat dalam unit psikiatrik merasa
perlu untuk membuat sistem meningkatkan ketepatannya akan psikiatrik
para pasien ( Ehrman, 1987).
Pada waktu yang sama dengan jam-jam keperawatan pasien per hari
diperhitungkan, parapeneliti harus memutuskan tugas-tugas keperawatan
yang mana yang harus diberikan oleh para perawat profesional dan tugas
yang mana ynag dapat dilakukan dengan aman oleh para personal
tambahan. Informasi yang lain akan berguna dalam menentukan suatu
gabungan karyawan yang profesional dan bukan profesional secara
optimal.
2. Tingkatan penyakit
Tidak ada satupun dari kunci penemuan-penemuan yang hadir: nilaii 0-4
1. Keragaman penyakit.
2. Ketergantungan pasien.
3. Kekomplekan keperawatan.
4. Waktu
PENDAHULUAN
Kita ketahui bahwa pelayanan keperawatan merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan termasuk pelayanan yang diselenggarakan di rumah
sakit. Pelayanan keperawatan mempunyai peran yang besar dalam pencapaian
mutu citra dan efisiensi pelayanan kesehatan di RS, karena selain merupakan
tenaga profesi yang terbanyak jumlahnya di setiap RS juga sebagai tenaga profesi
yang memberi pelayanan selama 24 jam terus menerus di sisi pasien, sehingga
pengelolaan tenaga keperawatan mutlak perlu dilaksanakan dengan baik.
HAKEKAT KETENAGAAN
Menerima pegawai adalah tugas yang sulit dan dapat menyebabkan
kecemasan, tetapi juga merupakan kesempatan penting utuk mengadakan
perubahan dan pengembangan staf.
Selain itu penempatan tenaga perlu diperhatikan, karena penempatan yang
tepat akan menciptakan kondisi kerja yang efisien.
b. Program rekruting
c. Metode rekruting
e. Prosedur penerimaan
n Prosedur lamaran
a. Data biografi
c. Wawancara .
1) Orientasi :
* Orientasi institusi :
n Kebijakan personalia
n Evaluasi kerja, promosi, cuti, dsb.
n Menjelaskan job deskripsi yang ada sesuai dengan tugas dan posisi yang diberikan.
2). Pengembangan :
-Senioritas
Manfaat :
n menciptakan keseimbangan
n memotivasi
Tujuan:
n Pengembangan
n Mengurangi kejenuhan
n Reorganisasi
n Kondisi kesehatan.
Merupakan kehilangan waktu yang berakibat kerugian secara kualitas dan
ekonomi bagi instansi.
Prosentase absen:
n sakit
n sering à pendek-pendek
n jarang à panjang
n sistem pencatatan
n kunjungan rumah
n kesejahteraan karyawan
n swasana kerja
n sistem penghargaan
Perhitungan :
n peningkatan penugasan
n pengembangan
Sebab :
n merasa terisolasi
3.Pengembangan Staf
Tujuan :
Aktifitas pengembangan ini dibuat untuk keuntungan individu perawat dan
meningkatkan produktifitas /pelayanan.
n Orientasi
Pengaturan :
n Di rumah Sakit yang besar mempunyai bagian tersendiri yang mengkait pada
bagian personalia .
4 Penjadwalan
Penentuan pola dinas dan libur untuk karyawan pada suatu bangsal / unit
tertentu.
5. Berapa lama sebelumnya dapat mengajukan hari libur mingguan atau cuti
tahunan
Untuk mengurangi waktu menyusun jadwal dinas dapat digunakan jadwal
siklus, yaitu jadwal dinas dan shift yang disusun berdasarkan ramalan dan pola
ulang dengan jumlah yang sama. Kombinasi tenaga dan kelompok yang sama.
2. Penjadwalan siklus harus mencakup hari kerja yang mengenakan dan yang tidak
mengenakan serta jam kerja yang adil antara karyawan
5. Metode ini harus dikenal sebelum diterapkan dan jumlah tenaga serta komposisi
cukup untuk setiap unit dan shift
1. Frekwensi dan fariasi yang tidak dapat diramalkan sebelumnya pada sensus
pasien
2. Kecenderungan pimpinan membuat kompensasi untuk variasi sensus dengan
penghitungan tenaga yang diambil dari sensus maksimal
4. Delegasi untuk diagnostik dan terapi yang seharusnya merupakan beban dokter
Penanggulangan tenaga :
Pertukaran dinas merupakan hal yang umum dalam menugaskan staf
ruangan. Namun demikian pertukaran ini dapat menimbulkan stress bagi staf.
Karena manusia membutuhkan waktu adaptasi terhadap perubahan lingkungan,
waktu pagi, siang atau malam. Ritme tubuh membutuhkan waktu adaptasi. Maka
pertukaran dinas/rotasi jarak pendek akan semakin menimbulkan stress.
1. Perawat dapat menyusun pola hidup dalam keluarga, dapat terlibat pada aktifitas
sosial atau melanjutkan/ meningkatkan pengetahuan, sekolah formal, non formal.
2. Kepala ruang akan lebih mudah mengewaluasi, karena waktu cocok dan
dipilihnya sendiri dan diharapkan dapat bekerja lebih baik.
