Anda di halaman 1dari 30

Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Allah karena berkat rahmat dan hidayahnya penyusun
dapat menyelesaikan penyusunan panduan ini. Penyusunan panduan ini adalah untuk
memenuhi kebutuhan akan petunjuk penambahan kebutuhan SDM terutama keperawatan
dan bidan yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit. Dengan adanya petunjuk
panduan ini, diharapkan para kepala ruangan dan para manager ruangan dan manager
keperawatan dapat menjadi panduan dan acuan dalam memberikan asuhan keperawatan
guna memenuhi kebutuhan tenaga keperawatan dan bidan.
Terima kasih kepada tim penyusun yang telah menyelesaikan panduan petunjuk
untuk menghitung kebutuhan SDM Keperawatan dan bidan di RSUD Siti Fatimah Provinsi
Sumatera Selatan, besar harapan kami panduan atau petunjuk ini dapat bermanfaat sebesar-
besarnya untuk memenuhi dan penyusunan kebutuhan SDM terutama perawat dan bidan.
Penyempurnaan ditahun-tahun kedepan dalam penyusunan panduan ini tetap
dilakukan agar selalu lebih baik dan menjadi acuan agar lebih tersusun dan sesuai dengan
kebutuhan SDM ditahun-tahun berikutnya.

Kabid Keperawatan

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan keperawatan dirumah sakit merupakan bagian yang tidak dapat


dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan, bahkan sebagai salah satu faktor
penentu bagi mutu pelayanan dan citra rumah sakit dimata masyarakat. Berdasarkan hal
tersebut maka pelayanan keperawatan secara organisatoris, administratif, dan tehnis tidak
dapat dipisahkan dari pelayanan rumah sakit pada umumnya.
Organisasi pelayanan keperawatan membutuhkan sumber daya manusia yang
berjumlah besar dan memiliki kemampuan yang prima karena sebagai sumber daya yang
terbesar dirumah sakit. Sumber Daya Manusia keperawatan memerlukan perhatian khusus
karena menyangkut pekerjaan dan kegiatan dirumah sakit yang langsung berkaitan dengan
pasien. Dalam kegiatan tehnis pelayanan tehnis keperawatan diperlukan supervisi para
tenaga keperawatan yang lebih senior, lebih mampu dan terampil terhadap tenaga
keperawatan yang lebih yunior, dengan didukung oleh kode etik keperawatan secara
konsekuen. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pelayanan yang aman,
cepat dan tepat, nyaman dan ekonomis, estetis dan etis. Karenanya untuk dapat memberikan
pelayanan yang demikian mutunya, diperlukan penerapan penempatan SDM keperawtan
yang baik dan terarah.
Proses keperawatan adalah suatu proses, seperti halnya keperawatan merupakan
suatu proses yang berarti, bahwa perjalanan keperawatan mempunyai tujuan yang ingin
dicapai dengan mendayagunakan seluruh staf perawatan, dan kegiatan yang harus dibimbing
dan diawasi, disamping itu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pelayanan
kesehatan khususnya keperawatan harus memiliki keterampilan yang khusus, perawat harus
memiliki kompetensi yang memadai dan sesuai dimana perawat ditempatkan.
Sebelum ditempatkan oleh manager keperawatan seorang perawat harus melalui
assessment kompetensi dahulu, assessment ini dilaksanakan oleh seorang asesor
keperawatan yang telah berlisensi asesor sehingga dapat mengasesi perawat sesuai
kebutuhan yang diinginkan. Dengan demikian penempatan ketugas kesehatan terutama
perawat dan bidan memang sesuai dengan kompetensinya.

2
Dengan memperhatikan seluruh manfaat penempatan tenaga keperawatan yang
sesuai dengan kompetensinya maka perlu diketehui dengan menggunakan metode-metode
apa saja ketika seorang meneger keperawatan menentukan jumlah SDM keperawatan dan
bidan yang ditempatkan diruang perawatan.

B. TUJUAN
a) Umum : Diperoleh Komposisi dan jumlah kebutuhan SDM keperawatan dan bidan
dengan tepat dan akurat sesuai kompetensi dan keahlian keperawatan dan bidan
yang dimiliki.

b) Khusus :
1. Didapatkan kebutuhan SDM sesuai dengan metode dan rumus keperawatan
2. Didapatkan kebutuhan SDM keperawatan dan kebidanan berdasarkan BOR
ruangan
3. Didapatkannya jumlah kebutuhan SDM keperawatan dan kebidanan sesuai
dengan jam Shift ruangan.

3
BAB II
METODA PERHITUNGAN KEBUTUHAN PERAWAT DAN BIDAN

Adapun medote yang dipakai untuk menghitung analisis Kebutuhan Tenaga


Keperawatan/Kebidanan di RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumatera Selatan yaitu
menggunakan beberapa metoda yaitu:

1. METODE RASIO

Metode ini dihitung berdasarkan perbandingan antara jumlah tempat tidur dan personal
yang diterapkan berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan No. 262/ Menkes/Per/VII/79.
Tujuannya hanya mengetahui jumlah personal secara total tetapi tidak dapat mengetahui
produktifitas SDM rumah sakit, dan berapa jumlah personal yang dibutuhkan pada tiap unit
atau ruangan. Adapun Rumus Metoda Rasio sebagai mana pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1
Metode Perhitungan Jumlah Tenaga berdasarkan Rasio Tenaga dan Tempat Tidur

Tipe RS A&B C D Keterangan


TM/TT 1/(4-7) 1/9 1/15
TFP/TT (3-4)/2 1/1 ½
TNFP/TT 1/3 1/5 1/6
TNONP/TT 1/1 ¾ 2/3

Keterangan : TM = Tenaga Medis, TFP = Tenaga Fungsional Perawatan, TNFP = Tenaga Non
Fungsional Perawatan, T NON P = Tenaga Non Perawatan dan TT = Tempat Tidur.

