Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses mewujudkan
keperawatan sebagai profesi, maka akan terjadi beberapa perubahaan dalam aspek
keperawatan yaitu : penataan pendidikan tinggi keperawatan, pelayanan dan asuhan
keperawatan, pembinaan dan kehidupan keprofesian, dan penataan lingkungan untuk
perkembangan keperawatan. Pelayanan keperawatan harus dikelola secara profesional,
karena itu perlu adanya Manajemen Keperawatan.
Manajemen Keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata
di Rumah Sakit, sehingga perawat perlu memahami bagaiman konsep dan Aplikasinya di
dalam organisasi keperawatan itu sendiri.Manajemen berfungsi untuk melakukan semua
kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas – batas yang
telah ditentukan pada tingkat administrasi (P. Siagian).
Manajemen adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasian
dan pengontrol dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan
sebelumnya (LiangLie). Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan,
pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies,1989).
Untuk lebih memahami arti dari Manajemen Keperawatan maka kita perlu
mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan organisasi keperawatan,
bagaimana tugas dan tanggung-jawab dari masing-masing personil di dalam organisasi
yang pada akhirnya akan membawa kita untuk lebih mengerti bagaimana konsep dasar
dari Manajemen Keperawatan itu sendiri.
Ketenagaan merupakan salah satu sumber daya yang diperlukan dalam sistem
kesehatan suatu negara untuk meningkatkan kesehatan hidup masyarakat. Ketenagaan
membutuhkan masa persiapan yang terpanjang dibandingkan dengan sumber daya yang
lain dan tergantung yang menyalurkan mobilisasi atau usaha-usaha untuk pemerataan
pelayanan.
Efektifitas dan efisiensi ketenagakerjaan merupakan salah satu indicator
keberhasilan rumah sakit bila didukung oleh ketersediaan jumlah sumberdaya manusia
yang cukup dengan kualitas yang tinggi professional sesuai dengan fungsi dan tugas setiap
pegawai. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan

1
dirumah sakit bahkan Huber (cit. Nurdjanah, 1999) melaporkan bahwa 70% tenaga
kesehatan dirumah sakit adalah perawat. Sedang Gillies (1994) memperkirakan bahwa
sekitar 75% tenaga keperawatan dirumah sakit adalah perawat, dan 60-70% dari total
anggaran digunakan untuk menggaji perawat.Kualitas asuhan keperawatan dapat dapat
mencapai hasil ayng optimal apabila beban kerja dan sumber daya perawat yang ada
memiliki proporsi yang seimbang.
Berdasarkan penelitian WHO (1997), beberapa Negara di Asia Tenggara termasuk
Indonesia ditemukan fakta bahwa perawat yang bekerja dirumah sakit menjalani
peningkatan beban kerja dan masih mengalami kekurangan perawat. Hal ini disebabkan
karena peran perawat belum didefinisikan dengan baik, dan perawt yang lain masih
banyak yang tidak mementingkan absensi. Dengan tanpa dipungkiri lagi bahwa perawat
merupakan kelompok terbesar di era rumah sakit sehingga baik buruknya pelayanan
rumahsakit adlh merupakan citra dari kelompok perawat sebagai jasa pemberian
pelayanan keperawatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Ketenagaan ?
2. Apa Hakekat Ketenagakerjaan ?
3. Apa saja Prinsip – Prinsip Ketenagakerjaan ?
4. Apa saja Faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga kerja ?
5. Apa saja Rumusan perhitungan tenaga perawat ?
6. Apa saja Tanggung Jawab dalam Ketenagaan ?
7. Bagaimana Cara Perhitungan Jumlah dan Kategori Tenaga Keperawatan Metoda
gillies ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari Ketenagaan
2. Mengetahui Hakekat Ketenagakerjaan
3. Mengetahui Prinsip – Prinsip Ketenagakerjaan
4. Mengetahui Faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga kerja
5. Mengetahui Rumusan perhitungan tenaga perawat
6. Mengetahui Tanggung Jawab dalam Ketenagaan
7. Mengetahui Cara Perhitungan Jumlah dan Kategori Tenaga Keperawatan Metoda
gillies

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Ketenagaan adalah pengaturan proses mobilisasi potensi, proses motivasi dan
pengembangan sumber daya manusia dalam memenuhi kepuasan untuk tercapainya tujuan
individu, organisasi dimana di berkarya.

B. Hakekat Ketenagakerjaan
Hakekat ketenagakerjaan pada intinya adalah pengaturan, mobilisasi potensi, proses
motivasi, dan pengembangan sumber daya manusia dalam memenuhi kepuasan melalui
karyanya. Hal ini berguna untuk tercapainya tujuan individu, organisasi, ataupun
komunitas dimana ia berkarya.
Keputusan yang diambil tentang ketenagakerjaan sangat dipengaruhi oleh falsaah
yang dianut oleh pimpinan keperawatan tentang pendayagunaan tenaga kerja. Misalnya,
pandangan tentang motivasi kerja dan konsep tentang tenaga keperawatan. Dari
pandangan tersebut akan terbentuk pola ketenagakerjaan yang disesuaikan dengan
gambaran pimpinan.