Rotasi dalam grup / shift tetap bermanfaat agar staf dapat memahami
ruang lingkup kerja dalam shift yang berbeda-beda sehingga dapat menghargai
setiap shift.
5. Perencanaan tenaga
Menurut Hanson :
1) Perawatan minimal memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam, dengan kriteria:
a) Segalanya diberikan/dibantu.
d) Pemakaian suction.
e) Gelisah, disorientasi.
Depkes (2002):
d) Terpasang infuse.
4) Perawatan maksimal :
e) Gelisah/disorientasi
40 % non-profesional
60 % profesional.
n tipe klien sesuai dengan jenis penyakitnya, usia maupun faktor spesifik
n jumlah klien dan fluktuasi (turun-naiknya)
n kebijakan personalia
n mutu pelayanan
Rumusan Perhitungan :
Perbandingan antara jumlah tempat tidur RS dibanding dengan jumlah
perawat.
Atau :
Keterangan :
e. Kamar bersalin
f. Kamar operasi
g. Rawat jalan.
4).Menurut Douglas (1984)
Formula berdasarkan
Intermediate
CONTOH ;
Diketahui jam efektif Ruang rawat inap sebesar 3,5. BOR Jan.– Des.2005
sebesar 69,5%, libur minggu 52 hr,cuti 12 hr,libur nasional 18 hr, kapasitas
tempat tidur 25.
Jumlah jam kerja perawatan per tahun x jam kerja perawat per hari
283 x 7
1981
1 Minimal 6 2 12
Jumlah 18 55,18
7
Faktor koreksi :
P S M
a. Jumlah pasien rata-rata per hari kali rata-rata jam perawatan dalam 24
jam (jam efektif) dikalikan jumlah hari dalam 1 tahun adalah merupakan
jumlah jam perawatan yang dibutuhkan selama 1 tahun.
b. Hari kerja efektif dikalikan jam kerja sehari merupakan jumlah jam
c. Tenaga yang dibutuhkan adalah jumlah jam perawatan dalam 1 tahun dibagi
jumlah jam kerja perawat dalam 1 tahun ( a : b).
1. Melakukan survey untuk tiap pasien dibangsal untuk 10 - 15 hari tetapi tidak
dilakukan dengan hari yang berurutan untuk mencegah pengulangan pada pasien
yang sama. Tujuan untuk menentukan jumlah pasien yang memerlukan :
2. Membuat kumpulan data dari pasien yang mencakup tindakan keperawatan yang
langsung dan tidak langsung dalam 24 jam.
· berapa lamanya waktu yang digunakan dalam tiap kegiatan, yang bertujuan
untuk mengetahui macam perawatan apa yang dibutuhkan oleh pasien apakah
perawatan maksimal, partial atau minimal.
3. Membuat kumpulan data dari kategori perawat yang melaksanakan kegiatan itu
dengan jumlah waktunya.
4. Hitung jumlah jam yang dipakai untuk tiap aktivitas dalam tiap waktu dinas
( pagi, sore, malam ) menurut kualifikasi pasien.
6. Setelah menghitung tenaga yang dibutuhkan maka perlu tambahan waktu untuk
pengembangan.
KESIMPULAN
Pengelolaan tenaga keperawatan adalah hal yang mutlak harus dilakukan
oleh setiap pinpinan keperawatan untuk mendukung tercapainya hasil kerja atau
kinerja yang optimal secara efisien dan efektif dalam rangka peningkatan dan
mempertahankan kualitas pelayanan dan asuhan keperawatan selama 24 jam terus
menerus. Untuk itu setiap pengelola keperawatan harus mampu memahami dan
dapat menerapkan berbagai peraturan pengelolaan tenaga keperawatan dengan
baik, sehingga dapat diperoleh selain kinerja yang optimal secara efisian dan
efektif juga diperoleh kepuasan kerja perawat yang tinggi untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan pasien/keluarga. Dengan demikian tujuan individu
perawat dan tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik.
Klasifikasi pasien & perencanaan tenaga keperawatan yang tepat adalah
merupakan suatu proses pemikiran dan penentuan kebijakan dari hal-hal yang
akan dilaksanakan oleh pimpinan untuk masa yang akan datang dalam rangka
pemenuhan kebutuhan tenaga keperawatan yang tepat. Dalam upaya efisiensi dan
efektifitas serta mempertahankan kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit,
maka semua pengelola keperawatan diharapkan mampu menyusun perencanaan
tenaga keperawatan berdasarkan analisa kegiatan dan perhitungan yang cermat,
sehingga dapat dicapai efisiensi dan efektifitas dalam pelayanan keperawatan
dengan harapan dapat diperoleh kinerja yang optimal.
SISTEM KLASIFIKASI TINGKAT KEBUTUHAN PASIEN
MEDIKAL BEDAH
Isilah nilai 1 atau 2 pada setiap kegiatan yang membutuhkan intervensi keperawatan
0 – 3 Klasifikasi A
4 – 6 Klasifikasi B
7 – 9 Klasifikasi C
10 – 12 Klasifikasi D
13 – 15 Klasifikasi E
> 16 Klasifikasi F
Daftar Pustaka