2. METODE DEMAND
Perhitungan jumlah tenaga menurut kegiatan yang memang nyata dilakukan oleh
perawat, metode tersebut dihitung berdasarkan jenis layanan dan rata-rata jam
perawatan/klien/hari, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.2
Perhitungan Jumlah Tenaga berdasarkan Metode Demand
RATA-RATA JAM
NO JENIS LAYANAN KET
PERAWATAN/KLIEN/HARI
1. Non Bedah 3,4
2. Bedah 3,5
3. Campuran Bedah & Non Bedah 3,5
4. Post Partum 3,0
5. Bayi Baru Lahir 2,5
3. METODE GILLIES

4
a. Perawatan Langsung Perawatan adalah :
Bentuk pelayanan yang diberikan oleh perawat yang ada hubungannya
dengan kebutuhan fisik, psikologis dan spritual. Berdasarkan tingkat ketergantungan
klien pada perawat maka dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok yaitu : self
care, partial care, total care, dan intensive care.
Menurut Minetti Hutchinson (1994) kebutuhan perawatan langsung setiap
klien adalah empat jam per hari sedangkan untuk :
 (1). Self Care dibutuhkan ½ X 4 jam = 2 jam
 (2). Partial care dibutuhkan 3/4 X 4 jam = 3 jam
 (3). Total care dibutuhkan 1- 1½ X 4 jam = 4 – 6 jam dan
 (4). Intensive care dibutuhkan 2 X 4 Jam = 8 jam

b. Perawatan Tidak Langsung meliputi :


Kegiatan-kegiatan membuat rencana keperawatan, menyiapkan dan memasang alat,
konsultasi dengan tim, menulis dan membaca catatan kesehatan klien, melaporkan
kondisi klien. Dari hasil penelitian di Rumah Sakit Detroit dibutuhkan waktu 38
menit/Klien (Gillies, 1989) , sedangkan di RS Jhon Hopkin dibutuhkan 60 menit per
klien (Gillies 1994), menurut Young (Gillies, 1989) adalah 60 menit/Klien.

Sedangkan Pendidikan Metoda Gillies kesehatan Meliputi : aktifitas, pengobatan


serta tindak lanjut pengobatan. Menurut Meyer dalam Gillies (1994) waktu yang
dibutuhkan adalah 15 menit per hari per klien.

c. Menentukan jumlah perawat yang diperlukan untuk masing-masing unit dengan


menggunakan : Formula berikut (Arndt and Huckabay dalam Gillies, 1994).

AxBxC=F=H
(C–D) E G
Keterangan :
A = rata-rata jumlah jam perawatan/klien/hari
B = rata-rata jumlah klien per hari
C = jumlah hari per tahun
D = hari libur masing-masing perawat
E = jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per tahun
G = jumlah jam perawatan yang diberikan pertahun
H = jumlah perawat yang dibutuhkan unit tersebut

5
d. Rata-rata klien per hari, adalah jumlah klien yang Metoda Gillies dirawat di suatu
unit berdasarkan rata-ratanya atau menurut “ Bed Occupancy Rate (BOR) “ dengan
rumus :

Jumlah hari perawatan RS dalam waktu tertentu x 100 %


Jumlah Tempat Tidur X 365 hari

Keterangan :
- Jumlah hari per tahun yaitu 365 hari
- Hari libur masing-masing perawat per tahun, yaitu 128 hari (52 hari minggu, hari
sabtu 52 hari (tergantung RS) kalau hari ini termasuk hari libur harus
diperhitungkan, hari libur nasional 12 hari, dan cuti tahunan 12 hari)
- Jumlah jam kerja tiap perawat adalah : 40 jam per minggu (bilaGillies hari efektif
5 hari maka 40/5 = 8 jam per hari, kalau 6 hari 40/6 = 6,6 jam per hari (7 jam)
- Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan di satu unit harus ditambah 20 %
(untuk antisipasi kekurangan/cadangan).

4. METODE NEED (Douglas)


a. Kategori I : Self Care / Perawatan Mandiri Kegiatan sehari-hari dapat dilakukan
sendiri, penampilan secara umum baik, tidak ada reaksi emosional, klien
memerlukan orientasi waktu, tempat dan pergantian shift, tindakan pengobatan
biasanya ringan dan sederhana.

b. Kategori II : Intermediate Care/ perawatan Sedang Kegiatan kebutuhan sehari-hari


untuk makan dibantu, mengatur posisi waktu makan, eliminasi dan kebutuhan diri
juga dibantu atau menyiapkan alat untuk ke kamar mandi. Penampilan klien sakit
sedang. Tindakan perawatan pada klien ini memonitor tanda-tanda avital, periksa
urine reduksi, fungsi fisiologis, status emosional, kelancaran drainage dan infus.
Klien memerlukan bantuan pendidikan kesehatan untuk support emosi 5 – 10
menit/shift. Tindakan dan pengobatan 20 – 30 menit atau 30 – 60 menit per shift
untuk observasi side effect obat atau reaksi alergi.

6
c. Kategori III : Intensive Care / Perawatan total Metoda Need (Douglas) Kebutuhan
sehari-hari tidak dapat dilaksanakan sendiri, semua dibantu oleh perawat,
penampilan sakit berat. Klien memerlukan observasi terus menerus.

d. Adapun Klasifikasi Klien berdasarkan Medote Need (Douglas) yaitu sebagai mana
dalam tabel berikut :

Tabel 3.3
Perhitungan Tenaga Perawat/Bidan Metode Need (Douglas)
Berdasarkan Klasifikasi Klein

KLASIFIKASI KLIEN
JML MINIMAL PARTIAL TOTAL
KLIEN Kategori I Kategori II Kategori III
P S M P S M P S M
1 0,7 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
Dst

Keterangan :
- Petunjuk Penetapan Jumlah Klien Berdasarkan Derajat Ketergantungan.
- Dilakukan 1 kali sehari pada waktu yang sama dan sebaiknya dilakukan oleh
perawat yang sama selama 24 jam.
- Setiap klien dinilai berdasarkan kriteria klasifikasi klien (minimal 3 kriteria)
- Kelompokkan klien sesuai degan klasifikasi tersebut dengan memberi tanda tally
(1) pada kolom yang tersedia sehingga dalam waktu satu hari dapat diketahui
berapa jumlah klien yang ada dalam klasifikasi minimal, partial, dan total
- Bila klien hanya mempunyai 1 kriteria dari klasifkasi tersebut, maka klien
dikelompokkan pada klasifikasi diatasnya.