C. Prinsip – Prinsip Ketenagakerjaan


1. Pembagian Kerja
Prinsip dasar untuk mencapai efisiensi yaitu pekerjaan dibagi-bagi sehingga setiap
orang memilik tugas tertentu. Untuk ini kepala bidang keperawatan perlu mengetahui
tentang :
a. pendidikan dan pengalaman setiap staf
b. peran dan fungsi perawat yang diterapkan di RS tersebut
c. mengetahui ruang lingkup tugas kepala bidang keperawatan dan kedudukan dalam
organisasi
d. mengetahui batas wewenang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
e. mengetahui hal- hal-hal yang dapat didelegasikan kepada staf dan kepada tenaga non
keperawatan
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengelompokkan dan pembagian kerja
a. jumlah tugas yang dibebankan seseorang terbatas dan sesuai dengan kemampuannya
b. tiap bangsal / bagian memiliki perincian aktivitas yang jelas dan tertulis

3
c. tiap staf memiliki perincian tugas yang jelas
d. variasi tugas bagi seseorang diusahakan sejenis atau erat hubungannya
e. mencegah terjadinya pengkotakkan antar staf/kegiatan
f. penggolongan tugas berdsasarkan kepentingan mendesak, kesulitan dan waktu
Disamping itu setiap staf mengetahui kepada siapa dia harus melapor, minta
bantuan atau bertanya, dan siapa atasan langsung serta dari siapa dia menerima tugas
2. Pendelegasian Tugas
Pendelegasian adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada staf
untuk bertindak dalam batas-batas tertentu. Dengan pendelegasian, seorang pimpinan
dapat mencapai tujuan dan sasaran kelompok melalui usaha orang lain, hal mana
merupakan inti manajemen. Selain itu dengan pendelegasian , seorang pimpinan
mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal lain yang lebih penting seperti
perencanaan dan evaluasi.
Pendelegasian juga merupakan alat pengembangan dan latihan manajemen yang
bermanfaat. Staf yang memiliki minat terhadap tantangan yang lebih besar akan menjadi
lebih komit dan puas bila diberikan kesempatan untuk memegang tugas atau tantangan
yang penting. Sebaliknya kurangnya pendelegasian akan menghambat inisiatif staf.
3. Koordinasi
Koordinasi adalah keselarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian antar tenaga
yang ada dibangsal. Keselarasan ini dapat terjalin antar perawat dengan anggota tim
kesehatan lain maupun dengan tenaga dari bagian lain.

4. Manajemen Waktu
Dalam mengorganisir sumber daya, sering kepala bidang keperawatan mengalami
kesulitan dalam mengatur dan mengendalikan waktu. Banyak waktu pengelola dihabiskan
untuk orang lain. Oleh karena itu perlu pengontrolan waktu sehingga dapat digunakan
lebih efektif.

D. Faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga kerja


Penetapan jumlah tenaga keperawatan harus disesuaikan dengan kategori yang akan
dibutuhkan untuk asuhan keperawatan klien setiap unit, karena dalam menetapkan
kebutuhan tenaga keperawatan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor (Simamora, 2013),
yaitu;

4
1. Faktor klien
Terkait tipe-tipe respons klien sesuai dengan penyakit, usia, faktor spesifik, jumlah
klien , tingkat kompleksitas dan lamany kebutuhan perawatan.
2. Faktor tenaga
Terkait jumlah dan komposisi tenaga, kebijakan pengaturan dinas, tingkat
pendidikan dan pelayanan perawat.
3. Faktor lingkungan
Terkait tipe dan lokasi rumah sakit, lay out ruanngan perawatan, fasilitas dan jenis
pelayanan yang diberikan, kelengkapan peralatan dan pelayanan penunjang dari bagian
lain.
4. Faktor organisasi
Mutu pelayanan dan kebijakan pembinaan
.
E. Rumusan perhitungan tenaga perawat
1. Peraturan Men.Kes.R.I. No.262/Men.Kes./Per/VII/1979 menetapkan bahwa
perbandingan jumlah tempat tidur rumah sakit dibanding dengan jumlah perawat adalah
sebagai berikut :
Jumlah tempat tidur : Jumlah perawat = 3-4 tempat tidur : 2 perawat.
2. Hasil Work Shop Perawatan oleh Dep.Kes RI di Ciloto Tahun 1971 menyebutkan
bahwa :
Jumlah tenaga keperawatan : pasien = 5 : 9 tiap shift.
3. Menggunakan sistem klasifikasi pasien berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga.
Klasifikasi Klien Berdasarkan Tingkat Ketergantungan Menurut Douglas (1984,
dalam Swansburg & Swansburg, 1999) membagi klasifikasi klien berdasarkan tingkat
ketergantungan klien dengan menggunakan standar sebagai berikut :
a. Kategori I : self care/perawatan mandiri, memerlukan waktu 1-2 jam/hari
- kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
- makanan dan minum dilakukan sendiri
- ambulasi dengan pengawasan
- observasi tanda-tanda vital setiap pergantian shift
- minimal dengan status psikologi stabil
- perawatan luka sederhana.
b. Kategori II : Intermediate care/perawatan partial, memerlukan waktu 3-4 jam/hari
- kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu

5
- observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
- ambulasi dibantu
- pengobatan dengan injeksi
- klien dengan kateter urin, pemasukan dan pengeluaran dicatat
- klien dengan infus, dan klien dengan pleura pungsi.
c. Kategori III : Total care/Intensif care, memerlukan waktu 5-6 jam/hari
- semua kebutuhan klien dibantu
- perubahan posisi setiap 2 jam dengan bantuan
- observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam
- makan dan minum melalui selang lambung
- pengobatan intravena “perdrip”
- dilakukan suction
- gelisah / disorientasi
- perawatan luka kompleks

F. Tanggung Jawab dalam Ketenagaan


Dibawah ini dijelaskan beberapa tugas atau tanggung jawab Kepala Ruangan (Karu),
Ketua Tim (Katim) dan Anggota Tim, Secara umum, masing kepala ruangan, ketua tim
dan anggota tim memiliki tanggung jawab yang berbeda-beda, antara lain :
1. Tanggung Jawab Karu :
- Menetapkan standar kinerja yang diharapkan dari staf
- Membantu staf menetapkan sasaran dari ruangan
- Memberi kesempatan katim untuk mengembangkan keterampilan
kepemimpinan dan managemen
- Mengorientasikan tenaga baru
- Menjadi narasumber bagi tim
- Mendorong kemampuan staf untuk menggunakan riset keperawatan
- Menciptakan iklim komunikasi terbuka
2. . Tanggung Jawab Katim :
- Melakukan orientasi kepada pasien baru & keluarga
- Mengkaji setiap klien, menganalisa, menetapkan rencana keperawatan
(renpra), menerapkan tindakan keperawatan dan mengevaluasi renpra
- Mengkoordinasikan renpra dengan tindakan medis melalui komunikasi
yang konsisten

6
- Membagi tugas anggota tim dan merencanakan kontinuitas asuhan
keperawatan melalui konfrens
- Membimbing dan mengawasi pelaksanan asuhan keperawatan oleh
anggota ti
- Bertanggung jawab terhadap kepala ruangan
3. Tanggung Jawab Anggota Tim :
- Melaksanakan perawatan sesuai renpra yang dibuat katim
- Memberikan perawatan total/komprehensif pada sejumlah pasien
- Bertanggung jawab atas keputusan keperawatan selama katim tidak ada di
tempat
- Berkontribusi terhadap perawatan
 observasi terus menerus
 ikut ronde keperawatan
 berinterkasi dgn pasien & keluarga
 berkontribusi dgn katim/karu bila ada masalah

F. Cara Perhitungan Jumlah dan Kategori Tenaga Keperawatan Metoda gillies (Nursalam,
2014)
1. Rumus kebutuhan tenaga keperawatan di satu unit keperawatan:
AXBXC = F =H
(C-D)X E G

Keterangan:
A = rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
B = rata-rata jumlah pasien/hari (BOR x jumlah tempat tidur)
C = jumlah hari/tahun
D = jumlah hari libur masing-masing perawat
E = jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = jumlah jam perawatan yang diberikan perawat pertahun
G = jumlah jam kerja efektif per tahun
H = jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut

2. Rumus jumlah tenaga yang bertugas setiap hari:


Rata-rata jam perawatan/hari x rata-rata jumlah pasien perawatan /hari

7
Jumlah jam kerja efektif/hari

3. Asumsi jumlah cuti hamil 5% (usia subur) dari tenaga yang dibutuhkan maka;
jumlah jam kerja yang hilang karena cuti hamil = 5% x jumlah hari cuti hamil x jumlah jam
kerja/hari
Tambahan tenaga:
5% x jumlah tenaga x jumlah jam kerja cuti hamil
Jumlah jam kerja efektif/ tahun

CATATAN:
1. Jumlah hari tidak bekerja satu tahun
Hari minggu (52 hari) +cuti tahunan ( 12 hari) + hari besar (12 hari) + cuti sakit/ izin
(10 hari) = 86 hari
2. Jumlah hari kerja efektif /tahun
Jumlah hari dalam 1 tahun- jumlah hari tak kerja = 365- 86= 279 hari
3. Jumlah hari kerja efektif/minggu = 279 : 7 = 40 minggu
Jumlah jam kerja perawat perminggu = 40 jam
4. Cuti hamil=12x6= 72 hari
5. Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan disatu unit harus ditambah 20% ( untuk
antisipasi kekurangan/ cadangan).
6. Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan pershif, yaitu dengan ketentuan. Proporsi
dinas pagi 47%, score 36 % dan malam 17 %
7. Kombinasi jumlah tenaga menurut abdellah dan Levinne adalah 55% tenaga
profesional dan 45% tenaga non profesional

Prinsip perhitungan rumus gillies:


Tiga jenis bentuk pelayanan, dalam memberikan pelayanan keperawatan (Nursalam, 2014)
yaitu :
a. Perawatan langsung
Perawatan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan pasien baik fisik,
psikologis, sosial, dan spiritual. Berdasarkan tingkat ketergantungan pasien pada perawat
dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu self care, partial care, total care dan
intensive care. Rata-rata kebutuhan perawatan langsung setiap pasien adalah empat jam/

8
hari. Adapun waktu perawatan berdasarkan tingkat ketergantungan pasien adalah:
1). Self care dibutuhkan 1/2 x 4 jam : 2 jam
2)Partial care dibutuhkan 3/4 x4 jam : 3 jam
3)Total care dibutuhkan 1- 1 1/2 x 4 jam : 4-6 jam
4)Intensive care dibutuhkan 2x 4 jam : 8 jam
b. Perawatan tidak langsung
Kegiatan yang membuat rencana perawatan, memasang/ menyiapkan alat, konsultasi
dengan anggota TIM, menulis dan membaca catatan kesehatan, melaporkan kondisi
pasien. Menurut hasil penelitian RS Graha Detroit = 38 menit/ pasien/hari, sedangkan
menurut wolfe dan young= 60 menit/pasien/hari dan penelitian di RS john Hopkins
dibutuhkan 60 menit/pasien (gillies, 1996)
c. Pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan diberikan pada pasien meliputi: aktivitas, pengobatan serta
tindak lanjut pengobatan. Menurut mayer dalam gilles (1996), waktu yang dibutuhkan
untuk pendidikan kesehatan adalah 15 menit/pasien/hari.