5. METODE DEPKES 2001 (Standar Ketenagaan Keperawatan Perawat & Bidan) di


Rumah Sakit Depkes RI).
a. Pedoman cara penghitungan tenaga keperawatan menurut Direktorat Pelayanan
Keperawatan Dirjen Yan-Med depkes RI (2001) dengan memperhatikan unit kerja
yang ada pada masing-masing Rumah Sakit.
b. Standar Ketenagaan Keperawatan (perawat & bidan) di Rumah Sakit Depkes RI,
dihitung berdasarkan :

7
- Tingkat ketergantungan klien berdasarkan jenis kasus
- Rata-rata jumlah klien/hari
- Jam perawatan yang diperlukan /hari/klien
- Jam perawatan yang diperlukan / ruangan/hari
- Jam kerja efektif setiap perawat / Bidan 7 jam/hari

Tabel 3.4
Standar Ketenagaan Keperawatan (Perawat & Bidan) Berdasarkan
Jenis/Kategori Ruangan dan Rata-rata Jam Perawatan

RATA-RATA JAM
NO JENIS/KATAGORI KET
PERAWATAN/HR/KLIEN
1. P DALAM 3.5
2. BEDAH 4
3. GAWAT 10
4. ANAK 4.5
5. KEBIDANAN 2.5

c. Standar Ketenagaan Keperawatan (Perawat & Bidan) di Rumah Sakit Depkes RI


Berdasarkan Tingkat Ketergantungan Klien dimana Klien dikategorikan dalam
beberapa kategori yang didasarkan pada kebutuhan terhadap asuhan
keperawatan/asuhan kebidanan meliputi :
- Asuhan keperawatan minimal
- Asuhan keperawatan sedang
- Asuhan keperawatan agak berat
- Asuhan keperawatan maksimal
Yaitu sebagai mana dalam tabel berikut :

Tabel 3.5
Standar Ketenagaan Keperawatan (perawat &bidan) berdasarkan
Kategori dan Rata-rata Jumlah Jam Perawatan

RATA2 JUMLAH JAM


NO KATAGORI KET
PERAWATAN
1. ASKEP MINIMAL 2.2
2. ASKEP SEDANG 3.08
3. ASKEP AGAK BERAT 4.15
4. ASKEP BERAT 6.16

d. Standar Ketenagaan Keperawatan (perawat bidan) di Rumah Sakit Depkes RI dihitung


untuk Jumlah Tenaga Keperawatan yang dibutuhkan menggunakan rumus sbb :
Jumlah Jam perawatan ruangan/hari = 87,37 = 12, 5 orang

8
Jam efektif perawat 7

Keterangan :
- Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor koreksi) dengan
: Loss Day dan Non Nursing Jobs
- Rumus seperti pada perhitungan klasifikasi klien :
- Jadi tenaga yang dibutuhkan : Tenaga tersedia + faktor koreksi
= 12, 5 + (3, 4 + 3, 9)
= 19, 8 (dibulatkan 20 orang perawat)

9
BAB III
RANCANGAN IMPLENTASI PERHITUNGAN
KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

Rancanagan Impelementasi berikut ini adalah cara perhitungan Kebutuhan Tenaga


Keperawatan dan Kebidanan dengan Metode yang ditetepkan sebagaimana pada BAB II,
jadi rancangan implementasi ini merupakan contoh cara penerapakan atau mengaplikasikan
metode yang ada, sebagai acuan penyusunannya menggunakan data jumlah TT dan BOR
yang diperkirakan, (bukan data yang ada sesuai)
Berikut kami berikan contoh cara penghitungannya, berdasarkan unit/ruangan
keperawatan yang ada, yaitu :

A. STANDAR KETENAGAAN PERAWAT DI RUANG PERAWATAN UMUM


(Dihitung menurut/dengan mengunakan rumus Gillies, FTE, DEPKES RI, Formula
Distribusi Kwalifikasi dan formula Warstacker)

1. RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM


Jenis ruangan : Extensive care, jam efektif perawatan 5-6 jam / pasien
a. Menurut GILLIES
Bila TT = 60, BOR = 83,20%
X = ∑ {(BOR x TT) x Jam efektif x hari dalam setahun}
{(hari dalam setahun – hari libur) x 7}
X = {(83,20 x 66) x 6 x 365}
{(365-81) x 7}
X = 120257,28
1998
X = 60,49  60 orang perawat

Faktor koreksi = 20 % x 60 = 12 orang perawat


Total perawat yang dibutuhkan sebanyak : (60+12) = 72 orang perawat.

b. Menurut FTE
Bila TT = 64, BOR = 83,20%
(BOR x TT) = (83,20 x 66) = 54,9  55 TT terisi
Jam efektif = 6 jam
Total Perawatan harian = 55 x 6 = 330

10
Bila jam kerja + 8 jam/shif, maka jumlah total yang diperlukan secara penuh
waktu (FTE) adalah (330 : 8) = 41,2  42 FTE, sehingga jumlah shift yang
diperlukan adalah : (42 FTE x 7 hari/minggu = 294 shift/minggu.

Bila perawat bekerja 5 hari seminggu, maka FTE yang dibutuhkan adalah = 294
: 5 = 58,8  59 orang perawat FTE.
Faktor koreksi = (20% x 59) = 11,8  12 orang perawat
Total perawat yang dibutuhkan sebanyak : 59 + 12 = 71 orang perawat

c. Formula Distribusi Kualifikasi


Formula distribusi kualifikasi menggunakan perbandingan : perawat profesional
58 %, perawat vokasional 26 %, dan lain-lain 16 %, maka :
- Perawat Profesional : 58% x 72 = 41,76  42 orang perawat
- Perawat Vokasional : 26% x 72 = 18,72  19 orang perawat
- Perawat lain-lain : 16% x 72 = 11,52  11 orang perawat

d. Formulasi WARSTACKER
- Dinas Pagi : 47% x 72 = 33,8  34 orang perawat
- Dinas Siang : 35% x 72 = 25,2  26 orang perawat
- Dinas malam : 17% x 72 =12,2  12 orang perawat
Tabel 4.1
Distribusi Perawat RRI Penyakit Dalam berdasarkan shift
SHIFT
KUALIFIKASI TOTAL
PAGI SIANG MALAM
Profesional 20 17 5 42
Vokasional 10 5 4 19
Lain-lain 4 4 3 11
TOTAL 34 26 12 72

2. RUANG RAWAT INAP BEDAH


Jenis ruangan : Extensive care, jam efektif perawatan 5-6 jam / pasien
a. Menurut GILLIES
Bila TT = 32, BOR = 78,2%
X = ∑ {(BOR x TT) x Jam efektif x hari dalam setahun}
{(hari dalam setahun – hari libur) x 7}
X = {(78,2 x 32) x 6 x 365}
{(365-81) x 7}
X = 54802,56
1998
X = 27,5  27 orang perawat

11
Faktor koreksi = 20 % x 27 = 5,4  6 orang perawat
Total perawat yang dibutuhkan sebanyak : (27+6) = 33 orang perawat.

b. Menurut FTE
Bila TT =32, BOR = 78,2%
(BOR x TT) = (78,2 x 32) = 25,02  25 TT terisi
Jam efektif = 6 jam
Total Perawatan harian = 25 x 6 = 150

Bila jam kerja + 8 jam/shif, maka jumlah total yang diperlukan secara penuh
waktu (FTE) adalah (150 : 8) = 18,75  19 FTE, sehingga jumlah shift yang
diperlukan adalah : 19 FTE x 7 hari/minggu = 133 shift/minggu.

Bila perawat bekerja 5 hari seminggu, maka FTE yang dibutuhkan adalah = 133
: 5 = 26,6 27 orang perawat FTE.
Faktor koreksi = (20% x 27) = 5,4  6 orang perawat
Total perawat yang dibutuhkan sebanyak : 27 + 6 = 33 orang perawat

c. Formula Distribusi Kualifikasi


Formula distribusi kualifikasi menggunakan perbandingan : perawat profesional
58%, perawat vokasional 26 %, dan lain-lain 16 %, maka :
- Perawat Profesional : 58% x 33 = 19 orang perawat
- Perawat Vokasional : 26% x 33 = 8,58  9 orang perawat
- Perawat lain-lain : 16% x 33 = 5,2  5 orang perawat

d. Formulasi WARSTACKER
- Dinas Pagi : 47% x 33 = 15.51  16 orang perawat
- Dinas Siang : 35% x 33 = 11,4  11 orang perawat
- Dinas malam : 17% x 33 =5,6 6 orang perawat
Tabel 4.2
Distribusi Perawat RRI Bedah berdasarkan shift
SHIFT
KUALIFIKASI TOTAL
PAGI SIANG MALAM
Profesional 9 7 3 19
Vokasional 4 3 2 9
Lain-lain 3 1 1 5
TOTAL 16 11 6 33

12
3. RUANG RAWAT INAP PENYAKIT ANAK
Jenis ruangan : Extensive care, jam efektif perawatan 5-6 jam / pasien
a. Menurut GILLIES
Bila TT = 26, BOR = 109,52%
X = ∑ {(BOR x TT) x Jam efektif x hari dalam setahun}
{(hari dalam setahun – hari libur) x 7}
X = {(109,52 x 26) x 6 x 365}
{(365-81) x 7}
X = 62360,68
1998
X = 31,3  31 orang perawat

Faktor koreksi = 20 % x 31 = 6,2  6 orang perawat


Total perawat yang dibutuhkan sebanyak : (31+6) = 37 orang perawat.

b. Menurut FTE
Bila TT =26, BOR = 109,52%
(BOR x TT) = (109,52 x 26) = 28,4  29 TT terisi
Jam efektif = 6 jam
Total Perawatan harian = 29 x 6 = 174

Bila jam kerja + 8 jam/shif, maka jumlah total yang diperlukan secara penuh
waktu (FTE) adalah (174 : 8) = 21,75  22 FTE, sehingga jumlah shift yang
diperlukan adalah : 22 FTE x 7 hari/minggu = 154 shift/minggu.
Bila perawat bekerja 5 hari seminggu, maka FTE yang dibutuhkan adalah = 154
: 5 = 30,8 31 orang perawat FTE.
Faktor koreksi = (20% x 31) = 6,2  6 orang perawat
Total perawat yang dibutuhkan sebanyak : 31 + 6 = 37 orang perawat

c. Formula Distribusi Kualifikasi


Formula distribusi kualifikasi menggunakan perbandingan : perawat profesional
58 %, perawat vokasional 26 %, dan lain-lain 16 %, maka :
- Perawat Profesional : 58% x 37 = 21,4  21 orang perawat
- Perawat Vokasional : 26% x 37 = 9,6  10 orang perawat
- Perawat lain-lain : 16% x 37 = 5,9  6 orang perawat

13
d. Formulasi WARSTACKER
- Dinas Pagi : 47% x 37 = 17,3  18 orang perawat
- Dinas Siang : 35% x 37 = 12,9  13 orang perawat
- Dinas malam : 17% x 37 =6,2 6 orang perawat

Tabel 4.3
Distribusi Perawat RRI Penyakit Anak berdasarkan shift
SHIFT
KUALIFIKASI TOTAL
PAGI SIANG MALAM
Profesional 10 8 3 21
Vokasional 5 3 2 10
Lain-lain 3 2 1 6
TOTAL 18 13 6 37

4. RUANG RAWAT INAP NEONATUS


Jenis ruangan : Extensive care, jam efektif perawatan 5-6 jam / pasien
a. Menurut GILLIES
Bila TT = 24, BOR = 58,77%
X =∑ {(BOR x TT) x Jam efektif x hari dalam setahun}
{(hari dalam setahun – hari libur) x 7}
X = {(58,77 x 24) x 6 x 365}
{(365-81) x 7}
X = 30889,512
1998
X = 15,53  16 orang perawat
Faktor koreksi = 20 % x 16 = 3,2  3 orang perawat
Total perawat yang dibutuhkan sebanyak : (16+3) = 19 orang perawat.

b. Menurut FTE
Bila TT =24, BOR = 58,77%
(BOR x TT) = (58,77 x 24) = 14,1  14 TT terisi
Jam efektif = 6 jam
Total Perawatan harian = 14 x 6 = 84
Bila jam kerja + 8 jam/shif, maka jumlah total yang diperlukan secara penuh
waktu (FTE) adalah (84 : 8) = 10,5  11 FTE, sehingga jumlah shift yang
diperlukan adalah : 11 FTE x 7 hari/minggu = 154 shift/minggu.

14
Bila perawat bekerja 5 hari seminggu, maka FTE yang dibutuhkan adalah = 77 :
5 = 15,4 16 orang perawat FTE.
Faktor koreksi = (20% x 16) = 3,2  3 orang perawat
Total perawat yang dibutuhkan sebanyak : 16 + 3 = 19 orang perawat

e. Formula Distribusi Kualifikasi


Formula distribusi kualifikasi menggunakan perbandingan : perawat profesional
58 %, perawat vokasional 26 %, dan lain-lain 16 %, maka :
- Perawat Profesional : 58% x 19 = 11 orang perawat
- Perawat Vokasional : 26% x 19 = 4,9  5 orang perawat
- Perawat lain-lain : 16% x 19 = 3 orang perawat

f. Formulasi WARSTACKER
- Dinas Pagi : 47% x 19 = 8,9 9 orang perawat
- Dinas Siang : 35% x 19 = 6,6  7 orang perawat
- Dinas malam : 17% x 19 =3,2 3 orang perawat