9
BAB III
PEMBAHASAN KASUS

A. Klasifikasi, Kriteria dan Kondisi Pasien di Ruang Interne Rumah Sakit M


1. Tim A
NAMA PASIEN TIM A
N 2. Ny. 3. 5. Ny.A 6.Nn.E 7.Ny.R
KLASIFIKASI DAN 1. Ny. Y 4. Ny.B
O KRITERIA G Ny.W
Td Td Ya Td Ya Td Ya Tdk
Ya Ya Tdk Ya Ya Tdk
k k k k
1 MINIMAL CARE
1. Klien bisa
mandiri / hampir
tidak memerlukan
bantuan
a. Mampu naik turun
tempat tidur sendiri
b. Mampu berjalan
sendiri
c. Mampu makan dan
minum sendiri
d. Mampu mandi
sendiri/mandi
sebagian dengan
bantuan
e. Mampu
membersihkan
mulut/menyikat
gigi sendiri
f. Mampu berpakaian
dan berdandan
dengan sedikit
bantuan
g. Mampu BAB dan
BAK dengan
sedikit bantuan
2 PARTIAL CARE
1. Klien memerlukan
bantuan perawat √
sebagian √ √ √
a. Membutuhkan satu
orang untuk naik √
turun tempat tidur √ √ √
b. Membutuhkan
bantuan untuk √
ambulasi √ √ √
c. Membutuhkan
bantuan dalam √ √ √ √
menyiapkan
bantuan
d. Membutuhkan
bantuan untuk √
makan / disuapi √ √ √
e. Membutuhkan
bantuan untuk √
kebersihan mulut √ √ √
f. Membutuhkan
bantuan untuk √

10
berpakaian dan √ √ √
berdandan
g. Membutuhkan
bantuan untuk √
BAB dan BAK di √ √ √
tempat tidur /
kamar mandi
2. Post op minor √ √ √ √
3. Melewati fase akut
dari post op mayor
√ √ √ √
4. Fase awal dari √ √ √ √
penyembuhan
3 TOTAL CARE
1. Klien memerlukan
bantuan perawat
sepenuhnya dan
memerlukan waktu
perawatan yang √ √
lebih lama
a. Membutuhkan 2
orang atau lebih
untuk mobilisasi di
tempat tidur ke √ √
kursi roda
b. Membutuhkan √ √
latihan fisik
c. Kebutuhan nutrisi
dan cairan dipenuhi
melalui terapi
NGT/I √ √
d. Membutuhkan
bantuan penuh
dalam berpakaian
dan berdandan √ √
e. Membutuhkan
bantuan penuh
untuk kebersihan
mulut √ √

f. Dimandikan √ √
perawat
g. Dalam keadaan
inkontinensia,
menggunakan √ √
kateter
2. 24 jam post op √ √
mayor
3. Pasien tidak sadar √ √
4. Keadaan pasien
tidak stabil
√ √
5. Observasi TTV
per kurang dari 1
jam √ √
6. Perawatan luka √ √
bakar
7. Perawatan √ √
kolostomi
8. Menggunakan
alat bantu
pernafasan √ √
9. Menggunakan √ √

11
WSD
10. Irigasi kandung
kemih secara
terus menerus √ √
11. Menggunakan √ √
traksi
12. Fraktur / pasca op
tulang belakang /
leher √ √
KESIMPULAN PC PC PC PC TC PC TC

12
KONDISI PASIEN DI TIM A
Nama pasien Ny. Y Ny. G Ny. W Ny. B
Umur 42 Tahun 40 Tahun 41 Tahun 35 Tahun
No RM 123456 003241 004351 154321
Hari rawatan Ke-2 Ke-3 Ke-7 Ke-2
Tingkat Partial Care Partial care Partial care Partial Care
ketergantungan
Abses Hepar + DM Malaria HIV/AiDS + Hematesis
Diagnosa medis
Type 2 Diare Melena
DS : DS : DS : DS :
- klien mengatakan - Klien mengatakan - Pasien -Pasien
demam kurang nafsu mengatakan mengatakan
- klien mengatakan makan diare sudah 1 sakit perut
sakit pada perut dan - Klien mengeluh bulan tidak -Pasien
perut terasa keras perut mual dan sembuh-sembuh mengatakan
- klien mengeluh mual kadang muntah - Pasien tidak nafsu
dan muntah mengatakan makan
DO : BAB cair -Pasien
DO : - Pasien tampak kurang lebih 15 mengatakan
- TD : 130/90 mmhg, mual dan muntah x/hr bada terasa
S: 38,8 C, HR: 88 - Mukosa bibir - Pasien lemas
x/I, GDS: 302 tampak kering mengatakan BB -Pasien
- Wajah tampak - Klien tampak turun 7 kg mengatakan
meringis lemah dalam 1 bulan BAB
- Skala nyeri 5 - Porsi makanan berwarna
- Turgor kulit buruk yang tersedia habis DO : hitam
- Pasien tampak ¼ porsi - Pasien tampak
Data Pasien :
muntah - S: 37,8 C, TD: lemah DO :
110/70, N: 86x/I, - Turgor kulit - TD: 100/80,
RR: 24x/I, jelek N; 88 x/I,
- BB SMRS: 48 kg - Membran RR: 24 x/I,
- BB MRS: 46 kg mukosa kering S: 36,5 C
- TD: 100/70 - Pasien
mmHg, N: tampak
100x/I, RR: 32 pucat
x/I, S: 39 C - BAB
- Hasil Labor: berwarna
Hb; 11 gr/dl, hitam
leukosit;
20.000,
trombosit;
160.000, Na: 98
mmol/L, K: 2,8
mmol/L, Cl:
110 mmol/L

Diagnosa - Nyeri Akut Ketidakseimbangan Kekurangan Kekurangan


keperawatan - Hipertermi nutrisi volume cairan volume cairan

13
- Monitor TTV - Menjelaskan - Monitor - Pertahankan
terutama suhu tubuh pentingnya kehilangan intake dan
- Berikan kompres makanan bagi cairan output yang
hangat tubuh - Monitor tanda- akurat
- Kaji tingkat nyeri - Memberikan tanda vital - Monitor
- Berikan hygiens mulut - Monitor intake vital sign
kenyamanan; yang baik dan output - Kolaborasi
Intervensi
ajarkan teknik - Hidangkan cairan pemasangan
relaksasi makanan dalam - Jaga infus IV infus
- Kolaborasi berikan keadaan hangat yang tepat - Dorong
analgetik dan porsi kecil tapi keluarga
sering untuk
membantu
pasien
Metronidazole 3x750 IVFD RL 20tts/i IVFD RL 30 tts/i IVFD RL 20
mg Pct 3x1 mg Sanmol 3x1 tts/i
Levofloxacin 1x750 Klorequin 4-4-2 Cotrimoxizole Amoxilin 3x1
Terapi
mg Ranitidine 2x1 amp 2x1 Ranitidine
Pct infus 3x500 Clobazam 1x1 mg 2x1
Ranitidine 2x1 tab Diet BB B complex
Novorapid 3x12 unit 3x1
Persiapan untuk VSG Konsultasi dengan Pantau kondisi Lanjutkan
ulang ahli gizi untuk pasien dan terapi
RTL pemberian diet yang lanjutkan terapi
Pemeriksaan GD sesuai
puasa dan 2 jpp
(senin, kamis)

KONDISI PASIEN DI TIM A


Nama pasien Ny. A Ny. E Ny. R
Umur 40 Tahun 56 Tahun 35 Tahun
No RM 000011 110259 17547
Hari rawatan Ke-1 Ke-9 Ke-2
Tingkat Total care Partial care Total Care
ketergantungan
HEMEL ec Pecah CKD Thypoid fever
Diagnosa medis Varises Esophagus
ec SH
Data Pasien DS : DS : DS :
- Keluarga pasien - Pasien - Pasien mengeluh
mengatakan mengeluhtidak demam
pasien tidak sadar nyaman - Pasien mengeluh
- Keluarga Pasien - Pasien sakit kepala
mengatakan mengatakan - Pasien mengeluh
sebelumnya badan terasa tidak nafsu makan
pasien muntah berat - Pasien mengeluh
darah berwarna - Pasien mual dan muntah
hitam mengatakan BB

14
- Keluarga pasien meningkat pesat
mengatakan BAB DO :
pasien berwarna DO : - Pasien demam S:
hitam - Pasien tampak 39 C
gelisah - Sakit kepala +
DO : - Pasien tampak - Mual dan muntah
- Pasien terpasang edema +
alir, warna cairan - Pasien tampak - Anorexia +
hitam sesak nafas - Pasien tampak
- Pasien tidak sadar - BB badan lemah
- Pasien tampak meningkat 4 kg - TD: 100/70
terpasang kateter - TD: 140/90 mmHg, N: 80 x/I,
- O2 5 l/i mmHg, N: 85 RR: 22 x/i
- BAB berwarna x/I, RR: 25 x/i
hitam - S: 37 C
- TD; 80/60 mmHg,
Hb: 6,8 g/dl
- Syok
Diagnosa
hipovolemik Kelebihan volume Kekurangan
keperawatan
- Kekurangan cairan Volume Cairan
volume cairan
- Monitor terjadinya - Pertahankan - Pantau TTV
perdarahan catatan intake dan pasien
- Cegah hilangnya output yang - Kompres air
volume darah akurat hangat pada
- Monitor tutunnya - Monitor hasil lab - Kolaborasi
TD yang sesuai pemberian infus
- Monitor tanda dengan retensi - Monitor intake
syok hipovolemik cairan dan output pasien
- Insersikan dan - Monitor vital sign
pertahankan akses - Berikan terapi
IV yang benar oksigen
Intervensi
- Berikan cairan IV - Monitor indikasi
seperti kristaloid kelebihan cairan
sesuai kebutuhan - Kaji lokasi dan
- Berikan oksigen luas edema
- Pertahankan - Monitor masukan
catatan intake dan cairan/makanan
output yang akurat
- Ambil gas darah
arteri dan monitor
oksigenasi
jaringan
Terapi IVFD NaCl 0,9 % 4 Furosemid 1-0-0 IVFD RL 30 tts/i
jam/kolf CaCO3 3x1 Amoxilin 3x1
Transamin inj Asam folat 3x1 Pct 3x1
3x500 mg IV Amlodipin 1x10 Chloropenicol
Vit K inj 3x1 amp mg 4x250 mg
IV IVFD NaCl 0,9 % Coty 2x2
Balance cairan Hemodialisis