Tabel 4.4
Distribusi Perawat RRI Neonatus berdasarkan shift

SHIFT
KUALIFIKASI TOTAL
PAGI SIANG MALAM
Profesional 6 4 1 11
Vokasional 2 2 1 5
Lain-lain 1 1 1 3
TOTAL 9 7 3 19

5. RUANG RAWAT INAP UTAMA


Jenis ruangan : Extensive care, jam efektif perawatan 5-6 jam / pasien
a. Menurut GILLIES
Bila TT = 18, BOR = 94,2%
X =∑ {(BOR x TT) x Jam efektif x hari dalam setahun}
{(hari dalam setahun – hari libur) x 7}
X = {(94,2 x 18) x 6 x 365}
{(365-81) x 7}
X = 3713364
1998
X = 18,6  19 orang perawat
15
Faktor koreksi = 20 % x 19 = 3,8  4 orang perawat
Total perawat yang dibutuhkan sebanyak : (19+4) = 23 orang perawat.

b. Menurut FTE
Bila TT =18, BOR = 94,2%
(BOR x TT) = (94,2 x 18) = 16,9  17 TT terisi
Jam efektif = 6 jam
Total Perawatan harian = 17 x 6 = 102

Bila jam kerja + 8 jam/shif, maka jumlah total yang diperlukan secara penuh
waktu (FTE) adalah (102 : 8) = 12,75  13 FTE, sehingga jumlah shift yang
diperlukan adalah : 13 FTE x 7 hari/minggu = 91 shift/minggu.

Bila perawat bekerja 5 hari seminggu, maka FTE yang dibutuhkan adalah = 91 :
5 = 18,2 19 orang perawat FTE.
Faktor koreksi = (20% x 19) = 3,8 4 orang perawat
Total perawat yang dibutuhkan sebanyak : 19 + 4 = 23 orang perawat

c. Formula Distribusi Kualifikasi


Formula distribusi kualifikasi menggunakan perbandingan : perawat profesional
58 %, perawat vokasional 26 %, dan lain-lain 16 %, maka :
- Perawat Profesional : 58% x 23 = 13,3  13 orang perawat
- Perawat Vokasional : 26% x 23 = 5,9  6 orang perawat
- Perawat lain-lain : 16% x 23 = 3,6  4 orang perawat

d. Formulasi WARSTACKER
- Dinas Pagi : 47% x 23 = 10,8  11 orang perawat
- Dinas Siang : 35% x 23 = 8 orang perawat
- Dinas malam : 17% x 23 =3,9  4 orang perawat

Tabel 4.5
Distribusi Perawat RRI Utama berdasarkan shift
SHIFT
KUALIFIKASI TOTAL
PAGI SIANG MALAM
Profesional 7 4 2 13
Vokasional 2 3 1 6
Lain-lain 2 1 1 4
TOTAL 11 8 4 23

16
6. RUANG RAWAT INAP PENYAKIT MATA
Jenis ruangan : Extensive care, jam efektif perawatan 5-6 jam / pasien
a. Menurut GILLIES
Bila TT = 10, BOR = 49,77%
X =∑ {(BOR x TT) x Jam efektif x hari dalam setahun}
{(hari dalam setahun – hari libur) x 7}
X = {(49,77 x 10) x 6 x 365}
{(365-81) x 7}
X = 10899,63
1998
X = 5,4  6 orang perawat
Faktor koreksi = 20 % x 6 = 1,2  1 orang perawat
Total perawat yang dibutuhkan sebanyak : (6+1) = 7 orang perawat.

b. Menurut FTE
Bila TT =10, BOR = 49,77%
(BOR x TT) = (49,77 x 10) = 4,9  5 TT terisi
Jam efektif = 6 jam
Total Perawatan harian = 5 x 6 = 30

Bila jam kerja + 8 jam/shif, maka jumlah total yang diperlukan secara penuh
waktu (FTE) adalah (30 : 8) = 3,75  4 FTE, sehingga jumlah shift yang
diperlukan adalah : 4 FTE x 7 hari/minggu = 28 shift/minggu.

Bila perawat bekerja 5 hari seminggu, maka FTE yang dibutuhkan adalah = 28 :
5 = 5,6 6 orang perawat FTE.
Faktor koreksi = (20% x 6) = 1,2  1 orang perawat
Total perawat yang dibutuhkan sebanyak : 6 + 1 = 7 orang perawat

c. Formula Distribusi Kualifikasi


Formula distribusi kualifikasi menggunakan perbandingan : perawat profesional
58 %, perawat vokasional 26 %, dan lain-lain 16 %, maka :
- Perawat Profesional : 58% x 7 = 4 orang perawat
- Perawat Vokasional : 26% x 7 = 2 orang perawat
- Perawat lain-lain : 16% x 7 = 1 orang perawat

17
d. Formulasi WARSTACKER
- Dinas Pagi : 47% x 7 = 4 orang perawat
- Dinas Siang : 35% x 7 = 2 orang perawat
- Dinas malam : 17% x 7 = 1 orang perawat

7. INTENSIF CARE UNIT (ICU)


Jenis ruangan : Intensive care sehingga jam efektif : 7 jam/pasien
a. Menurut ILYAS
TT = 5, BOR. = 107,7%
Untuk ruang intensive care menurut Gillies jam efektif adalah 7 jam, dan
menurut Depkes jam efektif adalah 13,5 jam
BOR = 107,7%, TT = 5 sehingga BOR x TT = 10,7% x 5 = 5,3  5 TT terisi
Untuk jam efektif 7 jam/pasien (Gillies)
N = (AxBx365)
255 x 7 jam per hari
N = (7 x 5 x 365)
(255 x 7)
N = 12775
1785
N = 7,15  7 orang perawat
Faktor Koreksi : 20% x 7 = 1,4  1 Orang perawat
Total perawat yang dibutuhkan sebanyak 7 + 1 = 8 orang perawat

Sedangkan berdasarkan jam efektif 13,5 jam / pasien (Depkes)


N = (AxBx365)
255 x 7 jam per hari
N = (13,5 x 5 x 365)
(255 x 7)
N = 24637,5
1785
N = 13,8  14 orang perawat
Faktor Koreksi : 20% x 14 = 2,8  3 Orang perawat
Total perawat yang dibutuhkan sebanyak 14 + 3 = 17 orang perawat
18
b. Formula Distribusi Kualifikasi
Formula distribusi kualifikasi menggunakan perbandingan : perawat profesional
58%, perawat vokasional 26 %, dan lain-lain 16 %, maka :
- Perawat Profesional : 58% x 14 = 8 orang perawat
- Perawat Vokasional : 26% x 14 = 4 orang perawat
- Perawat lain-lain : 16% x 14 = 2 orang perawat

c. Formulasi WARSTACKER
- Dinas Pagi : 47% x 14 = 6,5  7 orang perawat
- Dinas Siang : 35% x 14 = 4,9  5 orang perawat
- Dinas malam : 17% x 14 = 2,3  2 orang perawat

B. STANDAR KETENAGAAN PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)


(Dihitung menurut DEPKES RI, 2001)
Menurut DEPKES (2001) ; Untuk menghitung jumlah tenaga perawat di IGD
dibutuhkan data dasar sebagai berikut :
1. Rata-rata jumlah pasien per hari IGD :
Jumlah pasien = 4939 = 14 orang pasien /hari
Jumlah hari 365

2. Jam perawatan perhari menurut DEPKES (2001) IGD : 10 jam


3. Jam efektif per hari : 7 jam
4. Jam hari kerja efektif : 286 jam
Jumlah tenaga yang tersedia :
= Jumlah pasien/ hari x jam perawatan per hari
Jam efektif perhari
= 14 orang x 10 jam
7 jam
= 20 orang perawat
Loss Day :
= (jumlah hari minggu + cuti + hari besar) x jumlah perawat tersedia
Jam hari kerja efektif
= (52 + 12 + 14) x 20
286
= 78 x 20
286
= 5,45 = 6 orang perawat

19
Kebutuhan Tenaga Perawat IGD :
= Jumlah tenaga yang tersedia + Loss day
= 20 + 6
= 26 orang perawat
Faktor Koreksi : 20% x 26 = 5,2  6 prang perawat
Total perawat yang dibutuhkan sebanyak 26 + 6 = 32 orang perawat

C. STANDAR KETENAGAAN BIDAN DI RUANG PERAWATAN KEBIDANAN


DAN KAMAR BERSALIN
(Dihitung menurut/dengan mengunakan rumus Gillies, FTE, DEPKES RI, Formula
Distribusi Kwalifikasi dan formula Warstacker)

1. RUANG RAWAT INAP KEBIDANAN


Jenis ruangan : Extensive care, jam efektif perawatan 5-6 jam / pasien
a. Menurut GILLIES
Bila TT = 32, BOR = 130%
X= ∑ {(BOR x TT) x Jam efektif x hari dalam setahun}
{(hari dalam setahun – hari libur) x 7}

X = {(130 x 32) x 6 x 365}


{(365-81) x 7}

X = 91104
1998
X = 46 orang bidan

Faktor koreksi = 20 % x 45 = 9 orang bidan


Total perawat yang dibutuhkan sebanyak : (45+9) = 54 orang bidan.

b. Menurut FTE
Bila TT =32, BOR = 130%
(BOR x TT) = (130 x 32) = 41,6  42 TT terisi
Jam efektif = 6 jam
Total Perawatan harian = 42 x 6 = 252

Bila jam kerja + 8 jam/shif, maka jumlah total yang diperlukan secara penuh
waktu (FTE) adalah (252 : 8) = 31,5  32 FTE, sehingga jumlah shift yang
diperlukan adalah : 32 FTE x 7 hari/minggu = 224 shift/minggu.
20
Bila perawat bekerja 5 hari seminggu, maka FTE yang dibutuhkan adalah = 224
: 5 = 44,8 45 orang perawat FTE.
Faktor koreksi = (20% x 45) = 9 orang bidan
Total perawat yang dibutuhkan sebanyak : 45 + 9 = 54 orang bidan

c. Formula Distribusi Kualifikasi


Formula distribusi kualifikasi menggunakan perbandingan : Bidan profesional
58%, Bidan Vokasional 26 %, dan lain-lain 16 %, maka :
- Bidan Profesional : 58% x 54 = 31,3  31 orang perawat
- Bidan Vokasional : 26% x 54 = 14 orang perawat
- Bidan lain-lain : 16% x 54 = 8,6  9 orang perawat

d. Formulasi WARSTACKER
- Dinas Pagi : 47% x 54 = 25,3  26 orang perawat
- Dinas Siang : 35% x 54 = 18,9  19 orang perawat
- Dinas malam : 17% x 54 =9,1  9 orang perawat

Tabel 4.6
Distribusi Perawat RRI Kebidanan Berdasarkan Shift
SHIFT
KUALIFIKASI TOTAL
PAGI SIANG MALAM
Profesional 15 10 6 31
Vokasional 6 6 2 14
Lain-lain 5 3 1 9
TOTAL 26 19 9 54

2. PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA BIDAN DI KAMAR BERSALIN IGD


Menurut DEPKES (2001)
Untuk menghitung jumlah tenaga perawat dibutuhkan data dasar sebagai berikut :
1. Rata-rata jumlah pasien per hari :
= Jumlah pasien per tahun = 1332 = 3,64  4 orang pasien /hari
Jumlah hari 365
2. Jam perawatan perhari menurut DEPKES (2001) : 10 jam
3. Jam efektif per hari : 7 jam
4. Jam hari kerja efektif : 286 jam

21
Jumlah tenaga yang tersedia :
= Jumlah pasien/ hari x jam perawatan per hari
Jam efektif perhari
= 4 orang x 10 jam
7 jam
= 5,7  6 orang bidan

Loss Day :
= (jumlah hari minggu + cuti + hari besar) x jumlah perawat tersedia)
Jam hari kerja efektif
= (52 + 12 + 14) x 6
286
= 78 x 6
286
= 1,6 = 2 orang bidan

Kebutuhan Tenaga Perawat Kamar Bersalin IGD :


= Jumlah tenaga yang tersedia + Loss day
=6+2
= 8 orang bidan
Faktor Koreksi : 20% x 8 = 1,6  2 orang bidan
Total perawat yang dibutuhkan sebanyak 8 + 2 = 10 orang bidan

3. PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA BIDAN KAMAR BERSALIN UTAMA


Menurut DEPKES (2001) Untuk menghitung jumlah tenaga perawat
dibutuhkan data dasar sebagai berikut :
1. Rata-rata jumlah pasien per hari :

= Jumlah pasien = 1199 = 3,28  4 orang pasien /hari


Jumlah hari 365

2. Jam perawatan perhari menurut DEPKES (2001) : 10 jam


3. Jam efektif per hari : 7 jam
4. Jam hari kerja efektif : 286 jam
Jumlah tenaga yang tersedia :
= Jumlah pasien/ hari x jam perawatan per hari
Jam efektif perhari
= 4 orang x 10 jam
7 jam
= 5,7  6 orang bidan
22
Loss Day :
= (jumlah hari minggu + cuti + hari besar) x jumlah perawat tersedia)
Jam hari kerja efektif
= (52 + 12 + 14) x 6
286
= 78 x 6
286
= 1,6 = 2 orang bidan