15
Puasa 8 jam, O2 3l/i
observasi
perdarahan, lanjut
DH 1
Transfusi PRC 1 U Lanjutkan terapi Monitor Suhu
RTL
jam 18.00 klien dan
lanjutkan terapi

16
2. Tim B
NAMA PASIEN TIM B
KLASIFIKASI DAN
NO KRITERIA 1. Nn.A 2.Ny.S 3.Nn.L 4.Ny.F 5.
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 MINIMAL CARE
1. Klien bisa mandiri
/ hampir tidak √
memerlukan √ √
bantuan
a. Mampu naik turun
tempat tidur √
sendiri √ √
b. Mampu berjalan √ √ √
sendiri
c. Mampu makan
dan minum sendiri √ √ √
d. Mampu mandi
sendiri/mandi √
sebagian dengan √ √
bantuan
e. Mampu
membersihkan √ √ √
mulut/menyikat
gigi sendiri
f. Mampu
berpakaian dan √
berdandan dengan √ √
sedikit bantuan
g. Mampu BAB dan
BAK dengan √
sedikit bantuan √ √
2 PARTIAL CARE
1. Klien memerlukan
bantuan perawat
sebagian
a. Membutuhkan
satu orang untuk
naik turun tempat
tidur
b. Membutuhkan
bantuan untuk
ambulasi
c. Membutuhkan
bantuan dalam
menyiapkan
bantuan
d. Membutuhkan
bantuan untuk
makan / disuapi
e. Membutuhkan
bantuan untuk
kebersihan mulut
f. Membutuhkan
bantuan untuk
berpakaian dan
berdandan
g. Membutuhkan
bantuan untuk
BAB dan BAK di
tempat tidur /
kamar mandi

17
2. Post op minor
3. Melewati fase akut
dari post op mayor
4. Fase awal dari
penyembuhan
3 TOTAL CARE
1. Klien memerlukan
bantuan perawat
sepenuhnya dan
memerlukan
waktu perawatan √
yang lebih lama
a. Membutuhkan 2
orang atau lebih
untuk mobilisasi
di tempat tidur ke √
kursi roda
b. Membutuhkan √
latihan fisik
c. Kebutuhan nutrisi
dan cairan
dipenuhi melalui
terapi NGT/I √
d. Membutuhkan
bantuan penuh
dalam berpakaian
dan berdandan √
e. Membutuhkan
bantuan penuh
untuk kebersihan
mulut √
f. Dimandikan √
perawat
g. Dalam keadaan
inkontinensia,
menggunakan √
kateter
2. 24 jam post op √
mayor
3. Pasien tidak sadar √
4. Keadaan pasien √
tidak stabil
5. Observasi TTV √
per kurang dari 1
jam
6. Perawatan luka √
bakar
7. Perawatan √
kolostomi
8. Menggunakan alat √
bantu pernafasan
9. Menggunakan √
WSD
10. Irigasi kandung √
kemih secara terus
menerus
11. Menggunakan √
traksi
12. Fraktur / pasca op √
tulang belakang /
leher
KESIMPULAN MC MC MC TC MC

18
KONDISI PASIEN DI TIM B
Nama pasien Nn. A Ny. S Nn. L Ny. F
Umur 23 Tahun 35 Tahun 23 Tahun 50 Tahun
No RM 15321 182396 435647 040507
Hari rawatan Ke-5 Ke-2 Ke-6 Ke- 2
Tingkat Minimal Care Minimal Care Minimal care Total Care
ketergantungan
Diagnosa Gastritis Akut Malaria Gastritis DHF grade III
medis
Data Pasien DS : DS : DS : DS :
- Pasien - Pasien - Pasien - Pasien
mengatakan mengeluh mengatakan mengatakan
perutnya sakit panas dingin nyeri di ulu badan terasa
sampai ke ulu sejak 3 hari hati lemah
hati yang lalu - Pasien - Pasien
- Pasien - Pasien mengeluh mengatakan
mengatakan sering nyeri hilang nafas terasa
nyeri seperti menggigil timbul sesak
ditusuk-tusuk - Pasien - Pasien - Pasien
- Pasien mengeluh mengatakan mengeluh
mengatakan sakit kepala, sering mual mual
nyeri timbul mual, lesu dan muntah - Pasien
tiba-tiba - Pasien mengatakan
mengeluh DO : BAB hitam
DO : tidak nafsu - Pasien tampak
- Pasien tampak makan nyeri DO :
meringis - Pasien tampak - Pasien
- Pasien tampak DO : gelisah tampak lemah
memegangi - Pasien - Skala nyeri 5 - Pasien sesak
bagian perut tampak (1-10) nafas RR: 30
bawah kiri menggigil - RR : 20x/I, x/I
- Pasien tampak - Mukosa TD: 120/80, - Pasien
gelisah mulut N: 86 x/i demam suhu
- Skala nyeri 6 tampak S: 37 C 38 C
- TD: 120/80 kering - Piteki +
mmHg, N: 95 - TTV: - Trombosit
x/I, RR: 24 x/i TD: 500
- S: 37 C 120/80 - Pasien
mmHg tampak mual
N : 88 dan muntah
x/menit - Gusi berdarah
R : 26
x/menit
T : 38⁰C
Diagnosa Nyeri Akut Hipertermi Nyeri akut Kekurangan
keperawatan Volume Cairan