Kebutuhan Tenaga Perawat Kamar Bersalin Utama :


= Jumlah tenaga yang tersedia + Loss day
=6+2
= 8 orang bidan
Faktor Koreksi : 20% x 8 = 1,6  2 orang bidan
Total perawat yang dibutuhkan sebanyak 8 + 2 = 10 orang bidan

D. STANDAR KETENAGAAN PERAWAT/ BIDAN BERDASARKAN RUANGAN


(Dihitung menurut/dengan mengunakan rumus/metode Rasio, Demand)

1. Perhitungan dengan Metode Rasio


Diketahui :
Tipe Rumah Sakit : Kelas C
Menggunakan rumus sebagai berikut : Perbandingan Tenaga dengan Tempat Tidur
sbb :
- Tenaga Medis = TM/TT = 1/9
- Tenaga Paramedis Perawat = TPP/TT = 1/1
- Tenaga Non Paramedis Perawatan = TNPP/TT = 1/5
- Tenaga Non Perawat = TNOP/TT = 3/4

Dari hasil perhitungan tersebut didaparkan Jumlah Kebutuhan Tenaga sebagai mana
pada tabel berikut :

23
Tabel 4.7
Hasil Perhitungan Jumlah Kebutuhan Tenaga Kesehatan Rawat Inap Berdasarkan
Jumlah Tempat Tidur Menurut Metode Rasio

TM/TT TPP/TT TNPP/TT TNOP/TT


NO RUANGAN TT
(1/9) (1/1) (1/5) (3/4)
1. Ranap PDL 66 7,3  8 66 13,2  13 51
2. Ranap Bedah 32 3,5  4 32 6,4  6 24
3. Ranap Anak 26 2,8  3 26 5,2  5 20
4. Ranap Neonatus 24 2,6  3 24 4,8  5 18
5. RanapKebidanan 32 3,5  4 32 4,8  5 24
6. Ranap ICU 5 1 5 1 4
7. Ranap Utama 18 2 18 3,6  4 14
8. Ranap Mata 10 1 10 2 8
JUMLAH 213 26 213 41 160

2. Perhitungan Dengan Metode Demand


Perhitungan Tenaga menurut Metode Demand, menggunakan tabel berikut :

Tabel 4.8
Perhitungan Tenaga Menurut Metode Demand
RATA-RATA JAM
NO JENIS PELAYANAN
PERAWATAN /KLEIN/HARI
1. Non Bedah 3,4
2. Bedah 3,5
3. Campuran Bedah dan Non Bedah 3,5
4. Post Partum 3,0
5. Bayi Baru lahir 2,5

Diketahui :
Jumlah rata-rata pasien perhari dalam 3 tahun terakhir (2010, 2011, 2012)

Tabel 4.9
Jumlah Rata-rata Pasien Perhari dalam 3 Tahun terakhir

TAHUN ∑ ∑ PASIEN
NO JENIS PELAYANAN 2010 2011 2012 RATA- RATA-RATA
RATA PER HARI
1. Non Bedah 3.566 5.547 5.776 4.963 14
2. Bedah 1.627 1.893 1.834 1.784 5
3. Campuran Bedah dan Non Bedah 3.584 3.758 4.078 3.806 10
4. Post Partum 1.827 1.827 1.982 1.878 5
5. Bayi Baru Lahir 817 937 895 883 2

24
Jadi :
Jumlah Rata-rata pasien perhari x Jumlah Rata-rata Jam perawatan = Jumlah Perawat
- Rata-rata Jumlah Pasien Non Bedah : 14 x 3,4 = 48
- Rata-rata Jumlah Pasien Bedah : 5 x 3,5 = 18
- Rata-rata Jumlah Pasien Campuran Bedah dan Non Bedah : 10 x 3,5 = 35
- Rata-rata Jumlah Pasien Post Partum : 5 x 3,0 = 15
- Rata-rata Jumlah Pasien Bayi Baru Lahir : 2 x 2,5 = 5
Jumlah ---------------------------------------------------- =121

Jadi Jumlah Tanaga Yang dibutuhkan menurut Metode Demand adalah sebagai mana
tabel berikut

Tabel 4.10
Hasil Perhitungan Jumlah Tenaga Yang Dibutuhkan Menurut Metode Demand
∑ RATA-
RATA RATA-RATA JUMLAH
NO JENIS PELAYANAN
PASIEN JAM
PER HARI PERAWATAN
1. Non Bedah 14 3,4 48
2. Bedah 5 3,5 18
3. Campuran Bedah dan Non Bedah 10 3,5 35
4. Post Partum 5 3,0 15
5. Bayi Baru lahir 2 2,5 5
JUMLAH 36 121

3. Perhitungan Dengan Metode Need (Douglas)


Perhitungan Metode Need (Douglas) berdasarkan Klasifikasi Klien menggunakan
tabel berikut :

Tabel 4.11
Perhitungan dengan Metode Need (Dougles)

KLASIFIKASI KLIEN
JML MINIMAL PARTIAL TOTAL
KLIEN Kategori I Kategori II Kategori III
P S M P S M P S M
(07 : n) (0,14 x n) (0,07 x n) (0,27 x n) (0,15 x n) (0,10 x n) (0,36 x n) (0,30 x n) (0,20 x n)

1 0,7 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20


2 0,35 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,23 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
Dst

25
Diketahui :
TAHUN ∑ KATEGORI
NO RUANGAN 2010 2011 2012 ∑ RATA- I II III KET
RATA (30%) (60%) (10%)
Per Th
1. VIP/Utama 1261 1292 1241 3764 1255 377 753 126
2. PDL 2390 3816 4063 8169 2723 817 1634 272
3. Bedah 1627 1893 1834 5354 1785 536 1071 179
4. Kebidanan 1827 1827 1982 5636 1879 564 1127 188
5. Anak 1176 1731 1713 4620 1540 462 924 154
6. Neonatus 817 937 895 2649 883 88 265 530 *Kecuali
7. Mata 231 244 255 730 243 73 146 24
8. HCU 600 395 265 1260 420 42 252 126 *Kecuali
JUMLAH

Jadi :
KLASIFIKASI KLIEN
JML MINIMAL PARTIAL TOTAL
RUANGAN KLIEN Kategori I Kategori II Kategori III
P S M P S M P S M
(0,7 : n) (0,14 x n) (0,07 x n) (0,27 x n) (0,15 x n) (0,10 x n) (0,36 x n) (0,30 x n) (0,20 x n)