19
- Kaji keluhan - Kaji suhu - Monitor vital - Pantau
nyeri pasien tubuh\ sign jumlah dan
- Pantau TTV - Anjurkan - Kaji nyeri frekuensi
pasien untuk pasien kehilangan
- Jelaskan sebab meningkatk - Ajarkan cairan
akibat nyeri an pasien teknik - Pantau status
pasien masukkan nafas dalam hidrasi
- Anjurkan cairan sesuai - Anjurkan - Pantau
pasien istirahat toleransi pasien perdarahan
selama fase - Berikan istirahat - Pantau intake
akut kompres - Kolaborasi dan output
Intervensi
- Berikan hangat dalam - Monitor TTV
kondisi - Ganti pemberian - Monitor
ingkungan pakaian obat analgetik aliran oksigen
yang kondusif yang tebal
- Ajarkan teknik dengan yang
relaksasi tipis
- Kolaborasi dg - Kolaborasi
tim medis dengan tim
dalam medis untuk
pemberian pemberian
analgetik antipiterik
IVFD RL 12 Paracetamol Cefotaxime 1 gr O2 3l/i
tts/i 3x1 Ranitidine 2x1 IVFD RL 4 j/k
Inj Ranitidine Gastridine mg Pct 3x1
Terapi 2x1 2x1 Antasida 3x500 Vit K 3x1 amp
Pct 3x500 Dexaflox 400 mg Transmin 3x1
Amoxilin 2x1 mg 3x1 amp
Antasida 2x1
Ameprazole 1x1
- Menganjurka Pantau suhu Lanjutkan Monitor intake
n teknik pasien dan terapi dan output dan
RTL
relaksasi Lanjutkan lanjutkan terapi
nafas dalam terapi
- Pantau TTV

20
B. Perencanaan Kepala Ruangan Perhitungan Kebutuhan Tenaga
Hari/Tanggal : 8 Mei 2017
Ruangan : Interne
1. Time Table Kegiatan Kepala Ruangan

Waktu Kegiatan Penanggung Jawab Ruang Ket

Tiba di ruangan Karu


Mengisi absen Karu
Membaca laporan dinas malam, Katim
mengobservasi keadaan dan jumlah
pasien, dan klasifikasi dan intervensi
masalah pasien
Overan dengan dinas malam Karu
Bersama Katim dan PA melaksanakan Karu
preconference
Melaporkan jumlah pasien Katim
Melaporkan kondisi pasien Katim
Melaporkan pembagian tugas pada PA Karu
sesuai dengan tingkat ketergantungan
pasien

JUMLAH PASIEN DI RUNAGAN : Karu


12 orang
Minimal care : 4 orang
Partial care : 5 orang
Total care : 3 orang
JUMLAH PASIEN DI TIM A : 7 Katim A
Minimal care : 0
Partial care : 5 orang
Total care : 2 orang
JUMLAH PASIEN DI TIM B : 5 Katim B

21
Minimal care : 4 orang
Partial care :0
Total care : 1 orang
Jumlah Tenaga Keperawatan Pagi Karu
TIM A :
TIM B :
Katim A :
Katim B :
Morning Care Katim dan PA MC
Mengobservasi pelaksanaan Askep Katim
Mempersiapkan ronde keperawatan Katim
Ronde Keperawatan Katim
ISHOMA
Post conference Karu
Evaluasi askep bersama Katim dan PA Karu
Overan dengan dinas sore Karu dan katim &
PA
Mengisi absen pulang

2. Menghitung jumlah tenaga perawat menurut Gillies


Ruangan Interne di Rumah Sakit Mawar memiliki kapasitas tempat tidur sejumlah
14 buah, rata-rata jumlah pasien/hari yang dirawat sebanyak 12 orang, dengan bed
occupancy rate (BOR) 86%, kriteria pasien yang dirawat yaitu 4 orang adalah perawatan
minimal (minimal care), 5 orang perawatan sebagian (partial care), dan 3 orang
perawatan total (total care). Tingkat pendidikan perawat adalah S1 dan D3 keperawatan.
Hari kerja efektif perawat adalah 6 hari/ minggu.
Berdasarkan situasi tersebut maka dapat dihitung jumlah kebutuhan tenaga perawat di
ruang tersebut adalah sebagai berikut:
1) Menentukan terlebih dahulu jam keperawatan yang dibutuhkan pasien per hari, yaitu:
a. Keperawatan langsung :
Minimal care 4 orang pasien x 2 jam = 8 jam
Partial care 5 orang pasien x 3 jam = 15 jam
Total care 3 orang pasien x 6 jam = 18 jam

22
Jadi jumlahnya........................................ = 41 jam

b. Keperawatan Tidak Langsung


- Keperawatan Tidak Langsung 12 orang pasien: 12 x 1 jam = 12 jam
- Pendidikan kesehatan 12 orang pasien : 12 x 0,25 jam = 3 jam
Total jam secara keseluruhan adalah : 41 +12+3 = 56 jam
2) Menentukan jumlah jam keperawatan yang dibutuhkan per pasien per hari adalah :
56 jam /12 pasien = 4, 6 jam.
3) Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan pada ruangan mawar adalah
langsung dengan menggunakan rumus gillies diatas sehingga didapatkan hasil sebagai
berikut:
4,6 jam / pasien/hari x 12 pasien /hari x 365 hari = 20148 =10, 31= 10 orang
(365 hari – 86) x 7 jam 1953

Antisipasi kekurangan ditambah 20% x 14 = 2,8 (3 orang)


Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 10+3=13 orang/hari

4) Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhkan per hari, yaitu:
12 orang x 4,6 jam = 7,8 (8 orang)
7 jam
Jadi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan per hari di ruangan mawar adalah:
8 orang
5) Menentukan jumlah kebutuhan tenaga perawat per shift, yaitu :
Menurut eastler ( swanburg, 1990 dalam buku nursalam, 2014) dengan
ketentuannya, adalah:
Shift pagi 47% = 47% x 8 orang =3,76 (4 orang)
Shift sore 36% = 36% x 8 orang = 2,88 ( 3 orang)
Shift malam 17% = 17% x 8 orang = 1, 36 (1 orang).
6) Kombinasi menurut abdellah dan Levinne adalah :
Tenaga profesional 55% = 55% x 13 orang = 7,15 (7 orang)
Tenaga non profesional 45% = 45%x 13 orang= 5,85 (6 orang)
Jadi kebutuhan tenaga perawat di ruang mawar keseluruhan adalah 13 orang dan
kebutuhan tenaga perawat per hari adalah 8 orang dan tingkat pendidikan perawat di ruangan
mawar seharusnnya adalah 7 orang tenaga profesional dan non profesional sebanyak 6 orang.

23
24
C. Pengorganisasian Layanan Asuhan Keperawatan Ruangan Interne Rumah Sakit M

KARU

YULFIANI NARITA

KETUA TIM A KETUA TIM B

BUSRINI PATMAWATI

Perawat Assosiet Perawat Assosiet Perawat Assosiet Perawat Assosiet

1. Tusrini 2. Septia Nelti 1. Nadira Rika

Pasien
Pasien Pasien Pasien
1. Mandiri Care 4. Mandiri Care
1. Parsial Care 1. Parsial Care 1. Parsial Care
2. Mandiri Care 5. Mandiri Care
2. Parsial Care 2. Total Care 2. Total Care
3. Total Care
3. Parsial Care

25
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hakekat ketenagakerjaan pada intinya adalah pengaturan, mobilisasi
potensi, proses motivasi, dan pengembangan sumber daya manusia dalam
memenuhi kepuasan melalui karyanya.
Cara Perhitungan Jumlah dan Kategori Tenaga Keperawatan Metoda
gillies (Nursalam, 2014).

1. Rumus kebutuhan tenaga keperawatan di satu unit keperawatan:

AXBXC = F =H
(C-D)X E G

Keterangan:
A = rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
B = rata-rata jumlah pasien/hari (BOR x jumlah tempat tidur)
C = jumlah hari/tahun
D = jumlah hari libur masing-masing perawat
E = jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = jumlah jam perawatan yang diberikan perawat pertahun
G = jumlah jam kerja efektif per tahun
H = jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
Prinsip perhitungan rumus gillies: Tiga jenis bentuk pelayanan, dalam
memberikan pelayanan keperawatan (Nursalam, 2014) yaitu :
a. Perawatan langsung
b. Perawatan tidak langsung
c. Pendidikan kesehatan

26
B. Saran
Sebaiknya dalam memilih tenaga perawat harus dilakukan secara selektif
mungkin, dalam memilah tenaga perawat mesti yang profesioanl dan
berkompetensi sehingga mampu mengemban tugas yang di berikan dan mampu
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit itu sendiri.

27
DAFTAR PUSTAKA

DepKesRI (2003), Indonesia sehat 2010. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I

Gillies, D.A. (1994). Nursing management, a system approach. Third Edition.


Philadelphia :WB Saunders.

Marquis, B.L. dan Huston, C.J. (1998). Management Decision Making for Nurses
(3rd ed) Philadelphia: Lippincot – Raven Publisher

Marquis, B.L. dan Huston, C.J. (2000). Leaderships Roles and Management
Functions inNursing (3rd ed) Philadelphia: Lippincot – Raven Publisher

Nursalam, 2014 Manajemen Keperawatan:Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


profesional. Salemba Medika: Jakarta

Nursalam, 2013. Manajemen Keperawatan:Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


profesional . Edisi 3. Salemba Medika: Jakarta

Simamora,R .2013. Buku Ajar Manajemen Keperawatan . EGC :Jakarta

Swansburg, R.C. & Swansburg, R.J. (1999). Introductory management and


leadership for nurses. Canada : Jones and Barlett Publishers

28

Anda mungkin juga menyukai