VIP/Utama 1255/3 0,23 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
PDL 2723/7 0,1 0,98 0,49 1,89 1,05 0,70 2.52 2,1 1,4
Bedah 1785/5 0,14 0,7 0,35 1,35 0,75 0,50 1,8 1,5 1,0
Kebidanan 1879/5 0,14 0,7 0,35 1,35 0,75 0,50 1,8 1,5 1,0
Anak 1540/4 0,175 0,56 0,28 1,08 0,6 0,40 1,44 1,2 0,80
Neonatus 883/2 0,35 0,28 0,14 0,54 0,3 0,20 0,72 0,60 0,40
Mata 243/1 0,7 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
HCU 420/1 0,7 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20

E. REKAPITULASI HASIL ANALISIS KEBUTUHAN PERAWAT/BIDAN

Tabel. 4.12
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Analisis Kebutuhan Perawat/Bidan

METODE PERHITUNGAN
NO KATEGORI
GILLIES FTE ILYAS RASIO DEPKES RI DEMAND
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Berdasar Ruangan
1. PDL 72 71 - 66 - -
2. Bedah 33 33 - 32 - -
3. Anak 37 37 - 26 - -
4. Neonatus 19 19 - 24 - -
5. VIP/utama 23 23 - 18 - -
6. Kebidanan 54 54 - 32 - -
7. Mata 7 7 - 10 - -
8. ICU - - 17 5 - -
9. IGD - - - - 32 -
10. Kamar Bersalin IGD - - - - 10 -
11. Kamar Bersalin utama - - - - 10 -
Jumlah 245 244 17 213 52 -

26
Berdasarkan Jenis Pelayanan
12. Non bedah - - - - - 48
13. Bedah - - - - - 18
14. Campuran Bedah Non - - - - - 35
Bedah
15. Post Partum - - - - - 15
16. Bayi Baru lahir - - - - - 5
Jumlah - - - - - 121

Tabel 4.1
Distribusi Perawat RRI Berdasarkan Ruangan dan Shift Dinas
SHIFT
RUANGAN KUALIFIKASI TOTAL KET
PAGI SIANG MALAM
PDL Profesional 20 17 5 42
Vokasional 10 5 4 19
Lain-lain 4 4 3 11
SUB TOTAL 34 26 12 72
BEDAH Profesional 9 7 3 19
Vokasional 4 3 2 9
Lain-lain 3 1 1 5
SUB TOTAL 16 11 6 33
ANAK Profesional 10 8 3 21
Vokasional 5 3 2 10
Lain-lain 3 2 1 6
SUB TOTAL 18 13 6 37
NEONATUS Profesional 6 4 1 11
Vokasional 2 2 1 5
Lain-lain 1 1 1 3
SUB TOTAL 9 7 3 19
UTAMA/VIP Profesional 7 4 2 13
Vokasional 2 3 1 6
Lain-lain 2 1 1 4
SUB TOTAL 11 8 4 23
MATA Profesional
Vokasional
Lain-lain
SUB TOTAL
ICU Profesional
Vokasional
Lain-lain
SUB TOTAL
KEBIDANAN Profesional 15 10 6 31
Vokasional 6 6 2 14
Lain-lain 5 3 1 9
SUB TOTAL 26 19 9 54

27
Tabel 4.1
Rekapitulasi Distribusi Perawat RRI Berdasarkan Ruangan dan Shift Dinas
SHIFT DINAS
NO RUANGAN TOTAL KET
PAGI SIANG MALAM
1. Penyakit Dalam 34 26 12 72
2. Penyakit Bedah 16 11 6 33
3. Penyakit Anak 18 13 6 37
4. Perawatan Neonatus 9 7 3 19
5. Utama/VIP 11 8 4 23
6. Penyakit Mata
7. ICU
8. Perawatan Kebidanan 26 19 9 54
JUMLAH

Tabel 4.1
Rekafitulasi Distribusi Perawat/Bidan Berdasarkan Ruangan dan Kualifikasi Tenaga
KUALIFIKASI
NO RUANGAN TOTAL KET
Profesional Vokasional Lain-lain
1. Penyakit Dalam 42 19 11 72
2. Penyakit Bedah 19 9 5 33
3. Penyakit Anak 21 10 6 37
4. Perawatan Neonatus 11 5 3 19
5. Utama/VIP 13 6 4 23
6. Penyakit Mata
7. ICU
8. Perawatan Kebidanan 31 14 9 54
JUMLAH

28
BAB IV
KESIMPULAN

Sumber Daya Manusia merupakan hal yang paling penting dalam melaksanakan
Asuhan Keperawatan dan Kebidanan, untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia (SDM)
yang memiliki kompetensi (skill) yang mumpuni dan berpengalaman maka dari itulah
perlunya dilakukan assessment kompetensi oleh para assesor yang berlisensi oleh HPMI
kemudian setelah dilakukan assessment dan diketahui kompetensinya masing-masing
barulah ditempatkan sesuai dengan kebutuhan unit masing-masing sesuai standar levelnya
masing-masing.

Pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia haruslah dihitung sesaui dengan


rumusan metode agar tetap standar yaitu dengan dengan metode-metode dan rumusan yang
sesuai tehnis keperawatan dengan berdasarkan pada antara lain jumlah tempat tidur, BOR
dan tingkat ketergantungan pasien serta distribusi kualifikasinya

Pelaksanaan pengembangan SDM dan penempatan tenaga kesehatan dan


keperawatan harus ditetapkan dan sesuai dengan perhitungan jumlah kebutuhan SDM secara
akurat dan efisien untuk itu harus dilakukan perhitungan yang akurat agar tidak terjadi
penumpukan SDM dan kekurangan SDM yang dapat mengganggu kinerja keperawatan dan
kebidanan dalam pelayanan kesehatan diruang rawat.

29
BAB V
PENUTUP

Demikianlah, Panduan Metode Perhitungan Kebutuhan SDM Keperawatan dan


Kebidanan telah selesai disusun oleh TIM Keperawatan, Panduan ini menjadi sumber acuan
perhituangan Kebutuhan SDM Keperawatn dan Kebidanan dan hanya berlaku pada
lingkungan RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumatera Selatan.

Palembang, 2019
Plt. Direktur RSUD Siti Fatimah
Provinsi Sumatera Selatan

Dr. Asep Zainuddin, Sp.PK


NIP. 19660911 2000031001

30

Anda mungkin juga menyukai